Dering

0
0
Deskripsi

Ini adalah percobaan saya membuat cerpen di masa pandemi 2020 ini. Pertama kali ditampilkan di web Kisah Kilat Kiamat.

---

Banyak bagian detil yang ingin aku lupakan. Tapi, semestinya semua bermula dari dering telepon genggam. Terlihat nama "Ibuk"di layar dan foto kami berdua beberapa tahun yang lalu saat aku pulang kampung.

Kami jarang berbincang di telepon. 

---

Ini adalah percobaan saya membuat cerpen di masa pandemi 2020 ini. Pertama kali ditampilkan di web Kisah Kilat Kiamat.

---

Banyak bagian detil yang ingin aku lupakan. Tapi, semestinya semua bermula dari dering telepon genggam. Terlihat nama "Ibuk"di layar dan foto kami berdua beberapa tahun yang lalu saat aku pulang kampung.

Kami jarang berbincang di telepon. 

---

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Cerpen
Selanjutnya Gak Bisa atau Gak Benar-Benar Mau?
0
0
Kuartal ketiga tahun 2020 baru saja terlewat. Tahun ini sepertinya menjadi tahun yang memberi banyak kejutan dan tantangan buat banyak orang.Di antara berbagai kejutan dan tantangan, memang masih banyak hal yang bisa aku syukuri. Salah satu yang terutama yaitu bisa pulang dengan sehat kembali ke rumah setelah berbulan-bulan meninggalkan teman hidupku karena masih ada kewajiban pekerjaan. Pekerjaan yang pada akhirnya memang harus dilepas. Pemikiran untuk melepas pekerjaan mungkin sudah sering mampir berulangkali di benakku. Sebagai bagian kecil dari sekrup mesin ekonomi, pekerjaan yang aku lakukan seringkali tetap terasa memberi timbal balik yang menenangkan dan menyenangkan. Di sisi lain, kadang terpikir juga kalau gaji bulanan itu memang candu. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana lepas dari candu yang sudah dinikmati lebih dari sewindu?Foto oleh Jude Beck di UnsplashDi saat seperti ini, teringat kembali akan pertanyaan yang sempat dilontarkan teman hidupku saat kami masih di masa kuliah:Gak bisa atau gak benar-benar mau?Sebuah pertanyaan yang bisa diaplikasikan ke banyak hal, baik yang serius ataupun santai. Mungkin juga merupakan pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan di saat kita berada di persimpangan. Jika tidak salah ingat, celetukan itu terlontar saat aku mulai merasa berat menyelesaikan tugas akhir perkuliahan. Pertanyaan itu seringkali juga kulontarkan ke diriku sendiri di berbagai situasi dalam kehidupan.. Kali ini, aku mencoba kembali melontarkan pertanyaan itu kepada diriku sendiri. Tantangan saat ini, aku merasa berada di tengah persimpangan dengan banyak pilihan yang berkabut. Kondisi jalan di berbagai pilihan itu sulit diraba, apalagi ujung jalan tersebut. Setelah berbagai naik turun dalam hidup, aku sudah menyadari yang namanya hidup tidak akan mulus. Walau begitu, tetap saja mengalihkan kemudi ke arah yang baru tidak semudah yang diucapkan.Foto oleh Maximilian Weisbecker di UnsplashTeringat juga salah satu artwork sederhana yang mengena karya Ryan Adriandhy, salah satu seniman favorit saya.Karya Ryan AriandhyArtwork tersebut menyentil kembali bahwa kalau kita benar-benar menginginkan sesuatu, pasti ada jalan yang bisa kita tempuh untuk mencapainya. Dengan cara yang halal tentunya.Baru-baru ini, semesta pun pada akhirnya mendorongku untuk lepas sementara dari candu gaji bulanan. Mungkin, semesta memang mengarahkanku untuk berjeda saat ini. Menikmati jeda ini apa adanya sambil perlahan berkelana ke dalam diri untuk menggali tujuan yang diinginkan. Cita-citaku yang abstrak nan naif sejak sekitar satu dekade yang lampau adalah ingin menjadi manusia yang lebih baik. Mungkin sekarang momen yang tepat untuk mulai menggambarkan kriteria yang lebih baik itu seperti apa, sehingga kemudi bisa sambil diarahkan perlahan ke titik itu.Situasi sekarang ini juga mengizinkanku untuk kembali mencoba berbagai hal yang disuka dan diminati tapi seringkali tidak dilakukan dengan rutin karena pekerjaan dan berbagai alasan lainnya. Salah satunya ya mencoba kembali rajin menulis dan membaca.Pertanyaan gak bisa atau gak bener-bener mau? juga senada dengan salah satu kata mutiara dari salah seorang pengusaha asal Amerika yang divisualisasikan dengan menarik di akun Instagram Visualize Value. Salah satu akun yang karya-karyanya sedang aku sukai dan juga mengingatkan kembali akan ketertarikan ke dunia desain komunikasi visual. Semoga pertanyaan sederhana yang menjadi judul tulisan kali ini bisa terus membantuku menggali dan mulai melakukan apa yang diinginkan.Karya Visualize Value (Jack Butcher) 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan