Tali Paranti #TantanganKarina

0
0
Deskripsi

Tali Paranti adalah kebiasaan di suatu daerah yang sering di lakukan berulang ulang dan tidak boleh ditinggalkan. Berkaitan dengan hal mistis yang dipercayai warga setempat. Biasa disebut juga dengan adat istiadat.

Jalan setapak sore itu diterangi lampu yang temaram. Langit masih bersemu merah dan gumpalan kapas putih disana tampak berkumpul seakan memayungi seorang gadis yang berjalan pelan sambil mendengarkan music di ponselnya. Tangan kanannya membawa sebuah wadah berisi beras dan tangan kirinya membawa bungkusan kecil.

Langkahnya terhenti melihat seekor kucing yang mengais tong sampah. Ia berjongkok di tepi jalan, memberikan makan kucing berwarna oren yang tampak kurus kering itu.

"Kemarilah kucing manis aku punya makanan untukmu." Karina menyobek bungkusan makanan kucing yang ia beli di toko retail dekat sini. Sudah menjadi kebiasaannya bersedekah kepada sesama makhluk. Dia adalah sosok penyayang dan mudah bergaul.

Karina tersenyum puas saat melihat si kucing kenyang. Dia kembali berjalan lurus untuk mencapai tujuannya. Sesekali menenggok pada pohon tua yang terlihat angker tumbuh di depan balai desa. Angin berhembus agak kuat membuatnya mempercepat langkah kaki. Meskipun sangat suka dengan buku bertema horor dia adalah gadis yang penakut. Dahulu kala pohon itu tempat meletakkan persembahan dengan harapan desa jauh dari marabahaya. Kegiatan itu dulu menjadi sebuah adat yang wajib dan tak boleh terlewat begitu saja atau biasa disebut Tali Paranti. Namun seiring berjalannya waktu tradisi lenyap tertelan zaman.

Sebuah rumah sederhana dengan beberapa bendera kuning sebagai tanda. Hampir setiap minggu Karina melihat kejadian seperti ini suasana rumah duka. Sebagian besar orang menangis histeris, sebagian lainnya diam-diam mengunjing.

"Akhir-akhir ini orang meninggal secara mendadak ya, kemarin Pak Samsul minggu lalu Bu Andini sekarang Pak Rusdi. Apa desa kita sedang terkena balak ya?" Terdengar suara ibu-ibu berbaju biru yang cukup nyaring.

"Hus! Tidak boleh bicara sembarangan bu." Sahut seorang bapak-bapak bersarung motif kotak-kotak.

"Tapi bisa jadi karena kita melupakan Tali Paranti persembahan pada pohon keramat. Tahun ini kita tidak melakukannya makanya banyak hal buruk terjadi di desa kita." Ibu-ibu baju biru itu terus mengemukakan pendapatnya.

“Iya ya, panen tahun ini juga turun drastis.” Timpal ibu-ibu lain.

"Saya tidak percaya sama tahayul seperti itu bu." Bapak-bapak itu terkekeh pelan.

"Tapi itu bukan tahayul pak, itu bentuk penghormatan sesama makhluk Tuhan agar dijauhkan dari musibah."

Karina hanya mendengarkan lalu bergegas pulang setelah melayat karena perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi. Ini pasti karena kebiasaan malam-malam makan kerupuk rebus dengan kuah pedas yang biasa orang panggil seblak. 

Keesokan harinya.

Saat sedang asik-asiknya tenggelam dalam novel romansa yang Karina baca sambil sesekali menghalu punya pasangan seromantis tokoh utama pria, tiba-tiba terdengar suara pengumuman dari masjid terdekat.

Bapak-bapak yang berdebat kemarin meninggal secara mendadak.


Deg!
 

Terinspirasi dari ilustrasi kak Agustian Noor @Hati Baja Comic

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Eve Little Maid of Prince 1-3
0
0
The Beginning
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan