PANEL 24 : WET AND WARM

“Aku gak kuat…”Hujan menelan ludahnya dengan susah payah, ia melihat wajah Jeandra yang sudah merah sekali. Awalnya ia takut, namun Hujan tiba-tiba tersenyum penuh arti ketika melihat Jeandra menunjukan rasa lapar akan dirinya.Dengan perlahan, Hujan pun mendorong tubuh Jeandra sehingga suaminya terduduk di atas closet. Baju kemeja atas Jeandra terbuka sedikit hingga memperlihatkan dadanya yang berotot. Pandangan Hujan jatuh pada wajah tampan suaminya. Mata yang indah dengan sorot tajam, alis tebal, hidung bangir, bibir tipis dan rahang yang tegas. Satu kata yang dapat menggamarkan Jeandra di benak Hujan, ‘SEMPURNA’.“Gak kuat apa?” tanya Jeandra lembut namun penuh penekanan.Hujan mendudukan dirinya di atas pangkuan Jeandra sehingga tubuh bagian wahanya yang tanpa sehelai benang itupun bergesekan dengan milik Jeanrda yang sudah menonjol dibalik celana.“Pengen dienakin kamu,” ucap Hujan menyambar bibir Jeandra sekilas.