
“Sebelum ke Bali, lo waxing dulu, biar kinclong tuh punya body.”
“Ingat lo juga harus rilexs. Jangan bawaan tegang gitu kalau pak Ben grape-grape lo. Kalau dicium pak Ben itu bales, jangan kaku. Baru juga dicium pak Ben kemarin, lo udah kebakarang jenggot.”
“Oiya, kalau pilih villa usahain ada kolam pribadinya, biar enak tuh berdua me time. Nananini di kolam asyik banget tau.”
Mulut Clara ternganga mendengar petuah dari Bianca, “Lo ngomong apa sih Ca!” Seru Claara.
ISTRI SATU MILYAR (TAMAT)
360
240
53
Selesai
Ben Asthon, seorang duda mapan dengan satu anak, menjalani hidupnya tanpa drama. Dengan statusnya sebagai pria single yang sukses, ia tak pernah tergesa-gesa mencari cinta baru—hingga suatu hari ia bertemu Clara, gadis manja dan polos yang benar-benar di luar nalar logikanya.Pertemuan mereka di hotel bintang lima menjadi awal dari hidup Ben yang berubah total. Clara bukan tipe wanita yang mudah didekati. Dengan sifat ceplas-ceplos dan sikapnya yang selalu menjaga jarak, Clara membuat Ben jatuh cinta untuk pertama kalinya setelah sekian lama.Tapi tak semudah itu menaklukkan hati Clara. Semua rayuan Ben ditolak mentah-mentah. Bahkan kehadirannya dianggap mengganggu.Namun Ben tak sendiri. Robert, putra semata wayangnya, justru memberi dukungan penuh agar ayahnya bisa bersama Clara. Hubungan mereka perlahan menjadi lebih dekat—walau tetap penuh tarik-ulur dan rasa penasaran.Sampai akhirnya, Ben nekat menawarkan satu miliar rupiah sebagai mahar untuk menjadikan Clara istrinya. Tapi cinta tak pernah sederhana. Apakah Clara bisa menerima cinta seorang duda beranak satu? Atau justru uang itu akan menjadi penghalang di antara mereka?Karena cinta yang sejati…
tidak selalu bisa dibeli—tapi terkadang, ditawarkan dengan segala keberanian.
1,633 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Istri Satu Milyar (Tamat)
Selanjutnya
ISTRI SATU MILYAR (TAMAT) BAB 14
6
6
“Saya hanya takut, karena kejadian gossip kemarin, kamu punya problem sama pacar kamu,” sahut Pevita lagi.Ben terdiam beberapa detik, ia melirik Pevita, dan wanita itu menatapnya balik, “I'm not in a relationship with anyone.”“Saya pernah dengar kamu sebelumnya pacaran dengan Reline?”Ben tertawa, ia mengangguk, “She was my ex, was and has been for a long time,” ucap Ben mengakui. “Kenapa?”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan