“Kak mau sampai kapan menatap laptopmu itu, aku sudah muak.” Naira berdiri disamping meja kerja Yoongi. Naira menyilangkan tangan dan menatap tajam suaminya ini yang sudah tiga jam tidak beranjak dari duduknya.

“Jadi kakak sekarang mengabaikanku begitu?” tanyanya kesal.

“Sayang…”

“Jangan memanggilku sayang.” Naira sudah kelewat kesal menghadapi Yoongi.

“Mau kemana?” Tanya Yoongi ketika melihat Naira meninggalkan ruang kerjanya.

“Berendam. lanjutkan saja pekerjaanmu. dan satu lagi, malam ini kakak tidur diluar!” Naira membanting pintu kerja Yoongi. Yoongi yang melihat itu menghela nafasnya kasar. Naira tidak biasa seperti ini, jika sampai marah dan tidak menghiraukan Yoongi berarti level kekesalannya sudah diluar batas. Yoongi harus menghentikan pekerjaannya dan membujuk isrtinya itu.

***

Naira melepaskan bajunya sambil terus mengomel.

“Dasar tidak peka! Apa gunanya punya istyri kalau dianggurin. Dasar manusia batu!” kelewat emosi, Naira segera masuk kedalam bathup sambil menunggu air penuh.

Naira menuangkan beberapa wewangian dan mmenghidupkam aroma terapi. berendam seperti ini membuatnya rileks, setidaknya melupakan emosi ke suaminya.

“Kenapa kakak masuk kesini?” Tanya Naira yang melihat Yoongi masuk menghampirinya dan melepaskan kaosnya. memang Naira tidak mengunci kamar mandinya tadi.

“Aku sudah selesai dengan pekerjaanku.”

Naira membolakan matanya. “oh.”

“Sayang…”

“aku selalu jadi yang kedua kan kak, yaudah sana pergi.”

“Sayang maafin kakak.” mohon Yoongi.

“Pintu keluarnya disebelah sana tuan.” Naira masih enggan menatap Yoongi dan melanjutkan menikmati berendamnya.

Hingga Naira dibuat terkejut ketika melihat Yoongi ikut bergabung didalam bath up duduk didepannya hingga membuat airnya tumpah keluar.

“Siapa yang mengizinkan kakak masuk kesini?”

“Aku tidak perlu izinmu.”

“Selalu begitu, seenaknya sendiri.”

“Aku hanya ingin bermesraan dengan istriku apa tidak boleh?” goda Yoongi.

“Aku tidak berminat. kalau kakak masih ingin berendam lanjutkan, aku akan keluar.” Yoongi menarik tangan Naira ketika istrinya itu akan keluar dan berakhir Naira duduk dipangkuan Yoongi.

“Kakk..” Naira tentu terkejut.

“Kenapa kakak melihat sepeprti itu?” tanya Naira yang melihat Yoongi menatapnya aneh.

“Aku tidak menyangka, dia terlihat semakin besar.”

“Hah apa yang besar?” Seketika Naira baru menyadari bahwa ia sudah tidak memakai apapun jadi Yoongi tadi melihatnya telanjang bulat. Naira merutuki kebodohannya kemudian dia menyilangkan kedua tangan di dadanya. “Dasar mesum!” protesnya.

Yoongi terkekeh. “Kenapa jadi menyalahkanku, itu salahmu sendiri. lagian aku sudah melihat semuanya bahkan yang paling dalam pun aku sudah merasakannya.”

Naira merasa geli dan merinding mendengar ucapan Yoongi yang sesekali mencuri ciuman dilehernya.

“Sayang apa kamu tidak merasakannya?”

“Kak…” Naira merasa tidak nyaman dengan duduknya pasalnya yang dibawah sana ada yang menegang tapi bukan tiang.

“ahhh…” Lenguhan itu keluar krtika Yoongi kembali mencium leher Naira dan meninggalkan bekas kemerahan disana. Seketika Naira mulai menegang dan membusungkan dadanya. Yoongi tahu dimana area sensitif istrinya.

"Kita belum pernah mencobanya disini.?

Pandangan Naira mulai sayu tidak bisa dipungkiri ia juga mulai terbakar gairah.

Naira kembali memejamkan matanya sambil meremas rambut Yoongi yang mana mulut suaminya ini digunakan untuk menyesap kuat putingnya.

“Ahhh kak.. enghhh.”

Tangan Yoongi tak tinggal diam, mulai meremas payudara kiri Naira dan melintir puncuk pink itu hingga membuat pemiliknya terperanjat.

“Sakit kak.” Yoongi hanya terkekeh. “Lucu aku suka.” Yoongi kembali melumat bibir tipis itu dengan penuh hasrat yang dibalas oleh Naira. Selama ciuman itu, tangan Yoongi meraba punggung mengusap perut dan berakhir berada dibawah sana.

“Enghh…”

“A--ahhhhh.” Tubuh Naira bergetar ketika merasakan dua jari Yoongi masuk kedalam sana dan memulai pergerakan. Tubuhnya bergeli Jang merasakan kenikmatan dari keluar masuknya hari itu. “Ahh ahhh kak.. enghh.”

“Enak?” Naira mengangguk dan menyembunyikan wajahnya dileher suaminya dan tangan satunya memegang tangan Yoongi yang masih melakukan pergerakan.

“Enghh ahhh lebih cepet kak.. ahhh.” Naira merasa semakin dekat tubuhnya tidak berhenti bergerak dan akhirnya… “ahhhhhhhh.” Naira mencapai pelepasannya ia lemas.

“Suka?” Naira mengangguk sambil mengatur nafasnya.

“Sayang aku sudah tidak tahan lagi.” Yoongi segera melepaskan celana dalamnya hingga mereka sama-sama telanjang bulat.

Merek kembali berciuman, kali ini lebih menuntut dengan Yoongi yang memegang kejantanannya yang sudah berdiri tegak yang sudah tidak sabar mengunjungi rumahnya. Naira menggodanya dengan menggesek ke kanan dan kekiri bahkan memutar benda tumpul itu membuat sang empu melenguh.

“Ahh sialll kamu Ra.” Yoongi merasakan nikmat.

“Gini kan kesukaan kakak.” Naira memegang benda itu dan menggodanya dibibir vaginanya. “Ahhh Ra please gue ga tahannn enghhh.”

Naira mulai memasukannya dengan perlahan. Dengan posisi Naira yang diatas membuat penyatuan mereka terasa penuh dan lebih dalam.

“Ahhhh ka-kak..”

“Oh shit sempit Ra enghh ..”

Ketika sudah masuk sempurna, Yoongi membenarkan anak rambut Naira yang menutupi wajah cantiknya. Mereka sama -sama tersenyum dan kembali berciuman. Seiring dengan itu gerakan dibawah sana mulai teratur bahkan menuntut.

Gerakan Naik turun Naira dengan Yoongi yang melumat penuh payudara Naira sehingga menimbulkan sensasi luar biasa. Satu tangan Yoongi memegangi pinggul istrinya yang masih setia memompa dengan cepat

“Ahhh ahhh kak ahhh.”

“Shhh ena-kk Ra.. yass begitu enghh.”

“Kak ahhhh dal-emmm bang - ethhh.”

“Kak gak kua-ahhhh ahhhh sayanggg enghhh.” Yoongi membantu mempercepat gerakannya.

“Ahhh kak mau kelua-arr ahhhhhhhhhh.” Naira kembali mencapai pelepasannya. Kemudia Yoongi mempercepat gerakan dibawahnya, menyentak kuat Naira hingga pada sentakan ketika Yoongi berhasil menjemput pelepasannya. “Aaahhhhhhh.” Mereka masih sama -sama saling memeluk dan mengatur nafas masing-masing.

***

Tidak selesai begitu saja, kegiatan panas mereka masih berlanjut kali ini dibawah guyuran shower dengan tubuh Naira menempel dikaca dan Yoongi yang menghujam ya dari belakang.

“Ahhh Ra, enak banget shhh.” Yoongi memaju mundurkan kejantanannya dan meremat buah dada istrinya. bibirnya menghisap dan menciumi leher Naira yang candu untuk dijamah.

“Ahhh kak pelan pel-ahhh.” Naira hanya pasrah menerima hujaman dan servis dari berbagai titik sensitifnya. Rasanya nikmat tiada tara dan hanya bisa memejamkan matanya dan mendesah.

“Kenapa punya Lo masih sempit anjirr, ahhh jangan dijepit Ra shhhh.”

“Gak tau ka-kk ahh.”

"Intim Naira mulai berkedut disana menandakan ia hampir mencapai batasnya.

“Kak ahhh cepet ehhhgg yaah yaahh ahhhh.”

“Sama-sama Ra terima gue… ahhh” Yoongi mempercepat gerakannya hingga “aaahhhh kak yong-enggh.” Keduanya sama-sama mencapai titik kenikmatannya hingga cairan putih itu mengalir membasahi paha mereka.

Yoongi mencium kening Naira lama. Mereka sama-sama tersenyum dan puas. Ternyata benar melakukan having sex pas bertengkar rasanya lebih mendebarkan dan tentunya lebih nikmat.

“I love you.”

“I love u kak.” Mreka kembali berciuman kali ini lebih santai dan lembut sebagai penyaluran kepuasan masing-masing.

*****

Pagi harinya Yoongi bangun dan tidak mendapati Naira disampingnya. Kemudian ia keluar untuk mencari istrinya dan ternyata sedang memasak

“Sayang aku lapar.” Yoongi mempautkan pipinya seperti balon dan itu membuat Naira tertawa.

“Kakak lucu sekali.”

Yoongi kemudian berdiri dan memeluk Naira dari belakang. “Cepatlah aku lapar sekali.”

“Sabar sebentar lagi selesai, kakak duduk saja disitu.” Namun ucapan Naira tidak dihiraukan Yoongi, malah pelukannya semakin erat.

“Kakak ih jangan gitu, nanti ini gak selesai-selesai.” Protesnya.

“Aku hanya ingin melihat istriku memasak.”

“Melihat apanya, lihat tanganmu sudah kemana-mana.” Naira protes karena tangan Yoongi mulai bergerak nakal mengusap pahanya bahkan lebih dalam.

“Kakak belum puas semalam sudah menggempurku, badanku sakit semua.”

“Tapi kamu suka kan?”

Naira hanya diam saja. “Suka tidak?” Tanya Yoongi lagi.

"Naira mengangguk sambil malu mengakuinya, jujur ia sangat puas dengan permainan Yoongi dan tentu saja milik pria itu yang besar dan panjang sampai membuat Naira kewalahan.

“Burungmu harus beristirahat jangan suka bertindak ”

Yoongi tertawa. “Kau sangat suka burungku ya?”

“Burungmu harus disekolahkan agar tidak bikin ulah.”

“Iya burungku memang nakal sampai membuatmu berteriak minta ampun.”

“Kakak ih….” Pipi Naira sudah memerah karena malu. Bagaimana bisa mereka sepagi ini berbicara kata-kata yang vulgar untung hanya mereka berdua dirumah ini.

“Ahhh…” Naira tersentak karena tiba-tiba Yoongi memasukannya dari belakang.

“Kak…ihh.”

“Burungnya masih ingin mengunjungi rumahnya. Kamu lanjutkan saja masaknya biar aku yang bergerak ”

“Bagaimna-ahh bis-aa masak kalau digempur kaya gini enghhh.”

Yoongi yang masih memaju mundurkan miliknya dan menyingkap dress Naira keatas untuk melihat penyatuannya.

Naira hanya bisa pasrah dan memegangi pinggiran dapur.

“Argh…” Yoongi, jadi merasakan miliknya mengetat disana.

Kedua tangan Yoongi sudah menahan pinggul Naira.

“Sialan. Aku sudah menahannya sejak tadi. Kamu sedang menyiksaku Ra, ahh."

“K-kak…” Naira agak gemetar ketika Yoongi menyentakkanya semakin dalam.

“Aku tidak bisa menahan dan menunggu lagi,” ucap Yoongi sambil menambah tempo dan menambah jarinya untuk bermain pada biji kecil sensitif Naira.

“A-ah… Kak…. As-astaga…” Naira merinding sekali. Dia merasa adrenalinnya terpacu.

“Sayang kamu sudah basah sekali di sini… hmm? Kau memang menginginkanku juga? Kau belum puas dengan semalam? Saat aku menghujammu di dadalam bath up, benar, kan?

Kamu belum puas?” Serius. Ucapan Yoongi malah membua Naira semakin basah.

Naira menggigit bibir bawahnya, dengan gairah yang juga sudah terpancing dan agak malu. Dia berkata.“Kak aku … ingin…” ucapnya sedikit lirih.

“Ingin apa? Kau ingin apa? Katakan!” Yoongi sambil mempercepat gerakan maju mundurnya.

“Ingin lagi… Ingin kakak…” Naira sudah mabuk dengan gairahnya. Dia malah dengan sengaja memundurkan pinggulnya, menjemput milikYoongi agar tenggelam.

Yoongi pun tidak bisa menghindar, membiarkan miliknya juga ditelan habis oleh celah yang masih sangat ketat itu. “Eung---hh…” Yoongi melihat ke bawah, melihat miliknya tenggelam di sana. Sungguh pemandangan yang indah.

“Shh… kak, sangat dalam… jangan--- ahh….” Tubuh Naira sempat tersentak juga menerima hujaman. Berada di posisi seperti ini, membuat milik Yoongi jadi mudah untuk terbenam lebih jauh.

“Milikmu menjepitku Ra ahhhh."

Yoongi sambil sedikit melebarkan kedua paha Naira lagi, agar lebih labih lebar. Sehingga miliknya bisa jauh masuk lebih dalam.

“A—ahh….” Naira mendesis pelan.

Tidak tahan, rasanya lulutnya akan tumbang.

“Sayang kenapa kamu candu sekali shhhh."

“Aku ingin keluar…” ucap Yoongi yang semakin menekan miliknya.

Naira mengangguk. Dia menggigit bibir bawahnya.

“Sshh…” Dia mendesis juga karena merasa miliknya mulai mengetat lalu berubah semakin berkedut keras.

“A-ahh!” Yoongi sampai pada titiknya, membiarkan miliknya tumpah di sana, dan merasakan miliknya diremas oleh kedut yang memabukkan.

Yoongi mengatur napasnya,melihat cairannya yang tumpah sampai mengenai paha Naira membuatnya tersenyum.

Sambil menarik miliknya keluar, dia memandangi lubang ketat yang memerah itu.

Serius Yoongi harus menahan dirinya. Kalau tidak Naira bisa pingsan.

KASIH LOPE GAK!!! ISTIGHFAR KALIAN 😄

YOONGI NAKAL