Tante menjadikanku Wanita Part 3

0
0
Deskripsi

Setelah selesai, Tanteku dan aku menuju ke kasir untuk membayar semua itu dan kami langsung menuju ke mobil dan pulang. Didalam mobil, Tanteku baru memberikan alasan kenapa dia membelikan aku baju-baju cewek. Alasannya adalah Tanteku sangat menginginkan punya adik perempuan dan menurut pengamatan Tanteku postur tubuh dan bentuk face aku sangat mirip dengan cewek sehingga sangat cocok bila berdandan cewek. Aku pun memaklumi dan memparcayainya karena dia juga ahli dalam hal kecantikan. Tanteku juga...

Sesampainya dirumah Tanteku langsung menyuruhku menyimpan semua belanjaanku di almari bajuku. Tanteku menyuruh untuk mengeluarkan semua pakaian-pakaian laki-laki yang sudah usang dan tidak bisa dipakai lagi. Setelah selesai melakukan perintah Tanteku, aku disuruh mandi dan mulai memakai pakaian wanita yang dibelikan Tanteku tadi, dari bra, celana dalam cewek, kaos ketat, dan rok pendek. Setelah keluar dari Kamarku, Tanteku tersenyum padaku dan menarik tanganku menuju ke kamarnya untuk diberikan make-up secukupnya. Tanteku mengajari aku berdandan, seperti memakai bedak, lipstik, dan rambut tiruan (wig). Setelah selesai dia pun menghadapkan aku ke cermin dan meminta aku berkomentar. Akupun kagum setelah tahu hasil dandananku. Aku terlihat seperti seorang gadis yang cantik, bahkan Tanteku pun memuji aku juga. "Itu kan, kamu pun bisa secantik ini dan Tante yakin kalau kamu pergi keluar semua orang pasti akan menganggap kamu seorang gadis. Tapi ingat kamu harus bisa menjaga postur tubuh kamu yang seperti ini." kata Tanteku.

Lima hari berlalu aku pun merasakan kewanitaan dalam diriku, karena semua pelanggan di salon Tanteku memanggilku dengan sebutan "Adik I'in" atau "Mbak I'in" (nama yang dikenalkan Tanteku kepada dua pegawainya dan para pelanggannya). Hanya saja kalau bersekolah aku tidak diijinkan memakai seragam sekolah cewek oleh Tanteku, tapi dia memperbolehkan kalau hanya memakai celana dalam cewek dan kamisol cewek asalkan teman-temanku jangan sampai mengetahuinya. Namun, aku tetap mempunyai seragam sekolah cewek karena Tanteku juga membuatkan untukku. Itu hanya dipakai kalau Tanteku mengajak aku pergi pada saat jam-jam sekolah di saat aku ijin tidak masuk sekolah.

Setelah satu minggu tibalah saatnya Tanteku mengajak ku untuk menghadiri pesta perkawinan teman Tanteku. Aku pun bangun pagi-pagi benar segera mandi dan bersiap-siap. Setelah Tanteku tahu kalau aku sudah mandi, dia segera mengambil peralatan kosmetik dan mendandani aku. Selesai berdandan aku segera memakai gaun pesta yang sudah diberikan kepadaku.

Aku tidak menyangka kalau aku terlihat benar-benar seperti cewek walaupun aku masih memakai rambut palsu (wig). Segera aku juga memakai stocking disertai sepatu dengan heels sedang. Aku sangat senang dan senang sekali melihat penampilanku. Tanteku pun juga sangat senang dan bahkan dia juga memujiku. "Kamu cantik sekali sayang. Pantas kok jadi anak perempuan Tante." kata Tanteku sambil tersenyum.
 

Sementara menunggu Tante berdandan aku menunggu di depan rumah. Tak lama kemudian dua teman Tanteku datang dengan taksi dan menyapa ku, "Selamat pagi. Cantik sekali ... Kamu adiknya Nia ya?" sapa salah satu dari mereka. "Iya." jawabku asal-asalan. Mendengar sapaan seperti itu, buku kuduku berdiri, jiwa kelaki-lakianku hilang, dan muncul perasaan bahwa aku ini sama saja dengan mereka, yaitu seorang wanita. "Nia ada dik?" tanya salah satu dari mereka. "Ada Kak, tunggu saja. Dia sedang berdandan." jawab aku. Lalu mereka berdua minta ijin aku untuk masuk rumah dan aku mengijinkan mereka pula.

<bersambung>

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya Tante menjadikanku Wanita Part 4 - Selesai
0
0
Sementara menunggu Tante berdandan aku menunggu di depan rumah. Tak lama kemudian dua teman Tanteku datang dengan taksi dan menyapa ku, Selamat pagi. Cantik sekali ... Kamu adiknya Nia ya? sapa salah satu dari mereka. Iya. jawabku asal-asalan. Mendengar sapaan seperti itu, buku kuduku berdiri, jiwa kelaki-lakianku hilang, dan muncul perasaan bahwa aku ini sama saja dengan mereka, yaitu seorang wanita. Nia ada dik? tanya salah satu dari mereka. Ada Kak, tunggu saja. Dia sedang berdandan. jawab aku. Lalu mereka berdua minta ijin aku untuk masuk rumah dan aku mengijinkan mereka pula.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan