ALEGRA | BAB'006 |

0
0
Deskripsi

"Kau tidak menyapaku?" tanya Alegra sembari mengahadang jalan gadis itu dengan berdiri di depan pintu kamarnya.

"Aku sudah memikirkannya, aku akan pindah mulai besok," ucap Hazel tanpa basa-basi sembari mendongakkan kepalanya agar bisa melihat jelas wajah Alegra.

"Kenapa? Apa aku melanggar peraturan di rumah ini?" tanya Alegra memastikan.

"Katakan, apa alasanmu pindah? Kau sudah menemukan rumah baru? Aku rasa itu tidak mudah," lanjut Alegra bertanya sekaligus merasa khawatir jika Hazel akan benar-benar...

"Kau tidak menyapaku?" tanya Alegra sembari mengahadang jalan gadis itu dengan berdiri di depan pintu kamarnya.

"Aku sudah memikirkannya, aku akan pindah mulai besok," ucap Hazel tanpa basa-basi sembari mendongakkan kepalanya agar bisa melihat jelas wajah Alegra.

"Kenapa? Apa aku melanggar peraturan di rumah ini?" tanya Alegra memastikan.

"Katakan, apa alasanmu pindah? Kau sudah menemukan rumah baru? Aku rasa itu tidak mudah," lanjut Alegra bertanya sekaligus merasa khawatir jika Hazel akan benar-benar keluar dari rumah.

"Lantas, sampai kapan kita akan terus tinggal bersama?" Hazel terdiam sejenak sebelum kembali melanjutkan perkataannya, "Aku tidak ingin menggangu kehidupanmu--"

"Apa aku mengatakannya?"

"El--"

"Kenapa? Bukankah sekarang kau yang bersikap kekanakan?!" kilah Alegra sekaligus menyela perkataan Hazel meski hanya baru menyebut namanya.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya ALEGRA | BAB'007 |
0
0
Ibuku sangat ingin bertemu denganmu, ucap Alegra seraya tersenyum kecil lalu melangkah ke arah bagasi untuk mengambil bunga mawar putih.Tepat hari ini adalah hari peringatan kematian Ibunya yang ke sembilan tahun. Alegra tidak pernah melewatkan setiap tahunnya dan selalu mendatangi makam sang Ibu meski hanya untuk sekedar berdiam diri sambil memandangi tulisan nama sang Ibu.Aku belum sempat memperkenalkannya, begitupun kepada Ibuku, aku tidak sempat membawamu kepadanya, ucap Alegra setelah tiba di tempat peristirahatan terakhir Ibunya.Meski terlambat, aku akan tetap memperkenalkan kalian, Alegra menoleh sekilas ke arah Hazel lalu tersenyum kecil.Aku membawanya, dia gadis yang selalu aku ceritakan kepadamu. Seperti katamu, dia cantik dan manis, apa Ibu melihatnya dengan jelas kali ini?Meski pria itu berbicara sambil tersenyum, tetapi hal itu membuat perasaannya terenyuh. Hazel menengadahkan kepalanya ke atas sembari menyeka air matanya yang turun begitu saja ketika mendengar pria itu berbicara tentangnya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan