Tips Terbit Mandiri

Sebagai seorang penulis yang terbit mandiri, banyak sekali pertanyaan seputar bagaimana saya bisa sukses menerbitkan buku tanpa bantuan penerbit. Ini adalah salah satu novel saya yg sudah terbit, satu dari lima seri The Xbreed's Curse:

Ya, sungguh tidak mudah menerbitkan buku tanpa bantuan penerbit. Benar bahwa banyak sekali buku yg terbit mandiri (self-published) di Indonesia yang kaidah kepenulisannya masih acakadut. Ini urusan penulis, karena biasanya penulis online adalah penulis mandiri, belajar kaidah sendiri hingga marketing juga sendiri. Nah, untuk itu, saya akan coba memberikan beberapa tips supaya kamu bisa terbit mandiri:

1. Pastikan karya kamu belum dikontrak oleh platform online atau jenis kontraknya adalah NEX (nonexclusive). Ini sangat krusial, karena kontrak eksklusif berarti naskah tersebut tidak boleh disebarkan ke platform lain selain platform terkontrak.
2. Pastikan kamu sudah belajar kaidah kepenulisan bahasa yang kamu pakai dalam menulis cerita. Jangan hanya mengandalkan AI atau tools apa pun yang membantu kamu mendeteksi error/kesalahan ejaan, karena biasanya tools tidak begitu update dengan kaidah bahasa sekarang. Jika ragu, kamu bisa menyewa jasa copy editor.
3. Pastikan lisensi gambar pada cover yang kamu pakai, termasuk lisensi font-nya. Jangan pakai gambar atau tulisan yang lisensinya personal. Ada baiknya cari yang berlisensi komersial.
4. Jika ingin terbit mandiri dengan mengandalkan penerbitan, cari kredibilitas penerbit tersebut. Jangan tergiur harga murah atau penawaran paket yang di luar nalar.
5. Jika ingin terbit mandiri tanpa penerbit, cari percetakan yang berkualitas dengan harga terjangkau.
6. Pastikan pilihan antara ISBN atau QRCBN. Jika kamu ingin ISBN, maka kamu harus ikut terbit mandiri dengan paket yang ditawarkan oleh penerbit. Namun, jika kamu hanya ingin QRCBN, kamu bisa bikin sendiri dengan cara sign up di situs QRCBN langsung (individual).
7. Belajar formatting sendiri jika tidak ingin ikut penerbit. Kamu bisa googling margin, gutter, atau jarak spasi serta ukuran kertas yang cocok dengan selera kamu. Yakinkan diri bahwa kamu bisa menjalankan program seperti Google Docs atau Microsoft Office Word, ketika hendak melakukan formatting.
8. Hitung modal untuk satu buku, lalu hitung margin yang kamu dapat serta harga jual yang pas. Ini penting karena beda platform, berbeda pula komisi yang ditarik atas penjualan buku kamu. Contoh saja PlayBook, mereka menarik sekitar 58% komisi dari hasil penjualan.
9. Lakukan PO (Pre-Order). Ini lebih mudah untuk penulis yang melakukan self-publishing, daripada stok banyak buku terbit, bahkan bisa mengurangi modal yang kamu keluarkan untuk satu buku.
10. Belajar teknik marketing dan promosi, karena tanpa hal tersebut, buku kita tidak akan laku.

Demikian tips dari saya, semoga bermanfaat.