
Kisah yang menceritakan tentang kasih, kasih yang telah pisah, pisah yang menciptakan perih, perih yang masih bersemayam hingga subuh, subuh yang bersarat dalam rapuh.
Terima kasih pernah ada dalam perjalanan hidupku, hingga pada akhirnya kita memilih jalan masing-masing.
~Keadaan yang seakan-akan membuat rasa yang dulu sama menjadi berbeda~
Kisah Satu
Langit merah jingga menjadi bukti sebuah pertemuan terlarang yang menjadi alasan 'kita' ingin mencoba untuk menjalani segala ketidakmungkinan yang sudah jelas.
Memahami segala konsekuensi dan akibat yang akan menjadi malapetaka dalam kehidupan.
Namun, cinta tak memandang segala situasi dan kondisi yang ada.
Cinta menutup semua logika yang terpatri dalam setiap langkah dan sudut ruang pada rasaku dan rasamu.
Pertanyaan-pertanyaan sekitar yang terabaikan begitu saja, 'kita' ini remaja, yang akan beranjak dewasa, ingin memilih jalan kita, sesuai dengan harapan yang ada.
"Kamu siapa?" dengan pertanyaan singkat yang menyakitkan tentang sebuah ketidakinginan untuk mencampuri segala urusan kala itu.
Kembali pada sebuah pengharapan, impian dan tujuan.
Aku dan kamu yang saat itu menjadi kita, berproses pada rasa yang sama, harapan yang sama, impian yang sama bahkan tujuan yang sama.
Namun, tidak dengan sebuah do'a yang kita lantunkan.
Perbedaan yang menjadi alasan ketidaktenangan dalam diri masing-masing.
Akan tetapi, kita masih tetap untuk mencoba menjalaninya. Dengan segala kegelisahan dan kebahagiaan yang seakan-akan berbaur menjadi teman.
Waktu itu, rasanya sudah terbiasa aku merasakan hal yang tidak mengenakkan itu. Hanya demi mempertahankan sebuah rasa yang sempat kau ciptakan padaku.
Keegoisan yang semakin membuncah, membutakan segala arah.
Namun, sekali lagi, semua itu belum membuat kita jera.
Kita masih memilih, untuk tetap bersama.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
