
[Support author dengan memberikan tips, yuk! Bisa dengan memberikan tips di bawah, atau menggunakan QRIS di sini: https://trakteer.id/arrinknight/tip]
Selain menggunakan dialog tag biasa yg sering kita temukan di banyak karya tulis, ada juga dialog aksi yang bukan hanya memakai “aksi” setelah dialog, melainkan juga emosi.
Lantas, bagaimana jika … dialog tag-nya kita campur saja dengan aksi dan emosi?
Boleh saja. Contoh:
“Gue gak suka sama lu!” seru Hanjay kesal sambil mengernyit.
Aksi: mengernyit.
Emosi: kesal.
Banyak cara untuk menggunakan dialog tag jika memang tidak nyaman menggunakan dialog aksi, seperti yang saya lakukan, yakni menggabungkan narasi, aksi, atau emosi.
Hanjay kemudian mengambil sebuah kaleng minuman yang berada di atas meja, melemparkannya ke arah Hanjim sambil berteriak, “Minum, nih!”
“Eh, buju buset!” balas Hanjim sambil melotot dan berusaha untuk menangkap kaleng tersebut, dengan kepanikan di wajahnya.|
Mengapa menggabungkan dialog tag biasa dengan aksi atau emosi?
Supaya pembaca gak bosan. Plus, setidaknya, dialog kamu jadi memiliki ekspresi, alih-alih terdengar kek pidato.
Tips lainnya jika memang kamu ingin menghindari dialog pingpong, yakni … mainkan posisi dan narasi. Contoh:
Hanjim berkata dengan wajah yang tampak kesal, “Gue udah muak sama lo!”
“Oh, oke! Kita musuhan!” balas Hajigur sambil melotot.
“Jadi selama ini, lu cuma nganggep gue sebagai ATM berjalan?” tanya Hanjim lirih.
Hajigur tersenyum sinis, kemudian berucap, “Yelah, lu kan anak orang kaya, cuy! Berbagi itu indah!”
Beberapa format dialog tag agar tidak terlihat pingpong:
“…,” ucap B kesal.
“…,” balas A sambil memutar bola matanya.
“…,” ujar C dengan wajah memerah.
[Narasi di sini]
“…,” lanjut A.
“…,” tanya B lirih.
Bisa juga seperti ini:
A lalu menatap B dengan wajah yang penuh amarah, kemudian berkata, “….”
“…?” tanya B, mengernyitkan dahinya.
“…!!!” ucap A dengan nada tinggi.
B menghela nafas panjang dan berujar, “…!”
Mereka kemudian terdiam sesaat.
“…,” bisik A.
“…,” balas B pelan.
Atau:
“…,” ujar C.
“…,” balas D sambil meraih gelas yang ada di sampingnya.
C kemudian duduk di sebelah D dan berucap, “….”
D tersenyum, lalu bertanya, "…?”
Ada pendapat yang mengatakan bahwa dialog tag bisa membuat cerita kamu menjadi lambat. Format di atas boleh kamu gunakan untuk dialog tag ataupun dialog aksi, agar tidak terkesan pingpong macam skrip film. Namun, ini sebenarnya, sih …, gaya kepenulisan saya, bueheheheheh~.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
