Hierarki Selir dalam Istana Kekaisaran Dinasti Qing (Dynasty Qing Imperial Harem System)

1
0
Deskripsi

[Support author dengan memberikan tips, yuk! Bisa dengan memberikan tips di bawah, atau menggunakan QRIS di sini: https://saweria.co/arrinknight]

Sebagai penulis cerita fantasi khususnya fantasi timur atau fiksi sejarah dan cerita harem, pengetahuan tentang sejarah dan budaya dapat menjadi sumber inspirasi yang sangat berharga. Sejarah Dinasti Qing, terutama mengenai peringkat selir dalam istana kekaisaran, dapat menjadi riset yang luar biasa untuk mengembangkan tokoh-tokoh dan plot cerita kamu. Dalam kekaisaran Dinasti Qing, para wanita yang menikah dengan Kaisar memiliki kedudukan yang sangat penting, karena kebanyakan pernikahan mereka adalah bentuk permainan politik, termasuk peringkatnya. 

Sistem harem pada Dinasti Qing justru adalah yang paling simpel sepanjang sejarah dinasti penguasa China Daratan. Berikut adalah peringkat tertinggi hingga terendah yang dapat dimiliki oleh para selir pada zaman tersebut (saya akan memberikan contoh mudah dari istri-istri Kaisar Qianlong):

  1. Empress (皇后/Huáng Hòu/Empress Consort/Permaisuri): Ia adalah istri sah dari Kaisar dan memiliki posisi yang paling tinggi di antara semua selir di istana. Ia dianggap sebagai permaisuri dari seluruh Dinasti Qing. Tugasnya antara lain adalah mengatur harem dan istana dalam. Hanya ada satu wanita yang boleh memiliki gelar ini.
    Contoh: Semasa hidup, istri sah pertama dari Kaisar Qianlong dipanggil sebagai Empress Fuca (dari clan Fuca), dan ketika ia meninggal, ia mendapatkan gelar anumerta Empress Xiaoxian yang kemudian diubah menjadi Empress Xiaoxianchun.
     
  2. Imperial Noble Consort (皇貴妃;/Huáng Guì Fēi/Selir Kekaisaran Agung): Gelar ini adalah gelar tertinggi kedua, yang diberikan pada selir di istana kekaisaran, dan hanya satu wanita yang bisa memiliki gelar ini, karena gelar Imperial Noble Consort biasanya disebut sebagai Wakil Permaisuri. Biasanya gelar ini tidak diberikan ketika sang Permaisuri/Empress masih hidup (alias dikosongkan), karena apabila ada seorang wanita yang ditunjuk sebagai Imperial Noble Consort, justru akan dianggap sebagai bentuk dari ketidakmampuan si Permaisuri dalam mengelola harem dan istana dalam. Gelar ini biasanya hanya diberikan sebagai gelar anumerta (ketika sang Selir telah meninggal).
    Contoh: Gelar anumerta yang diberikan kepada Selir Agung Hui (Noble Consort Hui) ketika ia meninggal adalah Selir Kekaisaran Agung Huixian. Ada juga kasus ketika Empress Xiaoxian meninggal, Noble Consort Xian naik menjadi Imperial Noble Consort Xian, untuk mengisi kekosongan pemimpin harem sementara sebelum dinobatkan sebagai permaisuri selanjutnya setelah masa berkabung untuk Empress Xiaoxian selesai.
     
  3. Noble Consort (貴妃/Guì Fēi/Selir Agung): Selir Agung adalah selir dengan kedudukan tertinggi ketiga. Ia memiliki pengaruh yang besar dalam urusan istana, dan sering kali menjadi penasihat utama Kaisar dalam keputusan-keputusan penting bagi istana dalam. Biasanya gelar ini adalah gelar paling tinggi yang bisa diberikan oleh seorang Kaisar kepada selir-selirnya jika sang Permaisuri masih hidup. Gelar ini juga bisa dijadikan sebagai gelar anumerta. Hanya ada dua wanita yang boleh memiliki gelar ini.
    Contoh: Selir Yu (Consort Yu) ketika meninggal, mendapatkan gelar anumerta Selir Agung Yu (Noble Consort Yu). Semasa hidup, Selir Xian (Consort Xian) yang sudah lama menikah dengan Kaisar Qianlong, akhirnya mendapatkan gelar Selir Agung Xian (Noble Consort Xian).
     
  4. Consort (妃/Fēi/Selir): Wanita yang mendapatkan gelar ini, berarti secara resmi adalah seorang selir dari Kaisar. Gelar ini adalah gelar minimal jika ingin mengadopsi anak dari wanita lain yang gelarnya di bawah Selir (Consort). Hanya empat wanita yang bisa memiliki gelar ini.
    Contoh: Selir dari Kaisar Qianlong yang paling terkenal adalah Selir Xian (Consort Xian) dan Selir Ling (Consort Ling).
     
  5. Concubine/Imperial Concubine (嬪/Pín/Pendamping): Posisi ini adalah posisi minimal yang harus didapatkan seorang wanita jika ia ingin menjadi tuan di dalam istana tempat tinggalnya. Ia diperbolehkan menggunakan ruang utama di dalam istananya sendiri, namun belum diperbolehkan untuk mengadopsi anak dari wanita yang gelarnya di bawah atau sama dengan gelar ini. Wanita yang memegang gelar ini berhak mendapatkan nama panggilan baru dari sang Kaisar untuk menggantikan nama keluarganya. Hanya ada enam orang wanita yang berhak memiliki gelar ini.
    Contoh: Nyonya Bangsawan Wei (Noble Lady Wei) ketika naik pangkat menjadi Pendamping (Concubine), Kaisar Qianlong memberikannya nama Ling, sehingga ia akan dipanggil secara resmi sebagai Pendamping Ling (Concubine Ling/Imperial Concubine Ling).
     
  6. Noble Lady (貴人/Guì Rén/Nyonya Bangsawan): Biasanya gelar ini adalah gelar minimal jika seorang wanita ingin lebih “dihormati”, dan biasanya juga, wanita yang mendapatkan gelar ini, masih memakai nama keluarga/gadisnya, serta tinggal di dalam istana yang sama dengan wanita yang memiliki gelar di atasnya (Pendamping sampai Permaisuri), karena belum berhak untuk menjadi tuan di dalam istananya sendiri. Tidak ada batasan berapa wanita yang bisa memakai gelar ini.
    Contoh: Salah satu wanita, istri tidak sah dari Kaisar Qianlong yang paling terkenal adalah Nyonya Bangsawan Wei (Noble Lady Wei).
     
  7. First Class Attendant (常在/Cháng Zài/Pelayan Kelas Satu): Gelar ini biasanya diberikan kepada seorang wanita yang dianggap menarik oleh Kaisar, namun hanya sebatas menarik, tidak lebih, juga masih memakai nama keluarga/nama gadisnya. Tidak ada batasan berapa wanita yang bisa memakai gelar ini.
    Contoh: Pelayan Kelas Satu Hai (First Class Attendant Hai), yang dulu adalah gelar milik Selir Yu (Consort Yu).
     
  8. Second Class Attendant (答應/Dā Yìng/Pelayan Kelas Dua): Sama seperti gelar Pelayan Kelas Satu namun lebih rendah. Tidak ada batasan berapa wanita yang bisa memakai gelar ini.
     
  9. Female Attendant/Lady-in-waiting (官女子/Guān Nǘ Zǐ/Pelayan Spesial): Ini bukan gelar resmi bagi seorang wanita, karena tidak bisa dianggap sebagai selir, namun biasanya diberikan biasanya diberikan kepada pelayan wanita yang dipilih menjadi wanita spesial saja, tidak lebih. Tidak ada batasan berapa wanita yang bisa memakai gelar ini.

 

Ada satu gelar lagi yang diberikan karena kehormatan, yakni Empress Dowager (Permaisuri Janda/Ibu Suri). Biasanya gelar ini didapat oleh seorang wanita yang tadinya adalah Permaisuri (Empress) ketika anak atau anak angkatnya (anak dari selir lain) naik menjadi Kaisar selanjutnya, sementara selir lain yang juga menjadi janda, akan diberikan gelar “Dowager” setelah gelar resminya. Contoh, Pendamping Janda (Concubine Dowager), atau Selir Agung Janda (Noble Consort Dowager).

Karena sekarang sudah beda zaman, tentu saja sistem harem ini sudah tidak berlaku, Nak.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya 28 Pernyataan yang Mengejutkan
0
0
Anexta terpaksa bertindak tegas, agar Ryena mau mengubah keputusannya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan