
Kabupaten Biak-Numfor, salah satu kabupaten di Provinsi Papua. Siapa sangka Biak menyimpan kisah berharga, sejarah Perang Dunia II. Yuk cari tahu lebih lanjut mengenai Biak dengan baca tulisan ini!
SEKILAS BIAK
Kabupaten Biak Numfor terletak di sebelah utara daratan Papua. Kabupaten ini memiliki dua Pulau besar, yaitu Pulau Biak dan Pulau Numfor serta sekitar 42 pulau-pulau kecil lainnya. Ibukota Kabupaten Biak Numfor terletak di Distrik Biak Kota. Kabupaten ini termasuk kedalam Wilayah Adat Saireri, yaitu wilayah adat suku-suku yang hidup di wilayah utara Provinsi Papua, khususnya di daerah pesisir.
ORANG BIAK
Dikatakan bahwa suku Biak berasal dari tanah Tabi, yaitu wilayah di Papua bagian timur. Menurut mitos yang beredar, moyang yang pertama datang ke daerah Biak adalah sepasang suami istri yang dihanyutkan oleh air bah, lalu ketika air surut perahu mereka terdampat di sebuah bukit di bagian timur laut Pulau Biak yang kemudian mereka beri nama Sarwambo. Mereka pun hidup disana, dan kemudian bersama anak-anaknya pindah ke tepi Sungai Korem hingga berkembangbiak dan mendiami seluruh Kepulauan Biak numfor.
Orang Biak sudah melakukan kontak dengan berbagai penduduk wilayah lain bahkan jauh sebelum orang Eropa datang ke daerah Papua pada awal abad ke-16. Orang Biak banyak melakukan ekspedisi perdagangan maupun perang. Mereka bahkan dikenal sebagai suku vikingnya papua, penjelajah laut yang tangguh. Beberapa perahu tradisional yang dikenal masayrakat Biak-Numfor yaitu Mansusu, yaitu perahu yang digunakan untuk keperluan dagang, lalu ada Wairon, yang merupakan perahu perang, selain itu ada berbagai perahu kecil yang digunakan untuk menangkap ikan yaitu, Sababer, Kabasa, Waipapa, dan Waibok.
KEARIFAN LOKAL
Biak juga memiliki berbagai kebudayaan yang masih terus diajarkan dan dikenalkan kepada kaum muda maupun yang dilestarikan. Dengan adanya ekspedisi yang dilakukan orang Biak tentu terdapat tradisi atau budaya-budaya yang melebur dengan daerah lain.
Seperti daerah lainnya di Papua, Biak juga mengenal marga atau keret. Marga diturunkan secara patrilineal, dari bapak kepada anak laki-laki, dan seterusnya. Dalam satu keret terdiri lagi dari beberapa keluarga batih. Masyarakat Biak mengenal dua bentuk rumah tradisional yang pada saat ini sudah tidak banyak ditemukan. Pertama yaitu, Rum Sram, rumah ini digunakan untuk menampung remaja pria berumur sekitar 11-12 tahun untuk dididik mengenai berbagai keahlian dan pengetahuan adat istiadat setempat. Kedua yaitu, Rum Som yang merupakan rumah bagi keret, dalam satu rumah ini ditinggali oleh satu keret yang terdiri dari beberapa keluarga batih, rumah ini memiliki bilik-bilik untuk tempat tinggal tiap keluarga batih dan satu ruang tengah.
Masyarakat Biak juga mengenal yang namanya Patung Korwar, mereka menuangkan seni ukirnya dalam pembuatan patung ini. Korwar sengaja dibuat untuk menghormati dan mengenang para leluhur, tokoh, maupun keluarga yang sudah tiada. Patung ini diukir berdasarkan watak dari orang tersebut, lalu diberikan ruh.
Papua juga dikenal dengan seni tarinya. Tari yang dikenal juga di Biak salah satunya adalah Tari Yospan. Tari ini adalah tarian pergaulan dan menjadi simbol persahabatan serta semangat hidup bagi masyarakat Biak, sering ditampilkan dalam berbagai acara adat dan penyambutan. Bernama tari yospan karena tari ini merupakan gabungan dari tari yosim dan pancar. Tarian ini dilakukan dengan membuat lingkaran dan siapa pun dapat bergabung untuk menari bersama.
Selanjutnya ada Wor. Wor bisa berarti nyanyian, tarian, dan upacara adat. Wor sebagai upacara adat pada awalnya dianggap sesuatu yang sangat sakral karena menyangkut permohonan perlindungan bagi seseorang dalam hidupnya, dan melibatkan arwah nenek moyang serta kerabat yang telah tiada. Pada masa kini Wor menjadi pesta adat maupun upacara pengucapan syukur.
Lalu ada Snap Mor atau tradisi penangkapan ikan masyarakat Biak. Snap mor melibatkan semua orang tanpa mengenal batasan, tua dan muda, laki-laki dan perempuan, semuanya dapat ikut serta dalam kegiatan ini, dengan begitu tradisi ini juga memiliki nilai-nilai sosial seperti kebersamaan dan juga kerjasama yang patut terus dikenalkan kepada kaum muda.
PERANG DUNIA II
Biak menjadi salah satu tempat bersejarah bagi Perang Dunia II. Pertempuran Biak, merupakan peperangan antara Angkatan Darat Amerika Serikat dan tentara Kekaisaran Jepang yang berlangsung pada tahun 1944. Pulau ini dinilai merupakan lokasi yang bagus untuk pertahanan dan membangun lapangan terbang sehingga pihak sekutu berencana merebut pulau ini dari Jepang. Pada saat itu, jepang menggunakan gua-gua untuk tempat pertahanan, logistik, dan beristirahat. Sekutu melancarkan serangan, menyerang Jepang untuk mengambil alih kekuasaan di daerah ini, salah satunya adalah dilakukannya serangan udara dari atas gua-gua yang digunakan jepang. Pertempuran ini dimenangkan oleh Sekutu. Hingga kini terdapat berbagai pangkalan udara peninggalan Perang Dunia II di Biak, ada yang sudah tidak berfungsi, ada pula yang masih berfungsi, salah satunya adalah yang sekarang dikenal dengan nama Bandara Frans Kaisiepo.
Selain itu ada gua yang terkenal sebagai peninggalan Perang Dunia II, yaitu Gua Binsari. Gua ini sekarang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang terletak di Distrik Samofa. Gua ini memiliki beberapa ruangan yang digunakan untuk gudang tempat menyimpan makanan, obat-obatan, dan peralatan perang, serta tempat untuk merawat orang sakit dan tempat untuk rapat.
Untuk mengenang Perang Dunia II, pada tahun 1992 dibangunlah Monumen Perang Dunia II yang terletak di pinggir pantai Kampung Parai. Monumen ini ditujukan untuk mengenang serdadu Jepang yang gugur dan sebagai peringatan akan kejamnya dampak perang, hal ini dapat dilihat pada prasasti yang ditempatkan di salah satu bagian di monumen ini, yang bertuliskan “MONUMEN PERANG DUNIA KE II. MONUMEN UNTUK MENGINGATKAN UMAT MANUSIA TENTANG KEKEJAMAN PERANG DENGAN SEGALA AKIBATNYA AGAR TIDAK TERULANG LAGI”. Monumen ini juga menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan kerap kali dikunjungi oleh keluarga tentara-tentara Jepang untuk mengenang mereka.
REFERENSI
Dari berbagai media populer, website resmi daerah, dan jurnal.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
