
Selamat menikmati
(WARNING 17+ cerita ini mengandung bahasa yang vulgar, tidakan yang tidak layak dibaca anak di bawah umur)
BAB 01
Seorang gadis berparas ayu tengah berjalan di koridor kampusnya sambil menenteng beberapa buku di tangannya. Tiba-tiba saja seorang pria tinggi tegap sengaja menabraknya sampai ia tersungkur jatuh dan bukunya berserakan.
“Eh, ada Naila, sorry, gue sengaja tuh!” ujar pria itu yang juga mahasiswa di sana.
“Bro, tega amat lo sama cewek secantik Naila,” ujar teman lelaki itu.
“Cantik sih, tapi siapa yang tahu kalau kecantikannya digunakan buat jual diri atau ngegodain om-om mungkin?” ujar pria beralis tebal dengan rambut hitam dan tatapan tajam dengan begitu menusuk.
“Kamu jangan sembarangan fitnah, ya, Darel. Ucapan kamu barusan bisa masuk ke ranah pencemaran nama baik dan tindakan tidak menyenangkan!” kesal Naila karena bukan kali ini saja dia diperlakukan seperti ini oleh pria tampan bernama Darel Keenan Melviano yang tidak lain merupakan anak dari pemilik kampus ini.
“Siapa tahu lo mau ngikutin jejak nyokap lo buat jadi pelakor atau simpanan. Naila, dari pada jadi simpenan om-om tua bangka, mending lo jadi jalang pribadi gue aja deh. Secara gue ganteng, kaya, dan pinter. Kalo lo mau materi, bakal gue kasih sebanyak apapun itu, tapi puasin dulu gue di ranjang!” hina Darel begitu menyakitkan hati Naila.
Plakk!
“Jaga mulut kamu, kalau bukan gara-gara ibuku, aku pasti bakalan jeblosin kamu ke penjara, karena selama ini kamu selalu melakukan tindakan pelecehan seksual secara verbal!” geram Naila sambil menampar Darel.
“Jalang sialan, berani banget lo nampar gue!” pekik Darel murka saat mendapatkan tamparan di pipinya.
“Kamu yang memulainya duluan, selama ini aku sudah sangat sabar sekali dalam menghadapimu. Kamu sudah mengolok dan memperlakukanku dengan sangat buruk sejak kita satu SMA. Aku pikir akan lepas darimu setelah lulus, tapi ternyata sekarang kita malah satu kampus. Kalau bukan karena ibuku melarangku untuk marah padamu terlepas dari apapun yang kamu lakukan, pasti sudah sejak dulu aku melaporkan tindakan kurang ajarmu ini pada polisi.” Naila benar-benar geram sekali pada sosok Darel yang sudah merendahkan dan mengerjainya sejak mereka sama-sama duduk di bangku SMA.
“Kenapa ibumu melarangmu untuk membalasku, huh? Oh, atau jangan-jangan ibumu berpikir untuk menggunakanmu buat menggodaku. Secara dia gagal mendapatkan papaku, dia pasti tidak mau menyia-nyiakan putri cantiknya begitu saja. Darah itu lebih kental dari pada air, Naila. Dulu ibumu pernah merusak rumah tangga orangtuaku, sampai-sampai mamaku selalu menangis. Sekarang aku dengar ibumu sakit-sakitan, apa mungkin itu karma?” ejek Darel.
“Darel, ibuku sudah menyesali perbuatannya pada mamamu. Lagi pula keluarga kalian sekarang sudah utuh kembali. Sekarang ibuku sudah menanggung karmanya dengan merasakan sakit yang bertahun-tahun ia derita. Ibuku sudah memohon ampun pada mamamu, mereka sudah berdamai. Tapi kenapa kamu selalu saja melampiaskan kekesalanmu padaku? Aku saja tidak ikut campur tentang semua ini, kejadian itu terjadi saat itu aku masih SD.” Naila tidak tahu harus dengan cara apa dia menghilangkan kebencian Darel padanya.
Memang benar kalau dulu papanya Darel pernah berselingkuh dengan ibunya Naila. Itu terjadi saat Naila dan Darel masih SD, hingga akhirnya hubungan itu diketahui oleh mamanya Darel. Orangtua Darel sempat nyaris bercerai karena tentu saja mamanya Darel tidak sudi menerima suami penghianat.
Sampai pada akhirnya saat itu papanya Darel tersadar akan kesalahannya, dia memilih kembali pada keluarga. Dia mengakui kekhilafannya, papanya Darel kemudian memutus semua kontak dengan ibunya Naila. Hingga pada akhirnya ibunya Naila sempat frustasi ditinggal kekasihnya. Keluarga Darel mulai harmonis lagi sejak Darel SMA, dan saat itu ibunya Naila ternyata sakit-sakitan. Ibunya jadi sadar kalau perbuatannya selama ini salah dengan berselingkuh bersama papanya Darel yang merupakan cinta pertamanya.
Dulu ibunya Naila merupakan kekasih papanya Darel sebelum pada akhirnya mereka berpisah. Saat itu orangtua Darel menikah karena dijodohkan, kemudian ibunya Naila yang frustasi ditinggal menikah oleh kekasihnya terlibat cinta satu malam dengan seorang pria asing hingga akhirnya hamil dan menikah juga. Sayangnya papa Naila meninggal karena kecelakaan saat Naila masih TK. Dan tanpa sengaja ibunya Naila dipertemukan kembali dengan papanya Darel. Lama kelamaan cinta lama yang belum usai itu tumbuh kembali, mereka diam-diam berselingkuh. Sampai pada akhirnya papanya Darel menyadari kalau dia tidak bisa membiarkan keluarganya rusak karena kesalahannya, ternyata dia baru sadar kalau dirinya sangat mencintai mamanya Darel.
Ibunya Naila yang juga pada akhirnya menyadari kesalahannya sudah datang memohon maaf pada mamanya Darel. Dia tanpa henti berusaha mendapatkan maaf dari sesama wanita yang pernah disakiti hatinya. Pada akhirnya karena mamanya Darel memang perempuan berhati baik, dia memaafkan ibunya Naila. Tapi tidak dengan Darel yang masih dendam hingga sekarang. Darel melampiaskan semuanya pada Naila yang sama sekali tidak tahu apapun. Tapi Naila hanya bisa pasrah, apalagi ibunya selalu memperingatkan dia kalau apapun yang Darel lakukan, jangan pernah sekalipun Naila melawan atau membalasnya.
“Gue ga peduli, gue yakin dengan wajah dan tubuh lo itu, kelak bisa-bisa lo memanfaatkannya untuk menjadi simpanan orang lain. Naila, dari pada lo seperti itu, lebih baik lo jadi jalang gue aja. Dari pada dijamah sama om-om tua bangka, mending tidur sama gue ‘kan? Secara gue masih muda, ganteng, kaya, dan banyak tuh yang suka rela naik ke atas ranjang gue, tapi gue gak mau. Harusnya lo bangga karena gue secara langsung nawarin lo!” Darel tetap keras kepala pada pendiriannya untuk menjahati Naila.
“Capek ngomong sama batu!” kesal Naila kemudian bergegas pergi meninggalkan Darel dan teman-temannya.
***
“La, si Darel masih aja gangguin kamu. Apa gak sebaiknya kamu kasih dia pelajaran, lama-lama dia keterlaluan banget loh.” Santi yang merupakan teman Naila sejak kecil tentu saja tidak terima sahabatnya diperlakukan semena-mena begitu sejak SMA sampai sekarang.
“Aku gak bisa ngelawan, ibuku bilang apapun yang Darel lakukan padaku, aku tidak boleh melawannya sama sekali. Anggap saja aku sedang menebus karma ibuku yang dulu sempat menjadi duri dalam hidup Darel dan mamanya.” Naila hanya bisa pasrah saja.
“Berharap banget kamu cepet lulus biar gak ketemu dia lagi. Padahal dia ganteng, kaya, pinter, anak tunggal dari pengusaha kaya dan pemilik kampus ini. Tapi kelakuannya itu bener-bener, mana fansnya dia ikut-ikutan ngerjain kamu.” Santi menjadi saksi di mana Naila sering dikerjai oleh perempuan-perempuan yang mengidolakan seorang Darel.
Siapa sih yang tidak mengenal sosok Darel Keenan Melvino, putra tunggal sekaligus pewaris tunggal dari salah satu pengusaha terkaya di negeri ini yang usahanya sudah melalang buana ke mana-mana. Bukan sebatas karena kaya saja, tapi Darel memiliki wajah yang begitu tampan karena mewarisi ketampanan ayahnya, Maxmilan Melvino. Darel yang sejak dulu terbiasa dengan kemewahan dan mengenakan semua barang mewah tentu saja menambah daya tariknya. Belum lagi tubuhnya yang kekar dan tegap itu, dia juga dulunya pernah ikut club basket di sekolahnya dan sering kali mendapatkan juara. Darel juga anak yang pandai dalam pelajaran, bahkan dia sudah mulai aktif membantu mengurus bisnis papanya saat dirinya masih SMA.
“Aku sabarin dulu deh, semoga nanti setelah lulus kuliah aku gak akan ketemu sama dia lagi.” Naila hanya bisa pasrah untuk sekarang ini, asalkan Darel tidak melecehkannya secara fisik.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
