
Seorang anak menemukan lampu ajaib namanya Budi apa yang diinginkannya yuk baca selengkapnya.
Perkenalkan namaku Budi umurku 16tahun aku adalah seorang siswa yang dikenal culun dan cupu di sekolahanku.

Waktu itu bel akhir sekolah telah berbunyi semua siswa pun berhamburan pergi meninggalkan sekolah.
Ketika Budi akan pulang tiba-tiba dari belakang ada temannya bernama Roy merangkul pundaknya.
Roy : " Culun ikut gua bentar ! (Sambil matanya melotot)
Budi : " ada apa ya Roy? "
Roy : " udah ikut aja ga usah ngelawan percuma loe ga bakal menang lawan gua "
Budi yang takut hanya bisa menurut mengikuti kemana Roy pergi. Tak lama Roy pun berhenti disebuah kamar mandi sekolah cowok dan mereka berdua pun masuk kedalam.
Budi : " Roy ngapain kita disini? "
Roy : " Halah banyak bacot loe gara-gara loe kemarin gua di marahin sama Bu Ida dan disuruh bersihin toilet "
Budi : " ya itu salah loe sendiri lah ngapain ga ngerjain PR "
Roy : " enak aja ini salah loe culun ga mau kerjakan PR gua, sekarang kamu harus tanggung akibatnya "
Lalu Roy mengambil gayung dan menguyur Budi dengan air hingga baju dan celana sekolah Budi basah kuyup.
Budi yang tidak terima membalas ala kadarnya karena memang badan Budi yang kecil kalah dengan badan Roy yang mempunyai ukuran tubuh besar.
Roy : " hahahaha cuma itu tenaga dan pukulan loe culun ga berasa sama sekali, kalau kamu tahu pukulan itu harusnya seperti ini (sambil tangannya mengepal memukul wajah Budi) "
Budi pun langsung keliyengan menerima pukulan dari Roy. Tapi tidak hanya sampai disitu saja Roy terus memukuli Budi secara bertubi-tubi hingga Budi pun pingsan di toilet sekolah.
Roy yang sudah puas lalu meninggalkan Budi di toilet tersebut. Waktu terus berjalan Budi yang kini telah sadar merasakan sakit disekujur tubuhnya.
Budi : " aduh sakit banget jam berapa sekarang? "
Budi yang tidak tahu jam berapa sekarang kemudian mengambil handphone miliknya.
Budi : " sudah jam 3 sore aku harus segera pulang "
Ternyata Budi pingsan hampir 3 jam segera dia pergi meninggalkan sekolah. Budi yang berjalan menuju rumahnya memutuskan istirahat sejenak karena dia sudah tidak kuat lagi akibat sakit yang diterimanya tadi.
Budi : " istirahat bentar, tapi nanti gimana kalau sampai rumah pasti dimarahin ya sudah itu urusan nanti "
Lalu ketika merasa cukup istirahatnya Budi pun melanjutkan perjalanan pulangnya namun waktu hendak berdiri Budi melihat disampingnya ada sebuah benda yang unik menurutnya.
Budi : " benda apa ini unik masih bagus pula, kayaknya benda ini terjatuh dari pemiliknya, bawa aja lumayan rejeki dapat barang antik dan unik "
Budi yang sudah sampai didepan rumah langsung saja masuk kedalam ketika masuk Budi pun mengendap-endap masuk menuju kamarnya namun anas ibu Budi memergokinya.
Ibu Budi : " habis dari mana saja kamu itu seragam sekolah kamu kenapa? "
Ketika Budi menoleh ibunya kaget melihat muka anaknya sudah babak belur.

Ibu Budi : " kamu habis berantem sama siapa Budi atau kamu ikut tawuran antar pelajar jawab! "
Budi : " habis dipukuli teman kok Bu "
Ibu Budi : " ya sudah sana ganti baju nanti ibu bantu ngobatin luka kamu, ibu mau ambil kompres dulu "
Lalu Budi pun menuruti apa kata ibunya setelah selesai tak lama ibu Budi pun datang dan merawat Budi.
Setelah selesai ibu Budi menyuruh Budi untuk istirahat.
Ibu Budi : " ibu tinggal dulu mau masak makan malam "
Budi : " iya Bu makasih ibu udah mengobati Budi "
Makan malam pun tiba ibu Budi menyuruh Budi untuk makan tak lama Budi yang mendengar suara ibunya pun datang menuju meja makan.
Ketika Budi sedang enak-enak nya makan ayahnya datang, melihat muka anaknya babak belur ayahnya langsung bertanya kepada Budi.
Ayah Budi : " habis ngapain kamu berantem! sama siapa? "
Budi : " enggak kok Yah "
Ayah Budi : " terus itu muka kamu kenapa?, kalau bukan berantem terus kenapa? "
Budi : " dipukuli teman "
Ayah Budi : " terus kamu dipukulin kayak gini kamu diam aja gak ngelawan? "
Budi : " ngelawan cuma kalah "
Ibu Budi : " udah Ayah ga usah diterusin mending Ayah mandi dulu Ibu sudah siapin air untuk Ayah "
Ayah Budi : " makasih ya sayang "
Lalu Ayah Budi pergi meninggalkan mereka berdua sedangkan Budi melanjutkan makannya.
Setelah selesai Budi pun kembali ke kamar untuk istirahat.
Pagi pun datang seperti biasanya Budi yang sudah siap segera menuju sekolah.
Ketika sampai sekolah Budi pun disapa oleh Roy.
Roy : " Hei, culun masih kuat loe buat sekolah kayaknya yang kemarin kurang "
Budi mencoba tidak menghiraukan perkataan Roy dan pergi menuju kelasnya, namun apa dikata karena mereka berdua sekelas ketika di kelas pun mereka bertemu lagi.
Roy : " culun nanti sehabis sekolah gua mau kasih pelajaran tambahan buat loe awas aja kalau kabur "
Budi yang mendengar itu sedikit takut karena pasti kejadian kemarin bakal terulang lagi.
Jam begitu cepat bel akhir sekolah pun berbunyi. Budi pun mencoba lari dari Roy namun tidak bisa karena Roy sudah berada disampingnya.
Roy : " mau coba kabur loe culun jangan harap kamu bisa "
Segera Roy membawa Budi menuju belakang sekolah. Dan seperti biasa ketika sampai Budi langsung dipukulin oleh Roy.
Roy : " hahahha dasar cowok culun lemah rasakan itu akibatnya kalau ga nurutin mau gua "
Lalu Roy yang sudah puas memutuskan untuk pergi.
Kali ini Budi sudah tidak sadarkan diri cukup lama akibat pukulan yang diterimanya.
Jam menunjukkan pukul lima sore Budi yang siuman langsung saja Budi memutuskan untuk pulang karena dia tahu hari sudah sore.
Ketika sampai rumah kebetulan ibunya sedang keluar jadi Budi tidak ketahuan kali ini. Namun tetap saja rasa sakit itu tidak bisa disembunyikan Budi mencoba mengobati lukanya sendirian setelah merasa cukup Budi pun berbaring ditempat tidur.
Budi : " gini amat nasib gua sampai kapan gua begini andai saja aku punya tubuh besar pasti aku ga akan dibully seperti ini "
Bersambung nantikan kelanjutan ceritanya.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
