Make Your One Shot Count

4
3
Deskripsi

Konten ini adalah konten gratis.

Sebagai orang yang besar di era Shonen Jump, saya sangat menyukai dan menyarankan One Shot. Saya juga memulai karir berkat One Shot, dan menurut saya punya komik one shot itu tidak pernah salah, karena banyak sekali fungsinya. Beberapa orang membuat one shot sebagai bahan portfolio untuk menembus industri secara profesional. Beberapa lagi menggunakannya untuk eksplorasi ide, sekaligus tes ombak apakah ide ini diterima orang banyak. Beberapa lagi membuat one shot sebagai...

Apa itu One Shot?

One Shot adalah komik pendek dengan satu cerita utuh. Semua cerita, termasuk One Shot, punya awal dan akhir. One Shot mengikuti struktur cerita yang proper, seperti Hero's Journey atau Ki-Shou-Ten-Ketsu. One Shot ini bisa berupa jendela kecil untuk melihat dunia yang lebih besar lagi. Eiichiro Oda (One Piece), Kohei Horikoshi (My Hero Academia) memulai karirnya dengan One Shot yang kemudian dikembangkan menjadi serial. Kubo Tite (Bleach, Burn The Witch) menggunakan One Shot untuk tes ombak cerita barunya, yang kemudian dijadikan serial.

Apa yang harus ada dalam One Shot?

One Shot berisi cerita utuh, tidak bisa berakhir sembarangan. Artinya, komik panjang yang belum selesai tidak bisa semena-mena kita potong dan bilang sebagai One Shot. Cerita yang dimulai dari premis harus diakhiri dengan jawaban dari premis itu.

Misalkan: One Shot kita bercerita tentang Gideon, seorang pria yang ingin mencari ayahnya dengan cara menyelinap ke markas penculik. Jika itu awal mula cerita kita, maka sebenarnya hanya ada dua cara mengakhiri cerita ini:

A. Gideon berhasil menemukan ayahnya

B. Gideon tidak berhasil menemukan ayahnya

Yang harus terjadi di one shot ini adalah Gideon menyelinap ke markas penculik. Ending manapun yang kita pilih tidak masalah, selama penyelinapannya terjadi: inilah inti cerita one shot kita. Kita tidak bisa memotong cerita di tengah penyelinapan, atau bahkan sebelum memulai penyelinapan sama sekali. Jika itu dilakukan, maka cerita belum utuh.

Untuk membuat one shot kita lebih menarik dan seakan-akan menjadi bagian dari cerita lebih besar, kita bisa menambahkan "tapi..." di akhir cerita.

A. Gideon berhasil menemukan ayahnya, tapi [dia jadi diincar sindikat pembunuh bayaran]

B. Gideon tidak berhasil menemukan ayahnya, tapi [dia menemukan petunjuk tentang penculik ayahnya]

Dengan begitu, One Shot bisa terasa menjadi bagian dari cerita yang lebih besar sambil tetap menjadi cerita utuh.

Berapa panjang kah One Shot sebaiknya?

Shonen Jump mematok One Shot sekitar 32-55 halaman, yang menurut saya adalah jumlah yang sangat cukup bagi sebuah majalah komik. Kalau kamu masih baru mencoba, saya sarankan mencoba paling sedikit 16 halaman dan maksimal 24 atau 32 halaman supaya tidak terlalu besar. 

Untuk Webtoon, sepertinya sekitar 100-150 panel adalah panjang yang cukup. Jadi sekitar 3 episode (coba cek 3 episode pertama setiap Webtoon official untuk tahu kira-kira berapa panjang).

Saya punya cerita yang rencananya akan panjang, apakah cocok untuk membuat one shot dari chapter 1 cerita saya?

Satu hal yang harus diingat adalah one shot bukanlah prolog. Dia tidak harus menjadi prolog, chapter 1, atau awal dari cerita panjang. Tentu saja tidak ada larangan prolog atau chapter 1 menjadi one shot, tapi saya sangat menyarankan membuat cerita secara utuh, seakan-akan lanjutannya tidak akan dibuat.

One Shot adalah pernyataan, bukan alasan. Yang ingin kita sampaikan adalah "Saya bisa membuat sebagus ini", bukan "Saya pasti bisa membuat yang bagus". Kita tidak menjanjikan potensi atau bagusnya cerita ini seandainya bisa dibuat panjang. Apa yang dinilai pembaca adalah apa yang ada di hadapan mereka saat membaca. Biarkan mereka yang berimajinasi liar. Buat sebagus-bagusnya, jangan menahan diri. Buat seakan-akan ini satu-satunya kesempatan karya kita dilihat. Tunjukkan kemampuan kita yang sebagus-bagusnya. Jangan takut kita tidak akan bisa membuat yang sebagus ini nanti, itu masalah diri kita di masa depan.

Saya sudah punya One Shot, apa sekarang?

Kalau tujuan kamu membuat One Shot adalah untuk portofolio atau hanya demi latihan, selamat! Kamu sudah berusaha yang terbaik. Saatnya mencoba hal baru. Kalau kamu ingin One Shot kamu sebagai batu awal menjadi komikus profesional, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan.

Pertama, pastikan One Shot kita aksesibel. Artinya, ada cara mudah bagi orang untuk melihat karya kita. Kalau One Shot kamu berupa Webtoon, kamu bisa langsung upload di platform yang bersangkutan. Media sosial seperti Facebook/Twitter/Instagram juga bisa digunakan, tapi pertimbangkan sesuatu yang lebih permanen, seperti website sendiri (yang bisa dibuat gratis). Buatlah link yang mudah, misal dengan bit.ly, supaya orang gampang ingat aksesnya.

Kedua adalah menunjukkan karya kita ke orang yang tepat. Kita bisa menyebarkan karya kita di media sosial, tapi langkah itu membutuhkan keberuntungan, mengharapkan karya kita terlihat orang yang tepat di tengah lautan karya lainnya. Saya juga kurang menyenangi praktek tagging username orang lain, kecuali untuk karya berupa fanart atau fancomic. 

Cara yang saya sarankan mungkin cukup tradisional, tapi pertimbangkan mencetak karya kita dan memberikannya langsung ke orang yang kita ingin membaca karya kita, seperti penerbit, editor, atau bahkan komikus lain. Acara-acara seni dan pop culture adalah waktu yang tepat untuk menyebarkan karya kita. Orang akan lebih menghargai ketika mereka bisa melihat usaha kita mencetak komik dengan rapi, ketimbang hanya memberikan link online atau tagging. Mereka juga bisa lebih mudah membaca komik kita ketika sedang senggang jika ada format fisiknya, ketimbang harus mengingat untuk masuk ke link tertentu.

Jangan lupa menyiapkan follow up di akhir komik cetak kita, seperti kartu nama atau link media sosial/portfolio. Orang yang menyukai karya kamu akan mau menyebarkannya di internet. Di sinilah guna langkah pertama tadi. Instagram biasanya adalah tempat yang bagus untuk orang bisa melihat karya kita langsung. Twitter biasanya lebih untuk berkomunikasi daripada portofolio, dan Facebook terlalu personal kecuali kita punya fanpage. Akan lebih bagus lagi kalau kita memberikan link ke website sendiri.

Semua di atas adalah tips berdasarkan pengalaman pribadi dan anekdot dari teman-teman. Sepanjang zaman berubah, akan ada cara-cara baru, platform-platform baru, dan teknik-teknik baru untuk menunjukkan one shot kita. Selamat berjuang!

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Kategori
Artikel
Selanjutnya Spin Saga
2
0
Konten ini dapar dinikmati dengan sistem pay what you want, mulai dari Rp 0. Saya akan sangat berterima kasih untuk semua yang mendukung lebih!Spin Saga adalah One Shot yang pertama kali diterbitkan di Popcon 2015 dalam komik kompilasi Daily Whatever. Walaupun terbit setelah The Hero We Deserve, storyboard Spin Saga sebenarnya dibuat lebih dulu daripada THWD di tengah tahun 2014.Ide dari Spin Saga adalah membuat hal yang biasa saja menjadi sangat lebay dan bombastis, terinspirasi dari Inazuma Eleven dan anime-anime sejenis. Tentu saja, ini juga didasari dari saya yang tidak bisa memutar pulpen di tangan sampai sekarang.Spin Saga dan The Hero We Deserve sangat membantu saya untuk menemukan ciri khas penceritaan saya, dan keduanya adalah portofolio yang berharga untuk memulai karir saya sebagai penulis komik. Untul pembedahan cara membuat One Shot ini, nantikan di post berikutnya!Konten ini dapar dinikmati dengan sistem pay what you want, mulai dari Rp 0. Saya akan sangat berterima kasih untuk semua yang mendukung lebih!
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan