
[spoiler part]
"Papa, ayo pulang." Harvi bergumam lemas berharap sang papa menuruti kemauannya.
Wajah Harvi pucat pasi, keringat sudah bercucuran. Dia sangat payah mengendalikan debaran ketakutannya. Melihat Theo yang memancarkan kebencian membuatnya tidak nyaman.
"Thank you!" Abram masih sibuk berbincang dengan sang lawyer, wajahnya beralih menatap Harvi yang terus menunduk dengan gelisah di dekatnya.
"Saya permisi."
Harvi belum bisa bernapas lega karena setelah mereka meninggalkan tempat itu, kini...
Little Things
71
18
18
Berlanjut
Tidak ada yang tahu isi pikiran yang bersarang di kepala Harvi. Lantas, kenapa semua orang menghakiminya?© brillantemine
1,254 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Little Things
Selanjutnya
12. Bird Of Death
4
2
[spoiler part]PRANKKKetiganya terkejut mendengar erangan temannya disusul sebuah burung melintas di atas mereka dan menabrak kaca jendela balkon dengan keras.Papa! Harvi terpekik ketakutan melihat burung itu hancur, sayapnya bertebaran juga kepala yang pecah jatuh tepat di depan mereka.Legi spontan membawa tubuh kecil Harvi ke dalam dekapannya, Gak papa, kan udah biasa burung itu suka nyasar makanya nabrak.Itu cuma burung! Harvi tenang! Rylan ikut merengkuh, mereka berdua sedikit membawa tubuh Harvi mundur dari burung yang beberapa waktu nanti akan menjadi bangkai.Shit! Sedangkan tanpa rasa jijik Fano mengambil unggas yang penuh darah itu menjauh dari temannya.Ughh! Harvi meremat perutnya yang teraduk sangat sakit, rasanya mual. Baunya masih sangat amis dan Harvi semakin pusing.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan