kesunyian

0
0
Deskripsi

Kesunyian

Diri

Kepadamu naluri dan sukmaku bersemayam. Bila banyak manusia yang memandangmu dengan tatapan menusuk, tetaplah kuat. Sebab, banyak kisah yang nanti akan kau temui. 

Kepada diri yang sempat mengakhiri hidup, bertahanlah sebentar untuk bahagia yang akan kau temui. 

            Serangkaian kisah yang ku lalui menjadikan bertahan hingga saat ini. sederetan huruf membentuk kosa kata yang berlatar kehidupanku. Aku selalu menuliskan setiap kejadian dalam bentuk aksara dalam nama asing di dunia...

Kesunyian

Diri

Kepadamu naluri dan sukmaku bersemayam. Bila banyak manusia yang memandangmu dengan tatapan menusuk, tetaplah kuat. Sebab, banyak kisah yang nanti akan kau temui. 

Kepada diri yang sempat mengakhiri hidup, bertahanlah sebentar untuk bahagia yang akan kau temui. 

            Serangkaian kisah yang ku lalui menjadikan bertahan hingga saat ini. sederetan huruf membentuk kosa kata yang berlatar kehidupanku. Aku selalu menuliskan setiap kejadian dalam bentuk aksara dalam nama asing di dunia maya. Semua tertata rapi dalam barisan halaman, serapi Tuhan menciptakanku. Aku menyukai bercerita dalam bentuk tulisan, sebab dunia saat  ini penuh dengan berbagai cerita, sehingg menemukan sesorang yang mau sekedar mendengarkanpun sudah mustahil tanpa membandingkan cerita hidupnya. Karena semua ingin merasa dikasiani dan berlomba merasa paling kuat. 

             Mereka memanggilku An. Anisa Zahera : Perempuan Kuat dan Cantik, katanya itulah arti nama. Sejujurnya, arti dari namaku itu bagus. Harapan dari orangtuaku agar aku menjadi wanita yang kuat, tangguh dan cantik. Wanita yang selalu dipenuhi dengan hal-hal yang baik dan menyenangkan. Tapi, bagaimana jika kehidupanku penuh dengan kesedihan yang akan menjadikanku wanita lemah. 

            Mendapatkan kasih sayang dari seseorang yang kita cintai adalah hal yang menyenangkan. Menceritakan tentang apa yang kita alami tanpa takut di tinggalkan adalah impian banyak wanita. Kini aku mengerti, seseorang akan hadir dengan pesona masing-masing dan akan pergi jika sudah waktunya pergi. Pertemuan sebagian dari awal perpisahan yang menyedihkan. Tapi, ada hal yang lebih menyakitkan daripada perpisahan. Kita bersama dengan orang yang hatinya bukan untuk kita. 

            Sejak aku tahu bahwa kehadiranku bukan satu-satunya, aku mengerti tentang rasa sakit itu. Sakit yang tak ku temui obatnya. 

            Sejak memasuki masa-masa Sekolah Dasar aku mulai mempertanyakan arti kehadiranku pada kehidupan ayahku. Aku yang kerap kali iri melihat teman sebayaku yang akrab dengan ayahnya. Diantar jemput, mempunyai teman cerita dan merasa dilingdungi oleh sosok laki-laki. Mereka benar-benar mendapatkan cinta pertama. 

            Perlahan aku tahu, meskipun aku anak pertama tapi aku bukan satu-satunya orang yang dilindungi oleh ayahku. Ada anak lain yang dijadikan princess oleh ayahku. Selalu dilindungi, selalu dimanja dan itu tak pernah ayahku berikan untukku. 

            Sejak saat itu aku sadar bahwa aku harus menjadi kuat seperti namaku, agar aku bisa melindugi diriku sendiri, melindungi ibuku dan perempuan yang sama sepertiku. Bila saja aku bisa menyerah, menukar hidupku dengan hidup kematian mungkin sudah kulakukan dari dulu. Tapi satu bagian dari hati dan otakku memberiku pernyataan bahwa aku dipilih Tuhan untuk menjadi kuat dan banyak hal yang pantas untuk disyukuri. 

            Ku kira semua hanya terjadi dalam masa kanak-kanakku saja kerena aku yang tak pandai memahami ayahku. Sayangnya, semua tidak berhenti disitu, semua berlanjut hingga aku berusia 22 tahun. Menjadi bayang-bayang adalah hal yang menyakitkan untuk kurasakan. Tapi, aku harus kuat. Kehilangan tak akan lagi membuatku menjadi wanita lemah. 

            Hari itu, dua bulan setelah aku memutuskan untuk memberikan rasa percayaku pada sosok laki-laki, aku dipertemukan kembali pada rasa kehilangan. Jika cinta pertama dari sang ayah tak ku dapatkan, aku berharap pasanganku memberikan rasa itu. Tapi, tangis di malam hari membuatku berfikir bahwa aku adalah perempuan yang tak layak mendapatkan kasih sayang dari seorang laki-laki. 

            Meski rasa sakit udah aku temui di masa kanak-kanakku, tapi rasa sakit kali ini menorehkan rasa yang begitu menyakitkan. Luka yang sudah sakit kembali ditaburkan perasan jeruk nipis. 

            Aku menangis tersedu dalam malam yang gelap. Aku ditinggalkan oleh sesorang yang berjanji tetap menemaniku apapun keadaannya. Dua tahun bukan waktu yang singkat untuk memberikan seluruh hatiku. 

            Lelaki yang berjanji untuk tidak membuatku menangis, tapi dialah patah hati keduaku. Dia yang menemani hari-hariku yang ku sebut sebagai kekasih. Lebih menyakitkan lagi bahwa diam-diam dia menjalin hubungan dengan sahabatku. 

            Rasanya sungguh sesak ketika menyebut perempuan itu sebagai sahabat. Dia yang tahu bagaimana suka duka hubunganku, kini menjadi orang yang begitu disayangi oleh mantan kekasihku. Sialnya, aku tidak bisa membenci mereka. Karena pada masa sekarang ini terlalu sulit mendapatkan orang yang dipercaya.

            Aku bisa menjadi orang yang ramah, aku bisa begitu asyik bercengkrama dengan banyak orang, banyak suku, ras dan agama. Tapi, aku hanya memiliki beberapa teman yang benar-benar ku percaya. Karena sebaik apapun teman dia juga akan menyakiti kita. 

            Meski begitu sesa, aku sadar bahwa sahabatku ini lebih cantik dan sebenar-benarnya wanita. Wanita yang pandai memakai sepatu tinggi, dress, dia yang pandai bersolek wajah. Sedangkan diriku, hanya nyaman dengan sepatu ket dan kemeja oversize yang menjadi outfit favoritku. 

Ternyata cantik dan tampan adalah pemenang dari segala arah. Sedangkan aku, butiran partikel debu yang hadirnya terkalahkan oleh indahnya permata. 

            Sejak saat itu, aku tak lagi mempercayai mulut lelaki. Aku hidup dengan semestinya. Menganggap bahwa lelaki itu jarang menepati janji. Dan aku percaya bahwa pertemuan hanya menunda perpisahan. 

            Aku menorehkan segala perasaan ku pada aksara. menyampaikan rasa sedih, rasa senang yang tak bisa ku bagikan sama orang lain. Karena mencari pendengar dan support sistem pada zaman sekarang ini hal yang sulit. Aku lebih suka berhanyut pada aksara dan imajinasi yang liar. 

Jika tak ada yang bisa diajak bicara, keluarlah sebentar.

 Lihatlah alam semesta yang selalu ada untuk mendengarkan segala keluh yang menjadi kesah. Segala pilu yang membisu dan tangis yang tersedu. 

Dan tawa yang melegakan. 

 

            Aku salah satu manusia yang tak bisa membicarakan segalanya, aku terlalu ragu untuk menceritakan, lalu aku pendam sendirian, lalu ku muntahkan pada blog media masa. 

 

***

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Sebelumnya Batas Aksaraku
0
0
Prolog Ini bercerita tentang aku dan lelaki yang berada dalam setiap aksara cerita ini. Kisah perjalanan yang akan membawamu bertemu denganku dan dia. Tentang bagaimana semesta menpertemukan aku dengan dirinya dengan berbagai perbedaan . Aku takkan memperkenalkan dia diawal, ku harap kalian akan menemuinya, nanti. Aku tidak menceritakan tentang dia, tapi aku akan bercerita tentang kami yang berhadapan dengan berbagai konflik kehidupan serta pilihan dalam pengambilan keputusan. Kalian akan berhadapan dengan pilihan salah dan benar dalam cerita ini, terserah kalian mau menilai seperti apa. Kami akan bercerita tentang perjalanan yang panjang, tentang pesan malu-malu, tentang debar ketika bertemu dan pilu yang mengharukan. Perjalanan yang menemukan arti kehidupan dan arti cinta sebenarnya.Bila nanti kau temukan bahagia dalam ceita ini, tersenyumlah dan percayalah bahwa kamu akan merasakan bahagia seperti kisah kami. Bila kamu menemukan kata-kata motivasi itu aku buat untukmu, jadi teruslah tumbuh untuk dirimu. Sebaliknya, bila nanti kamu menemui cerita sedih kami, ku harap kamu tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Aku dan dia adalah sepasang yang sama seperti kamu yang membaca. Aku akan mengajakmu mengawali cerita ini, ku mohon kamu tetap waspada. Sebab, jika kamu tersesat, kamu memerlukan jalan untuk keluar dan aku tak bisa membantumu keluar. Kamu hanya bisa keluar dengan pikiranmu sendiri. Jadi berhati-hatilah.  Salam hangat, An.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan