KANVAS KOSONG

0
0
Terkunci
Deskripsi

       “Aku kan pernah bilang, lukisan kamu bagus! Aku belum pernah melihat lukisan sebagus itu sebelumnya.” Aku mengingatkannya dengan kata-kataku beberapa waktu lalu, saat dia sok merendah mengatakan ‘just hobby, Mah. Aku mengerjakannya cuma iseng, kok. Lukisan seperti itu siapa yang mau beli kalau dijual’.

          “Memangnya kamu sudah pernah melihat berapa lukisan, sih? Sampai-sampai penghargaan kamu segitu tingginya untuk lukisanku!”

1,723 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Sebelumnya RANAH CINTA COKELAT DAN PUTIH #7
0
0
Setelah memesan kopi dan pisang goreng, Faris mulai bercerita.          “Sorry ngerepotin lu, Li.”          “Gue yakin banget ada yang gak beres sama lu. Sejak kapan lu merasa bersalah sama gue hanya karena nyuruh gue jemput lu di bandara. Biasanya lebih parah dari ini pun lu gak ada terima kasihnya sama sekali. Langsung aja, deh. Gak usah basa-basi, berbelok-belok. Langusng cerita aja! Ada apa? Apa yang udah terjadi di Makassar?,” Ali nyerocos.          “Gue putus sama yuli.”          “Hah? Lu putus? Kok bisa? Bukannya lu ke sana untuk pacaran?”          Faris menarik nafas panjang.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan