
Part 1 - Mati Bukan Berarti Akhir.
Suatu kejadian didesa terpencil dimana ada pasutri yang belum juga dikaruniai seorang anak, padahal umur pernikahan mereka sudah menginjak 10tahun.
Usaha berobat kesana kemari, puluhan dukun beranak sudah mereka datangi. Hingga mereka capek dengan usahanya yang tidak membuahkan hasil.
Lalu pada suatu ketika Joko bermimpi didatangi seorang kakek tua berjubah dan bersurban putih.
”Apa yang sedang kamu keluhkan?” tanya kakak tua.
”Sudah 10tahun saya menikah, namun...
Part 2 - Cinta Segitiga Beda Alam.
Pertemuan Kusuma yang tidak diduga dengan Vidya teman satu kampusnya membuat Kusuma selalu terbayang - bayang wajah Vidya. Gadis cantik dengan paras yang menawan berambut hitam sedikit blonde menjadi idaman semua cowok dikampusnya.
Sejak pertemuannya dengan Vidya dalam sebuah acara kampus membuatnya sulit tidur karena setiap malam Kusuma selalu memikirkan wajahnya.
”Apakah aku bisa menjadi kekasihnya” gumam Kusuma dalam hati sambil tersenyum memikirkan wajahnya.
Tanpa sadar ternyata Putri sudah berada didepan pintu kamar kosnya dengan muka cemberut karena mendengar omongan Kusuma tadi.
”Kamu jahat” kata Putri lalu menghilang.
”Loh Putri”
Reflek Kusuma menoleh kearah Putri, namun terlambat, Putri keburu hilang dari pandangannya.
Kusuma tidak menyadari bahwa sebenarnya Putri menyimpan hati kepadanya.
Tak khayal, Kusuma pun bingung apa yang sebenarnya membuat Putri jadi marah kepadanya. Padahal biasanya Putri selalu datang kepadanya dengan tersenyum.
”Putri, Putri dimana kamu. Kamu kenapa”
Kusuma terus meneriaki Putri lewat komunikasi batin yang biasa dia lakukan dengan Putri. Namun malam itu Putri tidak datang lagi dihapadan Kusuma.
Karena terlalu lama menunggu namun Putri tidak datang juga, akhirnya Kusuma memutuskan untuk tidur.
Keesokan harinya suasana hati Kusuma berbunga - bunga dikarenakan akan ada agenda meeting yang bakal mempertemukannya dengan Vidya lagi.
Dengan semangat dia berangkat ke kampus dengan motor matic yang dia dapat dari hasil menabung uang pemberian pasien - pasiennya.
Sesampainya dikampus Kusuma langsung menuju kekelasnya dan melakukan kuliah hingga pukul 10 pagi. Selesai itu Kusuma langsung bergegas berangkat menuju kesalah satu ruangan dimana akan ada agenda meeting tsb. Tanpa sadar Putri sedari tadi sudah mengikutinya dari belakang.
”Hai Vidya” sapa Kusuma.
”Hai“ Vidya menjawab dengan tersenyum.
Mereka pun memulai meeting tersebut dengan anggota lainnya.
Singkat cerita selesai meeting Vidya mengajak Kusuma makan siang dikantin. Dan permintaan itu pun secara otomatis disetujui oleh Kusuma.
Putri yang sedari tadi sudah mengintai Kusuma pun menjadi sangat kesal, dia dibakar api cemburu karena cowok yang dia cinta akan makan dengan cewek lain.
Disaat Vidya dan Kusuma berjalan menuju kantin tiba - tiba Putri berada didepannya, agak jauh sih namun Kusuma dapat melihat jelas jika itu Putri.
”Putri” kata Kusuma dalam hati.
Putri tidak menjawab, namun terus dengan tatapan marah kepada Kusuma.
“Putri jangan disitu, kamu akan menghalangi jalanku” kata Kusuma lagi dalam hati.
Tiba - tiba Vidya sadar dengan gerak - gerik Kusuma yang aneh. “Kamu kenapa?” tanya Vidya.
”Oh iyaa, ini… gak papa kok” jawab Kusuma yang sedikit gagap.
”oh yaudah“ kata Vidya.
Karena Putri yg tidak mau pergi akhirnya mereka berdua menembus roh Putri dan terus berjalan ke kantin.
”arghhh kenapa tidak berhenti sih” kata Putri.
Putri menoleh kebelakang dengan tatapan yang sinis ke arah mereka. “Awas saja” kata Putri.
Sesampainya dikantin mereka memesan makanan dan minuman lalu duduk berdua dikantin.
Semua orang disana kaget, kenapa cewek se cantik Vidya bisa makan dengan cowok kampung seperti Kusuma. Hingga ada salah satu cowok yang memang sudah lama menyimpan hati ke Vidya sebut saja namanya Rey.
Rey berniat membuat Kusuma malu dihadapan Vidya, Rey berdiri lalu berjalan menuju kemeja Kusuma dan Vidya.
Putri melihat Rey akan mempermalukan Kusuma. Disana Putri tidak tinggal diam, bagaimanapun Putri tidak suka jika ada orang yang akan mencelakakan Kusuma.
Saat Rey semakin dekat dengan meja Kusuma, dengan cepat Putri menggeser kursi yang ada didekat kaki Rey, sehingga membuat kaki Rey tersandung dan Rey pun terjatuh.
”Hahahahaha”
Semua orang tertawa melihat kejadian itu.
Rey berdiri dengan menundukan wajahnya karena malu.
“kenapa bisa tersandung sih” gumam Rey dalam hati yang terus berjalan pergi menjauhi Kusuma dan Vidya.
Putri tertawa terbahak - bahak melihat Rey.
Kusuma yang sadar bahwa ini semua ulah Putri pun marah, Kusuma menoleh kearah Putri dengan tatapan tajam
“Putri, apa yang kamu lakukan?” kata Kusuma dalam hati.
Pertanyaan Kusuma memberhentikan tawa Putri. Dia tidak menyangka bahwa Kusuma akan marah atas ulahnya. Padahal apa yang dia lakukan barusan demi kebaikan Kusuma. Putri pun menatap Kusuma dengan tatapan sedih, Putri cemberut dan tidak bisa berkata apa - apa.
Bersambung…
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
