
"Lihat apa kamu?" hardik Lingga.
Aruna terenyum manis sampai ke mata. "Sepertinya aku ngidam."
Sesaat Lingga membeku, senyum Aruna mengefek pada debaran jantungnya. Sayangnya tak lama kemudian, senyum wanita itu berubah mencurigakan.
"Aku mau lihat kamu pakai pita pink di lengan kamu sama masker ini di muka kamu."
Lingga mendengkus tanpa repot-repot menutupi ketidaksetujuan akan usul istrinya itu. "Gak usah ngaco kamu.”
Aksara Lingga
10.5k
2.1k
29
Berlanjut
(PART 1 - 25 BISA DIBACA DI WATTPAD)
Lingga itu berandalan, liar dan serampangan, sumber kepusingan bagi Aruna, karena jabatan ketua seksi ketertiban-kerap membuatnya berseteru dengan si pembuat onar.'Cowok tanpa masa depan' Begitu Runa melabeli Lingga saat mereka masih remaja. Sampai realita menamparnya 7 tahun kemudian. Ketika Lingga tampil sebagai arsitek muda dengan karir gemilang, sedang Aruna hanya seorang tutor les bagi adiknya.Dibayar oleh pria yang pernah Ia pandang sebelah mata sudah cukup menenggelamkan Runa dalam Ironi tak terelakan. Namun segalanya kian gamang saat Lingga tiba-tiba memaksanya berperan menjadi pacar pura-pura.
4,301 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Voucher Tersedia
Voucher Tidak Aktif
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Aksara Lingga
Selanjutnya
Aksara Lingga | SIDE STORY 4,5,6,7
580
147
“Tangan kamu dingin.” “Kamu bukan satu-satunya yang takut di sini.” Aruna tergelak samar meski itu lebih mirip embusan lirih. Orang kaya kamu bisa ciut juga ternyata. Alih-alih membalas, Lingga yang tak meninggalkan Aruna selain ke kamar mandi, bahkan juga tak mengisi perutnya sejak pagi memberi sebuah kecupan di bibir sang istri yang Runa tanggapi dengan rintihan lirih, mendesis saat dirasakan kontraksi makin menjadi.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan