Tragedi Batavia 1629. Chapter 3 : VOC dan Heeren XVII

6
0
Deskripsi

Keuntungan yang luar biasa dari perdagangan ke dunia timur menggiurkan propinsi-propinsi Belanda lainnya. Pada tahun 1599 , The New Brabant Company juga turut menyiapkan armada. Middelburg dan Belanda Selatan pun tak mau ketinggalan. Pada tahun 1601 tak kurang dari 14 armada Belanda berangkat berlayar menuju dunia timur. Mereka mulai mengancam dominasi Portugis. ( baca : Dutch Asiatic Shipping in The 17th and 18th Century, Homeward-bound voyages from Asia and the Cape to the Netherlands 1597-1795,...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya Tragedi Batavia 1629, Chapter 4 : Perawan Eropa Bersiap Menuju Jawa
4
1
Minggu kedua, Oktober 1628Pulau Texel, Belanda, sebuah armada layar sedang mempersiapkan petualangannya menuju timur. Kapal Batavia berada disana bersama kapal kapal retourschepen lainnya yang juga tertambat bersebelahan , diantaranya tampak kapal Dordrecht dengan nama resmi de Maeght van Dort yang artinya perawan dari Dordrecht, kapal s'Gravenhage, kapal Nieuw Hoorn dan kapal Hollandia. Retourschepen adalah kapal yang dibangun untuk menempuh perjalanan pulang-pergi dari Belanda menuju Hindia. Setelah 10 hingga 20 tahun, kapal akan dibawa ke Zuiderzee untuk dibongkar dan kayunya dijadikan bahan rumah karena biaya perbaikannya akan sama seperti membuat kapal baru. Zuiderzee adalah sebuah teluk di barat laut Belanda yang kini sudah tidak ada lagi. Pada tahun 1927 dibangun afsluitdijk : sebuah jalan raya dan bendungan yang memisahkan teluk ini dari laut. Kini Zuiderzee berubah menjadi danau air tawar yang bernama IJsselmeer.Oktober kali ini adalah musim gugur yang sempurna sekaligus tahun tersibuk bagi VOC. Pada musim ini angin akan meniup layar-layar yang terkembang menuju Hindia Belanda dengan sempurna dan mereka akan sampai tepat pada saat musim panen diseberang sana, sebuah negeri dengan rempah-rempah yang berlimpah. Dalam satu tahun, Belanda mengirimkan tiga kali armada pelayarannya. Sekitar April, September dan Desember saat natal. Kecuali pada tahun 1628 ini, mereka hanya mengirim dua kali armada pelayaran. Armada pelayaran pertama dipimpin oleh Jacques Specx dan kedua dipimpin oleh Francisco Pelsaert dengan kapal Batavianya. ( baca: Jaap Bruin & Femme S.Gaastra, The Dutch East India Shipping, 1602-1795,Amsterdam: NEHA,1993, hal 62 )Dermaga itu semakin hidup dengan aktivitas persiapan para kru yang hendak berangkat, membawa serta muatan kapal, suplai persenjataan bagi benteng VOC , logistik untuk persiapan hidup selama setahun di lautan jika hal buruk terjadi. Selain itu barang-barang pribadi dan juga batu-bata sebagai ballast / pemberat kapal juga harus dimasukkan. Sesampai di Jawa, batu-bata ini akan diturunkan untuk membangun gedung-gedung VOC dan sebagai ganti pemberat, mereka akan memenuhi kapal dengan rempah-rempah, menjejalkan sekuat semampu yang mereka bisa.Ada kargo yang berbeda dimasukkan kedalam kapal Batavia dan kapal-kapal lain yang berlayar bersamanya. Bermacam bentuk potongan batu berukuran raksasa yang sangat berat dan didatangkan dari Jerman. Penanda angka dan huruf tercetak ditiap sisi pada konstruksi dua buah kolom / tiang utamanya. Pada bagian lengkungan bagian atas tidak dilengkapi penanda apapun. Kru kapal menggerutu sambil menatanya. Sungguh sebuah pekerjaan yang teramat berat dan menyiksa. Kelak kemudian hari dalam sebuah proyek eskavasi reruntuhan kapal Batavia antara tahun 1972 hingga 1976 ditemukan total sebanyak 137 blok batu dengan berat keseluruhan mencapai 37 ton. Itu adalah sebuah pintu gerbang yang sangat megah dari sebuah kastil !Kesibukan terus berlanjut. Dari perahu-perahu kecil, dinaikkan ribuan kotak persediaan, ratusan peti pelaut, kayu untuk memasak di dapur kapal dan juga amunisi. Setelah sampai diatas dek kapal yang penuh dengan gulungan dan juntaian tali, kotak-kotak itu diturunkan ke dek bawah.Diatas kapal Batavia, para kelasi menyiapkan, menggulung dan membuat ikatan-ikatan pada tali dibawah pimpinan Jan Evertsz. Ada juga barisan tentara yang nantinya akan ditempatkan di Hindia, mulai prajurit hingga perwira yang telah menandatangani kontrak dinas selama lima tahun lamanya. Diluar mereka ada kelompok pedagang, sebagai perwakilan perusahaan VOC, kelompok inilah yang memiliki kasta tertinggi. Fransisco Pelsaert sebagai komandan sekaligus perwakilan utama perusahaan VOC dan Jeronimus Cornelisz sebagai orang keduanya.Fransisco Pelsaert dan Jeronimus Cornelisz dalam keseharian menempati kabin utama di dek bagian atas, itu adalah ruangan terbesar sekaligus termewah, dilengkapi dengan jendela dan bukan lubang intip. Ditengah ruangan itu terdapat meja besar yang mampu menampung 15 hingga 20 orang. Di meja inilah Pelsaert biasa memimpin mulai rapat ringan hingga makan bersama para perwira senior dan pejabat perusahaan VOC.Perwira junior dan staf perusahaan berbagi ruangan di bawah kemudi kapal untuk tidur. Ada pula kabin untuk orang-orang khusus yang memiliki ventilasi udara sedikit lebih baik, sempit namun disediakan ranjang yang tentunya lebih baik daripada tidur dilantai, itupun masih berbagi dengan meja tulis beserta kursinya. Seorang pelayan akan selalu siap mengantarkan makanan dan mengosongkan pispot kotoran setiap harinya. Kabin khusus ini ditempati berdasarkan kepangkatan dan orang-orang tertentu dengan hak khusus. Mereka yang menempati kabin pribadi ini diantaranya Fransisco Pelsaert selaku pimpinan tertinggi di kapal mendapat kabin paling mewah diantara lainnya, selanjutnya adalah Jeronimus Cornelisz, Ariaen Jacobz selaku nahkoda, Claes Gerritsz selaku nahkoda II, Provost selaku pengendali disiplin awak kapal dan beberapa personil petinggi VOC.Dalam perjalanan ini, Batavia membawa serta dua orang penumpang khusus dalam kabin pribadi tersebut. Mereka adalah Gijsbert Bastiaensz, seorang pejabat kota Dordrecht yang juga seorang pengkhotbah. Ia membawa serta istri, seorang pembantu dan tujuh anak mereka. Penumpang lain adalah seorang wanita bernama Lucretia van der Mijlen yang paras cantiknya selalu menjadi buah bibir, tak diragukan lagi, dia adalah sosok anggun yang menjadi hiburan tersendiri bagi awak kapal. Lucretia berlayar menuju timur untuk menemui suaminya yang sudah berangkat lebih dahulu, ia mendapatkan kabin didekat Jeronimus Cornelisz, sebuah keadaan yang membuka peluang mereka mengenal satu sama lain lebih dalam.Bagi penumpang lainnya, dek kapal adalah pilihan mereka tinggal. Dari buritan ke anjungan, ruangan semakin menyempit. Kapal Batavia memiliki ruang-ruang pembatas antar kelompok. Dibagian buritan ditempati mereka yang tidak memiliki tugas malam, diantaranya pembuat layar, tukang kayu dan tukang masak. Para pelaut dan pasukan yang jumlahnya duapertiga dari keseluruhan penumpang kapal dijejalkan diruangan ruangan dibawah tiang kapal. Adalah sebuah pelanggaran serius jika mereka terlihat diatas buritan kecuali memang panggilan tugas. 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan