
Ketika bahagia bersanding dengan duka, ketika kelahiran bersamaan dengan kematian, ketika bagian dari hidup adalah tentang meninggalkan dan ditinggalkan, tulisan ini untuk mama tercinta yang telah melahirkan ku di 30 Juni dan beliau wafat di tanggal yang sama dengan tahun yang berbeda. Dan ketika itu, skenario Tuhan lebih canggih bagiku.
Belum mengering dukaku, Tuhan mencintai adikku 3 hari setelah mama. Kini mereka berdua sudah bersama Allah, sudah selesai dengan dunia. Dan tugasku di dunia membahagiakan...
Menapak jalan yang menjauh
Tentukan arah yang kumau
Tempatkan aku pada satu peristiwa
Yang membuat hati lara
Di dekat engkau aku tenang
Sendu matamu penuh tanya
Misteri hidup akankah menghilang
Dan bahagia di akhir cerita
Cinta tegarkan hatiku
Tak mau sesuatu merenggut engkau
Naluriku berkata tak ingin terulang lagi
Kehilangan cinta hati bagai raga tak bernyawa
Cinta biar saja ada
Yang terjadi biar saja terjadi
Bagaimanapun hidup memang hanya cerita
Cerita tentang meninggalkan dan yang ditinggalkan
(Cinta, Melly Goeslaw)
Assalamualaikum Mah,
Mah, Deny boleh nangis gak? Boleh ya mah, udah lama gak nangis dan belum pernah juga nangis depan banyak orang. Alhamdulillah hari ini Deny nangis benar-benar tanpa dipaksa ataupun dibuat-buat. Alhamdulillah hari ini mama sudah gak sakit lagi. Napas mama gak sesak lagi, ya. Gak perlu pakai bantuan oksigen lagi ya mah. Mama juga mungkin sudah bisa bergerak bebas dan tidak perlu lagi memikirkan hal-hal yang membuat mama sakit.
Mah, Deny nangis bukan karena sedih ditinggal mama. Karena memang hidup adalah cerita tentang meninggalkan dan ditinggalkan. Deny ikhlas dan lega mama sudah selesai menjalani segala tugas dunia dan menyelesaikannya dengan baik. Meski sudah tidak bisa melihat raga mama lagi, setidaknya Deny gak melihat mama kesakitan lagi.
Deny sedih mah, ternyata hidup itu singkat. Deny gak bisa bayangin mah suatu saat entah kapan, Deny juga pasti akan mengalaminya. Raga yang kemarin bisa bergerak, kini terbujur kaku. Lubang hidung yang biasanya mengalirkan udara, kini menjadi lubang yang tanpa fungsi apapun. Raga yang kemarin menginjak tanah, kini hanya diam saja dan terkubur bersamanya.
Skenario Tuhan itu canggih Mah. Dia menjadikan Deny sebagai tokoh utama dalam detik-detik Mama pulang. Dia mengizinkan mama pulang dalam keadaan baik dan tidak menyusahkan sang tokoh utama ataupun pemain lain. Memang dunia penuh misteri ya mah. Kami manusia benar-benar tidak pernah tau apa yang akan terjadi satu detik kemudian. Entah di detik yang mana prasangka kita bisa sama dengan apa yang menjadi kenyataannya.
Hari ini Deny ulangtahun, Mah. Tanggal 30 Juni.
Juni tahun ini Allah ngasih kejutan sekaligus hadiah yang mungkin ini terbaik bagi Deny. Tuhan masih mengizinkan Deny tinggal disini dan mengemban tugas sebagai anak mama meski mama sudah tiada. Seketika pecah sudah mata ini mengeluarkan isinya. Air yang selama ini menggenang, tanpa aba-aba, langsung mengalir deras.
Teringat di sepanjang malam Deny terjaga ditemani kecemasan kecemasan yang sering menunggu di kepala tanpa tahu kapan akan loncat dan berubah menjadi air mata. Kelegaan akan datang saat mata ini masih melihat hembusan napas yang masih bekerja di tubuh mama. Hal itu seketika seperti Deny dan mama masih ada harapan bahagia untuk dunia ini. Setiap menitnya Deny mencari kelegaan itu hingga puncaknya Minggu pagi 30 Juni, kelegaan itu tidak bisa Deny temukan. Kecemasan-kecemasan yang menumpuk di kepala selama beberapa malam itu loncat dari kepala dan berubah menjadi tangisan yang membuat tubuh gemetar tanpa permisi dan entah kapan pamitnya.
Dunia seperti berhenti. Kepala ini seperti baru sadar setelah hidup selama 35 tahun, bahwasanya seperti inikah kita di dunia? Sebentar sekali meski terhitung puluhan tahun, dan memori - memori itu hanya seperti baru kemarin terjadi. Dunia hanya begini saja. Sadarku menyimpulkan, segala apapun yang kita miliki di dunia ini, seramai apapun dunia ini, seluas apapun kaki kita melangkah di dunia ini, aku baru menyadari satu hal ketika tubuh mama masuk di liang lahat, betapa hebatnya Tuhan menyadarkan hambanya. Hambanya akan tetap ditemani amalan semasa ia hidup dan tentunya melibatkan amalan kita yang masih hidup untuknya.
Ma, sebenarnya Deny belum siap kehilangan mama. Tapi Deny percaya Tuhan sudah mempersiapkan sesuatu yang baik. Segala cerita atau film yang menyedihkan itu sepertinya sudah tidak ada apa-apanya dibandingkan kenyataan bahwasanya sekarang di dunia ini sudah tidak ada lagi nama, rupa, dan watak seorang wanita yang telah melahirkan diri ini. Dicari ke arah manapun di dunia ini tetap saja tak akan bisa Deny menemukan mama lagi. Mungkin lebih mudah mencari jarum dalam tumpukan jerami. Tapi sekali lagi, diri ini melatih kesiapan bahwasanya semuanya baik-baik saja dan menormalisasi keadaan bahwa yang hidup pasti semuanya akan mati, termasuk diri ini.
Tapi Ma, belum mengering duka ini kenapa Tuhan juga memanggil Irwan, adik Deny - anak mama yang kedua? Hanya 3 hari setelah mama pergi, Irwan menyusul mama. Lumpuh kembali otak ini. Degup jantung ini sudah berbeda dan baru kali ini nadanya terdengar menyakitkan. Lebih sakit daripada putus cinta yang pernah Deny alami selama ini.
Deny gak bisa nahan air mata ketika nulis ini, Ma. Waktu itu Irwan tidak bisa pulang ketika mendengar mama pergi karena sebenarnya dia juga sedang sakit dan kondisinya kritis. Tidak ada yang pernah menduga, memprediksi dengan benar, yang nyatanya mama dan Irwan berdampingan dan ada Deny dengan Rangga di tengah-tengah kalian yang hanya bisa berdoa untuk kalian berdua.
Tuhan, maaf aku menulis ini. Hanya karena hati ini kering karena airnya sudah keluar melalui mata, aku mohon yang terbaik untuk mama dan adikku. Terimalah mereka di sisi-Mu. Tempatkan mereka di tempat terbaik. Dan disini, aku berusaha untuk mengambil semua pelajaran dari masa-masa hidup mereka dan siap untuk mengalirkan segala yang baik bagi mama dan Irwan di alam sana.
Sampaikanlah Tuhan, bahwasanya aku rindu mereka. Meskipun nanti aku banyak uang, dan mampu beli jet pribadi sekalipun, aku tak akan bisa menyewa malaikat untuk menghidupkan mereka kembali. Bahkan untuk keliling dunia mencari mereka saja sudah menjadi hal yang sangat amat nihil. Kosong sekali dunia saat ini, Tuhan. Aku belum melakukan banyak hal dengan mereka. Jikapun doaku terkabul, aku ingin kita berkumpul semua di surga Allah. Amin.
Aku memang harus hidup di dunia ini karena tugasku belum selesai. Terimakasih sudah menjadi peran sebagai mama dan adikku di dunia ini. Cita-cita besarku kini adalah berkumpul di surga Allah bersama kalian.
Tuhan, aku sedekahkan kalimat demi kalimat di tulisan ini untuk mereka berdua. Semoga yang membaca tulisan singkat ini tergerak hatinya untuk mengirimkan doa dan Al Fatihah untuk mama Eti darwiti binti Koeswara, dan adikku Irwan Sulistiono bin anong sujana.
Terimakasih untuk yang membaca tulisan singkat ini. Saya tidak kuat jika harus menulis tentang ini meski di hati dan pikiran ini masih banyak yang harus dituangkan disini.
Al Fatihah
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
