Pagi itu kukemasi sebagian besar pakaian pakaianku dan dokumen dokumen yang kubutuhkan. Hari ini adalah hari keberangkatanku ke kalimantan untuk dinas kantor selama beberapa bulan kedepan. Kubangunkan ferdi untuk pamit dan berpesan agar bisa jaga diri selama aku masih dinas di kalimantan. Dia dengan malasnya beranjak dari tempat tidurnya, memakai kimononya untuk melapisi lingerienya karena dia sedang tidak memakai bra dan mau mengantarku sampai ke depan pintu kontrakan.
Pagi itu kukemasi sebagian besar pakaian pakaianku dan dokumen dokumen yang kubutuhkan. Hari ini adalah hari keberangkatanku ke kalimantan untuk dinas kantor selama beberapa bulan kedepan. Kubangunkan ferdi untuk pamit dan berpesan agar bisa jaga diri selama aku masih dinas di kalimantan. Dia dengan malasnya beranjak dari tempat tidurnya, memakai kimononya untuk melapisi lingerienya karena dia sedang tidak memakai bra dan mau mengantarku sampai ke depan pintu kontrakan.
Tak lama aku sudah sampai di kantor, hari ini semua karyawan memakai pakaian formal karena akan ada kedatangan tamu dari kantor pusat. Sudah seperti biasanya mereka beradu kecantikan dan pamer gaun terbaik mereka. Duh seperti mau acara nikahan aja pikirku. Aku sempatkan ikut acara sebentar dan pamit sama General Manajer dari kantor pusat yaitu Nyonya Grace. Suatu kesempatan yang tak kusia siakan bisa bertemu beliau, Nyonya Grace masuk dalam
jajaran 100 Transgender paling berpengaruh menurut majalah Times. Dia masih sangat cantik meski sudah berusia 50 tahun, dia mengandalkan jajaran dokter kecantikan pribadi yang setiap seminggu sekali melakukan perawatan khusus untuk menjaga kecantikannya.
Jam 3 adalah jam keberangkatanku, sejam sebelumnya aku sudah sampai di boarding pass. dengan diantar deni yang ikut membawakan barang barangku. Syukurlah hari ini keberangkatan tidak delay jadi aku bisa langsung berangkat menuju Kalimantan, ke kota samarinda tepatnya.
Satu setengah jam kemudian sampai sudah di Bandara Temindung. Para pramugari mempersilahkan para penumpang untuk turun, aku dibangunkan salah satu pramugari karena masih terlelap saat semua orang sudah pada turun. Meski aku tahu pramugari yang membangunkanku tadi adalah Laki laki tapi aku kagum karena dia bisa selembut dan seluwes pramugari perempuan pada umumnya. meski suaranya masih terdengar jelas agak ngebass. Sekarang banyak Maskapai penerbangan merekrut pramugari laki laki karena tugasnya dinilai berat dan membutuhkan stamina yang lebih.
terutama untuk penerbangan jarak jauh, Mereka dilatih bersikap lembut, dibentuk kepribadiannya menjadi sangat feminin agar bisa melayani penumpang dengan baik.
Di balikpapan aku tinggal di homestay yang kupilih sendiri. Aku pilih yang dekat dengan pusat kota dan yang suasananya bersahabat. Banyak ekspatriat yang juga menginap di homestay ini. terutama yang bekerja di bidang migas dan batu bara. Tak butuh waktu lama untuk mengenal banyak orang disini, yang paling akrab adalah sama Nancy dan Diah. Mungkin karena kami sama sama berasal dari daerah yang sama. Kamar mereka di samping dan di depan kamarku.
Mereka bekerja sebagai sales engineer peralatan pertambangan dan sedang mengejar proyek disini.
Minggu pertama aku langsung menjelajahi beberapa tempat di area pertambangan dengan ditemani Pak Eman, sopir sewaanku, sasaranku adalah para kontraktor pertambangan, namun kebanyakan aku mendapat respon negatif dari mereka. Aku sering bersamaan dengan para marketing perusahaan perusahaan alat berat untuk follow up calon client. Marketing marketing yang tampil cantik saja yang dipedulikan, yang laki laki diabaikan padahal belum tentu produk kami lebih jelek mutunya.
Aku sampai di homestay sering larut malam, maklum karena jarak disini jauh jauh. Untungnya ada banyak teman buat sharing. Tiap minggu sering kumpul kumpul di dekat kolam renang sampil pesta barbeque dan berenang. Aku selalu menantikan hari minggu disini.
Minggu ini seperti biasa akan ada kumpul kumpul di kolam renang, seperti biasa aku ke kamar ganti untuk ganti pakaian buat renang, namun ada yang membuat jantungku nyaris copot aku mendapati diah dan nancy ganti di kamar ganti laki laki. Dengan santainya mereka menenangkanku dan menjelaskan jati diri mereka sebenarnya.
Nancy dan diah sebenarnya adalah laki laki. Mereka berpenampilan wanita karena tuntutan pekerjaan. Mereka menyikapi kondisi pekerjaan mereka yang harus berhadapan dengan orang proyek, dimana penampilan yang cantik bisa sangat menentukan, karena mayoritas orang proyek adalah laki laki yang macho dan banyak yang stress karena kerasnya
pekerjaan mereka, sehingga melihat wanita cantik bagaikan menemukan oase ditengah gurun.
Nancy lulusan Teknik mesin dan diah lulusan teknik elektro. Awalnya mereka tampil sebagai pria dalam menjalani pekerjaan, namun karena tuntutan target dan keadaan lapangan. mereka melakukan apapun untuk memenuhi target, salah satunya adalah berpenampilan selayaknya wanita. Mereka tampil secantik mungkin, rajin ke salon untuk mendukung penampilan bahkan melakukan pembesaran payudara dan pinggul agar semakin tampak seksi dan menarik.
mereka juga melakukan cangkok rambut agar lebat dan panjang.
Nancy termasuk gila gilaan dalam berpenampilan, payudaranya berukuran cup D hasil implant. Pinggulnya juga diperbesar, rambutnya panjang terurai sampai ke pinggang, dia sering memakai rok mini 15cm diatas lutut dan high heel 17cm. Sedangkan Diah melakukan cara yang lebih normal dia mengandalkan terapi hormon, agar payudara dan pinggulnya tumbuh alami. Dalam berpenampilan dia juga lebih sopan dan sangat feminin. Dengan cara ini mereka
sukses memenuhi target penjualan dan banyak mendapat bonus.
Nancy dan diah adalah profil marketing yang sukses dan berdedikasi. aku banyak belajar dari mereka, karena sudah tahu kita sesama laki laki meski mereka berpenampilan wanita. Aku jadi sering nimbrung di kamar nancy, aku jadi sering melihat nancy memadu padankan pakaian, memakai make up dan ketika diah belajar hal kewanitaan pada nancy. Kita seperti menjadi sahabat karib.
Suatu pagi nancy mendatangiku dan bertanya
"maukah kamu menjadi super marketing?"
"ya jelas mau" balasku
"yuk ikut aku ke kamar" jawab nancy sambil menarik tanganku
tanpa banyak berkata aku mengikutinya masuk ke kamar.
Di kamar sudah ada diah, aku dsuruh duduk di kursi depan kaca
"pokoknya jangan protes ya, dan nurut aja" kata nancy
"ii iya" jawabku agak ragu
langsung dengan sigap nanci mengoleskan foundation ke seluruh mukaku, disusul dengan polesan bedak tabur, menata alisku dan menggambarnya, memasang bulu mata palsu eyeshadow, blush on dan lipstik warna merah ditambah dengan lipgloss terakhir dipasangkan wig model poni sperti artis korea. Ketika kulihat mukaku di kaca, aku tidak kaget karena sudah pernah di make over sebelumnya. tapi kali ini menurutku lebih cantik dari yang dulu. Tanpa disuruh aku langsung memilih pakaian milik diah yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Aku memilih minidress warna pink muda, yang kukombinasikan dengan blazer warna putih.
"ayo lanjut next step" kata diah sambil mengajakku keluar, kemudian kami naik mobil bertiga menuju ke kantor sebuah perusahaan pengolahan gas yang cukup ternama. Disana kami disambut baik mulai satpam, teknisi sampai supervisor di perusahaan itu Nancy membuka pembicaraan dengan basa basi, mereka menanggapinya dengan hangat dan tidak keberatan menyampaikan informasi investasi proyek yang akan dikerjakan beserta kebutuhan materialnya, nancy dan diah juga diperbolehkan mengcopy banyak data penting disana. dan pertemuan hari itu banyak diisi oleh candaan, tak jarang si supervisor merangkul nancy dan nancy membiarkannya, bahkan si supervisor yang meminta nomer handphone nancy. Dari saat inilah aku tahu apa yang akan kulakukan kedepannya.
bersambung
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ