The Pervert Desire (39-40)

0
0
Terkunci
Deskripsi

"Berhenti melemparkan tubuhmu sama lelaki lain!" Darren mencengkeram keras pinggul Maureen, menekan dirinya yang sudah sangat berbahaya dalam jarak sangat dekat.

"Om ...," Maureen menopang diri dengan memegangi pundak Darren, mencegah dirinya melekat, "ini sakit!"

"Janji dulu sama aku!" guncang Darren, menguatkan kedalaman pegangannya hingga Maureen tidak bisa mengelak, melekat tanpa penghalang selain pakaian di antara mereka.

"Om nyakitin aku ...."

2,363 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
20 konten
Akses seumur hidup
590
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
50
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya The Pervert Desire (41-42)
0
0
Enggak kerja, Reen?Kebiasaan Maureen semenjak aktif bekerja, jadi punya alasan berkeliling dulu sebelum tiba di rumah. Lembur bisa jadi alibi di balik jalan-jalannya bersama Serena.Capek hari ini, Ma. Maureen capek hati dan capek selangkangan karena terus diobok sama si om. Lagi ngapain?Dia mencium punggung tangan kanan Aya, memeluk tubuh langsing sang mama di usia menjelang setengah abadnya. Maureen selalu suka aroma masakan yang melekat setiap mamanya itu berada di depan kompor.Panasin makanan. Aya memegangi sutilnya, membalik ayam kemerahan yang dipanggang di atas penggorengan anti lengket seraya mengedikkan dagu ke arah samping. Tuh, ada yang nyariin kamu.Langkah mendekat yang datang dari arah toilet di dekat dapur terdengar bersama tanya, Darren sering ke sini yah, Tante?Maureen refleks menoleh, mendapati sosok wanita yang belakangan menjadi saingannya mendapatkan perhatian Darren berada dalam ruangan yang sama. Terkejut, hanya tidak menyangka jika istri omnya itu menghadapi Maureen secara langsung.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan