
Dua bab terakhir Sandah. Selamat membaca.
Sandah : Kuntilanak Berwajah Lebar
40
29
10
Selesai
Sudah tiga kali jasad Misnah dihadapkan ke arah kiblat, tapi lagi-lagi jasad itu kembali ke poisi semula, berbaring dalam kondisi terbujur kaku di liang lahat. Sungguh ganjil, baru kali ini ada mayat yang menolak dihadapkan ke arah kiblat. Komplek pemakaman pagi itu geger, gunjingan demi gunjingan pelayat langsung menyebar."Astagfirullahul azim...! Jangan-jangan mayatnya nanti malam bangkit jadi hantu. Hiii...!!!" celetuk seorang warga sambil bergidik ngeri.
2 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Fernando Bab 1&2
2
2
Fernando ini badannya tinggi besar. Lebih tinggi dari rata-rata anak seusianya. Kulitnya kusam, bajunya lusuh dan rambutnya acak-acakan. Ia mengenakan sepatu putih yang dicat hitam, lantaran ayahnya salah mencuri sepatu. Topi merah putih selalu ia balik ke belakang agar terlihat sangar. Satu buah buku ia selipkan di pinggang karena orang tuanya tidak mampu membelikan tas. Sehebat-hebatnya Fernando, ia bukanlah apa-apa jika melawan orang dewasa. Apalagi jika orang dewasa itu adalah seorang ABRI. Sungguh sial si Fernando, ternyata yang ia lawan berkelahi hari itu adalah anak tentara. Malamnya, rumah Fernando digeruduk lima orang dewasa yang berasal dari kompi senapan.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan