Hapy reading !!!!

Seorang wanita terbangun dari tidurnya, merasakan berat pada dadanya dan merasakan sakit pada kewanitaan nya, elena hanya menghembuskan nafasnya pasti selalu seperti ini.

Elena dengan hati hati melepas kan putingnya dari dalam mulut pria yang selalu menyetubuhi nya dengan begitu kasar.

Dengan perlahan elena menggeser kepala pria itu lalu dengan pelan turun dari ranjang untuk menuju ke kamar mandi.

Hanya butuh waktu 30 menit elena untuk membersihkan tubuhnya, lalu ia menuju meja rias setelah selesai memakai seragam sekolah nya.

Ia hanya memoleskan sun screen serta lip balm pada bibir nya.

Elena berjalan ke arah ranjang lalu membangunkan pria yang kini Masi tertidur.

"Leo bangun" elena menepuk punggung pria itu dengan sangat pelan, serta suaranya yang begitu lembut.

"Leo bangun, udah mau jam 6" Leo pun terbangun lalu meregangkan tubuhnya dan turun dari ranjang menuju kamar mandi.

Elena sudah terbiasa dengan sikap Leo yang seenaknya pada dirinya bahkan saat masih masa kanak kanak pun ia sudah terbiasa dengan sikap Leo yang seenaknya, bahkan keluarga nya pun sama.

Flashback

Elena kecil yang selalu ceria itu berubah setelah sang ibu di hukum mati, karena perbuatan sang ibu yang membunuh ibu kandung dari Leo.

Entah benar atau tidak nya sang ibu yang membunuh nyonya nya sendiri yaitu ibu dari Leo.

Yang ia tau ibunya adalah sosok penyayang serta pekerja keras, ibunya selalu menampakkan dalam keadaan baik baik saja pada dirinya meskipun ia tahu, sang ibu sangat begitu banyak beban.

Setelah kepergian ibu nya ia tetap tinggal di rumah Leo dan dijadikan budak, ia selalu di paksa bekerja meskipun hanya dapat siksaan yang ia dapatkan untuk bayarannya.

Setelah 2 bulan berlalu tuannya, ah lebih tepatnya ayah dari Leo menikah kembali dengan teman dekat dari mendiang istrinya.

Istri baru nya pun sama melakukan elena dengan seenaknya, ia selalu menyiksa nya dengan begitu banyak pekerjaan yang harus elena kerjakan.

Setelah beranjak dewasa tepatnya duduk di bangku SMA Leo membawa dirinya tinggal di apartemen, dan di jadikan pembantu sekaligus budak sex nya.

Flashback off

Saat Leo tengah mandi, elena memutuskan turun kedapur untuk membuat sarapan setelah membereskan tempat tidurnya.

Setelah selesai dengan membuat sarapan nya, ia segera menghidangkan di meja makan.

Tak lama Leo datang dengan siap memakai seragam nya.

"Aku cuman buat nasi goreng udang gak papa" Leo tidak menjawab ia langsung duduk lalu memakan sarapannya, begitupun sama dengan elena.

Setelah selesai sarapan nya elena kembali ke atas lalu membawa tas nya juga tas Leo serta dasi.

Setelah sampai kembali di meja makan, elena menyimpan tas nya di atas meja.

"Mau di pakein dasi nya?"

"Gak usah, Lo tolol sekaligus bego yah anjing, udah gue berapa kali bilang, gue gak suka pake dasi" ucapnya lalu mengambil tas dan pergi keluar dari apartemen.

Elena pun dengan cepat menyusul kepergian Leo dengan sedikit berlari.

Setelah sampai di parkiran elena pun membuka pintu mobil milik Leo, dan duduk di sebelah pria itu.

Tujuannya sebelum ke sekolah elena sudah tau yaitu mansion milik keluarga lexis.

Bukan hanya untuk belajar elena ke sekolah melainkan untuk mengurus adik tiri Leo yang mengidap penyakit leukimia.

Bahkan elena kini masih menduduki kelas 11 SMA yang seharusnya kelas 12 sama dengan Leo, semua ini karena usul mawar ibu tiri Leo, agar elena selalu menemani alora.

Setelah sampai di pekarangan mansion, elena keluar dari mobil lalu pindah ke jok belakang.

Setelah mawar berada di dalam mobil Leo selalu menampilkan senyuman nya, berbeda saat dengan dirinya, pria itu hanya terlihat marah, sebenarnya kalau boleh jujur elena sangat menyayangi Leo, namun semua itu elena pendam ia terlalu takut pada leo.

Hanya 15 menit mereka akhirnya tiba di parkiran sekolah, elena turun terlebih dahulu, lalu membuka kan pintu untuk mawar.

"Kak aku duluan ya ke kelas" Leo pun mengangguk mencium kening mawar.

Setelah nya mawar segera berjalan di susul oleh elena di belakang nya, namun baru saja 2 langkah elena berjalan tiba tiba tangan nya di cekal oleh Leo, elena pun berbalik lalu menatap Leo.

"Jaga adik gue kalau sampe dia kenapa Napa, abis Lo" elena pun mengangguk lalu kembali menyusul mawar.

.....

Setelah istirahat kelas elena serta mawar selanjutnya ialah pelajaran olahraga, dan tentu saja jika pelajaran ini, mawar tidak boleh mengikuti nya.

Namun sedari tadi mawar terus memaksa elena untuk membelikan baju seragam olahraga di ruang TU.

"Tapi mawar nanti nyonya dan tuan marah apa lagi Leo, nanti gimana kalau terjadi apa apa sama kamu" ucap elena memberi pengertian.

"Yaudah kalau gitu, nanti gue laporin Lo ke kak Leo kalau Lo gak bisa jaga gue dengan baik" jawabnya dengan mengancam.

"Yaudah kamu tunggu di sini aku mau beli dulu baju nya" Elena pun memilih untuk menuruti kemauan mawar, ia terlalu takut jika akan di laporkan pada Leo.

Setelah 10 menit elena juga mawar mengganti baju, kini mereka sudah berada di lapang, hari ini cuaca cukup panas, membuat kulit putih Milik elena memerah.

Setelah melakukan pemanasan, kini mereka di bagi menjadi 2 tim untuk bermain basket.

Awalnya permainan basket itu berjalan dengan lancar dan tidak terjadi apa apa, namun saat mawar tengah mengelap keringat pada dahinya tiba tiba bola basket itu mengenai kepalanya.

Mawar langsung terkapar pingsan serta darah segar yang keluar dari hidung nya, elena langsung berlari ke arah mawar lalu menyuruh teman sekelas nya untuk memanggil kan Leo.

Setelah Leo datang, siswa siswi yang tadi berkerumun pergi, dan menyisakan Leo serta 3 temannya dengan guru olahraga yang kini ikut memangku mawar ke dalam mobil.

Elena pun ikut menyusul mawar, namun seketika langkah nya terhenti saat jalan nya terhalang oleh Leo.

Ia lihat wajah pria itu begitu marah pada dirinya.

PLAK
PLAK
PLAK

Leo memukul pipi elena dengan begitu tarik sehingga sudut bibir elena sobek.

"Lo selalu hancurin keluarga gue anjing, Lo dan ibu Lo pembawa sial anjing" ucap nya dengan penuh penekanan.

Elena hanya bisa menangis, setelah kepergian Leo, ia keluar dari lapangan lalu menuju kelas.

Di sepanjang jalannya menuju kelas semua siswa dan siswi melihat nya dengan tatapan tidak suka dan tatapan jijik nya, serta omongan yang membuat dirinya begitu sangat sakit yaitu "ibu sama anak sama aja, sama sama pembunuh, kurang baik apa coba keluarga lexis di kasi tempat tinggal di sekolahin, gak tau terimakasih jadi orang"

Elena pun hanya berjalan menunduk, lalu setelah sampai kelas, elena membawa tas nya serta tas mawar lalu keluar dari kelas, ia berniat akan menyusul mawar ke rumah sakit.

Elena hampir setengah jam ia berjalan menuju apartemen, ia tidak punya uang sepeserpun bahkan untuk naik angkot.

Setelah sampai apartemen ia segera membersihkan tubuhnya lalu bersiap untuk pergi ke rumah sakit.

.......

Setelah sampai di rumah sakit elena terlebih dahulu bertanya pada resepsionis di depan, bertanya atas keadaan mawar.

Ternyata mawar kini Masi berada di ruang ICU, terlihat tuan Gerald Cassius lexis serta nyonya Oliv Cassius lexis duduk di atas kursi sambil saling memeluk.

Terlihat juga Leo yang berdiri di depan pintu ICU begitu nampak khawatir, ia memilih mengintip saja karena terlalu takut untuk menghampiri mereka semua.

30 Menit lamanya elena hanya berdiri saja, serta selalu merapalkan doa untuk kesembuhan mawar.

Sejam kemudian dokter keluar dan terlihat senyum bahagia di wajah mereka karena dokter memberi kabar yang cukup membuat mereka lega seperti nya.

Tak lama brankar yang membawa mawar keluar seperti nya akan di pindahkan keruang inap, dengan cepat elena pun berlari untuk segera pergi dari rumah sakit.

Elena pun cukup merasa lega karena mawar sepertinya sudah cukup membaik.

Saat tengah berjalan untuk pulang, hujan turun membasahi jalanan serta tubuh nya yang kini sudah basah kuyup.

Elena tidak berniat berteduh ia terus berjalan mengabaikan hujan yang semakin deras serta perih di bibirnya karena terkena air hujan.

Jika bisa ia akan menukarkan nyawanya untuk mawar.

Setelah sampai di apartemen milik Leo, ia segera berganti baju lalu mencuci nya serta baju milik Leo yang tadi pagi.

Lalu ia turun kebawah untuk mencuci piring yang tadi pagi ia belum bereskan, setelah itu elena menyapu lalu mengepal nya.

Terlihat waktu kini sudah menunjukan pukul 1 dini hari, namun elena baru saja selesai dengan semua pekerjaan nya.

Elena yang awalnya ingin istirahat lebih dulu di sofa lama kelamaan merasa kantuk, jadilah elena tertidur di atas sofa tanpa menggunakan selimut.

…….