PART 1 - Solo Hiking Arjuno

Kepala itu mulai membuat gerakan miring ke kiri, ke kanan, kiri, kanan lagi. Sangat pelan sampai-sampai tanpa sadar aku bisa melihat ada uap-uap tipis melayang di udara.M-Mbak … M-Mbak, sampean gak apa-apa kan, Mbak?! Aku mulai panik. Seratus persen aku yakin uap di kepalanya bukan karena dingin. Meski begitu aku tidak berani menolong dan memilih memandangi sosok itu penuh waspada. Kulihat jelas bahunya naik turun berat, seperti kesulitan bernapas.Katanya … Mas nggak … percaya.Kulitnya meleleh. Tidak sampai cair, tapi seperti daging yang terbakar dan menggantung pada tengkorak wajah sampai saraf di seluruh wajahnya lebih tampak seperti sabut kelapa. Udara di bilik berubah dalam sekejap. Berat, panas, dan pengap. Perempuan itu tidak bergerak. Hanya berdiri, diam, dengan wajah mengelupas yang matanya juga hampir copot.