
Halo semua! Kali ini saya akan mengulas Film The Man Who Wasn't There dalam versi saya sendiri. Mohon beri dukungan agar bisa membaca ulasan saya yaa!
Review Film The Man Who Wasn’t There
Reviewer: Adrianus Hendra
Tanggal: 11 Desember 2020
Kali ini aku akan kembali membahas Film karya Coen bersaudara, yaitu Joel Coen, dan Ethan Coen yang berjudul The Man Who Wasn’t There. Film bergenre Crime, dan Drama ini dibintangi oleh actor-aktor yang bisa kubilang cukup popular, seperti di antaranya ada Billy Bob Thornton, Frances McDomard, dan Michael Badaluco. Film ini juga berhasil meraih prestasi yang cukup hebat yaitu berhasil memenangkan piala Oscar, dan 24 piala lainnya serta masuk 42 nominasi. Sungguh luar biasa bukan? Film ini juga telah mengumpulkan pendapatan yang secara kumulatif sebesar 20 juta dollar.
Film ini bercerita tentang Ed Crane (Billy Bob Thornton) adalah seorang pria pendiam yang bekerja di tempat potong rambut milik kakak iparnya, Frank (Michael Badalucco). Ed tidak merasakan kebahagiaan atau hasrat dalam hidupnya yang selalu ia jalani dengan keheningan. Di tempat kerja ia selalu dibuat tidak nyaman oleh Frank yang selalu berbicara, sedangkan di rumah dia sudah lama tidak menjalin kemesraan dengan sang istri, Doris (Frances McDormand) hingga segala ungkapan cinta yang keluar dari mulut masing-masing terasa hampa. Bahkan Ed mencurigai Doris berselingkuh dengan Big Dave (James Gandolfini), bos dari pusat perbelanjaan tempat Doris bekerja.
Suatu hari di tempat potong rambutnya Ed bertemu dengan pelanggan bernama Creighton Tolliver (John Polito) yang bercerita tentang sebuah investasi untuk sebuah produk berteknologi baru yang menawarkan dry cleaning. Merasa tertarik, Ed pun menawarkan diri untuk berinvestasi $10 ribu dengan uang yang rencananya akan ia dapat lewat memeras Big Dave. Ed mengirimkan sebuah surat tanpa nama yang mengancam jika Big Dave tidak membayar sejumlah itu, perselingkuhannya dengan Doris akan diketahui publik termasuk Ed. Awalnya semua nampak akan berjalan lancar disaat Big Dave justru mencurigai orang lain yang mengancamnya, bukan Ed. Uang pun akhirnya berhasil ia dapat, namun berbagai kejadian tidak terduga sudah menanti di depan Ed.
Tidak perlu diragukan lagi, dari aspek storyline sudah pasti menarik bukan? Film ini juga hanya menggunakan warna hitam putih saja sehingga seolah-olah penghayatan cerita ini sangat berhasil, dan penonton sendiri dapat merasakan euphoria ketika menonton film ini. Sementara itu acting-akting karakter di film ini menurut aku sangat baik, sehingga karakter developmentnya terasa sangat mulus, hal ini juga mendukung film ini dalam pembangunan setup yang lancer.
Hanya saja, cerita utama tentang Ed yang berusaha menghadapi dan memperbaiki kekacauan di sekitarnya berjalan kurang greget. Sepertinya Coen bersaudara lupa akan fokus utama itu untuk bisa menebarkan twist demi twist yang mereka miliki. Aku akui twist yang muncul memang mengejutkan namun sebelum kejutan itu hadir, kisahnya berjalan tidak terlalu menarik dan mengurangi aspek emosional kisahnya.
Overall film ini sangat cocok untuk kamu tonton. Demikian review The Man Who Wasn’t There (2001) dalam versiku, kurang lebihnya mohon maaf. Boleh setuju, boleh juga tidak.
Rating: 8.0/10
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
