
Ini adalah wawancara pertama Kropo setelah dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua partai. Seorang wartawan mengajukan pertanyaan pertamanya begitu dia duduk. Wartawan: “Sepertinya apa yang terjadi di Partai Makmur Sejahtera begitu mengejutkan publik akhir-akhir ini, Pak Kropo!” Kropo (tertawa pelan): “Kita harus siap menerima setiap perubahan. Apapun yang kami lakukan, kami lakukan untuk kepentingan negara dan bangsa ini.” Wartawan: "Itulah mengapa anda mengundurkan diri?” Kropo: “Tepatnya hanya pengalihan tanggung jawab. Kami menjanjikan pemerintahan yang baik dan bersih kepada rakyat dan partai berusaha untuk mewujudkannya…. Jadi ini bukan One Man Show! Ingat itu! Karena kami adalah tim! Dan ini juga bukan upaya yang disengaja untuk mematahkan stereotip apa pun. Bagi kami ini hal yang biasa dalam sebuah organisasi. Hanya kemudian media saja yang menganggapnya menarik. Cita-cita kami cuma satu. Mewujudkan pemerintahan yang bersih! Titik."
Kropo membentuk Partai Makmur Sejahtera dengan jargon politik bersih bebas korupsi. Melalui partainya, ia ingin membawa perubahan pada sistem politik negara. Itu katanya. Partai Makmur Sejahtera sama juga dengan partai lain di negara ini yang selalu difitnah dan dikritik, tetapi di mata publik ia coba mempertahankan citra partai yang bebas korupsi! Meskipun berat. Media yang dibayar, barisan sakit hati dan Oligarki. Tidak akan pernah ada politik bersih. Politik etis hanya mitos dan pemerintahan yang bersih adalah mimpi yang tidak masuk akal. Etika politik hanya bumbu pemanis untuk pidato di parlemen dan slogan saat kampanye pemilu. Kekuasaan korup! Dan politik hanya alat untuk kekuasaan. Ketika Kendil Kedalung Kropo, mantan perwira militer, berbicara tentang pemerintahan yang bebas korupsi, media menyebutnya sebagai seorang revolusioner. Seorang nasionalis sejati.
Kropo adalah seorang politisi cerdas. Mantan perwira militer yang banyak membaca dan tahu cara menjalankan pemerintahan. Dia tahu bahwa rakyat sudah muak dengan segala Birokrasi, Manipulasi, Korupsi dan Kolusi. Dengan semakin berkembangnya media di negara ini, orang-orang mulai menyadari bahwa pemerintah salah menangani uang pajak mereka, lebih dari yang mereka ketahui. Itu semua statistik – PDB, GER, CAGR – semuanya hanya angka di atas kertas! Rakyat tidak melihat perubahannya. Pemerintahan datang dan pergi, tetapi status rakyat tetap sama. Partisipasi pemilih mulai menurun. Rakyat butuh seseorang untuk dipercaya. Mereka membutuhkan harapan. Partai Makmur Sejahtera menunjukkan kepada mereka sebuah hikmah bahwa “Pikiran manusia tidak sekeras batu”. Pikiran Manusia dapat dimanipulasi dengan mudah. Hanya butuh sedikit pandangan sekilas tentang bagaimana caranya membangun impian dan aspirasi masyarakat. Kendil Kedalung Kropo tahu itu. Makanya dia merubah total tampilan politisi lima belas tahun yang lalu. Mengenakan kemeja putih polos dan celana kain hitam, mematahkan gaya para politisi Nusantara waktu itu. Kropo berbicara dalam bahasa yang sangat sederhana dan tidak pernah menjanjikan apapun. “Emang bisa sebuah partai menjanjikan perubahan paradigma dalam sistem selama lima tahun? Omong kosong! Tidak mungkin bisa merubah sistem secara drastis dalam semalam! Bahkan dalam lima tahun. Kita ini bukan Tuhan!” Dia berhenti agar tawanya mereda dan melanjutkan, “Saya ini manusia! Hanya manusia biasa dan yang saya tahu, saya tidak bisa melakukan apapun sendirian.
"Orang-orang yang ada di partai kami sadar bahwa mereka punya tanggung jawab sosial kepada masyarakat yaitu rakyat Nusantara. Bukan dengan cara menunjukkan prestasi mereka dalam iklan full color, tapi dengan memberikan pelayanan,” dia berhenti sejenak dan tersenyum. “Tidak seperti partai lain, saya tidak bisa menjanjikan perubahan drastis dalam lima tahun, tapi saya bisa menjanjikan sebuah sistem,” lanjutnya. “Bayangkan sebuah gedung pemerintahan yang canggih di mana Anda dilayani dengan sopan. Bayangkan seorang pejabat pemerintah yang tersenyum menjawab pertanyaan Anda. Memberi Anda batas waktu dan proses yang pendek jika berurusan dengan birokrasi pemerintah dan memastikan bahwa Anda puas. Meskipun mungkin permintaan Anda tersebut karena faktor kesulitannya mungkin membutuhkan waktu lama untuk diproses, tetapi ketika Anda akan keluar dari gedung itu, Anda akan puas. Karena ada sistem untuk memastikan itu dan Partai Makmur Sejahtera bisa menjanjikan sistem itu.” Massa bertepuk tangan.
Kropo dengan mudah mengambil hati pemilihnya. Janji partai konvensional jadi sampah semua. Peran pemerintah dipertanyakan. Siapa yang mengira bahwa di balik janji-janji masa depan yang lebih baik itu ada niat untuk menghancurkan impian? Di balik mata layaknya orang suci yang berempati itu ada motif jahat untuk mencapai kekuasaan. Di balik visi futuristik itu ada nafsu untuk mengendalikan. Rakyat Nusantara yang frustrasi menginginkan harapan dan melihatnya di Partai Makmur Sejahtera. Kemenangan mayoritasnya dalam pemilihan DPRD Provinsi Pendaram bukanlah hal yang mengejutkan. Namun yang mengejutkan adalah pernyataan Kropo untuk tidak menjadi Gubernur. “Saya ini pria yang sederhana,” Katanya dalam suatu konferensi pers, “Saya ini hanya pembimbing, bukan pemimpin. Saya tahu apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya, tetapi saya ga bisa memerintah orang. Individu pasif seperti saya tidak mungkin menjalankan pemerintahan dengan baik. Biarlah saya yang mengawal prosesnya, sementara jabatan Gubernur nanti akan diamanahkan ke Kalangadang. Dia alumni MIT dan juga seorang individu muda, mandiri, dan inovatif. Pendaram butuh pemimpin seperti dia.” Sementara Kalangadang sendiri tidak tertarik untuk terjun ke dunia politik, tapi karena diminta oleh Bangsan. Dia juga tidak tertarik menjadi Gubernur, tapi karena Bangsan yang memintanya. Bangsan, di sisi lain, dikendalikan oleh Kropo. Bangsan sendiri adalah seorang akademisi dengan gelar Ph.D. di bidang ekonomi dari Oxford.
Bangsan termasuk salah satu anggota pendiri partai. Dia bahkan termasuk tokoh yang membantu membangun citra partai yang tumbuh secara eksponensial. Bangsan sendiri tidak punya aspirasi politik. Dia hanya ingin membawa perubahan, jadi ketika Kropo mengatakan kepadanya bahwa dia ingin Kalangadang menjadi Gubernur Pendaram, Bangsan mundur.
“Apa langkah pertama yang harus dilakukan untuk membersihkan dan menata ulang lemari?” Katanya dalam suatu jumpa pers. "Langkah pertama adalah mengeluarkan semua pakaian bekas dari lemari. Bertahun-tahun ada begitu banyak baju bekas yang menumpuk dan harus dikeluarkan. Mengatur sistem membutuhkan waktu lebih lama dari yang kita harapkan, tetapi tetap kita butuh seseorang akhirnya untuk membersihkan lemari itu!” Orang-orang melihat harapan lagi dan Partai Makmur Sejahtera menang untuk kedua kalinya berturut-turut.
Wartawan: “Apa yang membuat Anda memilih Sido Mukti sebagai kandidat calon presiden ketimbang Kalangadang yang telah membuktikan kepiawaiannya dalam memimpin Pendaram?” Kropo (tersenyum): “Pendaram sedang dalam tahap akhir perkembangannya. Jadi butuh perhatian penuh dari beliau. Kami telah membuat janji kepada rakyat Pendaram dan kami akan melakukan segalanya untuk menepati janji itu.”
Saat Bangsan mendengar aspirasi Kropo dalam salah satu pernyataannya kepada pers, dia terkejut. Mengusulkan Sido Mukti menjadi calon Presiden dari Partai Makmur Sejahtera? Yang lebih mengejutkannya lagi adalah bahwa Kropo juga akan menyerahkan jabatannya sebagai ketua umum partai. “Sepuluh tahun yang lalu Anda mengatakan kepada saya bahwa calon sayalah yang akan menjadi kandidat kuat untuk maju di pilpres nanti,” kata Bangsan kepada Kropo. Saat itu mereka berdua sedang berbincang di markas partai. "Kenapa kau masih menanyakan itu?"tanya Kropo. Bukan sepuluh,tetapi sebelas tahun yang lalu Kropo telah memberi tahu Bangsan bahwa Kalangadang kelak yang akan menggantikan posisinya sebagai ketua umum partai. Namun saat dicalonkan menjadi kandidat presiden pada pilpres terakhir. Dia gagal total. Kalangadang bukanlah orator yang baik, juga bukan pemimpin yang baik. Dia hanya boneka yang dikendalikan oleh Bangsan. Kekuasaan memang candu. Partai Makmur Sejahtera memiliki peluang yang lebih baik di Teluk Berlian daripada pemilu terakhir kali. Jika mereka menang, Bangsan ingin bonekanya menjadi kandidat calon presiden. “Anda harusnya paham Mas,” Kropo menekankan. “Pilpres itu mainnya beda lagi. Kita kan pernah gagal terakhir kali. Tapi jujur, kita tidak menawarkan calon presiden yang hebat untuk negara ini. Selain itu, masyarakat Pendaram butuh perhatian khusus. Jadi kita harus kerja keras! Kalangadang harus melakukan sesuatu di Pendaram. Kita tidak boleh gagal lagi kali ini—" "Jadi menurut anda kita tak melakukan apapun selama sebelas tahun ini?" "Tepat sekali" Kropo mengangguk. “Kita tidak boleh gagal lagi. Selain itu, Anda pun tidak bisa menyangkal, jika yang memiliki kredensial untuk menjadi calon presiden itu, adalah Sido. Untuk saat ini dia ikon partai.” "Hanya karena dia terlihat baik." “ Paling tidak untuk elektabilitas. Dia orator hebat. Itu sudah dibuktikannya pada Pilkada kemarin. Dia terlahir sebagai pemimpin.” Bangsan melihatnya seolah-olah Kropo sedang mencari pemimpin yang berbakat. Padahal menurutnya, satu-satunya alasan Sido dipilih adalah karena loyalitas butanya pada Kropo. Jika Kropo menginginkan kontrol di tengah, memang Sido adalah pilihan terbaik. "Tapi kenapa harus jadi ketua umum partai?" Perniti bertanya, “Hanya alasan saja agar orang terpesona dan menganggap kita lebih serius saat mencalonkannya. Jangan lupa, dia cuma petugas partai."
Wartawan: “Basis pemilih Sido Mukti, sesuai data kami, telah melampaui popularitas Anda bahkan di Provinsi Pendaram sebagai basis massa anda Pak Kropo, menurut anda?" Kropo(tersenyum): “Bagus! Saya senang orang-orang telah menerima Sido.” Setelah wawancara selesai, Kropo perlahan bergerak menuju meja kerjanya. SOP dan jadwal wawancara masih tergeletak di sana. Dia menatapnya selama beberapa saat dan kemudian menghantamkan tinjunya di atas meja dengan frustrasi. Kaca pecah, melukai tangannya.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
