
[Support author dengan memberikan tips, yuk! Bisa dengan memberikan tips di bawah, atau menggunakan QRIS di sini: https://saweria.co/arrinknight]
Sebenarnya masih jadi kontroversi, tapi beberapa editor (bukan editor PF yg cuma ngurus kontrak, ye), punya satu pemahaman yg sama:
“Jangan menggunakan kata sifat/adjektiva pada dialog tag, karena fungsi dialog tag adalah memberikan informasi siapa si pengucapnya.“
Kata sifat itu seperti: panas, dingin, lirih, kesal, marah, dsb.
Seharusnya, jika memang kalian mau menggunakan kata sifat setelah dialog, ada baiknya dijadikan saja sebagai penanda emosi si pengucap, contoh:
“Saya habis ini harus ganti shift dengan si Hanjim!!” seru Hanjay dengan nada lirih. >> berseru (kata kerja) dengan emosi lirih (kata sifat).
Hanjim dengan tegas berseru, “Dasar Hajigur!! Bisa-bisanya merebut posisi ketua mafia dari diriku!!” >>berseru (kata kerja) dengan emosinya tegas (kata sifat).
Bahkan di dalam gambar daftar dialog tag yg saya bagikan di dalam postingan https://www.mrzkonpyuta.com/2023/03/16/dialogtag1/ tidak ada kata “lirih” di dalamnya.
Biasanya menggunakan nomina (kata benda) atau verba (kata kerja). Kata sifat (adjektiva) lebih kepada menunjukkan emosi si pengucap saja. Tolong, jangan bawa kesesatan ini lebih lanjut!! Tips, kamu buka KBBI online, kalau kata itu ditandai sebagai (a) alias kata sifat/adjektiva, ya jangan dipakai jadi dialog tag.
PENGECUALIAN (TEORI SAYA, TOLONG DIKOREKSI):
Setelah saya mengamati lebih jauh, ternyata ada kata sifat yg jika diberikan imbuhan “ber-“, “me-“, atau “me-…-kan”, maka akan menjadi kata kerja, dan bisa dijadikan dialog tag.
INTINYA, BUKA KBBI DULU!!! KBBI ONLINE ATAU APLIKASINYA, BOLEH!
Contoh:
- Jelas ➡️ Menjelaskan. (Ia menjelaskan, “….”) (“…,” jelasnya.)
- Tegas ➡️ Menegaskan. (Ia menegaskan, “….”) (“…,” tegasnya.)
Catatan:
“Lirih” tidak bisa jadi dialog tag karena tidak ada “melirih” ataupun “berlirih” di dalam KBBI.
“Kesal” mungkin bisa saja jadi dialog tag, karena di dalam KBBI ada “mengesalkan”, namun tidak ada “mengesal”.
Namun, ada baiknya kata sifat dijadikan rujukan emosi si pengucap, bukan menunjuk kepada siapa yg mengucapkan dialog itu.
Misal:
Ia berkata dengan kesal, “….” >> perkataan yang diucapkan dengan emosi kesal.
“…,” ucapnya lirih. >> ucapan yang dikatakan dengan emosi lirih.
Beberapa contoh penggunaan kata sifat dalam dialog tag adalah sebagai berikut:
- “Saya senang bisa bertemu denganmu,” ucap Hanjay gembira.
- “Maaf, saya terlambat,” kata Hanjim sambil bernafas sesak.
- “Saya merasa sedih melihatmu seperti itu,” kata Hajigur dengan wajah sedih.
- “Kamu terlihat lelah, apakah kamu baik-baik saja?” tanya Hanjay khawatir.
- “Aku merasa bersalah karena tidak bisa datang ke pesta ulang tahunmu,” kata Hanjim dengan kesal.
- “Ini adalah acara yang menyenangkan,” kata Hanjay senang.
- “Kamu terlalu cerewet,” ujar Hajigur kesal.
- “Saya merasa kesepian tanpamu di sini,” kata Hastajim sedih.
- “Saya sangat berterima kasih atas bantuannya,” kata Hanjay gembira.
- “Ini terlalu sulit untuk saya,” kata Hanjim dengan putus asa.
TIPS DIALOG TAG KATA SIFAT YANG MUNGKIN TIDAK DIAJARKAN DI KELAS KEPENULISAN:
- Penggunaan dialog tag yang tepat dapat membantu pembaca memahami lebih dalam dialog antar tokoh dalam cerita kamu. Misalnya, dialog tag seperti “dia bertanya dengan wajah yang cemas” atau “dia berkata dengan wajah yang kesal” dapat membantu pembaca membayangkan intonasi suara dan ekspresi wajah tokoh yang sedang berbicara. (Perhatikan yang dimiringkan.)
Misalnya:
Hanjay mengusap air mata sambil berkata dengan suara lirih, “Sudah cukup, aku tidak bisa melakukannya lagi.”
- Gunakan sikap dan tindakan alias aksi dari tokoh lain dalam percakapan untuk membantu menggambarkan situasi percakapan dan menambahkan variasi dalam penyampaian informasi. (Perhatikan yang dimiringkan.)
Misalnya:
Hanjim menghela napas dan mengarahkan pandangannya ke langit-langit ruangan sebelum berkata dengan suara pelan, “Aku tidak yakin apa yang harus kulakukan.”
- Perhatikan intonasi dan ekspresi wajah. Misalnya, tokoh yang sedang marah mungkin menggunakan kata-kata yang tajam dan intonasi yang tinggi, sementara tokoh yang sedang bingung mungkin menggunakan intonasi yang naik turun dan kata-kata yang terputus-putus.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
