Chapter 2

0
0
Deskripsi

"Kuberi tau ya.. Ziyi harus menikah lagi jika tak ingin di gosipkan dengan para wanita-wanita aneh itu" Ujarnya sambil fokus menyumpitkan daging dan sayuran ke dalam mulutnya.

"Cari istri itu yang susah.. Dude"

"Setidaknya berikan bantahan pada rumor itu. Jika aku jadi ziyi, aku akan langsung membantahnya dengan cepat" Mereka semua setuju dengan ucapan Dao Ren


HOT DADDY
 


Wang Jin Kai atau banyak yang mengenal pria bertubuh tegap itu dengan nama Jared, sedang mondar-mandir di ruang tamu, menunggu keponakan tampannya yang masih belum pulang dari kantor. Padahal, keponakan sialannya itu bilang jika akan pulang sore dan sekarang hampir pukul empat.

"Dimana sih bocah sialan itu.." gerutunya sambil sesekali melirik jam rolex di pergelangan tangannya.

Tak lama kemudian, suara mesin mobil terdengar dari luar dan jared tau siapa yang datang.

Pintu besar itu terbuka dan menampakkan si tunggal wang yang baru pulang dari kantor, hari ini dia pulang cepat dan tidak seperti biasa yang selalu pulang jam delapan malam.

Baru saja ia masuk. Paman yang lebih tua 5 tahun darinya itu menatapnya dengan wajah yang di tekuk.

"Ge.."

Tak heran jika ziyi memanggil jared dengan sebutan gege.. Karena usia mereka terpaut tak terlalu jauh.. Ziyi lebih muda 5 tahun dari jared, pamannya.

"Aku menunggu mu dari tadi sialan.." Jared mengumpat. Sebenarnya ia juga tak ingin mengumpat, tapi karena keponakan sialannya itu. Ia jadi mengumpat.

Ziyi yang masih baru pulang dari kantor langsung mendudukan dirinya di sofa. Jujur saja, seharian ini, ia sangat lelah dengan urusan kantor dan di tambah lagi artikel gosip yang tengah beredar di internet mengenai skandalnya yang tengah mengencani seorang aktris cantik.

"Aku kan pulang tepat waktu.. Ge" Ziyi berujar sambil melepaskan jas hitamnya.

Jared membuang napas "Aku tak masalah kalau kau pulang tengah malam sekalipun, tapi hari ini aku harus kembali ke amerika dan satu jam lagi pesawatku akan landing.."

"Itu jika aku benar-benar tak ada schedul apapun.. Lagipula aku juga masih ingin main dengan Yi yi.. " Ujarnya lagi

"Maafkan aku ge.. Aku membuatmu repot karena harus menjaga putriku lebih dulu hingga aku pulang" Ziyi menatap jared dengan wajah lelahnya.

Melihat hal itu, jared hanya menepuk bahu keponakannya itu pelan "Sudahlah.. Kalau begitu, aku langsung ke bandara.. See u bro"

"Apa gege mau ku antar kesana?" Meski wajah lelahnya sangat terlihat. Ziyi masih bisa menghargai orang yang sudah membantunya dan menawarkan bantuan kembali, meski hanyalah hal-hal yang sederhana.

Jared menggeleng "Tak perlu, supir akan mengantarku"

Setelah mengatakan hal itu, jared langsung pergi dengan menyeret kopernya dan keluar.

Ziyi menghela napas untuk kesekian kalinya. Setelah punggung pamannya tak terlihat, ia langsung berjalan menaiki anak tangga ke lantai dua.

Sebelum ke kantor pagi tadi, ziyi sempat menitipkan yiren pada jared yang saat itu masih berada di rumah. Tapi sebagai gantinya, ia harus pulang lebih awal karena pamannya itu akan kembali ke amerika karena jadwal nya yang padat sudah menunggu.

Ziyi membuka perlahan pintu kamar putrinya yang tidak tertutup sepenuhnya. Pria berusia 28 tahun itu langsung memeluk gemas putrinya yang sedang membaca buku di meja belajar.

Gadis kecil itu sedikit terkejut, lalu menatap senang ke arah sang ayah yang pulang dari cepat dari biasanya.

"Apa papa pulang cepat?" Gadis itu bertanya pada sang ayah yang saat ini tengah duduk di ujung ranjang berukuran queen size nya.

Ziyi tidak hanya mengangguk kecil, ia memperhatikan putrinya yang sedang membuka lembar demi lembar buku. Tubuhnya yang lelah karena baru pulang bekerja kini tak terasa lelah setelah melihat senyum putrinya. Sepertinya, putri kecilnya sudah mendapatkan mood baiknya.

"Yi yi sedang membaca apa?" Ziyi yang cukup penasaran dengan buku yang sedang di baca putrinya itu kini bertanya.

Yiren kecil menatap sang ayah dengan mata bulatnya "Yi yi baca buku cerita yang baru pinjam dari perpustakaan sekolah" Jawab gadis kecil itu

Ziyi hanya menganggukkan kepalanya, lalu merebahkan dirinya di atas tempat tidur dengan sprei pink putrinya.

Tak membutuhkan waktu yang lama.. Ziyi langsung tertidur tanpa membersihkan diri dan berganti pakaian terlebih dahulu.

Yiren kecil yang melihat ayahnya tertidur pulas di atas ranjang nya langsung berjalan ke arah tubuh lelah sang ayah yang masih lengkap dengan pakaian kantornya, minus jas.

Gadis kecil cantik itu langsung berlari keluar kamarnya dan masuk ke dalam kamar sang ayah untuk mengambil pakaian ganti.

Gadis kecil itu membuka lemari besar yang berada di walk in closet milik ayahnya. Tapi.. Karena tubuh kecilnya yang tak sampai untuk meraih piyama tidur sang ayah yang berada di tempat bagian atas, membuatnya hanya mengambil kaos hitam dan celana training milik sang ayah yang berada di bagian yang sejajar dengan tubuh mungilnya.

Setelah selesai. Yiren kecil kembali ke dalam kamarnya dan dengan tangan kecilnya, ia dengan telaten membukan kemeja yang masih di kenakan ayahnya dan menggantinya dengan kaos hitam.

Cukup susah.. Karena tubuh ayahnya lebih besar dari tubuhnya yang kecil, tapi dengan usahanya. Yiren kecil berhasil memakaikan tubuh atas ayahnya dengan kaos.

Karena ia tak bisa menggantikan bagian bawah ayahnya.. Yiren memutuskan membuka sepatu dan kaos kaki ayahnya yang masih belum di lepas.

Setelah semuanya selesai.. Yiren kecil kembali ke meja belajarnya dan menyimpan buku bacaan yang tadi pagi ia pinjam dari teman barunya.

Buku itu menceritakan sosok ibu yang berjuang untuk anak-anak mereka. Yiren kecil yang selama ini belum pernah merasakan kehadiran ibunya sejak lahir, ingin sekali bisa merasakannya meski hanya sekali seumur hidup.

 

***
 


Ziyi hari ini berkumpul dengan semua teman-temannya di restoran hotpot, sudah sangat lama sejak mereka tak punya waktu hanya untuk berkumpul seperti ini karena kesibukan masing-masing sejak lulus kuliah.

"Aku tak menyangka jika aktris sekelas zhou jie ling terpesona dengan ziyi" Pria yang lebih tua dari mereka itu berkata sambil mengunyah daging di dalam mulutnya.

"Padahal ziyi-ge sudah susah-susah menyuap para wartawan berita itu.. Tapi aktris sialan itu mengacaukannya" Jeremie yang sudah kesal sejak kemarin langsung meluapkan kekesalannya di hadapan para gege nya.

Salah satu pria dengan senyum manis menanggapi "Aku pikir zhou jie ling akan membantah rumor itu, tapi ternyata malah membenarkan rumor palsu itu"

"Seharusnya.. Kau tidak diam saja ge.. Dia sudah mengaku-ngaku menjadi kekasihmu dan kau juga di kejar-kejar banyak wartawan yang ingin tau apa jawabanmu untuk rumor itu.." Pria tampan yang di ketahui adik dari aktris senior Fu Lu Yao itu buka suara.

Ziyi tak meladeni ocehan para sahabatnya itu, ia hanya fokus pada daging yang sedang ia makan.

"Ziyi sebelumnya juga di gosipkan dengan beberapa wanita.. Tapi yang satu ini cukup parah juga.." Lin Jun– Pria tampan dengan lesung pipitnya itu bergumam

"Apa tindakanmu setelah ini?" Dao Ren. Pria tampan bak dewa apollo itu menatap ziyi yang masih diam.

"Sepertinya.. Ziyi ge dalam mood yang buruk"

Zhu Deren. Pria yang sejak tadi fokus makan itu mulai memberikan nasihat "Kuberi tau ya.. Ziyi harus menikah lagi jika tak ingin di gosipkan dengan para wanita-wanita aneh itu" Ujarnya sambil fokus menyumpitkan daging dan sayuran ke dalam mulutnya.

"Cari istri itu yang susah.. Dude"

"Setidaknya berikan bantahan pada rumor itu. Jika aku jadi ziyi, aku akan langsung membantahnya dengan cepat" Mereka semua setuju dengan ucapan Dao Ren

Membuang napas sejenak. Ziyi langsung menunjuk dua pria muda di samping zhu deren "Jeremie dan Adam... Besok temani aku untuk menggelar konferensi pers di aula gedung Wang Group."

Setelah mengatakan itu, para sahabat nya nampak sangat senang dan memberikan dukungan.. Sepertinya keputusan yang sangat tepat untuk segera mengakhiri rumor palsu itu.

"Oy.. Besok aku saja yang jemput Yi'er, tenang.. Putrimu tidak akan ku culik kok" Lin Jun menatap ziyi meminta persetujuan.

"Memangnya kau tak ada kerjaan ya?" Zhang hao menatap Lin Jun

"Aku ambil cuti 2 minggu.. Lagipula aku jenuh jika bekerja terus tanpa liburan." Jawab Lin Jun

Ziyi mengangguk kecil dan yanjun langsung tersenyum senang "Akhirnya.. Setelah sekian lama, aku bisa mengajak Yi'er jalan-jalan" Ucap Lin Jun sambil menyeringai senang

Sedangkan Deren dan Zhang hao menatap Lin Jun aneh.

"Ge.. Kau seperti paman-paman pedofil yang ada di film" Setelah mengatakan itu, yanjun langsung menatap Wu Lin Kai dengan tajam

"Benar-benar.. Si Lin Jun seperti pedofil.. Ziyi, sepertinya kau harus menjauhkan putrimu dari si pedofil ini" Ujar Deren

Mereka semua tertawa saat Lin Jun mulai di bully.

"Sudahlah.. Aku tak mau berdosa karena mentertawakan Jun ge" Chen Yu memegangi perutnya yang sakit karena tertawa terlalu lama.

"Sepertinya.. Aku tak perlu diet lagi setelah ini"

Lin Jun yang menjadi sasaran bully hanya memutar mata nya dan langsung melahap sayuran di depannya.

***
 


Seperti perkataan nya semalam. Lin Jun menjemput anak perempuan sahabatnya itu lebih awal karena tak ingin gadis kecil itu menunggu lama. 

"Yi'er mau kemana setelah ini?" Lin Jun tersenyum manis pada yiren hingga kedua lesung pipitnya terlihat.

Gadis kecil itu menatap wajah tampan paman nya itu "Bisakah kita ke tempat mama.."

Ekspresi terkejut tercetak di wajah Lin Jun. Bukannya ia tidak mau mengantarkan anak sahabatnya itu, tapi kan ibu yiren ada di tempat yang jauh.. Dengan suami baru nya.

Iya. Suami baru.. Dan yiren kecil tak tau hal ini karena ziyi tak pernah bercerita tentang mantan istrinya, dan dirinya juga sudah berjanji untuk tidak memberitahu yiren jika gadis kecil itu bertanya tentang ibunya.

Biarkan saja ziyi sendiri yang menceritakan nya pada yiren saat gadis kecil itu sudah mengerti.

"Kalau itu.. Paman tidak bisa sayang" Ujar Lin Jun dengan nada lirih

"Kenapa?"

Lin jun bingung harus menjawab apa.. Ia tak terlalu ahli dalam berbohong "Karena paman tidak kenal dengan mama mu"

Jawaban yang cukup buruk.. Lin Jun berharap agar gadis kecil itu tak bertanya terlalu jauh, ia seperti masuk ke dalam lubang buaya.

Bukannya ia menyesal karena sudah menawarkan diri untuk menjemput yiren. Tapi ia menyesal karena tak bisa menjawab pertanyaan simpel gadis kecil itu.

Yiren mengangguk singkat. Ia tak mungkin bertanya lebih jauh pada paman Lin Jun karena pria dewasa itu tak mengenal mamanya.

"Bagaimana kalau kita beli ice cream.."

"Terserah paman saja" Jawaban datar dari yiren sukses membuat Lin Jun kecewa. Tetapi tak apa.. Ia tidak marah kok

Setelah sepuluh menit perjalanan. Lin Jun langsung memarkirkan mobil nya di parkiran cafe.

"Ayo"

Yiren langsung turun dari mobil Lin Jun dan langsung menerima uluran tangan yanjun saat pria dewasa itu menggandengnya memasuki cafe.

"Yi'er mau pesan apa.."

Yiren kecil menatap Lin Jun bingung, bukannya paman tampan nya itu akan membelikan nya ice cream.. Kenapa harus bertanya dulu.

"Paman bilang akan membelikan yiren ice cream.."

Lin Jun menepuk dahinya pelan, ia harap perkataan jeremie tentang dirinya yang sudah pikun itu tidak benar "Jadi.. Yi'er mau rasa apa?"

"Strawberry"

Lin Jun mengangguk mengerti. Ia lalu mendudukan tubuh kecil yiren di salah satu kursi dekat jendela.

"Yi'er tunggu disini.. Biar paman pesan dulu. Oke" Yiren kecil mengangguk dan mulai menyamankankan duduknya.

Setelah kepergian Lin Jun. Yiren kecil menatap suasana cafe yang tadi sepi menjadi sangat ramai, mengingat jam istirahat makan siang akan segera tiba.

Yiren kecil sesekali menguap bosan karena menunggu paman tampan nya tak kunjung datang.

Karena bosan, ia langsung turun dari kursinya dan berniat untuk pergi ke taman di sebrang cafe.

Gadis kecil itu berlari keluar dan saat kaki kecilnya menapaki jalan raya untuk menyebrang, sebuah mobil sport Bugatti Veneno berwarna baby blue hampir menabraknya.

Mata yiren kecil sudah menutup rapat dan bersiap jika mobil itu benar-benar menabrak tubuhnya.

"Kau tak apa?" Suara lembut seorang wanita menyadarkan yiren.

Gadis kecil itu langsung membuka matanya dan menatap seorang wanita muda berparas cantik tengah menatapnya dengan khawatir.

"Gadis kecil.. Kau tak apa? Apa ada yang sakit?" Wanita muda itu berjongkok, menyamakan tingginya dengan yiren kecil yang diam mematung.

Sesekali wanita muda itu memutar tubuh yiren, memastikan jika gadis kecil di depan nya tak terluka.

"Hei. Nak.. Kau tak apa-apa kan?" Tanya wanita cantik itu untuk ke sekian kalinya.

Yiren mengangguk kecil. Masih menatap paras cantik wanita di depan nya dengan intens.

"Kalau begitu.. Ayo ku antar ke orangtua mu.. Mereka pasti mencarimu" Wanita itu langsung menggandeng tangan mungil yiren memasuki mobil

Dan entah mengapa, yiren langsung mengikuti wanita cantik itu dan melupakan paman tampan nya yang mungkin sudah kalang kabut mencarinya.

"Dimana orangtua mu?" Wanita itu menatap yiren dengan lembut. Seperti tatapan seorang ibu.

Yiren menggeleng.. "Aku tak tau dimana mereka.." ujarnya

Wanita itu tersentak. "Lalu. Dimana alamat rumahmu?"

Lagi-lagi.. Yiren kecil menggeleng "Aku tak tau"

Padahal yiren kecil adalah gadis yang jenius, alamat rumah pasti ia mengingatnya. Tapi entah kenapa gadis kecil itu malah berbohong.

"Kalau begitu.. Untuk sementara, kau bisa tinggal dulu bersama ku"

Hati yiren kecil sangat senang.. Entah kenapa, ia sangat menyukai wanita yang sedang menyetir di sebelahnya. Biasanya, ia tidak suka dengan orang yang baru di kenalnya.

Sementara di cafe.. Lin Jun kalang kabut mencari sosok yiren kecil yang tiba-tiba menghilang.

"Arrgghh.. Ziyi akan membunuhku setelah ini" Lin Jun mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.

Karena tak menemukan yiren di sekitar cafe.. Ia langsung menuju ke kantor polisi untuk membuat laporan kehilangan.

 

***
 

Mobil bugatti itu berhenti di depan sebuah rumah mewah yang nampak seperti kastil.

Mata bulat yiren kecil menatap rumah mewah itu dengan kagum.. Bukannya ia tak pernah melihat rumah semewah ini, bahkan rumahnya juga sangat mewah dan besar seperti kastil.

Tapi yang membedakan di matanya hanyalah desain rumah wanita cantik yang baru di temuinya itu lebih cantik dari rumah nya.

"Sekarang.. Mandilah dulu, kau pasti lelah bukan setelah pulang sekolah" Yiren bingung.. Bagaimana wanita itu tau jika dirinya baru pulang sekolah.

Ah.. Ia baru sadar jika ia masih memakai seragam dan tas nya masih ada di punggungnya. "Emm" 

Yiren mengangguk dan langsung menuju ke arah kamar mandi di dalam kamar mewah itu. Yiren terkadang tak sadar jika ia sudah berada di dalam kamar mewah yang mungkin saja kamar dari wanita yang hampir menabraknya itu.

Setelah selesai mandi, yiren langsung membalut tubuhnya dengan handuk putih yang di dalam kamar mandi. Dirinya bukanlah gadis manja yang sering di kira banyak orang.

Sejak kecil dirinya selalu di ajarkan ayahnya untuk menjadi gadis mendiri disaat papa nya itu sibuk bekerja. Tak heran meski lahir dari keluarga yang sangat kaya membuat yiren tak ingin merepotkan orang lain dan bersikap sombong.

Saat yiren kecil keluar dari dalam kamar mandi. Ia terkejut karena wanita cantik itu menatapnya sambil tersenyum lembut. Senyuman khas seorang ibu.

"Sudah mandi? Kalau begitu. Kesini" Yiren mengangguk dan langsung menghampiri wanita cantik itu.

Wanita itu langsung memakaikan yiren kecil dress cantik berwarna merah dengan motif ikan di ujungnya.

Mata wanita cantik berbinar "Aa. Kau sangat cantik memakainya"

Yiren tersenyum saat wanita yang tidak ia ketahui nama nya itu memujinya cantik "Terima kasih"

"Kesini.. Biar ku sisir rambutmu" Yiren langsung mendudukan dirinya di atas pangkuan wanita itu.

Wanita itu terkejut, tapi setelah iti ia tersenyum gemas dengan tingkah yiren kecil.

"Jadi.. Siapa namamu anak manis?"

"Wang Yiren"

"Nama yang cantik.. Seperti orang nya" Yiren kecil merona.. Ia sering di puji cantik dengan banyak orang, tapi ia merasa biasa saja. Tapi.. Dengan wanita cantik ini, ia merasa hati nya sangat senang.

"Sudah selesai.. Kalau begitu, ayo kita ke dapur.. Jiejie akan membuatkanmu makanan"

Yiren mengangguk patuh dan memegang erat gandengan tangannya dengan wanita cantik itu.

"Namaku Anastasia.. Kau bisa memanggilki Aunty dasha atau jiejie" Ujarnya

"Mama"

Wanita bernama Anastasia itu terkejut "Aa. Jangan memanggilku mama.. Mama mu akan sedih jika yiren memanggil ku begitu."

Setelah mereka sampai di dapur. Yiren langsung duduk di meja makan, menunggu aunty dasha membuatkan nya makanan.

"Yi yi tak punya mama" Perkataan yiren sukses membuat dasha menjatuhkan spatula nya. "Mama tidak apa-apa?" Tanya yiren dengan nada khawatir

Dasha menggeleng pelan dan tersenyum lembut ke arah yiren "It's Okay.. Aunty tidak apa-apa.. Hanya sedikit terkejut tadi"

Setelah masakan yang ia buat matang.. Dasha langsung memberikan nya pada yiren kecil.

"Hanya itu yang bisa aunty dasha buat untuk yiren.. Karena aunty belum belanja bahan makanan tadi" Ujarnya

"Mama.. Tidak makan?"

Yiren menyendok nasinya dan potongan daging ayam di dalamnya. Wanita yang ia panggil mama itu membuatkan nya ayam teriyaki dengan porsi kecil.

"Aunty sudah makan tadi.."

Entah kenapa.. Yiren kecil tidak suka saat wanita cantik itu seakan menyuruhnya memanggilnya aunty atau jiejie.

"Apa kau tak suka saat ku panggil mama?" Yiren bertanya dengan wajah datar

Dasha yang melihat wajah datar yiren kecil menjadi merasa sangat menyesal.. Ia secara tak langsung melukai hati gadis kecil itu.

"Bukan begitu.. Hanya saja, aku tak terbiasa di panggil mama karena aku belum menikah dan punya anak" Jelas nya

Yiren tersenyum lebar "Kalau begitu.. Yi yi akan memanggil mu mama terus mulai sekarang"

Entah apa yang di rencanakan yiren kecil.. Tapi yang pasti, yiren sangat menginginkan wanita yang baru di temuinya itu menjadi ibu sambungnya.
 

BERSAMBUNG

 

©21Mei2020
 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Hot Daddy
Selanjutnya Chapter 3
0
0
APAAAA!!!Lin jun menutup kedua telinganya Bisakah tak berteriak..Untung saja tak ada orang yang memperhatikan mereka karena mereka sekarang berada di loby kantor.Bagaimana bisa yiren menghilang, bukankah dia pergi bersama mu tadi? Jeremie bertanya dengan agak panik.Aku tak bisa ceritakan sekarang.. Sekarang aku harus mencarinya, jika yiren tak ketemu, ziyi pasti akan jadi gila!Lin jun langsung melenggang pergi meninggalkan jeremie yang masih menyimpan banyak pertanyaan di kepalanya.Ge.. Aku ikut!!
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan