
[Support author dengan memberikan tips, yuk! Bisa dengan memberikan tips di bawah, atau menggunakan QRIS di sini: https://saweria.co/arrinknight]
Dalam setiap cerita fiksi, tokoh adalah salah satu unsur yang penting dan menarik untuk dibahas. Tokoh adalah pelaku cerita yang memiliki karakter, watak, dan peran tertentu. Tokoh dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah protagonis dan antagonis. Kebanyakan dari kita dijelaskan dan diajarkan bahwa protagonis adalah tokoh utama yang memiliki sifat baik dan positif, sedangkan antagonis adalah tokoh penentang yang memiliki sifat buruk dan negatif. Namun, apakah tokoh protagonis dan antagonis selalu seperti itu?
Protagonis:
Dalam cerita fiksi, protagonis adalah tokoh utama alias main character atau sekelompok tokoh yang mengendalikan jalan cerita. Penulis menggunakan protagonis untuk menggerakkan cerita ke depan alias maju. Meskipun dalam banyak narasi, protagonis identik dengan "orang baik", kata "protagonis" berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti "orang yang memainkan peran utama, aktor utama". Definisi protagonis tidak ada hubungannya dengan moral internal karakter: protagonis dapat menjadi karakter "baik" (yaitu penuh integritas moral) atau karakter "buruk" (yaitu tidak memiliki integritas moral). Ada 3 jenis protagonis yg umum:
- Hero: Tokoh protagonis yang heroik adalah "orang baik" dalam cerita. Mereka mencoba mewujudkan moral yang kuat dan membuat keputusan yang tepat untuk diri mereka sendiri dan untuk tokoh lainnya. Tokoh protagonis heroik yang terkenal dari literatur termasuk Harry Potter dan Luke Skywalker.
- Antihero: Beberapa tokoh protagonis bisa jadi bukanlah hero. Mereka disebut antihero, dan bisa saja bukan pahlawan yang diharapkan, atau dalam beberapa kasus adalah penjahat. Bahkan ketika antihero adalah penjahat, mereka adalah protagonis, bukan antagonis. Ketika mereka berada dalam cerita di mana penulis memperlakukan mereka sebagai tokoh utama, daripada konflik utama yang melawan tokoh utama. Tokoh protagonis antihero yang terkenal antara lain Severus Snape dari seri Harry Potter karya JK Rowling.
- Protagonis Palsu: Terkadang, seorang penulis membuat cerita dengan satu tokoh sebagai protagonis hanya untuk mengalihkan fokus pada satu titik dalam cerita, sering kali dengan membunuh protagonis palsu. Hal ini dilakukan untuk mengejutkan atau membingungkan pembaca. Contoh protagonis palsu termasuk Llewellyn dalam novel No Country for Old Men karya Cormac McCarthy dan Marion dalam novel Psycho karya Robert Bloch.
Antagonis:
Dalam cerita fiksi, tokoh antagonis adalah tokoh penentang atau yang bekerja melawan tujuan tokoh protagonis atau tokoh utama ("memusuhi") dan menciptakan konflik utama. Antagonis tidak selalu jahat, tapi adalah tokoh yang menentang tokoh protagonis. Antagonis bisa memiliki watak yang baik, netral, atau buruk, tergantung pada sudut pandang cerita. Ada 4 jenis antagonis:
- Villain: Adalah penjahat dalam cerita, yang sering kali bekerja untuk tujuan jahat untuk menghancurkan tokoh protagonis yang heroik. Meskipun ada tokoh protagonis yang jahat, tapi, penjahat disebut antagonis apabila mereka bukan tokoh utama dalam cerita, melainkan sumber konflik utama bagi tokoh utama. Contoh tokoh protagonis penjahat termasuk Darth Vader dan Kapten Hook.
- Pembuat Konflik: Tokoh antagonis tidak harus selalu "orang jahat". Terkadang, mereka hanyalah tokoh yang tujuannya bertentangan langsung dengan tujuan protagonis, seperti Tuan Darcy dalam novel Pride and Prejudice karya Jane Austen atau Javert yang berusaha menangkap Valjean dalam novel Les Miserables karya Victor Hugo.
- Benda Mati: Tokoh antagonis tidak harus manusia. Tokoh antagonis utama terkadang bisa berupa kekuatan, seperti alam. Contoh yang bagus untuk hal ini adalah laut di Robinson Crusoe.
- Protagonis Itu Sendiri: Sumber utama konflik dalam sebuah cerita dapat berasal dari dalam diri protagonis itu sendiri. Kekurangan atau rasa tidak aman yang menghalangi mereka untuk mencapai tujuan. Contohnya adalah Holden Caulfield dalam novel The Catcher in the Rye karya J.D. Salinger. Meskipun Holden berkonflik dengan banyak tokoh dalam novel ini, konflik antagonisnya adalah yang berasal dari obsesi dan rasa tidak amannya sendiri.
Perbedaan protagonis dan antagonis:
- Tokoh protagonis bekerja untuk mencapai tujuan utama cerita, sedangkan tokoh antagonis bekerja untuk melawan tujuan tersebut.
- Kata "protagonis" dan "antagonis" adalah antonim. Dalam karya fiksi, berarti bahwa protagonis dan antagonis adalah kekuatan yang berlawanan dalam sebuah cerita, bukan soal tokoh baik atau jahat.
[Sumber: Masterclass, diedit sebanyak mungkin.]
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰