
Tragedi Bandara Cililitan, Sosok Westerling Dimata Seorang Prajurit Suriname
8
10
Deskripsi
Film "de Oost" yang mengisahkan kekejian Westerling rupanya cukup menggemparkan. Mengutip artikel dari erasmusmagazine , putri si tukang jagal yang bernama Palmyra Westerling menulis surat terbuka, memprotes bagaimana sosok ayahnya digambarkan dan mengajak untuk memboikot film tersebut. Diluar itu, kritik datang dari komunitas Indo Belanda, bahkan organisasi para veteran perang dari Maluku yang bernama Maluku4Maluku mengajukan laporan pada Kepolisian Belanda dengan alasan "penghinaan kepada kelompok...
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ

Selanjutnya
Tragedi Batavia 1629. Chapter 1: Misteri Sebuah Kerangka
8
3
Perth, Sabtu 15 September 2018.Pagi itu terasa dingin, suhu menunjukkan angka 12 derajat Celcius , hujan gerimis sesekali datang dan pergi disertai angin. Berjalan cepat dan sesekali berteduh ketika gerimis makin deras, akhirnya sampai juga di stasiun kereta api kota Perth setelah lebih kurang 1 km berjalan. Sebuah stasiun kuno yang dibangun pada tahun 1880 dan beroperasi setahun sesudahnya. Langkah kaki terhenti di peron no 7, jurusan menuju Freemantle, berdiri berjajar bersama lusinan calon penumpang lain, beberapa tampak membawa serta sepedanya. Tak sampai 5 menit menunggu, kereta pun datang. Perjalanan memakan waktu 25 menit dan kereta sampai di perhentian terakhir : Freemantle, atau yang lebih umum disebut Freo oleh orang sekitar dan berjarak 20km an dari pusat kota Perth. Sebuah kota pelabuhan kuno yang bermula dari pendudukan koloni orang-orang kulit putih pada 1829.Keluar dari stasiun Freemantle, saya berjalan kaki sejauh 700 meter yang bisa ditempuh kurang dari 10 menit untuk sampai di sebuah bangunan kuno yang dibangun pada tahun 1891 dengan deretan jangkar-jangkar kapal yang dievakuasi dari reruntuhan kapal karam yang tertata rapi di halamannya. Pada dinding depan, di atas pintu utama terdapat tulisan WA Ship Wreck Museum (West Australia Ship Wreck Museum). Saat awal dibangunnya, museum ini bernama Geological Museum dan baru pada tahun 70an , museum ini dijadikan ruang pamer untuk menampilkan sejarah kapal-kapal karam dan apapun yang tersisa darinya. Memasuki gedung, dua orang yang bertugas dibagian pintu masuk menyapa dengan ramah, untuk memasuki museum ini tidak diwajibkan membeli tiket. Pengunjung akan diarahkan ke sebuah kotak donasi, umumnya orang memasukkan uang koin 5 AUD. Sebuah gerbang kecil dengan tulisan Batavia Ship Wreck Gallery terpasang diatas sebuah pintu kaca yang secara otomatis akan terbuka dan tertutup sendiri terpasang untuk menjaga suhu dan kelembaban ruang tersebut. Memasuki ruangan, ada tiga objek yang cukup mencolok : sebuah bagian dari kapal kayu Batavia, sebuah gerbang kastil Batavia ( Jakarta ) dan sebuah kerangka manusia dalam kotak kaca. Perhatian saya seketika tersita pada kerangka manusia tersebut. Berwarna kekuningan karena bias cahaya lampu sorot, terlihat dengan jelas bekas sebuah luka tebasan pedang pada bagian frontal / tulang dahi sisi atas. Tulang belikat kanan yang patah dan telapak kaki kanan yang hilang cukup menunjukkan bahwa kematian orang ini diakibatkan kekerasan. Kerangka yang ditampilkan ini ditemukan di pulau Beacon pada tahun 1963, tak lama setelah reruntuhan kapal Batavia ditemukan. Naoom Haimson adalah dokter ekspedisi yang pertama mengamati kerangka itu. Sambil menyapukan kuas pada kerangka yang terkubur dangkal selama tiga abad, dia berkata Seorang yang bertubuh tinggi, kalian bisa lihat apa yang dia alami. Kemungkinan dia sedang lari menyelamatkan diri ketika sabetan pedang pertama menghantam bahu kanannya dari belakang. Sabetan pertama mematahkan belikat dan serangan kedua baru menghantam tengkorak dan melumpuhkannya, setidaknya itu fakta yang saya harapkan. George, seorang anggota ekspedisi lainnya menimpali kenapa?.Karena kemudian mereka menggorok dia begitu brutal hingga merusak persendian tulang rahangnya. (dikutip dari Edward, Hughes, Islands of Angry Ghosts , New York : William Morrow, 1966. Hal 3-4 )Siapapun pemilik tulang belulang dihadapan saya ini dulunya adalah manusia yang sama seperti saya juga, sama juga seperti anda. Seorang yang memiliki angan-angan, harapan, cita-cita , keberanian dan juga ketakutan. Angin yang bertiup bisa membuatnya mengigil, sinar matahari bisa membuatnya merasa hangat dan segelas air akan menghilangkan dahaganya.Saya masih berdiri terpaku didepan kerangka itu, pikiran saya bermain jauh kebelakang, bagaimana tragedi ini bermula.Kerangka yang tersimpan di Shipwreck Museum, kota Freemantle, 20 km dari pusat kota Perth. Sumber : dokumentasi pribadi
Bekas tebasan yang nampak pada tulang tengkorak korban Batavia. Sumber : dokumentasi pribadi BERSAMBUNG
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan