
Andung menyukai Verinna, sahabatnya. Tapi, ia merasa terperangkap friendzone. Tak ada harapan baginya untuk jadi kekasih Ve. Makin lama, ia tak tahan dengan para fanboy Ve yang semakin agresif mengejar cewek itu. Andung pun memutuskan ikut war, memperebutkan cinta Ve. Apa yang Andung lakukan? Berhasilkah ia mengejar cinta?
Andung cinta mati pada Verinna Tungka, teman sekampusnya.
Ia jatuh cinta pada Ve, begitu nama panggilan gadis Manado itu sejak ia melihatnya di ajang Orientasi Kampus pertama kali. Gadis itu berambut hitam ikal nan tebal, topi ulang tahun anak TK dan di lehernya tergantung papan nama besar bertuliskan julukannya saat MOS, Juminten Rodriguez. Senyumnya memamerkan gingsul membuat wajahnya semakin menarik.
Untuk pertama kali sepanjang 18 tahun hidupnya, Andung merasakan debaran kencang di dadanya. Bukan, bukan seperti deg-degan saat ia kabur dari kejaran guru BK karena rambutnya yang gondrong, bukan juga deg-degan seperti saat ia meraih juara pidato bahasa Inggris sekabupaten. Deg-degannya beda. Andung akhirnya menyadari debaran itu karena naksir Ve. Bukan tanda awal serangan jantung.
Oh, Inikah tanda-tandanya..bunga asmara, ingin bersemi sekali lagiiii...
Andung jadi ingin menyanyikan lagu Mus Mujiono itu keras-keras setiap saat. Ya, ampun Andung, Lagu lu old school banget. Haha, maklum, referensi musik Andung terpengaruh selera musik bapaknya yang stuck di tahun 1988. Wkwkw.
Syukurlah, semesta mendukung. Andung sekelas dengan Ve di Manajemen. Mereka mengambil mata kuliah yang sama. Juga sering mengerjakan tugas bareng. Kadang berdua, kadang beramai-ramai dengan teman lain.
Sayang, nasib percintaan Andung tak seindah drakor. Andung terperangkap friendzone. Ve sepertinya hanya menganggapnya sahabat. Berstatus sahabat dekat Ve, Andung malah jadi tumpuan harapan para cowok penggemar VE untuk menyampaikan salam, ajakan jalan dan makan malam. Ia bahkan didaulat sebagai ketua fandom VElizious. Ya, nggak hanya Irene Red Velvet dan Jenny Blackpink yang punya fans. Verinna Tungka dengan gigi gingsul dan lesung pipi yang dalam juga punya.
“Dung, titip kado ini untuk IVe, ya. Bilangin, selamat Hari Rabu dari Niko,”
Andung melengos. “Jadi, ini kado untuk merayakan hari Rabu? Apa istimewanya?”
“Rabu adalah hari pertama kali kami bertemu dua tahun lalu.” Nikolas mengangguk, dengan mata berbinar.
Ewww. Ingin rasanya Andung melempar kado itu dan berteriak pakai toa kalau Ve adalah miliknya. Apa daya, itu hoaks dan ada ancaman bui untuk orang yang menyebarkan hoaks di republik ini. Ia juga bisa babak-belur dikeroyok cowok-cowok fanboy Ve.
“Kamu kok bisa-bisanya sahabatan dengan Ve. Aku berdiri dekat dia pas antre beras eh bayar makan di kantin saja jantungku dugun-dugun kayak lihat Lisa Blekpink.” Sambar Rio. “Apalagi kamu..”
“Jangan-jangan..” Alvin melirik curiga.
“Sialan, fitnah!” sergah Andung.
Ketiganya mengawasi gerak-gerik Ve yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya di auditorium.
“Kamu pernah ditolak Verinna Tungka, kan?” goda Rio.
“Berapa kali?” sergah Alvin.
Muka Andung memerah. Boro-boro ditolak. Menyatakan cinta saja ia tak punya nyali. Sinyal Ve selalu mengirimkan pesan jelas. Kita berteman. Titik.
“Sialan..” Andung kabur dari situ.
Kedua temannya tergelak puas. Telak.
**
Akhirnya, Andung tak tahan.
Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri perjuangan keras Nyoman, Rangga dan beberapa cowok lain dari kampus lain mengejar cinta Ve. Sekarang sih, Ve santai dengan status jomlonya. Ia malah happy. Tapi, untuk berapa lama? Bagaimana kalau akhirnya Ve jatuh cinta? Apakah ia mampu menyaksikan gadisnya jalan dengan salah satu fanboynya? Janji nggak nangis?
Membayangkannya saja ia bergidik. Cowok lain yang jadi pacar Ve akan menggantikan posisinya sebagai tukang antar-jemput Ve, teman diskusi Ve soal apapun saat cewek itu sedang random pikirannya, teman jogging Ve tiga kali seminggu. Sungguh, Andung tak kuasa.
Bagaimana caranya memikat hati gadis itu? Apa saja kesukaannya ia hafal luar kepala. Cewek itu tidak suka mandi sore karena tak tahan dingin, Ve suka makan bubur ayam diaduk biarpun nggak estetik tapi blended, ia suka makan es krim choco mint kayak biasnya, Xiaojun WayV. Ve hobi makan segala. Ia tahu semuanya. Andung bahkan bisa menyusun sebuah buku tebal berjudul Segalanya Tentang Verinna, gadis bermata bintang. Nah, dari judul bukunya saja sudah terlihat bucinnya, kan?
Andung pernah mendengar pepatah lama, Dari Perut turun ke Hati. Hm, apakah pepatah itu berlaku juga untuk memikat hati cewek? Pas banget ketika sedang mikir keras, Andung membaca quote di TL Twitter.
Makanan adalah simbol cinta ketika kata-kata tidak memadai- Alan D. Wolfelt.
Jjinja? Ya, ia akui Ve sangat suka makan. Tapi, ia juga rajin olahraga. Makanya, badannya tetap langsing. Hal yang selalu bikin teman-temannya iri dengki. Apakah ia harus belajar masak untuk merebut hati Ve?
AHA!
Andung mendapat ide cemerlang. Ia akan berusaha merebut hatinya lewat semangkuk Indomie! Kalau belum berhasil, ia akan masak lagi, lagi dan lagi. Hingga Ve jatuh cinta pada Indomie eh padanya.
Cewek itu suka sekali Indomie. Ia bahkan menyetok sekardus Indomie di kamarnya. Kalau comfort food cewek lain berupa keripik kentang, sebatang cokelat, rujak, makanan penyemangat Ve adalah semangkuk Indomie goreng. Kala cewek lain ogah makan mi karena takut melar, dia berbeda.
Andung pun menyingsingkan lengan baju untuk memulai perjuangan cintanya. Ia pun menjelajah dunia maya untuk mencari resep Indomie yang lezat untuk kekasih hatinya. Aha, Ia menemukan satu resep yang menarik. Ve suka sekali sayuran maka ia akan membuatkan Indomie Vegetarian untuknya. Bahkan ia sudah punya nama Indomie Love Vegetarian alias Indomie Love Ve. Me Love Ve. Get it? Jenius bukan? Dia mendapatkan nama itu setelah semedi tiga hari tiga malam.
Isinya segala jenis sayuran dipadukan dengan lezat. Pagi buta, Andung ke pasar untuk membeli beberapa bungkus Indomie goreng dan bahan-bahan yang ia butuhkan.
Hari ini ia nggak ada kuliah. Kos pun sepi. Andung pun bereksperimen. Ia menyisihkan cabe karena Ve tak tahan pedas. Ia juga tak tahan asam. Perutnya agak sensitif. Nggak lucu kan, makanan yang ia racik penuh cinta malah bikin diare? Huhu.
Andung sangat newbie soal masak-memasak. Maklum, sebelah kosnya warteg dan warmindo. Untuk apa lagi capek-capek masak? Hehe. Tapi, demi cinta ia rela berkorban. Kebayang kalau mamaknya di kampung tahu perjuangan cintanya pasti habis ia kena omel. Duh buyung, urusan cinta saja kau gercep, Mamak minta tolong belikan garam di warung kau kabur! Ampun, Mak, ini demi masa depan anakmu!
Kosan aman. Andung menyiapkan bahan-bahan yang ia beli di meja dapur. Tomat, sawi hijau, daun seledri, toge, bakso sapi dan tentu saja dua bungkus Indomie legendaris. Andung sempat mengintip resep Chef Puguh di youtube. Video memasak Indomie yang sudah ditonton 500 ribu kali tentu bukan tanpa alasan. Andung mengiris bawang merah, bawang putih, dan cabe rawit dua biji. Ia mengikuti tata cara Chef Puguh mengolah Indomienya dengan teliti. Ya, Chef Puguh meracik Indomie goreng yang beneran digoreng.
Pertama, Rajang dulu bumbunya hingga wangi lalu masukkan potongan tomat, dan Indomie dua bungkus. Sebelumnya, Andung sudah merebus sawi hijau, toge untuk dimasukkan terakhir di wajan. Aroma sedap Indomie menggugah selera. Andung berusaha menahan diri tidak menyikat habis masakannya. Pasti rasanya sedap.
Tadaa, jadilah Indomie Vegetarian untuk Ve. Andung melirik jam tangan. Sebentar lagi, Ve pulang kuliah tambahan. Ia harus bersiap-siap. Andung mengipas mi hingga agak dingin baru ia masukkan ke kotak makan Tuppy warna ungu kesukaan Ve. Tak lupa, ia selipkan sebotol susu pisang dingin.
**
“Apa ini?” Ve tertegun ketika Andung menyodorkan kotak makanan padanya.
“Buka saja. Buatanku sendiri.”
“Wah, tumben kamu masak sendiri. mottomu kan selama ada warteg hidupmu aman,” gelaknya.
Verinna duduk di kursi di teras kos membuka kotaknya penasaran. “Kotaknya lucu. Punya mamakmu kamu embat, ya?”
Andung menanti dengan deg-degan. Apakah ia akan menyukainya?
“Wah, cantik banget penataannya!” jerit Ve.
Iya, iya, ketawa saja sepuas kalian. Andung menghias kotak makan itu dengan wajah tersenyum. Memang agak cringe, tapi namanya saja cinta. Kata Agnez Mo cinta ini tak ada logika, khaaan?
“Itu resep Indomie racikanku. Indomie Love Ve.”
“Enak banget..sayurannya empuk..” Ve tertawa. Gingsul dan lesung pipinya terlihat. Dobel kombo yang berhasil bikin hati Andung makin dugun-dugun.
“Duh, ditambah tatapanmu, bisa triple kill aku. Meninggal di tempat,” Andung ngomong sendiri.
“Apa?”Ve menyendok Indomie dengan sendok ungu, lahap.
“Nggak, lupa jemuran di kos belum diangkat.” Andung tersipu.
“Makasih lho, Andung. Kamu kok tahu banget aku suka Indomie, sayuran dan susu pisang. Namanya lucu Indomie Love Ve. Pas banget ada yang mau aku omongin di hari cerah ini..”
Andung menatap Ve yang salah tingkah. Perasaannya kurang enak. Ada apa?
“Ada apa? Nilai presentasimu jelek? Dompetmu hilang? Kamu suka sama orang?” cecar Andung.
“Ih, kamu cenayang ya? Tebakanmu tepat. Aku suka sama seseorang..”
Andung mengusap keningnya yang mendadak berpeluh. Inilah yang ia takutkan selama ini. Ve curhat tentang cowok yang ditaksirnya. Ia sudah menyiapkan hati untuk peristiwa ini sejak ia mengenal Ve saat Orientasi Kampus. Ia mulai menebak-nebak, Ve suka Obin, Gilang atau Aldebaran?
“Kamu suka siapa? Line berapa? Jurusan apa? Dia baik?”
Ve tertawa. “Iya, dia seangkatan kita, orangnya baik tapi agak panikan. Jago pidato, jago bahasa Inggris..apalagi ya?”
“Aku turut senang untukmu, Ve. Akhirnya, seorang Ve menemukan solmet..” Andung tersenyum getir. Suaranya bergetar. Jangan nangis, jangan nangis...
“Dia lumayan cakep, bawel, terus dia membuatkanku Indomie enak...” Ve menatap Andung.
“Heh?”
“Aku suka kamu, Andung. Sejak dulu tapi kayaknya kamu menganggapku sahabat saja.”
Andung melongo.
“Hei, kamu baik-baik saja? Maafkan aku terpaksa bilang terus-terang..”
“Indo..Mie..Love Ve..” Andung tergagap.
“Apa sih?” Ve melongo lalu tertawa lepas. “Oh, Me Love Ve...itu maksudmu?”
“This is not real..” Andung melayang. “Kamu nggak mabok Indomie, kan Ve?”
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
