NAUGHTY SUGAR BABY : 1

1
0
Deskripsi

Gerald seorang pria yang berstatus duda namun tidak memiliki anak, karena si mantan istri kabur bersama pria muda selingkuhannya.

Karena rasa bencinya terhadap wanita ia lebih memilih untuk mempermainkan perasaan mereka.
Hingga seorang gadis cantik yang mabuk merayunya di sebuah bar membuat ia terjerat pesona tubuh moleknya dan berakhir dengan tidur bersama.

Area 1821+ dimohon untuk yang membaca agar meyakinkan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti merasa bahwa cerita ini terlalu berlebihan atau lainnya. dan di MOHON untuk tidak melakukan screenshoot, mengcopy tulisan, menyebarluaskan cerita ini kepada pihak manapun ya. Karena dengan demikian berarti kalian menghargai apa yang saya buat, dan kalian pun menikmatinya.

*Enjoy for reading this story my baby๐Ÿ”ฅ


Part 1

Seorang pria tengah berkutat dengan berkas-berkas pekerjaan yang diberikan oleh asisten pribadinya.
Hingga suara ketukan pintu terdengar dengan diiringi suara seseorang dibaliknya.

Tok tok tok.
"Pak ini saya." Ucapnya.

Pria itu memberi izin dengan berkata "Masuklah."

Pintupun terbuka memperlihatkan seorang pria muda dengan beberapa map di tangannya, ia berjalan menuju hadapan CEO perusahaan tempat ia bekerja sebagai asisten pribadi.

"Tuan ini adalah beberapa berkas yang harus anda tanda tangani untuk proyek kerjasama pembangunan mall di kota Mort." Ucapnya seraya menaruh map tersebut diatas meja.

"Baik terimakasih." Jawabnya.

"Dan tuan maaf, nona Angela memaksa masuk sedari tadi namun berhasil dihalangi oleh petugas keamanan kita, jadi apa yang akan anda lakukan?" Tanyanya.

"Lakukan seperti biasa." Ujarnya tanpa mengalihkan perhatian.

"Baiklah permisi kalau begitu." Pamit si asisten.

"Robert." Panggilnya.

Asisten pribadi yang bernama Robert itupun lantas kembali berbalik menghadap pimpinannya dan berkata "Iya tuan?".

Pria itu menaruh pulpen diatas meja dan menatap Robert yang masih menunggu perintah apalagi yang akan diberikan padanya.

"Temani aku menuju Bar milik Antonio nanti malam." Ujarnya.

Robert tersenyum lebar dan berkata "baiklah kalau begitu sudah lama milikku tidak memasuki lubang-lubang kecil para gadis yang ada di bar."

"Hehehe...Terserah apa katamu." Ucap pria itu dengan terkekeh.
"Dan jangan lupakan tugasmu terhadap Angela." Sahutnya mengingatkan.

"Baiklah, baiklah tuan Gerald aku mengingatnya kalau begitu aku pergi dulu."ujarnya meninggalkan tempat tersebut.

Setelah pintu tertutup kembali, ia menyandarkan tubuh pada sandaran kursi yang ia duduki sejak tadi dan menatap pemandangan luar dari jendelanya.

Disana ia dapat melihat gedung-gedung pencakar langit lainnya mungkin beserta ujung dari kota ini yang berada jauh disana.

Tiba-tiba ia merasakan bahwa miliknya menegang dibalik celana kain yang ia gunakan dan itu membuatnya sedikit merasakan panas yang menyesakkan didalam tubuhnya.

Gerald bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu rahasia tempat ia beristirahat sejenak saat merasa lelah dengan pekerjaannya.

Didalam ruangan tersebut terdapat sebuah tempat tidur beserta kamar mandi minimalis yang sengaja dibuat khusus untuknya. Gerald menuju kamar mandi tersebut lantas membuka seluruh pakaiannya.

Ia melihat bahwa miliknya benar-benar menegang ingin menyalurkan hasrat seksualnya yang secara tidak langsung membangkitkan gairah bercinta dengan wanita.

Namun ia lebih memilih untuk berdiri dibawah pancuran air dingin yang langsung membasahi seluruh tubuhnya dan mencoba untuk meredakan apa yang ia rasakan saat ini.

Setelah setengah jam berada di bawah shower ia sudah cukup menyegarkan tubuh dan pikirannya.
Ia menyudahi aktifitasnya untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

๐ŸŽต...๐ŸŽต...๐ŸŽต...๐ŸŽต

Dering ponsel pintarnya menggema di ruangan yang hening itu, Gerald lantas mengalihkan pandangannya pada nama di layar yang tertera. Ia tersenyum kecil dan segera mengangkat panggilan tersebut sebelum sambungannya terputus.

"Halo?" Sapanya pada orang diseberang sana.

"bagaimana keadaannya? Kau masih melakukan hal-hal tersebut ya"

"Tidak usah khawatir." Ucapnya.

"jawaban macam apa itu? Aku bahkan bingung harus mengatakan apalagi kepada ibumu."

"Apa kau memberitahukan hal itu padanya?" Suaranya sedikit meninggi.

"tidak bodoh! Tapi jika kau macam-macam aku akan memberitahu ibumu."

"Iya kau bajingan tengik, sudahlah biar aku yang mengurus segalanya!" Ucap Gerald seraya mematikan telepon.

Pria itu kini bermuka masam, panggilan dari sepupunya membuat ia semakin jengkel dengan situasi saat ini. Jika saja jalang itu bersikap sebagaimana mestinya tanpa melakukan hal yang bodoh pasti ia tidak akan mengalami masalah dengan kedua orangtuanya.

Hal bagus yang ia syukuri adalah mereka sama sekali tidak mengenali istrinya yang berselingkuh dengan pemuda kuliahan itu. Yang tahu hanyalah beberapa orang kepercayaannya saja.

Karyawannya pun tidak akan berani memberitahukan hal itu kepada sembarang orang karena bisa saja kepala mereka menjadi taruhannya.

Sungguh ia benar-benar membutuhkan banyak waktu untuk memenangkan pikirannya yang melanglang buana ke sana ke mari akibat sepupunya sendiri.

Gerald bergegas pergi meninggalkan pekerjaan yang belum ia selesaikan lantas menyeret kerah jas milik Robert asistennya yang merenggut akibat tindakannya itu.

"Tuan apa kau sudah gila? Jangan perlakukan aku seperti ini tuan!" Ujarnya berusaha untuk menyamakan langkah dengan bos-nya juga.

"Diamlah bodoh." Ucap Gerald dingin.

Robert masih saja berkomat kamit merutuki sikap bos-nya yang seenaknya saja menggiring ia pergi dari pekerjaannya.
Mereka menuju lift khusus yang langsung menuju lahan parkir pribadi.

Gerald melepaskan cengkraman tangannya dan berdiri diam selama lift turun menuju lantai dasar.
Robert sendiri memberitahu karyawan yang bekerja disamping meja kerjanya untuk membereskan semua pekerjaannya terlebih dahulu karena ia akan mengerjakan tugas itu nanti setelah tuannya itu waras.

Setelah beberapa saat kemudian mereka tiba dilantai dasar dan pintu lift pun terbuka, kedua pria tampan itu berjalan menuju sebuah mobil mewah yang terparkir disana.

Gerald melempar kunci mobil tersebut pada Robert asistennya, ia sendiri memutuskan untuk masuk sebelum pria itu memprotes lagi tindakannya.

"Bar Antonio." Ujar Gerald saat Robert baru saja duduk dan menutup pintu pengemudi.

"Bahkan ini belum jam lima sore dan kau sudah ingin ke bar? Tapi tak masalah untukku." Ucap Robert tersenyum menyebalkan.

Robert mengendarai mobil tersebut dengan santai setelah meninggalkan pelataran parkiran kantor tempat mereka bekerja dan melaju menuju bar milik teman mereka.

Gerald menutup matanya selama perjalanan, dan Robert sendiri memilih untuk mendengarkan musik klasik.
Mereka sibuk dengan urusan masing-masing tanpa merasa terganggu sedikitpun.

"Apa menurutmu tentang Renata?" Tanya Gerald.

"Kenapa kau menanyakan jalang itu?" Ujar Robert balik bertanya padanya.

"Walau bagaimanapun ia pernah menjadi istriku." Timpalnya.

"Iya kau benar, istri yang berkhianat dengan menjalin hubungan bersama seorang pemuda." Sinis Robert.

"Entah mengapa aku merasa kau sangat tidak menyukai wanita itu, apa ada alasannya?" Ucap Gerald.

"Sudah kukatakan sejak dulu bahwa ia bukanlah wanita baik-baik namun sepertinya kau sudah tersihir oleh virus rayuan mautnya." Ujar Robert dingin.

Gerald yang melihat respon dari asisten sekaligus sahabatnya hanya dapat mengernyitkan dahi dan memandang kearah jalanan yang mereka lalui saja.

Setelah perjalanan yang jauh panjang mereka tiba di sebuah bangunan berlantai lima dengan arsitektur Eropa klasik.
Tempat itu adalah sebuah cafe yang berada dilantai dua dan bar berada dilantai tiganya.

Mereka keluar dari dalam mobil setelah Robert menghubungi Antonio bahwa mereka berada di bar miliknya. Saat di pintu masuk terlihat seorang pria muda dengan seorang gadis cantik disampingnya.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya NAUGHTY SUGAR BABY : 2
0
0
Gerald seorang pria yang berstatus duda namun tidak memiliki anak, karena si mantan istri kabur bersama pria muda selingkuhannya.Karena rasa bencinya terhadap wanita ia lebih memilih untuk mempermainkan perasaan mereka. Hingga seorang gadis cantik yang mabuk merayunya di sebuah bar membuat ia terjerat pesona tubuh moleknya dan berakhir dengan tidur bersama.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan