
[Support author dengan memberikan tips, yuk! Bisa dengan memberikan tips di bawah, atau menggunakan QRIS di sini: https://saweria.co/arrinknight]
Pernahkah kamu menemukan beberapa novel yang menggunakan tanda Hypen (-), En Dash (–), dan Em Dash (—)? Misalnya saja, beberapa penulis menggunakan Em Dash (—) untuk dialog gagap seperti:
“Kamu itu can—“
Sebelum lebih lanjut, mari kita melihat aturan penggunaan Hypen (-), En Dash (–) dan Em Dash (—) dalam Bahasa Inggris:
Hypen (-)
Biasanya digunakan sebagai tanda hubung, dapat dipakai untuk membentuk kata gabungan sederhana seperti “mother-in-law”. Hypen juga bisa digunakan untuk menulis angka seperti “forty-five”.
Em Dash (—)
Jika ingin memisahkan frasa atau klausa dari kalimat, seperti untuk memberikan informasi tambahan yang menggantikan tanda kurung atau menandakan perubahan mendadak di akhir kalimat, gunakan Em Dash (—). Contoh: I ran into the one person I was avoiding—Carol.
En Dash (–)
Biasanya digunakan untuk mengatakan jarak di antara tanggal atau waktu, seperti “pages 10–25” atau “August–October”. Bisa juga digunakan untuk menandakan bahwa sebuah awalan tidak terpisah dari kalimat setelahnya, seperti “pro–United States”.
Nah, bagaimana dengan Bahasa Indonesia? Sayang sekali, tidak ada yang namanya Hypen, Em Dash, ataupun En Dash seperti Bahasa Inggris. Di dalam EYD V, tertulis jelas hanya tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) yang berlaku di sini. Berikut aturannya:
Tanda Hubung (-)
- Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
Contoh: Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra baru ….
Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut. - Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur bentuk ulang.
Contoh: anak-anak
berulang-ulang - Tanda hubung digunakan untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka, menyambung huruf dalam kata yang dieja satu demi satu, dan menyatakan skor pertandingan.
Contoh: 11–11–2022
p-a-n-i-t-i-a
2–1 - Tanda hubung digunakan untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.
Contoh: ber-evolusi
meng-urus (merawat; memelihara; mengatur)
dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000) - Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur yang berbeda, yaitu di antara huruf kapital dan nonkapital serta di antara huruf dan angka.
Contoh: se-Indonesia
peringkat ke-2 - Tanda hubung digunakan untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah, bahasa asing, atau slang.
Contoh: ber-pariban ‘bersaudara sepupu’ (bahasa Batak)
mem-back up ‘menyokong; membantu’ (bahasa Inggris) - Tanda hubung digunakan untuk menandai dua unsur yang merupakan satu kesatuan.
Contoh: suami-istri
Soekarno-Hatta
Tanda Pisah (—)
- Tanda pisah dapat digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
Contoh: Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. - Tanda pisah dapat digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang merupakan bagian utama kalimat dan dapat saling menggantikan dengan bagian yang dijelaskan.
Contoh: Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan. - Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan, tanggal (hari, bulan, tahun), atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Contoh: Tanggal 5–10 April 2022
Senin—Jumat
Demikian materi ini. Saya revisi, parafrase, dan terjemahkan dari situs Masterclass serta EYD V.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
