
"Dimanapun kalian berada, aku selalu mengintaimu."
Semua thread horror yang ada di sini sudah diadaptasi ke dalam bentuk podcast. Silahkan kunjungi Youtube ini : Youtube : Sini Gue Ceritain (Podcast)
2 Minggu sudah semenjak Aryan melihat Begu Ganjang di malam itu. Selama 2 Minggu ini pula, kondisi Aryan semakin memburuk. Sementara obat yang ia dapat dari dokter sudah habis, tapi sakit di perutnya malah semakin menjadi-jadi kini.
Untuk menahan rasa sakit di perutnya, Aryan hanya bisa terbaring meringkuk, hanya posisi itu yang bisa meringankan sakitnya. Aryan pun tidak bisa tidur 2 hari terakhir, karena rasa nyeri yang ia rasakan. Semisal pun bisa, ia akan lekas terbangun, terbangun karena diteror oleh mimpinya sendiri, sebuah mimpi yang menakutkan dan mengerikan.
Di dalam mimpinya, Aryan merasa berada di tempat antah berantah. Entah ada dimana, ia hanya mengerti bahwa suasana di dalam mimpinya sungguh mencekam. Langit yang menggantung gelap, suasana hening nan sepi, tanah yang berbau anyir, serta sosok hitam yang terus mengejarnya dengan hasrat membunuh. Kala ia tertangkap, kala sosok itu mencengkramnya, Aryan akan langsung terbangun dari mimpi. Dan di malam ini, hal tersebut pun kembali terjadi.
"Mak, Aryan takut." Tutur Aryan terkesiap ketika terbangun. Raut wajahnya terlihat begitu ketakutan, keringat juga tak luput membasahi wajahnya. Entah pertanda apa, tapi mimpi inilah yang selalu saja menghantuinya beberapa hari terakhir.
Ibunya persis sedang tidur di sampingnya kini, menemani Aryan yang dalam kondisi sakit. Lalu beliau pun berkata, "Kenapa nak? Kamu mimpi itu lagi?" tuturnya hangat kepada Aryan yang sedang ketakutan. Beliau pun lekas pergi ke belakang, membuatkan teh hangat untuk anaknya. "Diminum dulu tehnya." Ucapnya sembari menyodorkan gelas berisi teh yang baru saja beliau buat.
Dengan wajah meringis menahan sakit di perut, Aryan perlahan membangunkan tubuhnya. Dalam kondisi duduk yang tidak begitu sempurna, ia mulai meneguk teh hangat yang turut dibantu oleh sang ibu. Masih menyuapi anaknya, sang ibu pun kembali berkata, "Besok kita harus ke rumah sakit. Kondisi kamu udah makin parah." Ucap beliau dengan penuh rasa khawatir. Dan jika sang ibu sudah berkata demikian, maka itulah yang akan terjadi kemudian.
Keesokkan harinya. Termasuk hari ini, maka Aryan sudah izin kerja selama 3 hari terakhir. Tentu maklum, karena memang kondisi kesehatannya yang sedang menurun drastis. Bahkan perusahaan dimana Aryan bekerja pun, sudah tahu perihal ini dan telah memberinya izin.
Sejurus dengan Aryan, sang ayah juga izin kerja hari ini, izin untuk membawa sang anak ke rumah sakit. Setelah berhasil meminta bantuan tetangga, meminjam mobil kepada salah satu tetangganya, dengan sigap, kedua orangtuanya langsung membawa Aryan menuju rumah sakit umum.
Sesampainya di sana, Aryan langsung ditandu masuk ke dalam UGD. Para perawat juga segera memberikan penanganan pertama dengan cekatan. Setelah semuanya, melakukan pendataan dan pengecekan awal, diambilah sebuah keputusan, bahwa Aryan akan melakukan Rontgen tubuh, khususnya di bagian perut. Tapi mereka harus menunggu waktu sekitar satu jam terlebih dahulu. Hingga akhirnya, Aryan mulai di bawa ke ruang Rontgen untuk dilakukan pemerikasaan.
Di dalam ruangan tersebut, Aryan membuka bajunya. Dirinya yang sudah bertelanjang dada, kini disuruh untuk berdiri menghadap ke sebuah papan transparan. Dibantu seorang perawat, dengan menahan sakit di perutnya sembari gemetar, akhirnya ia berhasil berdiri. Masih dengan posisi yang sama, berdiri tegap dengan menempelkan perutnya ke alat Rontgen, sang perawat meminta Aryan untuk jangan bergerak beberapa saat. Setelah berhasil memotret gambar melalui sinar X, sang perawat membantu Aryan menuju kursi roda kembali. Lalu membawanya ke ruang UGD lagi.
Tentu hasil Rontgen tidak langsung keluar begitu saja. Butuh waktu untuk memeriksa secara pasti, apa yang sedang dialami oleh Aryan, sakit apa yang sedang bersemayam di dalam tubuhnya kini. Dan sekiranya satu jam kemudian, barulah Aryan serta kedua orangtuanya diberitahu, bahwa Aryan tidak menderita penyakit apapun. Ya, Aryan baik-baik saja. Tidak ada penyakit apapun yang menjangkitinya. Aryan dalam kondisi yang sehat wal afiat.
Mendengar berita itu, Aryan serta kedua orangtuanya tentu terkejut. Karena jika memang kondisinya baik-baik saja, lantas hal apa yang membuat perut Aryan menjadi begitu sakit sekarang?
Dokter UGD hanya bisa mendiagnosa bahwa tukak lambung Aryan sedang kambuh, lagi-lagi hanya itu. Tapi apa mau dikata? Aryan dan kedua orangtuanya tidak bisa berlaku banyak, hasil Rontgen tadi sudah menjawab semuanya. Jadi alih-alih berdebat, mereka memilih untuk menurut saja apa kata dokter. Lalu pulang dengan perasaan yang bingung.
Tapi satu hal yang pasti, kedua orang tua Aryan yakin, bahwa penyakit yang diderita anak mereka bukanlah disebabkan persoalan medis.
Jika mengingat-ingat lagi, belakangan ini Aryan memang sering menceritakan banyak hal yang tidak masuk akal. Seperti melihat bayangan hitam besar, acap kali mengalami hal mistis nan ganjil, juga diteror oleh sosok hitam yang ada di dalam mimpinya. Pada awalnya, orang tua Aryan menganggap semua itu hanya halusinasi anak mereka belaka. Tapi setelah dinyatakan dokter barusan bahwa Aryan baik-baik saja, kini kedua orangtuanya mulai berubah pikiran. Bahwa mungkin saja, anak mereka sedang diganggu oleh makhluk gaib tak kasat mata.
Sesampainya di rumah, setelah masuk kamar dan berbaring, sang ibu pun langsung berkata kepada Aryan dengan berseraya, "Nak, coba kamu cerita sama mama sama bapak. Sebelum kamu sakit begini, kamu kan sering cerita-cerita yang aneh. Kayak ngeliat bayangan hitam, denger suara gemuruh di atap, sampai ngeliat begu ganjang. Coba cerita yang jujur ke kami, emangnya kamu udah ngelakuin apa sebelumnya? Mungkin kamu sakit begini bukan karena medis, tapi karena kamu udah ngelakuin kesalahan sama mereka."
Sejurus dengan sang ibu, sang ayah pun ikut berkata, "Kamu jawab aja yang jujur. Kita nggak bakal marah. Malah kalau kamu jawab jujur, mama sama bapak jadi tahu harus ngelakuin apa. Yang penting kamu sembuh sekarang. Jadi coba ceritain, kamu abis ngelakuin apa sampai diikutin sama sosok hitam itu?" Ucap sang ayah tegas namun penuh rasa khawatir.
Pertanyaan kedua orangtuanya datang begitu tiba-tiba, membuat Aryan jadi kebingungan untuk menjawab. Dan sebenarnya pun, Aryan sendiri tidak tahu harus menjawab apa, karena ia tidak merasa berbuat kesalahan. Untuk peristiwa janggal yang ia alami belakangan ini, Aryan sendiri tidak tahu alasannya kenapa. Jadi alih-alih menjawab pertanyaan kedua orangtuanya dengan tegas, Aryan justru berkata 'Tidak Tahu.'
Tapi, itu dari sudut pandang Aryan semata. Hingga di keesokan harinya, teman-teman Aryan datang untuk menjenguk. Dari sanalah akhirnya secercah jalan keluar terbuka.
Teman-teman Aryan yang menjenguk adalah mereka yang ikut liburan ke Berastagi waktu itu. Salah satunya adalah laki-laki yang bernama Agam. Agam menceritakan kepada orang tua Aryan, sedikit kejadian pada waktu itu, yang mungkin saja itulah sebab mengapa Aryan menjadi sakit dan diteror saat ini. Kepada kedua orang tua Aryan, Agam pun bercerita, "Pas kita main ke Berastagi, Aryan tiba-tiba aja ngambil jeruk tanpa izin di kebun. Saya udah bilangin jangan iseng, tapi Aryan malah ngeyel. Terus dia makanlah jeruk itu. Saya sendiri gak tahu benar apa enggak, tapi bisa jadi karena hal sepele itu akhirnya Aryan malah sakit begini."
Mendengar penjelasan Agam barusan, kedua orangtua Aryan mulai paham apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin terdengar seperti sebuah bualan belaka, tapi bisa jadi, sosok yang meneror dan membuat anak mereka sakit saat ini adalah penunggu kebun jeruk itu. Dan tanpa pikir panjang lagi, kedua orangtuanya pun langsung membawa Aryan menuju paranormal yang ada di daerah mereka tinggal.
Sesampainya di sana, Aryan yang duduk meringkuk sembari menahan sakit, langsung ditangani segera oleh sang paranormal. Selesai melakukan pemeriksaan, sang paranormal pun berkata, "Penyakit yang dialami kamu ini bukan sembarang penyakit. Ada sebab yang membuat makhluk halus jadi marah sama kamu. Sosoknya hitam besar. Kalau saya sebut, namanya adalah Begu Ganjang, sekarang dia lagi ada di rumah kamu. Memangnya kamu habis melakukan kesalahan apa?" tanya sang paranormal kepada Aryan.
Sejurus dengan perkataan sang paranormal, ibu Aryan pun menjawab, "Beberapa Minggu yang lalu, anak saya sama teman-temannya pergi ke Berastagi. Kata temannya, anak saya waktu itu ngambil jeruk tanpa izin di sana. Percaya gak percaya, abis pulangnya anak saya jadi sakit-sakitan, udah gitu sering ngalami hal mistis. Kayak sering denger suara gemuruh di atap kalau tengah malam, sering liat bayangan besar, sama kalau tidur, katanya kayak dikejar-kejar sama sosok hitam di dalam mimpi."
Setelah mendengar penjelasan ibu Aryan, sang paranormal pun menjawab, "Kalau begitu, berarti memang benar ada sebab kenapa anak ini jadi diikuti sosok itu. Dia metik jeruk tanpa izin. Perbuatannya dianggap tidak baik oleh sosok penunggu di sana. Saya sendiri tidak bisa menyelesaikan masalah ini. Saya menyarankan, agar kalian balik lagi ke sana, lalu meminta maaf kepada si pemilik kebun, agar semua masalah ini bisa terselesaikan."
Saran dari sang paranormal diterima dengan baik oleh kedua orangtua Aryan. Selesai berkunjung dari rumah sang paranormal, baik ayah dan ibu Aryan, sama-sama sudah membulatkan tekad untuk menuju Berastagi, untuk datang meminta maaf kepada si pemilik kebun yang sudah diambil jeruknya tanpa izin oleh anak mereka. Tapi karena saat ini waktu sudah terbentang malam, mau tidak mau mereka harus menunggu hingga keesokan harinya datang.
Singkat cerita, keesokan paginya pun tiba. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Aryan dan kedua orangtuanya sudah berada di dalam mobil milik tetangga, dan bersiap menuju Berastagi. Saat tetangganya menginjak pedal gas, mobil sedan jadul itupun mulai bergerak maju. Dan akan terus melaju hingga ke lokasi tujuan.
Sejam lebih melakukan perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di perkebunan jeruk yang dimaksud. Aryan tentu ikut, namun dengan duduk di kursi roda, karena ia tak sanggup berjalan.
Ketika sampai di lokasi, sang ayah meminta salah satu pegawai di sana menghubungi si pemilik kebun. Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya orang yang dinanti pun tiba.
Mereka saling bersalaman dan menyapa. Lalu dengan wajah bersahabat, si pemilik kebun pun bertanya, "Ada urusan apa ya pak?"
Dengan kerendahan hati, Ayah Aryan pun mulai bercerita, "Maaf sebelumnya mengganggu waktu bapak. Saya, istri sama anak saya ke sini ingin meminta pertolongan bapak. Saya sebagai orang tua, ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada bapak atas perilaku anak saya sebelumnya, yang sudah mengambil buah jeruk dari kebun bapak tanpa izin. Saya betul-betul meminta maaf pak." Tutur beliau dengan begitu memohon.
Sejurus dengan suaminya, sang istri pun ikut berkata, "Saya selaku ibunya, juga memohon maaf atas kelakuan anak saya pak. Karena tindakan buruknya waktu itu, akhirnya anak saya jadi kayak begini." Ucap sang ibu penuh rasa sesal.
Sang pemilik kebun mencoba mencerna apa yang disampaikan oleh kedua orang tua Aryan. Ia pun melihat Aryan berkali-kali yang dalam kondisi memprihatinkan. Lalu setelah tahu secara penuh maksud kedatangan mereka, sang pemilik kebun pun berkata, "Ya, baik. Saya mengerti situasinya. Soal jeruk yang diambil anak bapak dan ibu, saya pribadi sudah mengikhlaskan. Tapi menurut adat, anak bapak dan ibu harus melakukan ritual permohonan maaf. Apa bapak dan ibu bersedia?"
Tanpa ada perdebatan, kedua orangtua Aryan langsung menyanggupi. Mereka pun ikut dengan si pemilik kebun ke suatu tempat. Di sana, Aryan didudukan, mulai dibacakan jampi-jampi, serta melingkarkan dupa yang berasap ke tubuh Aryan. Hal seperti ini dilakukan selama beberapa menit. Hingga akhirnya, ritual pun berhenti. Kepada kedua orang tua Aryan, sang pemilik kebun pun berkata, "Saya sudah melakukan yang terbaik. Semoga setelah ini, mas Aryan dapat sembuh kembali."
Seiring dengan ucapan si pemilik kebun barusan, orang tua Aryan menimpalnya dengan berterima kasih. Mereka pun pamit pulang setelahnya. Dan berharap bahwa ritual tersebut dapat mengakhiri sakit serta teror yang dialami oleh Aryan.
Tapi, setelah melakukan ritual adat tersebut, sakit yang dialami Aryan tidak kunjung sembuh jua. 4 hari berikutnya, kondisinya malah semakin parah. Bahkan kini, Aryan hanya bisa terbaring saja diatas kasur, tidak seperti sebelumnya yang masih bisa berjalan dengan tertatih atau setidaknya duduk di atas kursi roda. Saat ini, Aryan malah seperti mengalami stroke.
Kedua orangtuanya pun sempat mendatangi si pemilik kebun untuk meminta maaf sekali lagi. Si pemilik kebun juga telah berkata jujur bahwa ia sudah ikhlas dengan apa yang terjadi. Di sana, si pemilik kebun yang dibantu oleh seorang sepuh, mengadakan ritual kembali, dengan maksud untuk mengakhiri peristiwa yang menimpah Aryan. Tapi saat ritual berjalan, tetiba saja sebuah guci retak, yang menandakan, bahwa Begu Ganjang si penunggu kebun itu sendiri-lah yang enggan memaafkan Aryan, hingga akhirnya sakit yang diderita Aryan tidak kunjung sembuh.
Dan naas, di keesokan harinya, saat Aryan terbaring di atas kasur, tetiba saja ia muntah darah berkali-kali. Kedua orangtuanya tentu panik melihat anak mereka yang seperti itu. Sembari sang ibu yang terus menangis, sang ayah berhasil meminta bantuan kepada salah satu tetangga, untuk meminjam sebuah mobil darinya. Dengan sigap, Aryan dibawa masuk ke dalam mobil, mereka pun langsung bergegas menuju rumah sakit.
Tapi sayang, sebelum sampai di rumah sakit, nyawa Aryan pun melayang. Saat perjalanan munuju rumah sakit, ia meninggal dunia. Baik ibu dan sang ayah, tangis keduanya pecah di dalam mobil bersamaan. Tangis pilu yang mengiringi kepergian Aryan untuk selalamnya.
Terlepas dari apa yang sebenarnya terjadi kepada Aryan, ada satu hal penting yang dapat diambil sebagai sebuah pelajaran. Bahwasanya kita sebagai manusia, harus berperilaku yang sopan dan santun dimanapun kita berada. Karena kebaikan atau keburukan yang kita tabur, maka akan kembali kepada diri kita sendiri.
END
===============================
Note :
Cerita ini juga bisa dinikmati dalam bentuk podcast. Silahkan kunjungi youtube di bawah :
Youtube : Sini Gue Ceritain (Podcast)
https://www.youtube.com/channel/UCFtMSLJ45g63Hou1yZw7Dlw
===============================
## Makasih banyak yang udah baca cerita ini sampai habis.
## Tolong di vote ya manteman :)
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ
