
Badan Saras selalu gemuk, tapi patah hati karena ditinggal nikah pacarnya membuat berat badannya melambung nggak terkontrol. Setelah berusaha bertahun-tahun dengan tips diet dari internet, segambreng produk dari marketplace, akhirnya dia menyimpulkan kalau tak satu pun dari usahanya yang membuahkan hasil. Satu-satunya solusi: nyoba minum obat diet.
Guys, minta review obat diet yang bener-bener manjur dong, tanyanya via menfess di Twitter.
Di luar dugaan Saras malah mendapat DM dari seseorang yang...
“Aneh rasanya merindukan seseorang
yang bahkan kau sendiri tidak yakin benar-benar mengenalnya.”
[INFINITE JEST – David Foster Wallace]

satu
AKU SEDIH KARENA GENDUT,
AKU GENDUT KARENA BANYAK MAKAN,
AKU BANYAK MAKAN KARENA SEDIH.
Turun kagak, malah naik satu kilo, gumam Saraswati Kawiswara masam saat melihat angka yang berkedip-kedip di timbangan digital kamar mandinya. Padahal sebulan terakhir dia optimis sekali usahanya kali ini bakalan berhasil. Burnfast Belt a.k.a. ikat pinggang penurun berat badan yang dibelinya dari marketplace menjanjikan persis yang dia butuhkan.
Serius. Baca aja nih deskripsi produknya:
- Efektif memerangi selulit dan efek kulit yang tidak menyenangkan di bagian perut dan pinggul. Burnfast Belt sangat cocok dipakai untuk mengecilkan lingkar pinggang Anda.
- Kami menjamin bisa menghilangkan sampai 3 cm dari pinggang dan 2 cm dari pinggul Anda hanya dalam waktu 1 bulan saja. Rahasianya terletak pada kain bahan ikat pinggang yang terbuat dari bahan premium, dengan batu tourmaline tersebar merata di sepanjang permukaannya. Batu alami ini sudah terbukti secara klinis mampu membakar lemak secara efektif. Hebatnya lagi, Anda tak perlu capek-capek berdiet untuk mendapatkan tubuh yang Anda idam-idamkan.
Long story short, Saras menghabiskan dua jutaan lebih (belum termasuk ongkos kirim) untuk sesuatu yang terhitung sejak hari itu akan mengisi rak paling bawah lemari pakaian—bersama produk-produk diet lain yang pernah dipakainya. Padahal dia benar-benar berkomitmen akan rutin memakainya setiap hari—tersembunyi dengan rapi di balik pakaian kantornya. Mengenakan ikat pinggang elastis selebar obi kimono tentu saja nggak nyaman, tapi dia berhasil mengacuhkan perasaan nggak enak itu sepenuhnya dengan membayangkan lingkar pinggangnya akan berkurang 3 cm di bulan berikutnya.
That’s gonna be a MAJOR change for her.
Ditambah lagi, Saras pasti bisa mengenakan kembali sheath dress Elizabetta Franchi yang dibelinya tahun 2018 dan nggak pernah lagi dipakai karena badannya naik gila-gilaan.
Ugh, no. Saras nggak pengen nge-recap bagian paling zonk dalam hidupnya.
Just no.
....
....
Eh, beneran nih mau diceritain?
<<
2018 was a very tough year.
Nggak hanya putus, Saras juga ditinggal kawin sama Ragel. Pacarnya itu cuti dua minggu dengan alasan ingin menjenguk papanya yang katanya sedang sakit. Dia juga bilang, selama di Palangkaraya nanti kemungkinan besar akan sulit sekali untuk dihubungi karena koneksi internet di kampungnya benar-benar buruk. Belakangan dia tahu bangsat itu ternyata membohonginya habis-habisan. Di sana dia malah end up married dengan cewek pilihan orangtuanya.
Tapi tunggu dulu. Kalian salah besar kalau mengira ini adalah cerita sedih level Siti Nurbaya. Ragel nggak hanya kenal baik dengan calon istrinya, dia juga berhubungan intens dengan cewek itu dua bulan sebelum pernikahan mereka. Ragel actually SELINGKUH dengan cewek itu selama mereka masih resmi berpacaran.
Dramanya nggak berhenti sampai di situ. Sebulan setelah pernikahan itu, nggak ada angin, nggak ada hujan, tiba-tiba ada pesan masuk dari akun Facebook Ragel. Bahasanya rada formal, tapi intinya cowok itu ingin mengajaknya ketemuan. Tentu saja pesan itu dicuekin habis-habisan. Nggak sampai dua jam, ada pesan masuk lagi. Kali ini dari Dayang Ritadewi—Saras beneran nggak kenal siapa pun yang bernama itu. Beneran masih clueless, dia pun membuka pesan itu:
Halo Kak Saras,
Kenalin, namaku Dayang. Aku istri sahnya Kak Ragel—kami menikah bulan lalu. Aku mengirim pesan begini cuman mau bilang, kalau benar Kakak adalah perempuan baik-baik, tanpa harus diingatkan pun pasti sudah punya kesadaran sendiri untuk nggak dekat-dekat dengan laki-laki yang notabene sudah jadi suami orang. Aku tahu sejarah hubungan kalian seperti apa, malah dapat kabar dari sepupunya Kak Ragel kalo kalian sempat ngomongin rencana menikah juga.
Tapi sudahlah ya, yang berlalu biarlah berlalu. Kalian ternyata nggak berjodoh, jadi saranku mending sekarang move on.
Aku juga mau Kakak putus hubungan sepenuhnya dengan Kak Ragel. Kalau ke depannya dia kirim pesan WhatsApp atau teleponan, cuekin aja. Anggap saja nggak pernah kenal. Itu jauh lebih baik ketimbang Kakak main api dan malah jadi batu sandungan pernikahan kami nanti.
Cuman itu aja yang mau aku sampaikan. Terserah mau dibalas atau nggak, yang penting aku sudah sampaikan semua unek-unek di hati.
Salam,
Dayang
“The audacity of this ‘Lil Miss Bitch,” komentar Nona, teman sekantornya, sambil geleng-geleng kepala. Dari semua orang yang Saras kenal, dia justru kepikiran untuk cerita semuanya ke cewek itu—tepatnya saat sedang bikin kopi bareng di pantry. “Meskipun jelas-jelas dia yang nyolong pacar lo, berani-beraninya sekarang dia mutarbalikin fakta dengan balik nuduh lo yang kepengen jadi selingkuhannya Ragel.”
“She’s crazy, obviously. Tapi gue tanya deh sama lo, yang kayak gini perlu dibales nggak?” Saras menggigit bibir bawahnya, lalu melanjutkan, “Karena seperti kata lo tadi, dia jelas salah sangka soal gue. Asumsi gue, mulut berbisanya Ragel yang ngejelek-jelekin gue sama ini cewek. Gue merasa perlu ngasih tahu apa yang sebenarnya terjadi—dan tentu aja nggak lupa ngejelasin kalo Ragel nggak lebih dari mantan berengsek yang nggak perlu diperjuangkan.”
Nona melotot. “Are you out of your fucking mind?”
“Hah? What the hell are you talking about—“
“Jadi lo kira, dengan ngejelasin semuanya secara kronologis, kalian berdua bakalan end up jadi sahabat baik gitu? Atau minimal jadi Facebook friend?” Nona ketawa ngakak. “Girl, you’re delusional! Ibarat anjing, cewek ini jelas-jelas lagi nandain hak milik pake air kencingnya. Jadi kalo lo mikir nih orang bakalan ngucapin terima kasih karena lo udah bantuin nge-clear-in situasi yang sebenarnya terjadi dengan penjelasan panjang lebar kali tinggi lo, lo sa-lah be-sar. Let me make this clear to you: dia cuman butuh alasan buat mempermalukan lo. Jadi demi apa pun, Sar, jangan balas pesannya. Karena sekali lo balas, berani taruhan, dia pasti langsung nge-screenshot dan nge-post di akunnya sambil berharap bakalan viral—secara ya netizen Indonesia seneng banget bisa bantuin istri nge-bully pelakor, no question asked.”
Saras menunduk ke layar handphone-nya, lalu kembali menatap Nona. “Ah, seriusan dia mikir sejauh itu?”
“Girl, kalo bener dia ngerasa Ragel yang salah, harusnya dia konfrontasi langsung ke orangnya. Ngapain malah kirim pesan kayak gini ke elo?” Nona menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum miring—her signature sus look. “Nope, that’s the plan all along. She wants to ruin your name and reputation. Makanya mending lo cut dari awal, daripada masalah ini malah jadi besar dan nggak bisa lo tanggulangi.”
Meskipun sebenarnya nggak sepenuhnya setuju, Saras menuruti nasehat Nona. Dia men-delete pesan itu dan melanjutkan hidupnya. And damn, beneran dong, kesal karena dicuekin, Dayang dan teman-temannya kemudian mengotori akun Facebook-nya. Dimulai dari postingan foto berdua Saras dengan kucing peliharaannya. Teman-teman Dayang membuat komentar di bawah foto itu:
“Hooo, jadi ini ya yang namanya Saras? Yang diam-diam ngatur strategi buat jadi pelakor.”
“Nggak tahu malu banget sih. Cantik juga nggak.”
And, of course, komentar Dayang muncul dua jam kemudian: “Yang punya akun sepertinya sengaja nyuekin kita. Tapi nggak papalah ya, anggep aja dia mulai sadar kalau yang dia lakukan itu salah.”
Alih-alih me-reply, Saras memutuskan me-report akun-akun itu ke Facebook. Semuanya berhasil menghilang secara otomatis dari akunnya. Dan karena proses report dilengkapi dengan opsi blok, yang tentu saja dia pakai, Dayang and the gang nggak akan bisa lagi masuk ke akunnya.
But the damage was already done.
Beberapa teman Facebook-nya—kebanyakan teman kuliah seperti Hawa, Gadis, dan Dara—sampai mengirim DM khusus untuk menanyakan duduk persoalannya. Nggak hanya itu, ada juga so-called teman (dan merasa tahu segalanya) malah menuliskan kutipan ayat Alkitab di kolom komentar: “Buat yang tadi terlibat pertengkaran kecil di akun ini, ingat-ingat saja Amsal 5:17: ‘Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.’ Ingat, Tuhan selalu mengawasi kita dan apa saja yang kita perbuat. Amiiiin!”
[Dan oh, seperti Dayang, orang ini juga langsung diblokir dari akun pribadinya]
Nggak hanya kesal dan bawaannya pengen marah-marah, dunia Saras bisa dibilang hancur berkeping-keping saat itu. Perumpamaan sudah jatuh tertimpa tangga bisa dibilang sebelas-dua belas dengan situasinya: setelah Ragel terang-terangan membodohinya, gantian istrinya yang terang-terangan melempar lumpur ke wajahnya. Dan meskipun sudah cerita ke Nona, dia masih belum puas. Tapi Nona secara jelas mengingatkan supaya dia menjauhi social media untuk sementara waktu (her exact words are: “Lo nggak pernah tahu apa yang direncanain itu cewek dan kroni-kroninya. Bahkan meskipun udah diblok mereka dari Facebook lo, bukannya nggak mungkin mereka lalu bikin akun palsu dan nyoba lagi. Udah, pokoknya no social media at all. And you’re not even an influencer—jadi mau curhat pun, yang denger juga palingan followers lo yang cuman dua digit itu.”).
Satu-satunya pelarian yang terpikir olehnya cuman makanan. Kalau kata Meriam Bellina, mulanya biasa saja: hanya ngemil sambil bekerja di depan laptop. Dan suatu hari naik kelas jadi orderan GrabFood dan nggak selalu snack juga, kadang kebab kari di depan Alfamart (terbaek!), es sekoteng Mang Asep (terbaek kali dua!), atau sate Ajo Buyung (yang punya penawaran khusus: kalo beli yang 20 tusuk, harganya diskon sampai 35%—literally a steal!). Dan minggu-minggu berikutnya malah jadi kebiasaan tetap. Saras sendiri nggak sadar kalau dia ternyata makan lima sampai enam kali dalam sehari—dan ajaibnya, perut Saras biasa-biasa saja, nggak berasa begah atau gimana).
Bulan berikutnya, Saras menambah satu panggilan lagi untuk dirinya: a self-proclaimed ice cream connoseur. Karena setelah pulang kantor biasanya mampir dulu ke supermarket, Saras jadi punya daftar es krim paling enak dari setiap merek yang pernah dia coba.
C’mon, just try.
Oke. Top five-nya Wall’s?
“1. Neapolitana Extra Creamy (Meskipun size-nya lumayan, 350 ml, es krim ini nggak pernah tinggal di kulkas gue lebih dari dua hari—yummy banget, asli!), 2. Arabian Delight (Produk yang cuman keluar pas bulan puasa—and, Gurlll, rugi banget kalo nggak pernah nyoba! Kombo madu dan kurma terasa seperti surga di lidah), 3. Magnum Almond (Di antara semua varian Magnum, ini yang paling enak—creamy, plus ada ekstra kriuk-kriuknya dari almond), Paddle Pop Rainbow (Udah pada tahu belum kalo es krim ini nggak gampang meleleh—or at least nggak kayak Magnum dan Cornetto. Rasanya? Hmm, gimana ya cara ngejelasin ‘rasa pelangi’? Ugh, susah! Lebih baik lo coba sendiri), 5. Paddle Pop Twister Magic (a.k.a. underrated ice cream, secara target market-nya lebih ke anak-anak ketimbang orang dewasa. Tapi pas gue cobain, ternyata lumayan seru. Dan oh, saran gue: ambil yang stroberi—rasanya lebih exciting daripada cokelat).”
Dan jangan lupa juga kejatuhan terbesarnya: promo McDonald.
Beli PaNas 2 Gratis PaNas 1.
Harganya? Dijamin miring—jadi tentu saja wajib dibeli.
Saras cuman nggak sadar, kalau promo itu bikin dia makan ekstra seporsi nasi setiap kali order. Ohhhh, sebenarnya bisa saja nggak dimakan kan? Toh cuman nasi ini, dibuang juga nggak masalah. Tapi gini ya, Saras dibesarkan oleh orangtua yang mengajarinya untuk nggak membuang-buang makanan. Jadi, meskipun terasa berlebihan, dia tetap memakan nasi esktra itu.
Jadi begitulah. She binged ate her feelings rapidly dan rasanya pun ekstra asin karena air mata yang mengalir di kedua pipinya.
Kebiasaan baru itu berlanjut terus sampai empat bulan, yang seharusnya nggak perlu kaget saat suatu hari menimbang di apotik dan—tadaaaa!—beratnya naik 18 kilo. Harap perlu diingat, sebelum drama Ragel pun sebenarnya dia sudah termasuk kategori chubby. Bukan tipe yang bakalan berani keluar rumah dengan atasan crop top kayak Taylor Swift.
Ditambah lagi, sekarang Saras pun mengerti kenapa ibu-ibu random di angkot dulu sampai bertanya dia sudah berapa bulan. Fuck, perutnya memang bisa dibilang seperti lagi ‘isi’. And double fuck, dia sampai harus memiringkan kepalanya sedikit supaya bisa melihat kakinya sendiri.
Tatapannya kembali tertuju ke timbangan itu. Damn, berat gue beneran dua digit sekarang, pikirnya getir. Dan ini berat tertinggi seumur hidup gue—which makes it even sadder. Udahlah jomblo, sekarang gendutan lagi.
Pagi itu, nggak hanya baru menyadari kalau ‘tubuh barunya’ menambah satu X lagi di size pakaiannya, Saras juga bingung mencari solusi untuk masalahnya itu. Kurangi makan—oh that’s for sure. Tapi gimana dengan ekstra 18 kilo yang kini mengendap nyaman di tubuhnya?
>>
Siapa sangka, pertanyaan itu masih menghantui Saras sampai sekarang. Dia mencoba hampir semua metode diet yang ada di internet: ketogenic diet, Mediterranian diet, gluten-free diet, bahkan diet terkutuk bernama Master Cleanse.
Hah? Apa? Belum pernah denger? Bless you, my dear summer child.
Metode diet itu dipopulerkan oleh Beyonce. Konon katanya, Queen Bey selalu melakukan ini sebelum red carpet event demi memastikan custom dress rancangan desainer yang dipakainya nggak kehilangan pesona hanya karena lipatan lemak di baliknya.
So how does it work exactly? Simple. Jadi ya, selama sepuluh hari penuh kamu nggak boleh makan apa-apa, cuman boleh minum campuran air lemon, sirup maple, dan cayenne pepper.

Lima hari pertama, ya, Saras harus mengakui kalau dia turun sampai sekitar tiga kilo lebih. Tapi ketika mulai mencapai seminggu, sekujur tubuhnya mendadak shutdown. Dia bolak-balik ke kamar mandi karena mencret sampai harus dibawa ke puskesmas sama orang kantor. Dan bener dong, dokter bilang, biang keroknya adalah si Master Cleanse. Selain meresepkan obat, beliau juga menegaskan Saras untuk kembali makan seperti biasa. Seminggu kemudian, kondisinya kembali normal—and well, well, well, guess what’s coming back? Her whole three kilograms.
Ugh!
Ngomong-ngomong, Burnfast bukan produk pertama yang Saras andalkan untuk menurunkan berat badannya. In fact, rak paling bawah lemari pakaiannya hampir susah ditutup karena disesaki barang-barang seperti itu. Apa saja yang pernah kamu lihat keleleran di marketplace kemungkinan besar pernah dia coba. Slimming belt dengan efek getar yang menjanjikan tubuh langsing DAN abs? Hooo, ada. Krim pijat yang mengandung ekstrak herbal rahasia yang hanya perlu dibalurkan ke bagian tubuh yang berlemak dan dipijat perlahan dan—voila!—langsung membakar lemakmu? Saras pernah beli beberapa kali, termasuk yang produk impor dari Cina—sama aja. Sama-sama nggak berhasil, tepatnya. Koleksinya juga meliputi yang bahkan deskripsi produknya jelas sangat nggak masuk akal, tapi—sekali lagi—Saras desperate, makanya memutuskan untuk membeli. Sebut saja: slimming toe ring (cincin yang khusus dipakaikan ke jempol kaki, katanya dilengkapi dengan magnet yang akan menstimulasi titik-titik akupuntur), koyo pelangsing (yang ditempelkan langsung ke—seriusan ini—pusar dan wajib digunakan selama delapan sampai dua belas jam sekali selamaaa... 28 hari), juga rempah mandi (literally like magic: asal mandi pakai itu, lemak di tubuh menguap begitu saja bersama uapnya).
Satu-satunya yang belum pernah dia coba hanya obat diet. Asli, takut banget. Dan bingung juga memilih obat diet apa yang paling bisa dipercaya secara BANYAK BANGET di marketplace. Makanya, saat sedang mengumpulkan informasi di Twitter, Saras malah kepikiran untuk mengirimkan pertanyaan ke akun menfess via DM. Dia nggak punya ekspektasi admin akun itu akan membaca pesannya, but miracle sometimes happens.
Sembilan jam kemudian, Saras membaca pertanyaannya di postingan terbaru sehatbareng:
SEHAT BARENG @sehatbareng15m
[bb] Guys, minta review obat diet yang bener-bener manjur dong. Aku beneran desperate banget. Udah nyoba segala macam buat nurunin berat badan, tapi nggak sukses. Thank you sebelumnyaaa~
Sebentar saja, sudah banyak yang berkomentar di postingan itu. Saras tersenyum senang, tapi ekspresi itu dengan cepat menghilang dari wajahnya ketika menyadari kalau yang banyak komen ternyata akun affiliate yang job description-nya hanya menawarkan barang jualan di postingan akun-akun ber-follower besar.
KENYANG POL - BISA UNTUK DIABETES @kenyangpol 15m
Sudah coba produk kami? 100% alami; terbuat dari kacang hijau, beras hitam, kedelai, dan bekatul. Penyajiannya juga sangat gampang, tinggal diseduh air panas.
Cek link: shope.ee/chr1st14n
Nai @valenainen 15m
Awalnya gak percaya, tapi coba sendiri nih. Berkat Teh Ratu Singset, aku bisa turun sampai 10 kilo hanya dalam waktu satu bulan. TOP!!! Hubungi: 22AE7xxx / 082121708xxx
Saras mendengus sebal. Tapi sebelum benar-benar kecewa, dia menemukan komentar baru lagi.
JENO IS MY HUSBAND@inibinijeno 12m
Mending yang alami deh, Nder.
Sesama anggota menfess di Twitter memanggil yang punya postingan dengan panggilan Sender atau Nder. Nggak hanya itu juga yang menarik perhatian Saras. Cewek itu tersenyum geli saat membaca nama pemilik akun itu. Clearly, she’s a big fan—mengingatkan dirinya waktu masih ei-bi-ji dulu juga melakukan hal yang sama karena ngefans sama Ricky Martin. Dan dia juga nggak mungkin lupa waktu nangis berjamaah bersama fans-fans cewek lainnya waktu mendengar berita idola mereka itu memutuskan untuk coming out. Padahal, seandainya straight pun, nggak mungkin banget sebijik cewek biasa-biasa aja dari Indonesia bakalan bikin Ricky Martin jatuh cinta hihihihi!
Tak lama, jari-jarinya dengan cepat mengetikkan balasan:
(・⊝・)@cangkimangki 10m
Pengennya sih gitu. Tapi setelah bertahun-tahun nyoba berbagai metode diet, nggak satu pun yang bener-bener berhasil. Malah, yang ada malah balik ke berat semula.
Eh, lupa bilang, gue sender-nya.
Dan menunggu lagi.
Lagi.
Dan... lagi.
Saras menghela napas. Mungkin sebaiknya ditinggal kerja dulu aja, pikirnya. Tapi baru saja akan membalikkan layar handphone di atas meja kerjanya, tiba-tiba dia mendengar suara notifikasi yang nggak familier. Sejurus kemudian Saras menyadari itu adalah notifikasi pesan masuk ke DM-nya.
Iklan lagi? batinnya curiga.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Bahaya minum obat gituan! Selain berbahaya, terbukti nggak efektif juga.
Udahlah, yang paling bener itu jaga makan dan dibareng olahraga teratur.
Saras tertawa sinis. Sepertinya MEMANG iklan.
Tapi, alih-alih men-delete pesan itu dari DM, Saras mengetikkan balasan untuknya:
(・⊝・)@cangkimangki
Kalo bener sesimpel itu, gue nggak akan curhat segala di sehatbareng. Apa perlu diulangin lagi isi postingan gue tadi? GUE. BENERAN. DESPERATE. BANGET!
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Aku ngomong gini karena punya buktinya. Temen sekantorku ada yang berhasil kurus karena obat diet Cina, etapi setahun kemudian malah nambah 5 kilo dari berat awal.
Saras terdiam.
(・⊝・)@cangkimangki
Terus saran lo gimana? Please, jangan kasih gue saran klise yang sama. Diet dan olahraga. Ugh, that’s sooo bullshit!
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Mungkin kamu perlu berusaha lebih kuat, Cangki.
(・⊝・)@cangkimangki
Kayaknya masalah gue bukan di usaha aja deh. I’m an emotional eater. Gue mungkin kuat berdiet satu, dua bulanan. Tapi abis itu gue kayak kesurupan gitu, bawaannya pengen makan apa aja.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Kalo gitu, kamu harus punya trainer sendiri. Yang bisa bantu kamu ngontrol selera makan, juga nyemangatin olahraga.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
AHHH, I HAVE AN EVEN BETTER IDEA! Gimana kalo aku aja jadi trainer-mu. Aku janji nggak akan bikin kamu merasa sendirian ngelakuin semua ini. For free.
Really, Dude? dengusnya. Lo kira gue bakal semudah itu percaya?
(・⊝・)@cangkimangki
Gue nggak tahu lo tinggal di mana, tapi pengalaman gue tinggal di Jakarta sejak lahir, nggak pernah ada yang gratis. Bahkan pipis di toilet umum aja bayar dua ribu. So be honest with me, what’s your angle? Lo sebenarnya pengen nawarin produk juga kan kayak yang gue liat di reply postingan gue tadi? Udahhh, ngaku aja. And I’m not really into games.
Sejurus kemudian, Saras menyadari sesuatu. Revelation itu membuat jari-jarinya menari gila-gilaan di atas layar sentuh handphone-nya.
(・⊝・)@cangkimangki
OHHHH, GUE TAHU SEKARANG! Lo kayak fitness influencer di Instagram itu yaaa? Nawarin program training online, bayarnya bulanan.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Oh ya? Waah, aku malah baru tahu ada yang kayak gitu.
(・⊝・)@cangkimangki
Oh puh-leeez, just drop the Good Samaritan act. Nggak ngefek sama gue. Dan kalo lo masih terus bertele-tele, dengan senang hati gue bakalan langsung ngeblok lo.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Oke, oke. To the point berarti. Alasanku langsung menghubungimu via DM dan bukannya nulis di reply murni karena merasa kamu benar-benar butuh dibantu. Dan seperti kamu bilang tadi, resepnya memang klise: makanan sehat (hindari junk food dan makanan olahan/instan) dan berolah raga. Aku berani ngomong gini pun karena sudah mempraktekkannya sendiri.
(・⊝・)@cangkimangki
Wait. Jadi lo cerita sukses orang yang berjuang ngurusin badan? Oh wow!
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Tbh, nggak. Tapi aku familier betul dengan pergumulan yang kamu rasain. Aku juga butuh waktu untuk memperbaiki hubunganku dengan makanan. Dulu aku suka, no, addict banget sama yang namanya junk food. Dah gitu, aku tahunya cuman order makanan dari aplikasi.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Belakangan aku menyimpulkan sendiri kalo alasanku butuh waktu selama itu nggak lain karena aku berjuang sendiri. Makanya aku nawarin diri buat bantuin kamu. Supaya kamu nggak merasa sendirian, Cangki. Meskipun ini seratus persen tergantung usahamu, aku berharap keberadaanku bisa sedikit meringankanmu.
(・⊝・)@cangkimangki
Masalahnya ya bukan cuman klise, ke mana pun gue nyari info tentang usaha menurunkan berat badan, pasti bilangnya begitu. Jadi tolong kasih tahu gue, gimana persisnya cara lo bantuin gue sementara gue sendiri udah tahu apa yang harus dilakukan?
Deg-deg-deg-deg-deg.
Belum pernah jantungnya berdebar intens seperti ini saat menunggu reply dari orang asing di Twitter.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Let's transform the advice into a practical, step-by-step process. Setelah ngobrol lebih lanjut dengan kamu, aku bisa bantu kamu bikinin bikin meal plan dan jadwal olahraga yang disesuaikan dengan kebutuhanmu.
Keningnya berkerut bingung.
(・⊝・)@cangkimangki
What’s a meal plan?
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Meal plan itu perencanaan menu makanmu selama satu hari. Jadi sekali bikin buat tiga kali makan: sarapan, makan siang, dan makan malam. Alasannya: satu, dengan bikin sendiri, kamu bisa mengontrol bahan yang akan kamu pakai. Dua, bawa bekal dari rumah mengurangi godaan buat jajan. Jadi nggak ada tuh kepikiran buat nongkrong di tempat abang bakso dan mi ayam. Dan nggak ada ceritanya juga buat mikirin Mixue.
(・⊝・)@cangkimangki
Dih, kata siapa gue suka Mixue? I’m a boba girl—selalu untuk selamanya.
Sesaat setelah menekan tombol Send, Saras menyadari apa yang baru saja dia lakukan. Siapa coba, di tahun 2023 ini, yang bakalan terpikir untuk meng-quote lagunya Fatur? Old biddies, that’s who.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Bad news for you then, Boba Girl. Kamu juga mesti ngejauhin itu dulu. Save your daily intake for something better.
(・⊝・)@cangkimangki
Cih!
(・⊝・)@cangkimangki
Oke, kembali ke laptop. Berarti kemungkinan besar prosesnya bakalan lama banget dong ya. Secara banyak banget kilogram yang harus diluruhkan dari badan gue ini.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Aku juga nggak akan membohongimu dengan bilang ini akan jadi proyek yang mudah. Karena ini jalur alami (nggak pake obat dan teh diet), kamu nggak mungkin kurus dalam hitungan minggu, apalagi bulan.
(・⊝・)@cangkimangki
Oh wow. Untuk ukuran lagi nawarin jasa, teknik marketing lo bener-bener buruk.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Hahahahahaha, but that’s the truth though. Menurunkan berat badan dengan cepat tanpa diimbangi usaha menambah massa otot hanya akan bikin kecewa di kemudian hari—karena kemungkinan besar kamu akan kembali ke berat semula. Sebaliknya, kalo kamu menurunkan berat badan secara perlahan, dibarengi perbaikan pola makan dan gaya hidup, ada peluang yang jauh lebih tinggi untuk membuat berat badan konsisten seumur hidupmu.
(・⊝・)@cangkimangki
Masuk akal sih….
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Dan oh ya, hampir aja lupa ngasih tahu kamu bagian terbaiknya….
(・⊝・)@cangkimangki
Say what now? Memangnya ada yang lebih baik lagi dari kata GRATIS?
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Hahahahahahahaha! Satu lagi servis yang aku tawarkan: kamu bisa ngobrol denganku kapan saja. That means, I always make myself available. Karena aku punya ekspektasi tinggi sama kamu, tentu saja aku akan selalu menuntut pertanggungjawabanmu atas semua progress yang kamu lakukan.
Bah!
Kalau Optimus Prime atau siapalah ini bermaksud mengusulkan hukuman berupa denda atau semacamnya, Saras akan dengan senang hati membayarnya dari awal. And no, that’s not because she really has no faith on herself. Dia cuman berkaca dari kenyataan; pengalaman berdietnya selama ini hampir 100% adalah kegagalan. Dan saking seringnya mengecewakan dirinya sendiri, Saras sampai menyimpulkan kalau satu-satunya solusi antigagal yang bisa dia lakukan adalah sedot lemak. Dia juga bela-belain mencari tahu sendiri biayanya—seperti dugaannya, memang lumayan mahal: ada di kisaran 80 juta, bahkan bisa lebih.
Oh shit, Optimus Prime mengiriminya pesan lagi.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Halo? Kamu masih online kan, Cangki?
(・⊝・)@cangkimangki
Masih. Dan please, panggil nama aja. Cangkimangki cuman nama bodoh yang singgah di kepala gegara terinspirasi dari es krim favorit gue.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Wait….
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Jadi namamu itu… based on Chunky Monkey-nya Ben & Jerry’s?
Ding, ding, ding. Seratus buat Optimus Prime!
(・⊝・)@cangkimangki
Iya. Jadi ngerti kan sekarang kenapa selama ini susah kurusnya? Even username Twitter gue aja nggak jauh-jauh dari makanan.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Tenang aja. Aku yang nama akunnya diambil dari nama robot Transformers nggak akan pernah menghakimi Cangkimangki, hahahahahaha!
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Oke, balik ke nama. Jadi nama asli kamu siapa?
(・⊝・)@cangkimangki
Panggil Saras aja. Kalo kamu?
Saras melirik cepat ke username lawan bicaranya.
(・⊝・)@cangkimangki
Jangan bilang… Oza.
OPTIMUS PRIME @ozaprime
Tepppattt sekali! Jadi gimana, Sar? Kamu bersedia atau nggak?
(・⊝・)@cangkimangki
Okay. Count me in.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
