God still Loves Me - Part Two

2
0
Deskripsi

Hari ini ada surat dari rumah sakit, isi nya mengatakan bahwa siang ini…

Deg…deg…deg…ini yang kutakutkan…sesuatu yang menakutkan…

"Kamu bersedia? Aku diam dan…

Tangisku makin menjadi mendengar ucapan Fatir. " Aku tak pernah membuang kalian, tapi, begitu sulit hatiku menerima kalian.

Lagi-lagi...hu...hu....Tuhan mengambil Bu Sarah, Orang yang telah menolongku, tapi aku tak pernah tahu beliau seperti apa...hu...hu...hu.

 

Kelanjutan cerite kemaren ya teman, monggoooo…

 

Kalau Tuhan ingin menghukumku dengan terus menyiksaku, ini sudah terlalu cukup !!! Lebih baik aku mati !! menyusul mereka....aku capek !! CAPEK !!!"

Aku berontak lagi, dadaku sakit !! kemarin Bu Sarah telah pergi, pergi tuk selamanya. Meninggal karena sakit. Aku kehilangan sosok ibu untuk kedua kalinya. Aku benci Tuhan... Aku tidak percaya lagi pada-Nya !!

"NOVAL...." Fatir memelukku erat, hingga aku merasa sesak dan sedikit sulit untuk bernafas. Tidak lama kemudian dia melonggarkan pelukannya. "Noval... Ibumu meninggal karena melindungimu...sadarkah kamu ? Beliau menolongmu dengan harapan kau tetap hidup. Agar kamu bisa menikmati indahnya kehidupan yang pernah ia rasakan. Ia ingin kamu terus hidup dan mencapai semua cita-cita yang pernah kau katakan padanya. Kalau saat ini kamu ingin menyusulnya tanpa membawa apa-apa dan sekarang kamu malah membawa kepedihan, apa kau tidak berfikir pengorbanannya akan sia-sia ? pengorbanannya melindungimu akan percuma !!" kata-kata Fatir menusuk tepat dihatiku, dan itu cukup membuatku berfikir. 

"Noval..." Fatir memanggilku lembut.

"Ya ?"

Hari ini ada surat dari rumah sakit, isinya mangatakan bahwa siang ini kamu bisa menjalani operasi mata untuk mengembalikan penglihatanmu."

Deg...deg...deg...ini yang kutakutkan...sesuatu yang menakutkan...aku takut melihat itu lagi...mimpi di malam badai itu, yang terus mengganggu tidurku selama 13 tahun ini. 

"Noval ?"

"I....i....iya? ada apa ?"

"Kamu bersedia?" Aku diam dan hanya kujawab dengan anggukan kepala.

Operasi berjalan lancar, tiga hari setelah operasi itu dokter membuka perban yang membalut kedua mataku.

"Bagaimana Noval ? Kau bisa melihatku ?"

Fatir berdiri didepanku bersama Dr. Dio. Aku menyentuh pipi Fatir. Kini aku tak ragu lagi, Allah memang masih menyayangiku.

"Fatir, Allah memberiku penglihatan lagi."

Aku melihat mata Fatir berkaca-kaca. Aku menggenggam erat tasbih di tanganku, tasbih yang terus ku pegang sejak saat operasi. Sore itu Fatir mengajakku duduk di taman rumah sakit. 

"Noval" "Ya ?" aku memandangi wajah tampannya.

Ada sesuatu untukmu" Fatir menyodorkan kotak berbentuk segiempat padaku. Aku pun membukanya. Seketika itu juga jantungku seakan berhenti berdetak, aliran darahku seakan tertahan di suatu tempat. Aku memandangi foto yang kini ku pegang. Foto keluargaku....

" Ibu...Ayah...Kak Fahri...." Tes...tes...air mataku mengalir deras di atas foto kumal yang pinggirannya sobek entah ke mana.

"Da...darimana kamu dapatkan ini Fatir?" aku menatap wajah nya pekat. Ia tersenyum kemudian mengelus kepalaku.  

"Aku menemukannya dalam genggaman tangannya kakakmu." Aku menangis lagi...air mata ini terus mengalir tanpa mau berhenti.

"Fatir...Bi...bisakah kau mengantarkanku ke makam mereka ?" Fatir hanya menjawab pertanyaanku dengan senyumannya.

Aku berdiri di depan tiga nisan yang sudah kusam. Fatir membantuku menaburi bunga di atas kuburan keluargaku. "Ibu...ternyata Allah masih menyayangiku...dengan begitu banyak peringatan-Nya padaku...melalui penglihatan yang dapat ku miliki sekali lagi. Ibu...Allah masih menyayangiku...dengan memberiku seorang lelaki yang baik hati. Aku bangga mempunyai keluarga seperti kalian...Aku sayang kalian" ucapku dalam hati.

Untuk kesekian kalinya aku meneteskan air mata ini. Kami pulang sebelum maghrib tiba. "Fatir?" "Ya ?" Apa kau tahu orang yang berhati mulia yang mau mendonorkan matanya untukku ?" Aku melihat wajah Fatir yang sedikit berubah. Ia memandangku kemudian tersenyum. "Kamu mau tahu ?" Aku pun mengangguk cepat. Kemudian ia tersenyum lagi. "Bu Sarah....Ibuku?" gumam Fatir.

DEG !! Aku terpaku, air mata ini menetes lagi.

"Ke...ke...kenapa ?"

"Karena beliau menyayangimu...."

"Aku bahkan tak pernah melihatnya"

Sepertinya air mata ini akan benar-benar habis.

"Ini..." Fatir memberiku sebuah foto, wanita yang bijaksana, mulia...dan...

"I...ini...i...? Bu Sarah ? tanyaku gemetar, Fatir tersenyum lalu mencium keningku.

Ya Allah...maafkan hambamu ini...yang telah membuang semua kenikmatan yang telah Kau berikan...sungguh....Selama ini bukan saja mataku yang buta....tetapi....hatiku lebih buta karena dendam....Aku tak mau menerima orang-orang yang begitu menyayangiku....sungguh....ternyata Engkau masih menyayangiku.

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Sebelumnya God still Loves Me - Part One
4
2
Ini kisahku, kisah gadis berusia 17 tahun yang tak mempunya semangat hidup. Bagiku…Kenapa Tuhan menolongku?Kenapa aku masih hidup?Kenapa???PRAKK…aku kecewa
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan