ARTIST - RENJUN AU

***

"OK..CUT!!!"

Suara menggelegar dari sutradara menandakan syuting adegan drama yang dibintangi oleh aktor paling diminati saat ini telah usai.

Hwang Renjun. Pria kelahiran negeri tirai bambu itu mencoba peruntungan dengan meniti karirnya di negera tetangga, yaitu Korea Selatan. Dan benar saja sekarang namanya mulai melejit dikenal banyak orang bahkan sampai ke mancan negara.

Tidak hanya terkenal karena memiliki acting yang bagus, Renjun juga terkenal memiliki suara yang indah. Kadang ia akan memposting cover lagu denga suara emasnya di akun media sosial pribadinya. Serta jangan lupakan wajah pemuda kebangsaan China itu yang rupawan dan merupakan asset paling penting dalam meniti karir di dunia hiburan.

Setelah berpamitan pada kru-kru yang berada dilokasi syuting, Renju segera bergegas ke mobil agensi yang terparkir di basement. Pria itu jarang diperbolehkan menyetir sendiri jika masih ada projek yang berlangsung. Jadilah ia sekarang disupiri oleh manajernya.

"Langsung ke apartemen?"

Sang manajer bertanya ketika Renjun sudah masuk ke dalam mobil.

"Iya, langsung ke apartemen pacarku"
Jawab Renjun sambil memasang sabuk pengaman.

"ckck, jangan terlalu sering bermalam di apartemen pacarmu Njun. Takut-takut nanti ketahuan fansmu atau fans pacarmu. Jangan lupakan jika pacarmu itu seorang idol."

Ya benar, aktor tampan ini sudah memiliki kekasih seorang idol girl grup dari agaensi yang sama dengannya.

Hubungan kedua pasangan ini jelas belum diketahui publik. Jika terjadi mungkin bisa berpengaruh pada karir mereka atau yang lebih parahnya lagi karir mereka bisa hancur.

Apalagi kekasih Renjun merupakan seorang idol yang pastinya memiliki banyak sasaeng membuat mereka harus ekstra hati-hati saat ingin berkencan.

Oleh sebab itulah mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama di apartemen pribadi mereka atau jika mereka memiliki jadwal ke luar negeri akan dimanfaatkan untuk berkencan.

"Itulah tugasmu hyung, jangan sampai ada muncul berita tentang sekandalku ataupun kekasihku haha.."

Manajer Renjun hanya bisa geleng-geleng kepala. Memang kalau sudah jatuh cinta kadang bisa hilang akal. Ia pun memaklumi gejolak masa muda dari aktor yang tengah naik daun tersebut.

Kadang setelah penat bekerja seharian akan sangat menyenangkan jika ada orang yang menyambut kita di rumah apalagi kekasih sendiri. Seorang yang sudah terkenal seperti Hwang Renjun juga membutuhkan support system apalagi ia merupakan anak rantau yang jauh dari keluarganya.

"Kau tau, sulit menangani sasaeng daripada media. Mereka akan meminta bayaran yang lumayan fantastis atau hal yang aneh."

"Tapi kau bisa mengatasinya kan hyung."

"Iya sihh.."

"Ya sudah masalah beres"

"Tapi kau dan Aeri harus tetap berhati-hati jangan membuat masalah. Kau mau saham agensi menurun karena ulahmu??"

"Iya, iyaaa.. aku akan selalu berhati-hati jadi hyung tak usah khawatir."

Renjun tau manajernya ini hanya menasehati tanpa ada unsur menakut-nakutinya. Karena ia tau sekecil apapun masalah yang ia timbulkan sang manajer pasti bisa mengatasinya dengan mudah.

.

.

Setelah sampai di apartemen kekasihnya, Renjun segera turun dari mobil tentu saja dengan penyamaran supaya tidak mudah dikenali oleh fans. Ia segera meunuju unit dimana kekasihnya tinggal setelah 1 tahun debut.

Renjun mulai mendial password yang sudah ia hapal di luar kepala. Sesudah pintu terbuka segera saja pemuda itu masuk dan menutup kembali pintu tersebut.

Renjun mendapati sang kekasih tengah asik menonton serial drama di ruang tamu. Sama sekali tak menyadari kedatangan aktor tampan tersebut.

Masih di belakang sofa tempat kekasihya menonton, Rejun memperhatikan serial drama itu. Ia mengetahui drama ini. Bagaimana tidak? kalau ia sendiri merupakan pemeran utama pria pada serial drama televisi itu.

Demi Tuhan, adegan selanjutanya adalah adegan dimana Renjun yang akan mencumbu pemeran wanitanya. Refleks tangan Renjun menutup mata gadis itu untuk mengahalangi sang kekasih melihat adegan yang sedikit erotis.

Kim Aeri adalah nama kekasih Renjun. Mendapati matanya yang ditutup secara tiba-tiba tentu saja Aeri berontak. Siapa yang tidak kaget saat sedang asik-asiknya menonton drama sang kekasih tapi penglihatannya malah ditutup. Kan ia jadi kehilangan bagian yang paling ditunggu-tunggu oleh pemirsa.

Setelah adegan itu terlewat Renjun melepaskan tangannya dan segera duduk di samping gadis cantik yang sekarang tengah memberengut kesal.

"Apaan sih Njun, aku jadi ketinggalan dramanya kan"

Aeri menatap Renjun dengan kesal.

"Adegannya tak terlalu penting jadi takkan mempengaruhi jalan cerita."

Renjun dengan santai menyomot popcorn yang ada di atas meja, tak terlalu mengindahkan kekesalan Aeri. Lagian serial ini merupakan siaran ulang, dan Renjun tentu saja yakin kalau kekasihnya ini sudah menonton habis dramannya.

Sejujurnya Renjun sudah beberapa kali melarang Aeri untuk menonton setiap serial drama yang ia perankan. Selain karna malu, ia juga merasa tak enak jika kekasihnya ini harus menonton adegan dimana dirinya harus bermesraan atau bercumbu dengan lawan maninnya.

Iyasih Aeri mengatakan ia tak keberatan karena itu merupakan tuntutan pekerjaan. Dan tak menutup kemungkinan juga Aeri akan melakukan hal yang sama di masa depan nanti. Tapi tetap saja Renjun merasa tak enak hati.

"Ckk.."

Mendengar decakan yang keluar dari bibir tipis Aeri membuat Renjun menatap Aeri dengan tatapan 'mau ngajak ribut?'.

Semetara Aeri sendiri menjulurkan lidahnya mengejek lelaki tersebut. Renjun yang tak terima pun menarik kencang lengan Aeri dan mendudukkan gadis itu di pangkuannya.

"Rasakan pembalasan dariku"

Langsung saja Renjun melahap bibir kekasihnya. Sialan, bibir ini terasa manis seperti rasa karamel dari popcorn yang tadi ia comot. Tangan Renjun tak tinggal diam, sebelah tangan pemuda tampan itu mengelus paha Aeri karena daster rumahan yang Aeri kenakan tersingkap. Sedangkan tangan satunya lagi menekan tengkuk kekasihnya.

Setelah merasa kehabisan nafas, Aeri menepuk-nepuk bahu Renjun agar segera menghentikan ciuman maut tersebut. Terlihat benang saliva muncul setelah tautan mereka terputus.

Nafas Aeri tampak memburu namun tidak untuk Renjun. Malahan ia menyeringai puas setelah melihat keaadan Aeri yang berantakan.

"Kenapa kau harus menonton drama sialan itu jika kau dapat merasakannya langsung."

Aeri memutar bola matanya jengkel. Kadang ia suka heran dengan kelakuan sang kekasih yang di luar nalar itu. Aeri lantas mencoba bangun dari pangkuan Renjun, tapi tentu saja tak akan dibiarkan begitu saja oleh pemuda kelahiran dua ribu itu. Renjun masih ingin bermanja dengan Aeri karena sudah seminggu mereka tidak bertemu dikarenakan jadwal yang sibuk.

"Sayang...~"

Seolah paham dengan maksud Renjun yang memanggil Aeri dengan suara beratnya. Serta jangan lupakan tatapan sayunya sambil memainkan renda daster dibagian dada Aeri membuat gadis itu langsung melepaskan dasternya. Kalau sudah begini tentu saja bayi besarnya ingin meminum susu.

Renjun tersenyum lebar dengan kepekaan perempuan cantik ini. Ia hirup dengan rakus aroma wangi sang kekasih dari dada yang masih terbungkus bra hitam. Renjun mengeluarkan kedua bukit kembar Aeri tanpa melepaskan kaitan branya terlebih dahulu. Tentu saja kegiatan selanjutnya Renjun menyesap dada sang kekasih seperti bayi yang sedang kehausan.

Setelah menikmati dada Aeri secara bergantian, Renjun mendongak sambil menatap pujaan hatinya.

"Mau lanjut?"

Renjun menawarkan ke tahap selanjutnya pada Aeri. Karena Aeri juga merindukan kekasih tampannya ini jadi ia menyanggupi tawaran Renjun dengan menganggukkan kepalanya.

Segera saja Renjun membopong tubuh Aeri ke kamar pribadi sang kekasih. Melepas rindu sekaligus meneguk kenikmatan.

 

.
 

.

.


 

END