FRIEND? - JAEMIN AU

5
0
Deskripsi

“Jaem”

Jaemin yang dipanggil hanya berdehem sebagai responnya tanpa membuka mata untuk melihat si lawan bicara. Sebenarnya Jaemin sudah tau apa yang diinginkan teman baiknya ini.

“Cuddle”

WARNING: Jaemin x Oc, BxG, 100% Fiksi tidak ada kaitannya dengan kehidupan Idol di dunia nyata

Dilarang melakukan plagiarisme dalam bentuk apapun

***

Seorang gadis mengerjapkan mata merasakan hembusan nafas di balik tengkuk lehernya. Setelah kesadarannya terkempul, gadis yang bernama lengkap Kim Aeri itu segera membalikkan tubuh berbaringnya kearah sisi berlawanan.

Gadis berwajah cantik itu terkejut mendapati seorang lelaki ikut berbaring di ranjangnya.

Aeri mengenal laki-laki tersebut. Namanya Na Jaemin. Pemuda tampan yang menjabat sebagai ketua di divisinya di hima, yaitu divisi humas. Pria ini seangkatan dengan Aeri dan merupakan teman pertama Aeri sejak pertama kali menginjakan kaki di kampus tempat mereka menimba ilmu.

Aeri dan Jaemin pertama kali bertemu di kampus saat melakukan pendaftaran ulang. Aeri yang kebingungan dengan kampus yang begitu luas akhirnya memberanikan diri bertanya kepada orang yang kebetulan lewat disampingnya, yaitu Jaemin. Dan kebetulannya lagi jurusan mereka sama sehingga mereka mulai berjalan bersama dan berkenalan satu sama lain.

Saat ospekpun mereka bekerjasama entah itu dalam mencari kebutuhan ospek ataupun saat mengerjakan tugas.

Jaemin tinggal di rumah paman dan bibinya karena perintah orang tua Jaemin. Padahal Jaemin sudah akan menyewa apertemen yang berada di dekat kampus. Namun Jaemin memiliki orang tua yang sedikit protektif, maklum anak satu-satunya, jadi Jaemin tidak diizinkan untuk tinggal sendirian.

Mengingat kegiatan ospek yang padat serta sulitnya mencari kebutuhan ospek yang berbeda setiap harinya, mebuat Aeri meyakinkan diri untuk mengizinkan Jaemin tinggal bersamanya selama kegiatan ospek. Tak tega juga membiarkan teman pertamnya keteteran saat ospek karena jarak rumah paman dan bibi Jaemin lumayan jauh dari kampus.

Semenjak itu pula ikatan pertemanan mereka semakin erat, Aeri selalu pulang pergi kampus bersama Jaemin menggunakan mobil pribadinya. Setiap pagi Jaemin akan ke kost Aeri menjemput gadis tersebut sekalian numpang sarapan.

Aeri sihh tidak keberatan karena Jaemin telah banyak membantunya. Seperti misalnya saat orang tua Aeri terlambat mengirimkan uang bulanan. Jaemin akan dengan senang hati meminjamkan uang untuk Aeri pakai sementara. Karena kepepet Aeri tak dapat menolak bantuan dari kawan baiknya itu.

Tetapi yang paling Aeri tak suka saat Jaemin meminjamkan uang padanya adalah Jaemin tak akan membiarkannya mengembalikan uang yang telah ia pinjam.

Anggapannya itu sebagai uang ganti rugi sarapan yang selalu Jaemin makan di kost Aeri. Tapi masalahnya setiap pulang kampus Aeri selalu ditraktir makan oleh Jaemin kan jadi keenakan Aeri kalau terus begini.

Aeri akui Jaemin memang tidak perhitungan soal uang, apalagi kalau berbagi makanan. Kata Jaemin dia selalu senang melihat orang bahagia terhadap pemberiannya. 

Aeri kadang merasa segan jika menerima pemberian dari Jaemin, karena lelaki itu sudah terlalu banyak membantunya, tapi jika ditolak Aeri juga tidak mau melihat raut kekecewaan di wajah tampan pria itu.

Jaemin memang anak yang suka berbagi, ia juga merupakan donatur tetap setiap acara amal di kampus. Benar-benar definsi orang kaya dermawan.

.

.

.

Aeri tercengang mendapati Jaemin tidur dikasurnya. Jam berapa ini? kenapa Jaemin sudah ada di kamarnya? Bukankah pagi ini mereka tidak ada kelas? Kenapa Jaemin datang?

Berbagai pertanyaan muncul dibenak Aeri. Segera saja ia membangunkan pemuda Na itu untuk meminta penjelasan. Ia guncangkan bahu kekar Jaemin dan benar saja lelaki itu bangun setelahnya.

"Ngapain lu disini Jaem? Bukannya kita gaada kelas ya?"

Setelah berusaha mengumpulkan nyawanya, Jaemin memberi penjelasan pada teman cantiknya ini, ia berpikir pasti Aeri kaget dengan kehadirannya apalagi menginap tanpa seizin gadis berambut panjang tersebut.

"Gue kemarin malem habis dari acara di Hotel Ritz-Carlton deket kampus, biasalah acara bokap nyokap gue trus gue liat banyak kue cantik disana jadi keinget lu, yaudah gue bawain. Ehh pas nyampe kost, elu ketiduran di meja belajar mana pintu kebuka setengah lagi."

Jaemin memang sering menghadiri acara rekan bisnis kedua orang tuanya, mau bagaimana lagi kelak dia juga yang akan mewarisi perusahan ayahnya. Jadilah dibiasakan dengan mulai mengikuti acara-acara seperti itu.

Aeri mulai mengingat-ingat kejadian kemarin malam. Benar kalau dia kemarin membuka setengah pintu kamarnya agar tidak terlalu panas karena malas menghidupkan AC. Dirinya juga kemarin sedang mengerjakan surat untuk keperluan hima. Mungkin karena kelelahan ia tak sadar tertidur di meja belajarnya tanpa menutup pintu.

"Ceroboh banget, nanti kalau seandainya yang datang bukan gue tapi orang yang berniat jahat gimana? Bisa mampus lu"

Aeri tertohok mendengar ucapan Jaemin karena ada benarnya juga, walaupun daerah kostnya ini lumayan aman karena letaknya di daerah perumahan namun kita tak dapat mengira kapan bahaya akan terjadi.

"Sorry, ga lagi-lagi deh gue kayak gitu" ucap Aeri sambil mempoutkan bibirnya guna dikasihani.

Ia tau Jaemin akan sangat khawatir dengan keadaannya bahkan hanya karena Aeri demam saja bisa membuat seorang Na Jaemin kalang kabut sampai menelpon ambulan. Dan semenjak itu Aeri berusaha untuk tidak membuat seorang Jaemin khawatir.

Jaemin menghela nafas kemudian memberitahu Aeri bahwa kue yang kemarin ia bawa sudah Jaemin taruh di kulkasnya. Jaemin lalu kembali merebahkan diri di ranjang Aeri. Entah kenapa Jaemin selalu nyaman tidur di ranjang teman gadisnya itu, bahkan tidurnya pun terasa nyeyak.

Aeri sebenarnya sudah merencanakan akan bergelung seharian di kamar karena hari ini memang tidak ada kelas. Walaupun ada Jaemin takkan menyurutkan niatnya untuk turu. Aeri kembali merebahkan tubuh mungilnya di samping Jaemin. Saking seringnya Jaemin menginap sampai membuat Aeri tak canggung lagi berbaring seranjang dengan teman lelakinya ini.

Pernah saat pertama kalinya Jaemin menginap di kost Aeri, Jaemin memutuskan untuk tidur di bawah karena memang pada saat itu mereka masih canggung dan ranjang di kost Aeri Cuma ada satu walaupun cukup untuk 2 orang.

Beralaskan karpet tipis serta kain untuk selimut membuat Jaemin meler keesokan harinya. Aeri lantas merasa bersalah karena secara tak langsung membuat anak orang sakit. Pada akhirnya Jaemin dibiarkan seranjang dengannya yang dibatasi dengan guling walapun sebenarnya guling itu tak memiliki fungsi apapun.

"Jaem lu pulang sono udah mau jam 8 ntar dicariin paman sama bibi lu dari kemarin ga pulang"

Kalau dipikir lagi, Jaemin lebih sering menginap di kosan Aeri daripada pulang ke rumah paman dan bibi lelaki itu. Iya sih jarak rumah paman dan bibi Jaemin lumayan jauh dari kampus sekitar 2 jam, tapi kan Jaemin bawa mobil jadi ga terlalu capeklah dijalan.

"Males banget gue pulang, mereka ga bakalan nyariin gue kalo bukan orang tua gue yang nanyain. Mereka juga mau nampung gue karena kiriman duit ortu, kalo ga gitu mana sudi mereka."

Hubungan Jaemin dengan paman dan bibinya memang kurang baik. Untuk makan saja Jaemin harus membeli sendiri karena di rumah paman dan bibinya tidak pernah menyiapkan makanan.

Padahal orang tua Jaemin selalu mengirimkan uang untuk biaya Jaemin tinggal disana termasuk uang makan. Tapi tak pernah sekalipun Jaemin lihat ada makanan di dapur atapun di meja makan. Pernah sekali Jaemin menggunakan bahan-bahan dari kulkas untuk memasak tapi berakhir diomeli oleh bibinya.

Sempat terbersit untuk melaporkan hal ini kepada orang tuanya, tapi Jaemin yang memang anaknya baik tak tega melakukannya karena sebelum Jaemin tinggal disana, usaha paman dan bibinya mengalami penurunan penjualan dan mungkin uang yang dikirimkan orang tua Jaemin dipakai untuk modal usaha mereka pikir Jaemin.

Mendengar cerita Jaemin membuat Aeri kesal sendiri, jika itu dirinya sudah dipastikan Aeri akan melaporkan tindakan paman dan bibinya di awal ia menginjakkan kaki di rumah tersebut. Tapi kembali lagi, Jaemin merupakan anak tunggal kaya raya jadi tidak terlalu khawatir dengan masalah finansial.

"ckk..ckk..ckk.. anak tunggal kaya raya tapi hidupnya luntang lantung"

Aeri tertawa melihat Jaemin memberengut kesal atas julukan yang baru dia sematkan untuk lelaki tampan di sampingnya.

"Lagian napa sih lu ga nyewa apart atau ngekost, tapi jangan bilang-bilang ke orang tua lu?"

"Oh, lu mulai keberatan gue sering nginep disini?"

"Bukan gitu Jaem, takutnya orang tua lu tau kalo lu sering nginep dikosan cewe gimana?"

"Tenang, ortu gue taunya lu itu cewe gue kok."

"Hah?!! Gimana?!!!"

Aeri mengguncangkan bahu Jaemin setelah syok mendengar pegakuan teman baiknya. Pantas saja setiap ia ditelpon atau dichat orang tua Jaemin, Aeri selalu dipanggil sayang serperti anak sendiri, taunya karena dikira pacar anak mereka.

Jaemin tetap pada posisinya memejamkan mata tak terusik oleh guncangan yang ditimbulkan gadis cantik tersebut. Karena tidak mendapat respon dari Jaemin dan lelaki itu tampak tak ada niatan untuk menjelaskan, akhirnya Aeri menyerah.

Hening sejenak, Aeri menatap wajah tampan Jaemin tanpa berkedip. Dilihat dari jarak sedekat ini wajah Jaemin memang sangat tampan. Apalagi bulu matanya yang panjang dan lentik. Aeri yang notabenenya perempuan saja tak memiliki bulu mata secantik bulu mata Na Jaemin.

"Jaem"

Jaemin yang dipanggil hanya berdehem sebagai responnya tanpa membuka mata untuk melihat lawan bicaranya. Sebenarnya Jaemin sudah tau apa yang diinginkan gadis cantik ini.

"Cuddle"

Jaemin tersenyum, benar dugaannya Aeri pasti akan meminta cuddle kalau mereka sedang seranjang. Entah sejak kapan ini bermula, tapi kegiatan ini menjadi kebiasaan mereka jika Jaemin sudah menginap.

Jaemin kemudian merentangkan kedua tangannya dan langsung saja Aeri masuk ke dalam pelukan pemuda Na itu. Aeri selalu suka dipeluk Jaemin ketika tidur, rasanya hangat, nyaman, dan wangi. Ahh.. rasanya ia tak mau melepaskan pelukan ini.
 

.

.
 

.

.

END

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya LOVE U COUSIN - PAGI YANG CERAH
17
0
Wohooo.. mau menggodaku cantik?WARNING: Haechan x Oc, BxG, 100% Fiksi tidak ada kaitannya dengan kehidupan idol di dunia nyataMENGANDUNG KONTEN DEWASA! Bijaklah dalam memilih bacaanDilarang melakukan plagiarisme dalam bentuk apapun
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan