BAGIAN 4: SANG RATU

1
0
Deskripsi

Perjalanan menuju Kerajaan Kencana berbeda jauh dari perjalanan-perjalanan sebelumnya. Jalan setapak yang dilalui Ari kini lebih lebar dan mudah dilalui. Hutan belantara mulai berganti dengan padang rumput hijau yang luas, dihiasi bunga-bunga liar berwarna-warni. Sungai-sungai jernih mengalir deras, membelah padang rumput dan mengairi ladang-ladang yang menghijau. Udara terasa hangat dan segar, dipenuhi aroma tanah subur dan bunga-bunga yang bermekaran. Sinar matahari bersinar terang benderang, menerangi lanskap Nusantara yang penuh kelimpahan.

Setelah meninggalkan gua terdalam di Gunung Merapi, Ari merasa ada dorongan baru dalam hatinya. Kebijaksanaan Pendeta Wanita telah menenangkannya, memberinya kejernihan pikiran dan kekuatan batin. Namun, kini ia juga merasakan kerinduan akan keindahan, keharmonisan, dan kelimpahan.

Ia teringat cerita-cerita tentang Kerajaan Kencana, sebuah negeri legenda yang konon subur makmur dan diperintah oleh Ratu Kenari yang bijaksana dan penuh kasih sayang. Cerita-cerita itu selalu menggambarkan kerajaan itu sebagai oasis di tengah dunia yang penuh tantangan, tempat di mana kehidupan berkembang dengan harmonis dan anugerah alam melimpah ruah.

Terinspirasi oleh cerita-cerita itu, Ari memutuskan untuk mencari Kerajaan Kencana. Ia mempercayai nalurinya dan yakin bahwa keberhasilan akan tercapai jika ia mengikuti dorongan hati untuk mencari negeri impian itu. Ia melangkah meninggalkan pegunungan yang terjal, menuju tanah yang lebih rendah dan subur.

Perjalanan menuju Kerajaan Kencana berbeda jauh dari perjalanan-perjalanan sebelumnya. Jalan setapak yang dilalui Ari kini lebih lebar dan mudah dilalui. Hutan belantara mulai berganti dengan padang rumput hijau yang luas, dihiasi bunga-bunga liar berwarna-warni. Sungai-sungai jernih mengalir deras, membelah padang rumput dan mengairi ladang-ladang yang menghijau. Udara terasa hangat dan segar, dipenuhi aroma tanah subur dan bunga-bunga yang bermekaran. Sinar matahari bersinar terang benderang, menerangi lanskap Nusantara yang penuh kelimpahan.

Ari bertemu dengan petani-petani yang ramah yang sedang bekerja di ladang. Mereka menyambut Ari dengan senyum hangat dan menawarkan buah-buahan segar dan air minum untuk menghilangkan dahaganya. Ari juga bertemu dengan pedagang-pedagang yang jujur yang membawa barang dagangan berkualitas tinggi dari Kerajaan Kencana. Semua orang yang ditemuinya tampak bahagia, sejahtera, dan penuh harapan.

Semakin dekat Ari dengan Kerajaan Kencana, semakin terasa suasana kemakmuran dan keharmonisan yang diceritakan dalam legenda. Ia merasakan energi positif yang memenuhi tanah ini, sumber energi baik dari naluri kerajaan yang mengalir dari pusat kerajaan. Ia merasa semakin yakin bahwa ia telah menemukan tempat yang tepat untuk belajar tentang kehidupan yang ideal.

Akhirnya, setelah beberapa hari perjalanan, Ari tiba di gerbang Kerajaan Kencana. Gerbang kerajaan itu megah dan indah, terbuat dari batu putih yang berkilauan, dihiasi ukiran-ukiran rumit dan motif batik yang khas. Di atas gerbang, berkibar bendera kerajaan berwarna cerah, dengan simbol Venus terlukis di tengahnya.

Penjaga gerbang, prajurit kerajaan yang berpakaian rapi dan bersahaja, menyambut Ari dengan hormat dan ramah. Mereka tidak tampak garang atau mencurigakan, melainkan terbuka dan penuh senyum. Mereka memperlakukan Ari seperti tamu kehormatan, meskipun Ari hanya seorang pengembara biasa.

"Selamat datang di Kerajaan Kencana, wahai pengembara," sapa salah seorang penjaga gerbang dengan suara sopan. "Kerajaan ini selalu terbuka bagi mereka yang datang dengan niat baik dan hati yang bersih."

Ari merasa terharu dengan sambutan hangat ini. Ia memasuki gerbang kerajaan dengan hati yang berdebar. Begitu ia melangkah melewati gerbang, ia terpesona oleh keindahan Kerajaan Kencana.

Kerajaan itu tampak seperti taman raksasa yang tertata rapi dan indah. Bangunan-bangunan megah dengan arsitektur yang anggun berdiri kokoh di antara taman-taman asri yang dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni. Air mancur memancarkan air jernih yang berkilauan di bawah sinar matahari. Jalan-jalan kerajaan bersih dan lebar, dihiasi pohon-pohon rindang yang memberikan keteduhan.

Pasar-pasar kerajaan tampak ramai dengan aktivitas perdagangan, namun teratur dan tertib. Pedagang menjajakan barang dagangan berkualitas tinggi, dari kain sutra halus dan perhiasan berkilauan hingga hasil bumi yang segar dan kerajinan tangan yang indah. Pembeli berbelanja dengan tenang dan damai, tidak ada keributan atau kecurangan.

Penduduk kerajaan tampak sehat, bahagia, dan berpakaian indah. Mereka berinteraksi satu sama lain dengan ramah dan sopan, berbagi senyum dan sapaan hangat. Di mana-mana, Ari merasakan suasana cinta kasih dan keharmonisan yang menyenangkan hati. Ini adalah keadaan materi yang menyenangkan yang diciptakan oleh Sang Ratu.

Di tengah keramaian pasar, Ari melihat pertunjukan seni yang memukau. Penari-penari anggun bergerak gemulai dengan irama musik yang merdu, menceritakan kisah-kisah kerajaan dan legenda Nusantara. Pelukis-pelukis berbakat memamerkan karya seni yang indah dan kreatif, menggambarkan keindahan alam Kerajaan Kencana dan kehidupan masyarakatnya yang sejahtera. Ari merasa kagum dengan kreativitas yang meluap di kerajaan ini, dorongan-dorongan kreatif yang dilahirkan dari jiwa Sang Ratu.

Saat Ari berjalan lebih dalam ke pusat kerajaan, ia melihat istana megah yang berdiri anggun di atas bukit kecil. Istana itu dikelilingi taman-taman yang luas dan indah, dipenuhi pohon-pohon rindang, bunga-bunga bermekaran, dan air mancur yang menari-nari. Istana itu tampak seperti rumah bagi dewi, tempat yang lebih indah/cantik dari apapun yang pernah Ari bayangkan. Ari menyadari bahwa idealnya, setiap gagasan tentang keindahan, keharmonian, dan kemakmuran benar-benar telah dipahami, dikandung, dipelihara, dan pada akhirnya dilahirkan di Kerajaan Kencana. Inilah inti sari dari kartu Sang Ratu, pertumbuhan dan kelahiran dalam segala aspek kehidupan.

Di mana pun Ari memandang, ia melihat kelimpahan, sinar matahari, dan panen di setiap tingkatan. Ini adalah kerajaan yang diberkahi, kerajaan yang menuju kepada keadaan fisik, bisnis, hubungan seni karya atau cinta kasih. Ari merasa semakin bersemangat untuk bertemu dengan Sang Ratu, penguasa bijaksana yang telah menciptakan negeri seindah dan semakmur ini. Ia yakin bahwa di Kerajaan Kencana ia akan mendapatkan pahala sebagai hasil dari upayanya, mempercayai nalurinya dan yakin bahwa keberhasilan dalam perjalanannya akan tercapai.

Dengan hati penuh harap, Ari melanjutkan langkahnya menuju istana kerajaan. Ia melewati taman-taman yang asri, mendaki jalan setapak yang berbatu putih, hingga akhirnya tiba di gerbang istana. Gerbang istana itu lebih megah dari gerbang kerajaan, dijaga oleh prajurit-prajurit kerajaan yang lebih gagah berani, namun tetap menyambut Ari dengan ramah.

Setelah melalui proses pemeriksaan yang sopan, Ari diizinkan masuk ke dalam istana. Interior istana itu lebih mempesona dari eksteriornya. Aula-aula besar dihiasi dengan ukiran kayu yang rumit, lukisan dinding yang indah, dan kain-kain sutra halus. Lantai marmer berkilauan memantulkan cahaya obor dan lampu kristal. Aroma harum bunga dan rempah-rempah memenuhi udara. Suara musik lembut mengalun merdu dari ruangan lain. Ari merasa seperti memasuki dunia lain, dunia yang penuh kemewahan dan keanggunan.

Ari diantar oleh seorang dayang istana yang ramah menuju ruang tahta kerajaan. Saat memasuki ruang tahta, Ari terkagum-kagum melihat Sang Ratu Kenari duduk di atas singgasana mewah di ujung ruangan.

Saat memasuki ruang tahta, Ari terkagum-kagum melihat Sang Ratu Kenari duduk di atas singgasana mewah di ujung ruangan

Ratu Kenari memancarkan aura kewibawaan, keanggunan, dan kekuatan. Ia mengenakan mahkota emas yang berkilauan, gaun sutra berwarna cerah dengan motif batik yang indah, dan perhiasan permata yang mewah. Namun, di balik kemewahan dan kekuasaannya, Ratu Kenari juga memancarkan kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang. Inilah Sang Ratu, mewakili suatu kehangatan dalam mengasihi antar sesama dan mampu berbagi suka-duka dengan orang lain.

Ratu Kenari tersenyum lembut kepada Ari saat melihatnya memasuki ruang tahta. Senyum itu penuh kasih sayang dan menerangi seluruh ruangan. Ari merasa hormat, kagum, dan terharu berada di hadapan penguasa bijaksana Kerajaan Kencana.

Ratu Kenari tersenyum lembut kepada Ari saat melihatnya memasuki ruang tahta. Senyum itu penuh kasih sayang dan menerangi seluruh ruangan. Ari merasa hormat, kagum, dan terharu berada di hadapan penguasa bijaksana Kerajaan Kencana.

"Selamat datang, pengembara," sapa Ratu Kenari dengan suara yang merdu namun berwibawa. "Aku telah mendengar tentang perjalananmu, tentang keberanianmu mencari Kerajaan Kencana. Aku senang kau telah sampai di sini."

Ari membungkuk hormat. "Yang Mulia, terima kasih atas sambutan hangatnya. Kerajaan Kencana sungguh indah dan makmur, melebihi semua yang pernah kubayangkan."

Ratu Kenari tersenyum lagi. "Keindahan dan kemakmuran ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi seluruh rakyatku. Kami percaya bahwa kehidupan harus dijalani dengan harmonis, penuh cinta kasih, dan saling berbagi."

Ari menghabiskan beberapa hari di Kerajaan Kencana, menikmati keramahan penduduk, keindahan alam, dan kemakmuran yang melimpah. Namun, di balik semua itu, ia merasa ada sesuatu yang kurang. Ia merasa ada bagian dari dirinya yang masih mencari, masih belum menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dalam benaknya.

Suatu sore, Ari duduk sendirian di taman istana, merenungkan perjalanannya. Ia memandangi bunga-bunga yang bermekaran, mendengarkan kicauan burung, dan merasakan hangatnya sinar matahari di kulitnya. Ia merasa damai dan tenang, tetapi juga merasa hampa dan kosong.

Tiba-tiba, ia merasakan kehadiran seseorang di dekatnya. Ia menoleh dan melihat Ratu Kenari berdiri di sampingnya, tersenyum lembut.

"Ada apa, pengembara?" tanya Ratu Kenari. "Kau tampak gelisah."

Ari ragu-ragu sejenak, lalu ia menceritakan kepada Ratu Kenari tentang perasaannya yang hampa dan kosong. Ia menceritakan tentang perjalanannya yang panjang, tentang ujian-ujian yang telah ia hadapi, dan tentang kebijaksanaan yang telah ia pelajari. Ia juga menceritakan tentang kerinduannya akan sesuatu yang lebih, sesuatu yang belum ia temukan.

Ratu Kenari mendengarkan dengan penuh perhatian, tanpa menghakimi. Setelah Ari selesai berbicara, Ratu Kenari berkata, "Aku mengerti perasaanmu, pengembara. Kau telah mencapai banyak hal, tetapi kau masih mencari sesuatu yang lebih. Kau mencari makna, kau mencari tujuan, kau mencari kebahagiaan sejati."

Ratu Kenari kemudian menjelaskan kepada Ari bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat ditemukan di luar diri kita, melainkan di dalam diri kita. Kebahagiaan sejati bukanlah hasil dari pencapaian materi, kekuasaan, atau ketenaran, melainkan hasil dari kedamaian batin, penerimaan diri, dan cinta kasih.

"Kebahagiaan sejati adalah ketika kau bisa menerima dirimu apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekuranganmu," kata Ratu Kenari. "Ketika kau bisa mencintai dirimu sendiri, dan mencintai orang lain tanpa syarat. Ketika kau bisa hidup selaras dengan alam semesta, dan menjalani hidupmu dengan penuh kesadaran."

Ratu Kenari kemudian mengajak Ari untuk bermeditasi bersamanya. Mereka duduk bersila di bawah pohon rindang, memejamkan mata, dan memusatkan perhatian pada napas mereka. Ari merasakan energi yang kuat dan menenangkan mengalir dari Ratu Kenari, membantunya untuk menenangkan pikiran dan menemukan kedamaian batin.

Setelah beberapa saat, Ratu Kenari membuka mata dan berkata, "Ari, kau memiliki potensi yang besar di dalam dirimu. Kau memiliki kekuatan untuk menciptakan kebahagiaanmu sendiri. Kau memiliki kebijaksanaan untuk menjalani hidupmu dengan penuh makna. Jangan pernah meragukan dirimu, jangan pernah menyerah pada impianmu, dan jangan pernah berhenti mencari kebenaran."

Kata-kata Ratu Kenari menyentuh hati Ari. Ia merasa seolah-olah ia telah menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya, solusi untuk masalahnya, dan petunjuk untuk jalan hidupnya. Ia merasa terinspirasi, termotivasi, dan penuh harapan.

Ari berterima kasih kepada Ratu Kenari atas bimbingannya. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menjalani hidupnya dengan penuh kesadaran, penuh cinta kasih, dan penuh keberanian. Ia akan mencari kebahagiaan sejati di dalam dirinya, dan ia akan berbagi kebahagiaan itu dengan orang lain.

Ratu Kenari tersenyum. "Pergilah, pengembara," katanya. "Jalani hidupmu dengan penuh semangat. Dan ingatlah, Kerajaan Kencana akan selalu terbuka bagimu, jika kau membutuhkan tempat untuk beristirahat dan mengisi ulang energimu."

Ari berpamitan kepada Ratu Kenari, dan ia meninggalkan Kerajaan Kencana dengan hati yang penuh syukur dan pikiran yang tercerahkan. Ia tahu bahwa perjalanannya masih panjang, tetapi ia tidak lagi merasa tersesat. Ia memiliki peta, ia memiliki kompas, dan ia memiliki keyakinan pada dirinya sendiri. Ia adalah seorang pengembara yang telah menemukan jalannya, dan ia siap untuk menghadapi dunia dengan senyuman. Ia berjalan menuju matahari terbit, menuju masa depan yang penuh dengan harapan dan kebahagiaan. Ia tahu bahwa ia akan menghadapi tantangan, tetapi ia juga tahu bahwa ia memiliki kekuatan untuk mengatasinya. Ia adalah seorang pejuang, seorang pemenang, dan seorang pencipta takdirnya sendiri.

***

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya BAGIAN 5: SANG RAJA
0
0
“Kartu Sang Raja melambangkan seseorang yang memiliki kekuasaan atas dirinya sendiri. Ia menandakan keberhasilan dalam urusan dunia, memiliki kualitas yang mengarah pada kesiapan berkompetisi. Kartu ini bersifat ambisius dan dapat merencanakan sesuatu dengan logis untuk memastikan keberhasilannya.”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan