
Kita tahu, catur dikenal sebagai permainan penuh strategi. Penuh taktik. Dua petarung mengadu pemikiran yang dituangkan dalam papan hitam putih (atau tepatnya: gelap terang) seluas 8 x 8.
Peperangan antara pemegang bidak Hitam dan Putih, menurut saya banyak kesamaannya dengan dunia nyata.
Karena itulah, saya mencoba merunut istilah-istilah dalam catur yang punya korelasi dengan situasi yang sering kita hadapi. Baik di dunia kerja, maupun di luar kerja.
Siapa tahu, kamu mengenali istilah-istilah di bawah ini, dan mau menambahkan jika ada yang saya lewatkan?
1. Zugzwang
Zugzwang adalah posisi serba salah bagi pemain yang sedang dalam giliran melangkah. Dalam catur, kita nggak bisa bilang "pass" alias "lewat". Senang atau tidak senang, saat giliran kita tiba, kita harus melangkah.
Pahitnya kalau dalam posisi zugzwang, langkah apapun yang kita ambil, akan menghasilkan kekalahan.
Well, mau nggak mau, ya harus mau. Melangkah saja, sambil berharap ada keajaiban, siapa tahu lawan salah langkah sehingga kamu nggak jadi kalah.
Atau kalau mau hemat energi, tumbangkan saja Raja pertanda mengakui kekalahan. Toh hidup tetap berlanjut. Satu kekalahan, seberapa besar artinya pun, takkan menghalangi mentari untuk bersinar esok pagi.
Jadi, sepahit-pahitnya hidupmu saat ini, di mana kamu merasa serba salah dan bingung mau menentukan langkah, nggak perlu panik. Siapa tahu memang kamu lagi ketiban zugzwang. Gapapa. Anggap pertarungan yang sekarang ini sudah selesai. Bersiaplah untuk pertarungan selanjutnya, agar kamu bisa menjadi pemenang dan terbalas sudah kekalahan gara-gara kena zugzwang sekarang.
2. Kombinasi
Kombinasi dalam catur berarti serangkaian langkah yang berisi pengorbanan materi, yang bertujuan mendapatkan keuntungan lebih besar baik keuntungan materi maupun keuntungan posisi.
Seperti: mundur selangkah untuk maju sepuluh langkah.
Berkorban di depan, petik keuntungan kemudian.
Menarik, ya? Dalam hidup, seringkali kita dihadapkan pada problema yang memaksa kita untuk berkorban.
Jangan jadikan korban kita sia-sia. Tetap optimis dan pasang strategi, agar pengorbanan kita - meski membuat kita merugi saat ini - tetap menghasilkan keuntungan bagi kita di kemudian hari.
3. Rokade
Atau dalam bahasa Inggris disebut "castling". Bahasa Jawa: "lukir". Rokade ini adalah gerakan di mana raja dan benteng diperbolehkan bergerak pada giliran yang sama. Ada situasi tertentu di mana rokade diperbolehkan, dan setiap pemain hanya boleh melangkah 1 kali rokade dalam permainan.
Ada rokade panjang, di mana Raja berpindah dari kotak E ke kotak C dan benteng dari kotak A ke kotak D.
Ada rokade pendek, di mana Raja berpindah dari kotak E ke kotak G, dan benteng dari kotak H ke kotak F.
Ini semacam 1 kali kesempatan dalam hidup. "You only get one shot, do not miss your chance to blow," gitu kalau kata mas Eminem. Pergunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya.
Apa tujuan dari rokade? Salah satunya, membawa Raja ke posisi lebih aman daripada Raja tetap di tengah yang mudah sekali menjadi objek serangan. Selain itu, mengeluarkan benteng yang posisinya di kotak paling pojok, agar lebih bebas berkoordinasi dengan bidak-bidak yang lain untuk melancarkan serangan.
Dalam pengorganisasian, saya melihat selalu ada momen di mana kita harus melakukan rokade. Mengamankan perusahaan dari ancaman entah apapun itu, sekaligus menempatkan pegawai yang selama ini mojok agar lebih bebas bergerak dan bersinergi dengan anggota tim lainnya.
4. Opening, Middlegame dan Endgame
Bukan hanya Avengers yang kenal Endgame. Para pecatur sedari dulu sudah berkutat dengan Endgame alias babak akhir satu permainan, tentunya setelah melewati Opening (Pembukaan) dan Middlegame (babak tengah).
Menarik mencermati ketiga babak dalam permainan catur ini.
Babak awal yaitu pembukaan adalah saat kedua pemain mengawali pertarungan. Kedua pemain bisa silih berganti pegang kendali. Biasanya, sebelum melakukan pertandingan, pemain sudah menyiapkan jurus untuk menghadapi pembukaan andalan sang lawan. Jika meleset (lawan memilih pembukaan lain)? Harus siap dong. Itulah mengapa permainan catur tidak hanya butuh hapalan, namun juga kesiapan menghadapi situasi di atas papan yang bisa jauh berbeda dengan yang sudah dihapalkan.
Babak tengah alias middlegame merupakan babak di mana pertarungan mencapai puncak. Sering terjadi, pertarungan cepat berakhir saat middlegame karena langkah kombinasi mematikan dari lawan gagal ditangkis. Atau terjadi blunder.
Babak akhir ditandai dengan berkurangnya bidak di atas papan. Meski begitu, jangan remehkan babak akhir ini. Saya pernah mengalami kejadian menyakitkan. Babak akhir di mana saya harusnya menang, karena keteledoran saya, akhirnya tercapai draw. Pahit, bung!
Dalam menjalankan strategi dalam pekerjaan, kita juga harus menyiapkan segala sesuatunya sedari awal (opening), berjibaku dengan kondisi di lapangan (middlegame), dan akhirnya mencapai kelegaan saat babak akhir (endgame) yang tentunya kita harapkan ditutup dengan keberhasilan, tanpa blunder.
5. Gambit
Gambit adalah nama salah satu jenis pembukaan di mana salah satu pemain (biasanya Putih) mengorbankan bidak (acap kali pion) dengan tujuan mendapatkan posisi yang menguntungkan.
Pengorbanan ini bisa diterima oleh lawan, atau ditolak. Kalaupun diterima, biasanya pengorbanan satu pion ini nggak lama. Dalam beberapa langkah, bisa jadi kekurangan satu pion akan kembali impas.
Istilah gambit ini sering dipakai di dunia politik maupun bisnis. Artinya serupa, seseorang mengambil langkah yang mengorbankan sesuatu demi mendapatkan keuntungan lain. Dalam Cambridge Dictionary, dicontohkan kalimat: "The arrest of the political leader was seen as the opening gambit in a move to take control of the government."
6. Blunder
Dalam catur, blunder berarti langkah yang amat sangat buruk. Biasanya karena salah lihat, kecerobohan pemain (salah pegang bidak, misalnya), atau karena dalam tekanan krisis waktu.
Tentunya, dalam kehidupan sehari-hari, kita ingin dijauhkan dari blunder. Karena itu, selalu pikirkan tiap langkah dalam hidup, apakah kita melewatkan sesuatu? Apakah kita sudah mempertimbangkan semua aspek? Apakah kita terburu-buru?
7. Krisis waktu
Pemain catur diberi batasan waktu dalam bertanding. Misalnya, masing-masing pemain berhak atas satu jam permainan. Untuk jumlah langkah yang sama, bisa jadi kedua pemain berbeda dalam memanfaatkan waktu mereka.
Yang satu cepat sekali berpikir dan hanya butuh waktu setengah jam untuk 30 langkah.
Pemain kedua lambat berpikir, dan waktu yang dia habiskan adalah lima puluh menit untuk 30 langkah.
Saat jatah waktu pemain kedua hampir habis, sementara waktu pemain lainnya masih banyak, pemain kedua mengalami apa yang dinamakan sebagai krisis waktu.
Dia harus bermain secepat kilat agar dia bisa memenangkan pertandingan sebelum waktu habis.
Demikian juga dalam hidup. Seringkali, kita menghabiskan waktu untuk mempertimbangkan ini itu dan lambat beraksi. Tahu-tahu, batas waktu alias deadline sudah menghampiri.
Kita harus bijak menggunakan waktu agar tidak terjebak krisis waktu. Suwer, krisis waktu itu nggak enak banget!

Ada beberapa situasi dalam hidup yang mengingatkan saya pada situasi yang pernah saya hadapi di atas papan catur. Pengalaman saya di dunia catur, meski tidak sampai mendunia, membuat saya merasa lebih siap akan segala situasi yang tidak terduga.
Bagaimana denganmu? Suka main catur juga? Sekiranya ada yang kurang pas atau perlu ditambahkan di tulisan saya ini, feel free untuk berkomentar ya!
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ
