LuciAnsel | 13 ( Adult scene )

23
6
Terkunci
Deskripsi

Pernikahan bagaikan rantai dari cincin emas, diawali dengan secercah sinar terang dan diakhiri oleh keabadian. Pernikahan yang bahagia adalah menyatunya dua insan yang bersedia saling mengerti, memahami, dan saling memaafkan. Terkadang keindahan pernikahan tidak selalu terlihat sejak awal, melainkan ketika cinta tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu.

🍃


Lucia dan Ansel.
Sepasang suami istri yang menikah karena suatu kondisi yang tak bisa mereka hindari. Bahkan usia pernikahan yang sudah menginjak...

2,135 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
4 konten
Akses seumur hidup
185
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
47
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Luciansel
Selanjutnya LuciAnsel | Epilog
26
4
Pernikahan bagaikan rantai dari cincin emas, diawali dengan secercah sinar terang dan diakhiri oleh keabadian. Pernikahan yang bahagia adalah menyatunya dua insan yang bersedia saling mengerti, memahami, dan saling memaafkan. Terkadang keindahan pernikahan tidak selalu terlihat sejak awal, melainkan ketika cinta tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu.🍃 Lucia dan Ansel. Sepasang suami istri yang menikah karena suatu kondisi yang tak bisa mereka hindari. Bahkan usia pernikahan yang sudah menginjak dua tahun rupanya tak membuat keduanya semakin dekat layaknya sepasang suami istri.Lucia mengeratkan gaun tidurnya saat angin malam berhembus menusuk pori-pori kulitnya. Kedua netranya menatap langit hitam yang dihiasi oleh ribuan bintang-bintang seakan memamerkan keindahannya. Lucia pun tersenyum pahit. Hingga tak lama kemudian, suara bariton seorang pria membuyarkan lamunannya. Angin malam tidak baik untukmu. Masuklah, kau bisa sakit. Lucia menarik napasnya dalam. Kedua netranya lalu terpejam sesaat tanpa sepatah kata apapun yang keluar dari bibirnya. Sampai kapan kau akan seperti itu? Ucap Ansel kembali. Jangan pedulikan aku. Balas Lucia acuh tak acuh dengan masih mempertahankan posisinya yang tidak bergeming dari tempatnya.Ansel menghela napasnya kasar. Netranya bahkan menatap Lucia dengan sorot mata tajam. Tanpa mempedulikan sang istri, ia masuk ke dalam kamar meninggalkan Lucia seorang diri.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan