RAMBUT SAMBUNG

0
0
Deskripsi

RAMBUT SAMBUNG

Ini pengalaman horror dari teman kakak saya sewaktu ia memilih untuk menyambung rambutnya dari sebuah salon. 
___________________________________

          Panggil saja beliau mbak Ani, yg mengalami kejadian tidak mengenakan dan diluar nalar manusia. Mbak ani waktu itu terbangun dipagi hari, saat mbak ani bangun ia disuguhkan dengan pemandangan kasur yg penuh dengan rambut rontoknya. Ya, mbak ani memang mempunyai masalah dibagian rambutnya dikarenakan sebelumnya, mbak ani sering mewarnai...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya ALAM JANGGAKALA
0
0
Part 8          Kabar duka yg menyelimuti kediaman Kii awang lunggono tersebar keseluruh desa, setelah menghantarkan jasad kii awang untuk dikebumikan, aku dan yg lainnya memutuskan untuk beristirahat semalam dirumah Kii Awang ditemani cucunya yg dalam keadaan duka. Nak Sri.. sbelum Kii awang meninggal, beliau sempat menitipkan nak sri kpda kami. Kalau nak srii berkenan, nak srii bisa tinggal dirumah saya, kebetulan istri saya seorang diri. Ucap Om Adipati kepada Sri. Emmhh, bukan saya menolak pak Adipati.. tapi saya ingin mengurus pendopo ini. Sayang, kalau ditinggalkan. Jawab Srii. Yasudah, kalau itu keputusan Nak srii, Om adipati gabisa memaksa.. ini alamat rumah saya, sesekali kunjungi istri saya ya temani dia. Ujar Om Adipati smbari menyerahkan selembar kertas yg berisikan alamat rumahnya. Ooiyah pak terimakasih, nanti saya bakal sering sering kesana buat temenin istri bapak. Balas Srii mengambil selembaran kertas. Maaf pak sekali lagi saya bertanya, apa bapak jarang pulang shingga ibu sndirian?. Tanya Sri. Sebenarnya saya puji dan gundala ingin pergi jauh menyelesaikan tugas kami, mungkin akan lama kami pergi. Ada yg harus diselesaikan oleh kami Nak srii. Jawab Om adipati. Tu..tugas apa pak. Tanya srii penasaran. Tugas yg hanya kami yg bisa lakukan. Balas Om Adipati. Srii hanya mengiyakan tanpa bertanya lagi namun sbenarnya aku melihat ia masih bertanya2 tentang jawaban Om Adipati. Ajeung kini sudh pulih dan sudh mulai bisa berbicara. Aku termenung saat itu dipelataran pendopo, rasa kangen ku seolah bergejolak kepada kekasihku fentri yg sedang bersama rangga dan buk suryati. Namun seketika, aku merasakan firasat buruk kepada fentri. Tak ada salahnya untuk memastikan keadaan nya saat ini, aku mencoba memisahkan sukma ku dari raga ku. Sukma ku menuntun kearah sebuah kebun bambu yg lebat.. apa yg dilakukan fentri tengah malam seprti ini dikebun bambu? Tanyaku didlm hati. Aku melihat segerombol warga yg sedang mengelilingi kebun ber ramai ramai, tatapan segerombolan warga itu kosong tidak berekspresi dan tepat disisi rindangnya pohon bambu terlihat sosok hitam besar dengan mata merah. Sepertinya sosok itu sudh menculik warga warga itu dan menjadikan nya abdi. Tak tinggal diam aku membacakan mantra kepada keris pusakaku yg sudh ada digenggaman ku, aku menghujamkan kerisku pada sosok itu. Sosok itu seketika terkejut dengan kehadiranku dan meronta kesakitan oleh hujaman kerisku. Si..siapa kamu heuhh!. Ucap sosok itu. Jangan menyesatkan manusia bodoh! Kau dan mereka berbeda alam.. tidak seharusnya kau mengambil jiwa mereka dengan seenaknya!. Ucapku kesal. Makhluk itu kini melesat pergi kabur dari pandangan sukma ku. Heaahh genderewo pengecut!. Gerutu ku. Aku membacakan doa untuk mengembalikan warga warga itu kealam nyata dan menyadarkan nya. Tak sulit bagiku untuk menyadarkan warga warga itu Ka kamu siapa?. Ucap mereka. Sudh kalian pulang kedesa temui keluarga kalian. Balasku. Tepat sebelum warga itu pergi, sebuah cahaya dari balik sisi kebun tiba tiba menyala sperti api. A.. apa itu, ayo kita periksa. Ucap salahsatu warga. Aku menuju kearah cahaya itu, terlihat Rangga dan Eyang leluhurnya sedang kewalahan menghadapi sosok sperti prajurit kerajaan dan sosok buto. Tak membuang waktu aku segera membacakan ajian lebur saketi dan mementalkan kedua sosok itu. Rangga! Bakar mereka dengan ajianmu!. Perintahku padanya. Pu..puji?!. Ucapnya menoleh kearahku. Puj.. tolong fentri puj. Aku melihat fentri dan sosok manusia yg sudh dibakar api mengejarnya. Fentri seolah tidak bisa bergerak, sekali lagi aku merapal kan mantra untuk melindungi fentri dari sosok manusia terbakar itu.  Sialan!! Siapa lagi kowe heuh?!. Ucap sosok manusia itu. Auranya dipenuhi dengan ilmu ilmu hitam, ntah ia dapat darimana.  Fentri menoleh kearah ku begitu pula dengan buk suryati. Mata fentri berkaca kaca menatap ku seolah penyelamat hidupnya kini datang tepat waktu. Aku hanya memgangguk kearahnya. Tak membuang buang waktu, sekali lagi aku merapalkan mantra kepada keris joyorokso ku. Keris joyorokso yg aku genggam kini melayang kearah sosok manusia itu dan menghujamkan kejantungnya, seketika api berkobar menerangi kebun ini. Untungnya aku datang tepat waktu sebelum jiwa fentri hampir diambil olehnya.          Tenagaku kini sdikit terkuras bekas pertempuran ku dengan nyi randupani tadi, segera aku menarik sukma kedalam tubuhku. Kenapa puj? Terjadi sesuatu pada fentri?. Ucap Om Adipati yg tibatiba ada disebelahku. Rangga dan buk suryati sedang menyelesaikan masalah disuatu desa Om, untungnya sukma ku tepat waktu menolong mereka. Balasku. Yasudh, cepat istirahat puj, besok kita berangkat kesuatu tempat. Mungkin disana kita bisa cari tau tentang kerajaan alam itu. Ucap Om Adipati. Kemana om?. Tanyaku. Hutan wanamarta. Jawab Om Adipati. Tapi Om, setau ku hutan itu banyak dijaga pasukan lelembut kita gak bisa sembarang masuk kehutan itu. Balasku. Kamu juga bakalan tau nantinya puj, sudh sudh istirahat sudh malam. Ucap Om Adipati meninggalkan ku dengan rasa penasaran ini.Part 9          Mentari pagi didesa sudah membangunkan ku, seolah menggugah mataku untuk terbangun menikmati suasana pagi hari. Sudh bangun puj. Ucap seseorang disampingku. Ehh pak Adi. Balasku sembari meregangkan otot otot ditubuhku. Disana sudh ada Pak adi, gundala dan juga Om adipati yg sedang membakar rokoknya menghirup udara pagi hari didesa ini. Monggo mas diminum dulu kopinya. Ucap Srii menyuguhkan tampan yg terdapat empat gelas kopi diatasnya. Makasih dek Srii. Balas Gundala smbari mengambil segelas kopi ditampan. Jadii.. setelah ini kalian mau menuju kemana Pak. Tanya Pak Adi kpda Om Adipati. Kami setelah ini mau menuju ketimur pak adi, semoga saja ada petunjuk disana. Balas Om Adipati. Yasudh, biar nanti saya antarkan menuju ke terminal ya pak. Tawar Pak Adi. Terimakasih sebelumnya pak adi, kami selalu merepotkan pak adi.  Tidak apa apa pak adipati ini sekaligus rasa terimakasih saya sudh menyelamatkan putri saya. Ucap Pak Adi. Siang berlalu stelah kami berpamitan kepada Srii, kini kami sudh sampai ada diterminal. Morogiri.. morogiri.. Ayo pak buk Morogiri... Ucap salahsatu kenek bis yg kami tumpangi. Hutan wanamarta, itu julukan hutan yg menurut kepercayaan warga Morogiri sebagai hutan paling angker dikota itu. Selama didalam bis aku beristirahat, karna tubuhku masih terasa lelah sejak semalam. Sudh berapa lama terlelap ku tertidur, tibatiba ada yg menepuk pundakku.. sontak aku terbangun dan menoleh kearah orang yg menepuk pundakku. Nak, boleh kakek duduk disini?. Ucap seorang kakek berpenampilan lusuh mengenakan pakaian jawa serta dengan belangkon nya. Silahkan kek... Ucapku smbil tersenyum menyapa nya. Setelah kakek itu terduduk disampingku, ia tiba tiba berkata kepadaku.. Hati hati ya nak, perjalanan mu akan semakin sulit. Hanya takdirmu yg menyelamatkan mu. Ucap seorang kakek itu namun matanya terpejam. Maksudnya kek?. Tanyaku. Tidak semua orang bisa menanggung tanggung jawab yg besar, hanya ketulusan hati yg bisa menuntun mu. Ucapnya lagi. Aku masih mencerna perkataan kakek itu namun, saat aku sedang mencerna nya. Tiba tiba aku terbangun.. Puj.. bangun ayo turun, kebo banget kamu tidur sampai gak sadar sadar aku bangunin. Ucap Gundala mengejutkan ku. Hah? Sudh smpai Gun?. Tanyaku terkejut. Sudh ayo turun.. Om adipati nungguin tuh diluar. Aku segera turun dari bis, tidak habis akal aku bermimpi sangat singkat namun kenyataan nya aku sudh tertidur lama.  Sudh nunggu lama ya pak. Ucap Om Adipati kpda seorang sopir mobil yg sudh terparkir diluar terminal. Ndak pak baru tadi, ayo naik biar saya antarkan ketempat tujuan. Ucap sopir itu. Saat diperjalanan, aku masih teringat perkataan kakek didalam mimpi ku itu. Mungkin benar perjalananku akan lebih sulit untuk mengemban tugas yg diberikan sang pencipta kepadaku.  Beberapa jam lama kami diperjalanan, akhirnya sampai juga disuatu gapura desa terpencil dengan jalan yg terjal penuh dengan bebatuan. Maaf ya pak, saya hanya bisa mengantarkan sampai sini, Pak adipati tinggal menyusuri jalur ke sebelah kanan. Nanti ketemu sebuah gubuk bilik tua, nah disitu tempat tinggalnya pak. Ucap sopir yg mengantarkan kami. Baik pak, terimakasih sebelumnya, titipkan salam kepada beliau dari Adipati. Ucap Om Adipati. Kami pun turun dari mobil dan menyusuri arahan yg diberikan sopir mobil itu. Ditemani pepohonan yg rindang kami menyusuri jalan setapak yg dipenuhi bebatuan, Omm sbenarnya kita mau ketempat siapa sih. Tanya gundala. Sebelum kita ke hutan itu, kita harus minta izin dlu ke kuncen nya. Jawab Om Adipati. Singkat cerita kami bertiga sampai disebuah gubuk bilik tua, disana sudh ada seorang kakek tua berpakaian jawa lusuh sedang terduduk dibale bambu.. Aku terdiam, saat ku melihatnya ia seperti jelas yg ada dimimpi ku waktu di bis tadi Puj ada apa?. Tanya gundala. E..enggak gun ayo. Ucapku berjalan mendekati gubuk bilik itu. Kakek itu melihat kearah kami bertiga, ia tersenyum kearahku.. Benar kakek itu yg ada didalam mimpi ku tadi, bagaimana bisa dia ada didalam mimpiku. Kulonuwun Kii. Duduk, saya buatkan teh dulu. Ucapnya seolah sudh mengetahui kedatangan kami bertiga kesini. Kami duduk dibale bambu smbari membakar rokok sekedar menghilangkan sedikit rasa lelah kami. Saya tersanjung didatangi ketiga pendekar, hehehe. Ucap kedatangan kakek itu dari dalam gubuk. Yoo ndak to kii, kami ini hanya orang biasa yg kebetulan diberikan tanggung jawab oleh sang pencipta. Balas Om Adipati. Monggo diminum dlu teh nya, pasti kalian capek sudh melakukan perjalanan jauh kemari. Ucapnya smbil menaruh gelas teh kepada kami. Terimakasih Kii. Ucap gundala meneguk teh hangat yg sudh ada digenggaman nya. Apa kalian yakin ingin masuk kehutan itu, anak muda?. Tanya nya. Sepertinya Akii juga sakti ya, bisa mengetahui niat kami kesini hehhe. Ucap Om Adipati merayu nya. Hahah, sakti darimana, saya cuma kuncen. Dibilang sakti. Ucapnya tertawa kecil. Hutan yg kalian cari, akan sulit menemukan nya.. jika kalian diizin kan oleh penguasa hutan itu, kalian akan bisa memasukinya.. Tapi jika kalian tidak di izin kan, sampai kapan pun kalian tidak akan menemukan hutan itu. Ucapnya menyambung obrolan. Jadi, hutan itu adalah hutan gaib ya Kii. Ucap Om Adipati smbari menghembuskan asap tembakau dari dalam mulutnya. Kalian pergi ke arah timur, smpai kalian menemukan sepasang pohon yg menjuntai, disana tempat gerbang hutan itu. Saya tidak tau caranya untuk memasuki hutan itu, semoga saja kalian dapat petunjuknya disana. Jelasnya lagi. Kami saling berpandangan.. Yasudah kii, kami berangkat dlu kami tidak bisa berlama lama disini, lebih cepat akan lebih baik. Ucap Om Adipati. Kakek itu hanya mengangguk, kami pun bergegas pergi kearah yg ditunjukkan.Part 10          Sore menjelang malam, kini hanya terlihat semak semak liar disekitar kami dan pepohonan berakar menuntun perjalanan kami. Daun daun menjuntai menutupi langit seolah mengubah sore hari menjadi gelap, anehnya suara hewan hutan tidak sama sekali terdengar, bahkan suara burung pun tidak terdengar sama sekali. Sungguh hutan yg mengerikan, seakan bahaya sedang mengintai kami. Aku merasakan hawa yg berbeda dari sbelumnya, hawa yg membuat bulu kuduk ku berdiri. Gundala terdiam ditengah langkah kakinya, Ada apa gun. Tanyaku. Kujang ku tiba tiba bergetar Puj,. Ucap gundala. Terlihat raut wajah cemas nya menghadap kearahku. Iya gun, aku juga dari tadi ngerasain hawa yg gak biasa disini. Balasku. Lanjutin jalan, jangan hirauin perasaan kalian!. Ucap Om adipati. Kami segera mempercepat langkah kaki, Tiba kami ditengah tengah hutan, terlihat sepasang pohon menjulang tinggi seolah itu adalah pintu gerbang menuju kesebuah tempat. A..apa ini gerbang nya Om?. Tanya gundala. Sepertinya iya.. Jawab Om Adipati. Buka mata batin kalian. Perintah Om Adipati. Akupun membuka mata batinku, sontak aku melongo kearah dua pohon itu.. Sesosok makhluk yg menyerupai Prajurit berdiri dimasing dua pohon menjulang tinggi itu. Seolah ia adalah prajurit yg menjaga gerbang alam lain. Kulonuwun, kalau kulo diizinkan, kulo izin untuk mengunjung ke wanamarta. Ucap Om Adipati kpda kedua sosok prajurit itu. Kedua sosok prajurit itu menatap kearah Om Adipati dengan tajam. Siapa sampean untuk apa mendatangi tempat ini?! Ucap salah satu prajurit itu dengan wibawa nya. Kulo ingin bertemu dengan teman kakang saya, Linggar Angkoro Joyo. Ucap Om Adipati. Hah?! Bapak? Bertemu dengan teman bapak? Siapa teman bapak dialam seperti ini? Tanya ku didalam hati.. Linggar?! Sampean ingin bertemu dengan Panglima Sapujagad?!!'. Tanya sosok prajurit itu. Iyaa, ada yg ingin kulo tanya kan kepada beliau. Ucap Om adipati lagi. MASUK.. MASUK SAJA ADIPATI!. Ucap sesosok makhluk mendatangi kami. Seketika dua prajurit itu tertunduk kepadanya. BIARKAN MEREKA MASUK, MEREKA TAMU SAYA!. Ucap sosok itu dengan tegas dan wibawanya melebihi dua prajurit yg menjaga dikedua pohon. Kulonuwun, kulo lancang memasuki hutan ini. Ucap Om adipati sesopan mungkin. TIDAK APA APA ADIPATI, SEBUAH KEHORMATAN BAGI SAYA DIKUNJUNGI OLEH PUTRA LINGGAR ANGKORO JOYO, TEMAN SEJATI SAYA. Ucap sosok itu menoleh kearahku smbari trsenyum. Aku tidak berani menatapnya, ntah kenapa wibawanya seakan menggentarkan nyali ku saat ini. AYO MASUK, KALIAN ADALAH TAMU KU JADI TIDAK AKAN ADA YG MENGHALANGI KALIAN. Ucapnya. Kami tiba disebuah pendopo dipelataran lapangan rumput ilalang, sosok yg bernama Sapujagad itu terduduk bersila SEKARANG, CERITAKAN APA YG KALIAN CARI DISINI SAMPAI MENDATANGIKU. Tanya sosok itu. Mohon izin panglima, kami kemari dengan niat ingin menanyakan sesuatu kepada panglima. Balas Om Adipati. HAL APA YG KALIAN MAU TANYAKAN SAMPAI JAUH JAUH DATANG KE HUTAN INI. Tanya nya lagi. Mohon izin panglima, kami sebenarnya ingin menanyakan tentang Alam kerajaan Demit, akhir akhir ini, kami melawan berbagai macam demit didunia kami. Dan ada ancaman dari salah satu demit yg kami lawan bahwa tidak lama lagi demit demit kerajaan akan muncul. Jelas Om Adipati. Panglima yg bernama Sapujagad itu menatap kearah langit setelah mendengar penjelasan Om Adipati. ALAM JANGGAKALA... Ucap panglima sapujagad. Alam janggakala?. Sahut Om Adipati. DIALAM ITU TERDAPAT SEBUAH KERAJAAN YG BERDIRI, WAKTU DULU SAYA DAN LINGGAR SEMPAT KEALAM SANA. KAMI HAMPIR MATI OLEH SERANGAN SERANGAN DEMIT DIALAM SANA, SIAPAPUN YG MASUK KEALAM SANA AKAN MATI JIKA ORANG ITU TIDAK CUKUP MATANG. Jelas Panglima Sapujagad. Kami, berniat ingin kealam sana panglima. Kami yakin kami bisa menghancurkan kerajaan itu dan melindungi umat manusia dialam kami. Ucap Gundala. Mendengar perkataan gundala itu Panglima Sapujagad itu menatap tajam kearah ku dan gundala.. HEHAHA SAYA SUKA TEKAD MU ANAK MUDA! TAPI BUKAN HANYA TEKAD ATAUPUN KESAKTIAN YG BISA MENGALAHKAN MEREKA! HANYA KESUCIAN HATI YG DAPAT MENGALAHKAN DEMIT DIALAM SANA. Ucap Panglima Sapujagad sambil tertawa dan tidak sama sekali memalingkang tatapan nya kearah kami. Maksudnya panglima??. Tanya Om Adipati keheranan. KAU! PUTRA LINGGAR ANGKORO JOYO.. SIAPA NAMA MU. Tanya Panglima Sapujagad kepadaku. Nama saya.. Puji Angkoro Joyo panglima... Ucapku. TUNJUKKAN KERIS MU KEPADA KU. Perintahnya. Tak berpikir lama, aku mencabut keris pusaka ku dari lengan kiriku.. tiba tiba keris pusaka ku bergetar hebat dihadapan panglima sapujagad. Seolah merespon adanya kekuatan besar yg ada pada diri panglima sapujagad. AKAN ADA WAKTUNYA KALIAN DITAKDIR KAN MASUK KE ALAM ITU, TAK PERLU MENCARI BAGAIMANA UNTUK KE SANA.. KALIAN SENDIRI AKAN DITUNTUN OLEH TAKDIR KALIAN SENDIRI. KALIAN HANYA HARUS MELAKUKAN APA YG HARUS KALIAN LAKUKAN DIALAM KALIAN. Ucap panglima Sapujagad. SEKARANG KALIAN SAYA ANTARKAN KE GERBANG, TAK PERLU ADA YG DICEMASKAN". Ucapnya sembari berjalan mengantarkan kepulangan kami.           Kami hanya pulang tanpa membawa petunjuk, namun wejangan yg diberikan Panglima Sapujagad membuat kami tau apa yg harus kami lakukan setelah ini. BERSAMBUNG...
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan