“Kamu butuh bantuan buat rapihin rambut?” tawar El yang masih di sana dan sedari tadi memperhatikan Manda. Kedua tangan Manda tampak tidak bersih, sehabis terkena telur dan tepung.
Manda pun menatap kepada El dan tampak ragu. Namun sesuatu dalam dirinya mendorong Manda, entah bagaimana, untuk mengiyakan tawaran bantuan itu.
“Tapi emang kamu bisa?”
“Bisa sih, kayanya. Yang penting rapi aja kan?”
“Iya.”
Setelahnya yang terjadi, El lekas membawa dirinya untuk berdiri di belakang Manda. Perlahan El menjulutkan...
3,608 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
60
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Selanjutnya
Ramyeon Meokgo Gallae?
32
0
“Aku mau ceritain ini ke kamu. Dulu pas aku masih jadi sekretaris kamu, aku sempet kepikiran kalau aku suka sama kamu. Tapi akhirnya …” Manda menggantungkan ucapannya.“Akhirnya kenapa? Gimana? El bertanya berturut-turut. El menegakkan sedikit punggungnya, ia tampak antusias mendengar kata-kata Manda selanjutnya.“Kamu nggak pernah bilang ke aku,” cetus El lagi ketika Manda belum juga melanjutkan.Manda lantas berdecak kecil. “Itu hal yang nggak mungkin. Masa aku bilang ke bosku, “Pak, saya suka sama Bapak.” Sementara aku juga tau, kamu pacaran sama siapa aja, kamu lagi deket sama siapa. Kamu pernah minta tolong sama aku buat reservasi meja di Ruth Chris, jadi aku tau tempat itu adalah tempat yang spesial buat kamu. Kamu selalu ngajak orang yang kamu anggep spesial ke tempat itu.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan