Deskripsi

“Alin, saya bakal menjadi temanmu. Gua bisa membantu kamu di tiap masalah dan tidak pernah meninggalkan sisimu. Kecuali di keadaan darurat sih.” aku berkata kepada Alina yang teralu gelisah untuk tidur.

Alina yang mulai ngorok membuat aku tenang setelah melihat pertengkaran dari keluarga lain. Tetapi pertanyaan sebelumnya belum dijawab. Bagaimana orang mati tidur?

“Bagaimana Angel? bagaimana saya gak iri dengan nasibmu?” Alina berkata setelah beberapa menit saja memeramkan matanya sambil memegang guling.

“Belum lagi sekarang sudah mulai liburan. Dan keseharian saya masih saja suram seperti hari biasa. Makanya Angel, kamu gak ngerti apapun mengenai nasib saya.” Alina berkata sambil berbaring di kasur itu.

“Alin, saya bakal menjadi temanmu. Gua bisa membantu kamu di tiap masalah dan tidak pernah meninggalkan sisimu. Kecuali di keadaan darurat sih.” aku berkata kepada Alina yang teralu gelisah untuk tidur.

Alina yang mulai ngorok membuat aku tenang setelah melihat pertengkaran dari keluarga lain. Tetapi pertanyaan sebelumnya belum dijawab. Bagaimana orang mati tidur?

Sebenarnya aku tidak bisa memeramkan mataku untuk menyaksikan kegelapan total. sudah tidak bisa lagi. berdasarkan sudut pandanganku, tubuhku transparan tembus pandang walaupun mirip persis dengan tubuhku. Dari badan, tangan, muka, bahkan rambut sekalipun. Bahkan pakaian-pun juga adalah bagian dari tubuh hantu, roh, atau aparasiku?(aku bukan pakar paranormal.) dimana gaun putih kesukaanku untuk pergi tiap malam masih aku ‘kenakan’ di dalam wujud roh ini.

Tetapi sudah tidak ada lagi yang namanya memeramkan mata dan menghilangkan kesadaranku untuk tidur dengan nyenyak. Aku tidak bisa merasa ngantuk lagi dan jika hantu penasaran ingin melampiaskan waktu sepanjang malam. Maka hantu penasaran bisa bersemedi?

Malam itu terasa sangat lama karena saya menyadari betapa lamanya delapan jam itu. Aku mencoba bermeditasi seperti di kelas yoga dulu yang Mamaku sering ikut. Aku duduk dan berdiam diri di dalam posisi itu. Sampai aku bosan dan keluar ke atap rumah untuk melihat langit malam hari.

Duduk di atap itu aku menyadari sesuatu. Sebagai hantu, aku merasakan berupa kehadiran dan kekuatan yang melayang di udara. Tidak bisa ku jelaskan secara persis. Mungkin bisa kusimpulkan sebagai energi. Energi yang beterbangan di langit yang tidak bisa dipandang oleh kasat mata.

Tunggu, energi itu sama seperti aku yang tidak bisa dilihat oleh mata makhluk fana. Namun energi-energi itu terasa begitu hidup. Yang bergerak tidak mengikuti poros. Melainkan mengikuti insting dan keinginan dari energi itu sendiri. Aku merasakan aspek berupa perasaan, kepribadian, pikiran, nafas, dan esensi dari kehidupan. Apakah energi-energi yang mengudara di atas dan di dalam ibukota besar ini adalah sesama hantu? Atau entitas dan makhluk supernatural lain? ini adalah salah satu dari ribuan pertanyaan akan pengalamanku di dunia kematian.

Saya hiraukan pikiran itu untuk melihat langit dan pemandangan ibukota dengan lensa yang baru. Lensa yang menunjukan tebaran energi seperti debu yang menggumpal dan memancarkan cahaya di tengah gelap gulita malam hari. Seperti kumpulan kunang-kunang dalam jumlah seribu menjelajahi langit tanpa arahan. Dan ratusan energi kecil yang sepenuhnya bebas menjelajahi kota Jakarta. Namun mereka juga tersesat tanpa tujuan.

Setidaknya itu gambaran yang bisa saya jelaskan.

Aku terpesona dengan pencerahan akan pandangan dunia paranormal yang diluar nalar manusia dan kenormalan kehidupan sehari-hari. Sampai terpancar suatu energi yang rasanya begitu keras dan membawa perasaan buruk.

energi itu seperti cahaya hijau yang diselimuti kegelapan awan di tengah malam. cahaya hijau itu berpencar menjadi masing-masing cahaya yang menyebar ke tiap pelosok kota yang bisa kulihat dari arah jauh.

Rasa penasaran mengundang aku untuk terbang dan menemukan kemana cahaya ini akan membawaku. Walaupun ragu besertaku dengan kekuatan teror yang begitu kuat dibawakan oleh energi itu. Aku percaya dengan insting perasaanku untuk melayang ke suatu destinasi penting untuk mempelajari fenomena misterius ini.

Hampir sejam aku melayang di pusat kota Jakarta di antara gedung pencakar langit dan jalanan yang ramai. Aku merasa berjalan melingkar dan tidak tau kemana. Tetapi energi itu terasa sangat kuat dan perasaan teror itu membuat aku lemah.

Aku memaksa untuk pergi ke arah sumber dari energi itu. Aku masuk ke salah satu tempat yang sangat sibuk di ibukota dan kediaman bagi kalangan atas di gedung pencakar langit. Aku akhirnya menemukan sumber energi itu. Dimana terdapat kerumunan orang yang sedang berkumpul dan melihat suatu kejadihan yang sangat menghebohkan. Ada seorang anak perempuan yang membuka jendelanya dan duduk di celah jendela itu dari ruang kediamannya di lantai sepuluh!

Perempuan itu mengayunkan kedua kakinya di udara. Tidak peduli bahaya dari adegan yang Ia lakukan. Usahaku untuk mengikuti energi ini ternyata tidak sia-sia. Tetapi perempuan malang itu tiba-tiba mendorong dirinya untuk jatuh dari jendela kamarnya sendiri.

Aku yang terkejut dengan reaksi warga akan perempuan yang ingin melompat itu langsung meluncur untuk menolong perempuan itu dengan telekinesis-ku. Disaat dia melentangkan tangannya ke kematian dimana daratan sudah begitu dekat dengan tubuhnya. Dalam hitungan makrodetik, Aku ulurkan energiku untuk menggendongi tubuh dari perempuan itu yang siap mati. Kerumunan yang menjerit-jerit menyaksikan kematian itu, kemudian terhening dan takjub melihat sebuah keajaiban di atas langit. Aku mampu mengangkat badan anak itu agar gravitasi tidak membunuh Dia. Yang menyebabkan tubuhnya melayang di atas langit. Aku yang tidak tampak mata oleh mata orang hidup pelan-pelan menurunkan badannya dari ketinggian dua meter untuk mendarat di tanah dengan damai.

Aku turunkan perempuan itu pas di tengah kerumunan itu. Kerumunan itu pelan-pelan memberi ruang tepat untuk lokasi anak itu mendarat. Setelah perempuan itu selamat dengan tak sadar dan tertidur di jalan trotoar di area parkiran itu. Kerumunan orang-orang yang heboh dan takjub itu langsung diamankan oleh petugas kepolisian yang hadir ke tempat kejadian. Tidak lama kemudian, perempuan itu sadar dan melihat dirinya dengan baju tidur, sudah ada di luar Gedung dengan banyak orang yang memerhatikan dia yang disuruh mundur oleh polisi. Semua orang yang ada di lokasi itu seakan seperti ditarik oleh magnet untuk melihat perempuan muda yang selamat dari kematiannya yang tak teduga.

Kerumunan yang tadinya dipenuhi dengan histeria, sekarang terpukau akan peristiwa yang baru saja mereka saksikan.

Aku. Angel hantu perempuan gentayangan. Berhasil menyelamatkan kehidupan seseorang. Dengan kekuatan telekinesis-ku! kehadiranku sangat amat menguntungkan bagi anak perempuan ini yang kelihatannya dirasuki oleh energi hijau yang kuikuti di langit malam yang gelap.

Aku senang sekali mencegah adanya korban jiwa. Tetapi kekuatan jahat itu belum selesai dengan pekerjaannya saat aku menyadari ada energi yang sama di tempat yang berbeda. Aku terbang kembali mengikuti naluri energiku untuk pergi ke suatu tempat dimana hal yang sama terjadi.

Secepat kilat aku terbang mengikuti perasaan itu. Sampai akhirnya aku terbawa ke tempat yang ternyata tidak teralu jauh dari lokasi dimana perempuan itu melompat diri. Polisi sudah membuat garis batas di antara tubuh yang diperiksa aparat keamanan dan siap diangkat oleh petugas medis ke dalam ambulans. Aku terlambat.

Pria itu melompat diri dari kantor bank. Dimana menurut laporan polisi yang kudengar, Ia sedang lembur sampai larut malam dan kemudian melompat diri. Pada saat petugas medis mulai mengangkat tubuh yang hancur itu ke dalam mobil ambulans, Aku melihat ada hal yang tidak lazim di tengah keramaian itu. seorang pria mengenakan kemeja putih yang mirip sekali dengan pakaian yang melihat kiri kanan dengan perasaan was-was. Dan matanya terpaku kepada aku saat Ia sadar kalau aku bisa melihat dia.

Pria itu menoleh ke kiri dan kanan, panik dengan kejadian yang baru saja terjadi, dan tidak bisa terima akan takdirnya. Ia rewel akan bagaimana reaksi dan nasib keluarganya, dan terus memberitahukan dirinya bahwa Ia tidak bunuh diri. Terus menerus Ia ribut sambil menangis dengan tidak ada satu jiwapun yang menyadari kecuali saya.

Sampai aku mencoba untuk memegang pundaknya agar Ia tenang.

Aku memberi tatapan yang penuh damai untuk bertanya.

“Mohon tenang dan jangan takut. Aku ingin tau apa yang terjadi?”

“Aku tidak ingin ini semua. Ini bukan ulahku!...ada sesuatu di luar sana yang menginginkan Aku. Aku tidak tau apa-apa tetapi.”

Tiba-tiba dia berhenti berbicara seakan seperti ada sesuatu yang mencekik dan membungkamkan mulutnya. Apa yang kulihat selanjutnya adalah horor sejati dari alam baka yang seharusnya tidak boleh aku saksiksan saat itu.

Api mulai membara dari kedua kakinya. Asap yang panas mulai menguap dari dalam tubuhnya dan walaupun sebagai roh penasaran, Ia merasakan panas itu yang membakar rohnya dari dalam seperti kulit orang hidup. Ia tidak menjerit kesakitan atas api itu. Melainkan menatap Aku dengan pandangan yang takut sementara Ia tidak bisa berkata apa-apa.

Bola matanya menjadi hitam. Api berwarna hijau menguasai tubuhnya. wajahnya secara perlahan meleleh dan transformasi menjadi sesosok makhluk alien dengan ratusan lubang bermunculan di wajahnya. Jeritan yang begitu nyaring berbunyi dari dalam jiwanya namun itu bukan jeritan dari pria itu.

Tubuhnya mulai memudar menjadi asap seperti ada makhluk yang menghisap dia perlahan-lahan. Ia memegang aku mencoba untuk berkata sesuatu. Namun wajahnya berubah menjadi sesosok makhluk najis yang menjijikan. Seperti campuran antara manusia orangutan, dan iblis. Ia tertawa secara histeri, menunjukan giginya yang hijau dan kotor dan lubang hitung penuh darah.

Tawaan itu adalah tawaan akhir sebelum Ia berubah wujud menjadi abu roh yang lenyap dari tempat itu.

__

 

“Tepatnya pada pukul dua pagi. Terdapat kedua belas kejadian yang sama yang terjadi di masing-masing tempat yang berbeda. Sayangnya, kami turut berduka karena dari kedua belas kejadian bunuh diri, salah satunya adalah rekan kita yang sudah kita anggap saudara sendir di dalam unit kita. Oleh karena itu, kita sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab atas keamanan kota ini, harus memasukan peristiwa ini kedalam kasus investigasi” Ayahku berkata di dalam wawancara itu.

“Bagaimana dengan salah satu kejadian yang seorang perempuan melayang di tengah udara? apakah pihak kepolisian harus menganggap juga aspek supernatural?”

tanya salah satu wartawan.

“Aku tidak bisa berkata banyak soal itu. Namun jika ada unsur yang diluar keahlian dan kendali kita, maka kita harus bekerjasama dengan pihak lain yang pakar akan bidang tersebut.”

Demikian isi berita yang Alina tonton di siang hari itu. Kemudian Alina melihat video clip anak perempuan yang melayang berkat pertolonganku. Dengan mulut yang mangap Alina melihat keatas dan bertanya.

“Ini ulahmu Angel?” dengan ekspresi seperti anak SD.

“Iya Alin, hebat-kan sejauh mana sudah kekuatan telekinesisku.”

“wah kamu memang bener-bener jagoan Angel. Memang apa yang sebenarnya terjadi? kenapa ada lusinan orang melompat diri ke kematian di waktu yang sama? apakah ini berkaitan dengan supernatural?”

“Iya Lin, ada sesuatu yang besar baru saja terjadi tadi malam. Aku melihat ada semacam energi kekuatan yang melayang tiap pelosok kota Jakarta yang merasuk tiap korban untuk melompat diri ke kematian mereka” Aku berkata.

Aku ingin merayakan seperti bagaimana Alin memuji aku. Namun aku merasa kurang karena kesebelas korban lainnya meninggal dan memiliki takdir yang sama dengan salah satu dari mereka yang terbakar itu.

“Lin, saya menyaksikan hal yang begitu menyeramkan setelah menyelamatkan perempuan itu. kelihatannya jiwa-jiwa yang bunuh diri berubah menjadi monster dan diambil jiwanya ke suatu tempat atau dimensi lain” Aku berkata.

Alin menghiraukan aku sambil membaca lebih jelas berita itu. Ia terpana dengan artikel yang menulis dengan lebih detail mengenai kesebelas korban lainnya. Aku ikut membaca dan ikut serta untuk terpana mengetahui salah satu korban bunuh diri masal itu.

Semestinya tidak ada lagi jadwal remedial selain persiapan acara thanksgiving minggu depan. Tetapi jumlah anak-anak yang hadir ke sekolah cukup banyak dengan sebagian besar membawa bunga. Dan kebanyakan anak meramaikan satu kelas saja yaitu kelas 1 SMA. Di depan kelas itu terdapat banyak pajangan foto seorang anak laki-laki. Anak itu bernama Ryan. Ryan cukup dikenal dan populer bahkan di antara anak SMP karena Ia adalah wakil OSIS yang selalu muncul di kebanyakan acara sekolah. Di tengah dari kumpulan foto-foto itu terdapat tulisan besar “Selamat Tinggal Ryan Andara”.

Guru wali kelas yang ada di ruangan itu memeluk beberapa anak sambil membasuhi air matanya. Mereka masih tidak percaya akan apa yang baru saja terjadi. Apalagi dengan kejadian yang melandai aku beberapa hari sebelumnya. Menurut laporan, Ryan lompat dari jendela kamarnya dan terjun bebas dari apartemen setinggi 5 lantai.

Aku melihat sepasang siswa dan siswi dari kelas lain membawa bunga tetapi bukan ke kelas itu. Saat kulihat kemana mereka pergi, ternyata di kelas mereka juga ada pengelayatan akan murid yang meninggal. Saat Aku mendatangi kelas itu, Aku menemukan pandangan yang serupa dari kelas sebelumnya yang kudatangi. Foto dari anak perempuan yang mangkat beserta suasana duka akan anak-anak sedih, berpelukan, menangis, dan saling menghibur satu sama lain akan meninggalnya teman terdekat mereka. Anak senior ini bernama Sarah. Dia memiliki sebab kematian yang sama. Menurut laporan, Ia menenggelamkan dirinya di kolam renang rumahnya.

Suasana itu mirip dengan momen duka dari kepergianku. Semua orang kehilangan seseorang yang mereka rindukan, satu jiwa anak muda yang dijanjikan dengan masa depan yang panjang dan cerah telah dicabut akan menggapai peluang emas itu. Dan anak muda yang lugu, tidak tau apa-apa dan berhati emas harus menjadi tumbal bagi yang jahat.

Aku tidak tahan dengan situasi ini dan aku menolak untuk berkabung dan pasrah akan kematian mereka. Aku harus bertindak sekarang juga dan menjadi pahlawan dimana semua orang memutuskan menjadi penonton.

Alina sebagai satu-satunya anak SMP di area kelas SMA itu berkata “Angel, apakah menurutmu ini bisa terjadi dengan teman-teman kelas juga?”

“Tidak Alin! karena aku akan menemukan siapa dalang dibalik peristiwa ini. Sebagai satu-satunya yang menyelamatkan perempuan itu, aku percaya hanya aku saja harapan untuk menghentikan sihir jahat ini. Sekarang kita harus menemukan petunjuk pertama untuk mengetahui siapa yang kita hadapi saat ini” Aku berkata.

Setelah beberapa detik berpikir Alina kemudian berkata “kamu harus kenalan dengan Razzkliwon666. Dia yang mengajar aku tentang telekinesis dan kemampuan telepatik yang kumiliki. Dia juga seorang livestreamer yang punya pengikut cukup banyak.”

“Razzkliwon? siapa?”

“abang gua. Elu belum pernah liat dia soalnya kerjaannya di dalam kamar terus. Walaupun dia agak sinting dan gila terutama dengan ‘pekerjaannya’ aku yakin dia bakal antusias dengan mengalami peristiwa poltergeist untuk pertama kalinya dalam karirnya. Terutama poltergeist baik yang gak bunuh manusia” Kata Alin.

Aku tidak yakin abangnya yang bekerja sebagai influencer dan livestreamer dengan hanya ratusan penonton paling banyak bisa membantu aku. Alin melanjutkan ceritanya kalau abangnya hobi koleksi barang-barang antik yang dianggap keramat. Dan memiliki sejumlah buku yang menjelajah supernatural, sihir, dan akultisme. Apakah dia sok tau dan penipu atau apakah pekerjaannya masuk akal. Hanya ada satu cara untuk mencari tau.

Alina menghampiri pintu di sebelah kamarnya yang terasa dingin sekali dengan pintu yang sudah menjadi kaku sekali dengan lantai. Tidak ada respon dari ketukan pintunya sampai Alin keras-keras mengetuk pintunya dengan kepal tangannya tanpa henti sambal berteriak memanggil abangnya. Akhirnya dengan separuh saja pintu itu dibuka dimana Alina dijumpai oleh sepasang bola mata dari celah pintu itu.

“Gua lagi sibuk njir!”

“Hans elu katanya lagi nyari setan kan?” Hans termengong mendengar ujaran Alin

“Elu mau apaan sih?” ujar Hans sambil menutup pintunya lagi

“Hey jangan pergi dulu! Gua punya setan yang bisa jadi konten buat livestream lu!” Ujar Alin sambil mendengar suara kuncian pintu kamarnya.

Hans menghiraukan Alin yang kembali ke pekerjaannya. Namun Alina memiliki ide.

“Angel, buka kunci pintunya dan Tarik ke belakang”

“Kayaknya ini bukan ide yang baik Lin. Gua gak mau nakutin kakakmu. Dia bisa trauma.”

“Hansa sudah memiliki beberapa pengalaman paranormal saat dia bikin konten di gedung-gedung kosong. Percaya aku, dia pasti akan takjub.”

Walaupun aku ragu Hansa bisa kena mental. Tetap kulakukan saja kemauan Alina. Perlahan-lahan aku mencoba untuk membuka kuncinya. Kebetulan kunci ini kecil dan sudah berkarat. Sungguh sulit untuk membuka kunci ini karena betapa kecilnya medium yang kugerakan dan rumitnya untuk memaksakan benda sekecil ini bergerak melampaui mekanisme kunci pintu. Setelah aku berhasil membuka kuncinya. Terdengar suara jeglekan yang keras dan mengisi ruang kamar Hansa. Hansa menoleh kepalanya melihat kunci pintu terbuka sendirinya. Kemudian kutarik pegangan pintunya dan menariknya ke belakang. Hansa dijumpai dengan Alin yang tersenyum dibalik cahaya rumah yang menerangi kamarnya.

“Elu, gak bercanda soal setanmu?” ujar Hansa.

“Emang buat apa gua usilin loe Hansa? Dan ngapain juga repot-repot saya gangguin kamu lagi ‘kerja’?”

“wow…Apa setan lu gak galak Alin?”

Alina menceritakan semua petualangan aneh beberapa hari ini bersama aku. Dari bertemu dengan aku untuk pertama kalinya sampai memulai investigasi peristiwa yang baru saja terjadi. Hansa akhirnya membuka telinganya dan ingin mendengar cerita Alina. Tidak lama kemudian, mereka berdua duduk di depan layar computer Hansa yang dilengkapi dengan webcam berkualitas dan mahal, microphone besar dan bermerek, dan PC canggih yang tentunya seharga minimal 20 juta yang dilapisi dengan lampu neon biru dan logo sponsor dari suatu tim E-sports dengan gambar harimau.

Baru kali ini Hansa mengizinkan Alina untuk berbicara di depan kameranya. Dengan gugup dan malu, Alin memberi salam terhadap penonton dari livestream tersebut “Hey guys nama saya Alina. Gua adiknya wazzkliwon

Hansa tertawa dan berkata. “Lin elu bisa suruh temen loe untuk nerbangin pena ini tidak?” sambil memegang pena hitam di tangan kirinya.

Dengan relaks dan percaya diri Alina berkata “Angel bisa silakan”.

Aku memfokuskan pandanganku ke pena tersebut dan mengalirkan energiku untuk mengangkat pena itu. Secara perlahan ku angkat pena itu dari tangannya.

Hansa yang menyaksikan itu berkata. “Anjrit. ternyata elu gak bohong Alin!” sambil melihat kotak chat yang dipenuhi oleh kehebohan dari penontonnya bereaksi dengan buzzword, dan emoji. “coba suruh temenmu untuk nerbangin gua. Gua mau dicobain!”

“Ayolah Angel, satu kali lagi. kasi yang gokil buat para penonton!”

“Elu ngomong sama Angel Lin?” Hansa bertanya

“Iya hanya gua yang bisa mendengar apa yang dia bilang. Untuk saat ini sih”

“Lin, Kamu harus bilang kakakmu untuk bantuk Aku dalam menuntaskan misteri bunuh diri masal. Aku percaya kakakmu lebih mengerti subjek paranormal dari siapapun.” dengan tegas ku berkata.

“Hansa…katanya dia bakal segera angkat lu. Asal lu sabar aja” ujar Alin sambil tertawa dan menunjukan wajah ringisnya.

“Baiklah, satu kali ini saja!” kuberkata.

Karena Hansa adalah anak yang gendut yang kira-kira seberat 85kg. Aku mengalirkan seluruh energiku ke tubuhnya. Aku konsentrasi untuk menggunakan kedua tangan rohku untuk mengangkat Dia seakan ingin mengangkat sebuah kerdus penuh dengan barang. Aku merasakan volume dari berat badannya dan dengan sekuat tenaga, Aku berusaha untuk mengangkat Dia dari kursinya.

Tidak lama kemudian, Hansa merasakan ada yang geli di kedua pahanya sampai dia sadar dengan perlahan-lahan Ia ngambang naik dari kursinya. Dikit demi sedikit, Aku mampu mengangkat Dia sejauh 5 jenkal dari kursi gamernya. Hansa takjub dan bersorai. Bukan hanya poltergeist paranormal yang dia alami saat ini, tetapi juga content yang Ia berikan terhadap penontonnya. Hanya masalah waktu saja untuk wazzkliwon666 menjadi viral dan mencapai penonton mainstream.

“Alin, elu bisa suruh dia turunin gua? Kayaknya udah kelamaan deh”

“enggak! janji dulu untuk membantu aku memecahkan kasus bunuh diri masal. Baru aku mau turunin Dia!” aku berkata.

“Hansa…katanya dia mau memecahkan peristiwa bunuh diri masal dan butuh bantuanmu. Kalau mau turun kamu harus bantu dia!”

“ohh..kejadian itu? gua sudah teliti peristiwa itu Lin. Kejadian itu banyak kaitannya dengan necromancery yang sempat saya pelajari. Sebenarnya gua dengan senang hati bakal bantu temanmu.”

Ku turunkan Hansa dari udara setelah kumendengar keantusiasannya. Dengan perlahan-lahan Hansa kembali duduk ke kursi gamernya. Hansa melihat limpahan donasi dari penggemarnya akan kejadian yang baru saja terjadi. Dari semua donasi dan pesan yang diberikan oleh penggemarnya, Hansa mengucapkan terima kasih dan mencoba membalas beberapa pesannya.

“Terima kasih guys atas donasinya. Wow moltispinner donasi sebesar 50$. “itu setannya kira-kira cantik gak? Pengen gua jodohin hehehe.” Banyak sekali pesan-pesan donasi yang aneh dan bahkan kurang hajar. Aku tidak pernah mengikut acara livestreaming semacam ini dan tidak pernah kusangka kalau penggemar livestreaming bisa segila ini. Kemudian Hansa mengeluarkan Smartphone Galaxynya dan membuka chrome. Ia swiping swiping dan swiping. Yang kelihatannya seperti swiping tiap link browser di google search engine.

Sampai sekitaran tiga menit, Alina yang sudah bosan melihat Hansa swiping tanpa berbicara satu katapun mengungkapkan kekesalannya. Dan Hansa membalas.

“Bentar. ada satu website paranormal yang menulis tentang sihir rapalan yang serupa dengan peristiwa bunuh diri.”

“menurut saya sih. Informasi macam itu paling disensor sama google

“loh maksud lu apa disensor?”

“kan elu tau google itu berniat untuk menguasai dunia informasi dan menutup tiap informasi yang dianggap ‘melawan’ general consensus

“oh jadi elu percaya gitu-gituan Lin? Pantesan elu gak punya temen.”

“Emang kayak elu gak percaya konspirasi kapitalisme dan perubahan iklim menguasai kehidupan lu?”

“tapi…yang gua percaya itu masuk akal Lin. Elu lihat aja bukti-buktinya di artikel Vox sama CNN. Semuanya tentang itu konkret dan akurat!”

“Jadi elu gak suka system masyarakat tetapi bersedia untuk ngejilat sepatu pemerintah?”

“elu gak jelas deh Lin. Emang kaitannya dengan pemerintah itu apa?”

“biasalah. Liberal kayak elu itu selalu nyari perkara untuk dikeritik.”

“Emang siapa yang liberal Lin?” ujar Hansa sambil tergelak.

“iya. Elu itu kayak roda gigi di dalam mesin. Elu mau percaya aja apapun yang ingin pemerintahan mau kamu percaya dan kamu telan itu mentah-mentah!”

Aku memotong perdebatan mereka “Gua gak ngerti kan Jokowi baik Alin?”

“loh emang apa kaitannya dengan Jokowi Angel!” Alina sambil memutarkan matanya dan memandang ke suatu dinding kosong dimana dia percaya aku berdiri di situ.

“kalau ngomongin Jokowi sih. Ya gak ada presiden yang sempurna ya.”

“Ya gua gak mau tau betapa buruk president dan Menteri-menterinya. Kita harus respect terhadap pemerintah. Mereka yang menyediakan semuanya untuk keberlangsungan hidup kita. Dan kita memiliki hutang budi terhadap masyarakat dan negara.”

“iya karena elu belum pernah bayar pajak Angel. Kalau elu sudah punya tagihan baru elu mikir ulang”

“loh, kok ngomongin pajak sih? Ini…kita mau ngomongin sihir atau politik? By the way sudah ketemu nih”. Hansa menunjukan layar smartphonenya terhadap Alina. Hansa menunjukan sebuah blogspot dengan desain website yang kelihatannya dibuat dan terakhir kali diperbaharui tahun 2000-an. Saat saya melihat tanggal tahun dari beberapa artikel di blog itu. Artikel terakhir yang dikeluarkan sudah berumur 4 tahun lebih. Kemudian Hansa membuka salah satu artikel tentang ‘Despair’.

“Jadi sekitar tahun 1800-an sekelompok grup agamawi menemukan sebuah grimoire yang berisi hex yang mampu menghipnotis seseorang untuk bunuh diri. Korban tanpa alasan bisa merasa sedih dan putus asa sampai berniat untuk melompatkan diri dari ketinggian tanpa sadar. Mereka membakar hidup-hidup seseorang yang dituduh sebagai necromancer yang melakukan rapalan ini. Penyihir dengan tingkat kekuatan kelas kakap yang mampu menguasai orang mati. Yang jelas pasti melampaui kekuatanmu…namamu siapa ya?”

“Namanya Angeline.” Alin menjawab

“iya um, Angel. Yang jelas sih butuh kekuatan yang lebih besar untuk mengalahkan siapapun yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Tentunya kekuatanmu sekarang sebagai poltergeist sangat amat tidak cukup untuk mengalahkan dia atau mereka.”

Aku kecewa. Dia mengambil informasi ini dari suatu blog artikel yang tidak di-update cukup lama. Informasinya tidak memiliki narasumber apapun. Walaupun Ia memberi keterangan untuk mengaitkan misteri dari peristiwa ini, tidak ada satu informasi apapun yang berguna ataupun relevan untuk menelusuri kejadian ini.

“maaf ya tetapi. Informasimu itu basi. Kenapa dari semua narasumber kamu memilih satu blog artikel yang biasa dipakai anak SD untuk mengerjakan tugas papernya?”

“Angel bilang blogspot itu basi. Elu kenapa gak searching informasi yang lebih jelas dan bagus Hans?’

“elu ngejek blogspot gua? ini sudah gua kerjakan semenjak gua SMP! sebulan gua tulis artikel ini.”

“ohh ini punya loe…kenapa elu gak masukan gambar. Biar setidaknya ada visual yang bisa bikin artikel elu legit?” Aku berkata

Alin memberitahukan Hansa “Angel bener Hans. Elu kenapa bikinnya basi banget sampai gak ada gambarnya?”

“ya dulu gua belum tau cara masukin gambar. Gua masih gaptek Alin…dan gua tulis artikel ini berdasarkan postingan 4chan.”

“ya ampun. jadi gua ngehampiri kamu cuman untuk mendengar info bodongan?” ujar aku dengan kesal.

“Kata Angel blogspot elu garing banget” ujar Alina terhadap Hansa.

“begini-begini. Menurut gua tidak bijak untuk langsung ke kepala dari permasalahan ini. Gua cuman mau kalian sadar saja kalau Angel sama sekali tidak mampan menghadapi siapapun yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Apa lagi kalau necromancer sungguhan yang bertanggung jawab. Memang artikel saya jelek. Tetapi intinya benar. Menurut saya, tahap pertama adalah menelusuri kekuatanmu lebih lanjut sebagai hantu penasaran. Menyempurnakan kekuatanmu yang kamu miliki saat ini, mempelajari ilmu baru, dan semakin cerdas dan mahir.

Hansa menjelaskan begitu jelasnya penuh dengan gairah. Mungkin Hansa benar berdasarkan studi yang begitu antusias untuk mengungkapkan misteri necromancer. Walaupun artikelnya pantas dipertanyakan, Aku sangat setuju dengan pendapat Hansa agar aku menuntun lebuh banyak ilmu sebagai poltergeist.

“Baik Hans Aku mengerti maksudmu. Sekarang mengenai ilmu yang dituntun dan rahasia mistis sebagai hantu. Dimana aku harus mulai untuk menjelajah kemampuanku dan menguasai ilmu sihir?”

Alin membantu menjawab “Dimana Angel harus mulai untuk mempelajari ilmu sihir agar semakin kuat menjadi poltergeist?

Mendengar pertanyaan itu, Hansa langsung tersenyum dan rohnya membara untuk beberapa material yang Ia pelajari. Hansa membuka laci di bawah rak bukunya dan membongkar beberapa buku yang kelihatannya sudah lama tidak dikeluarkan. Kemudian Hansa mengambil satu buku yang kelihatannya cukup antik. Buku hitam ini dihiasi dengan anyaman yang cukup menarik. Kayaknya buku ini ditulis dari tahun 1800-an yang disertai symbol-simbol sihir okultisme yang tentunya tidak boleh ditunjukan ke orangtuamu.

“Buku ini menjelaskan secara lengkap mengenai roh halus. Dari hantu penasaran sampai penunggu alam. Buku ini bisa membantu kamu untuk merintis kemampuanmu”

Hansa membacakan buku itu.

“okay dimana itu ya?...ini dia!”

Hansa berhenti membuka tiap halaman dari buku itu dan mulai membaca.

“Konsep dari poltergeist tidak seperti banyak orang pikir. Disaat seseorang mati, tubuh raga mereka akan mati dan membusuk sampai lenyap dari dunia. Tetapi jiwa dan rohnya belum tentu hilang dan tiada ke alam baka. Setelah roh dan jiwanya terangkat keluar dari tubuhnya, mereka terjebak di bumi ini. Dan biasanya hanya jiwa yang ‘tersangkut’ di bumi ini melainkan rohnya lenyap dari bumi. Disinilah dimana kita melihat stereotype hantu gentayangan di film-film sampai di kasus nyata saat aku mengintai mereka di tempat-tempat angker. Angel, apakah kamu sadar kalau kamu sudah mati dan menerima bahwa kamu adalah hantu?”

Pertanyaan yang aneh tetapi aku jawab saja “Iya aku sadar penuh kalau aku mati dan Aku adalah sesosok roh.”

“kata Angel Iya Hans” Alin sambil membantu jawab.

“Maka kamu Angel, adalah macam poltergeist dimana jiwa dan rohmu masih utuh. Kira-kira sekitaran seperempat hantu penasaran saja yang dimana jiwa dan rohnya utuh dan memiliki kedaulatan penuh sama seperti masih hidup. Andaikan jiwa tanpa roh adalah ‘cerminan’ dari kepribadian seseorang saat mereka masih hidup. Mereka bukan lagi sebuah kepribadian seseorang dengan sentien masih hidup. Melainkan seperti “jiplakan” dari kepribadian mereka yang terakhir pas sebelum mereka mati. Jadi anggap saja jiwa itu seperti rekaman kepribadianmu sebelum kamu mati. Tetapi bagi kamu Angel, roh dan jiwamu masih utuh. Disinilah dimana kamu tidak terikat pada satu lokasi, memiliki kepribadian konsisten, memiliki tujuan, dan mampu berkomunikasi dengan makhluk hidup” sekian penjelasan dari Hans.

Aku menjadi semakin bingung dan tidak mengerti. “terus arti dari semua ini apa Hans?’ aku bertanya yang kemudian disampaikan Alina kepada Hans.

“Kamu sebagai hantu yang utuh dengan roh dan jiwa memiliki peluang yang luas. Bahkan jauh lebih besar kebanding kita-kita yang masih hidup. Contohnya telekinesis yang bisa dikembangkan menjadi telepatik untuk menyentuh benda material dengan pikiranmu. Merasuki manusia dan mengakses jiwa mereka yang bisa membuka memori dan perasaan mereka serta mengendalikan tubuh mereka. Dan banyak hal lainnya yang belum kamu telusuri”.

Jadi itu mengapa hantu bapak Jim dan ibu Nina selalu berkelana di kuburan? Aku menjadi penasaran akan buku yang dia pegang. Dengan telekinesis aku tarik buku itu dari tangannya yang kemudian mengambang kearah Alina. Hansa terkejut melihat buku itu bergerak sendiri. Namun Ia menolak untuk merasa takut karena dia sudah menganggap aku, kuntilanak bule yang alim sebagai teman.

Buku itu sulit sekali dibaca karena halaman yang Ia buka menceritakan teralu banyak dan rumit tentang tiap fenomena dari arwah gentayangan. Aku heran macam orang apa yang mempelajari poltergeist begitu rumitnya dan menulis semuanya di dalam satu buku.

“Hans, siapa sih yang menulis buku ini? Kayaknya dia punya teralu banyak waktu untuk mempelajari tentang hantu.” Alina yang mendengar pertanyaanku membantu menjawab.

“Gua dulu suka baca buku itu. Penulisnya adalah Timatius Seth. Dia itu kayak Hansa. Tetapi sukses” Alin berguyon.

“Iya nanti gua bakal sukses juga kok. Lihat saja nanti.” Hansa membalas mencoba membela dirinya.

“Tapi elu dapet duit dengan cara minta-minta kan? ‘guys tolong donasinya dong guys tolong kontribusi ya agar channel tetep hidup’.

“Gitu-gitu gua ngehasilin $500 dalam sehari. Elu bisa nyindir sebisa mungkin tetapi elu gak bakal bisa sepadan seperti gua”.

“Emang siapa yang mau sepadan kayak elu. Ngapain gua jadi selebrita viral yang kerjanya cuman dikamar doang? Belum lagi masih tinggal sama orangtua pas sudah umur 25.”

Gua mempelajari buku aneh itu lebih lanjut dan membuka beberapa halaman. Walaupun sangat sulit bagiku untuk membaca satu paragraph pun yang dipenuhi oleh keterangan yang sangat rumit yang diliputi oleh keobsesian dari penulisnya. Buku ini cukup menarik dengan skema hantu dan sesosok makhluk mistis sampai dengan foto-foto penampakan, dan symbol-simbol okultisme. Kemudian aku membaca sampul belakang dari buku itu dan membaca biografi dari penulisnya.

“Timatius Seth atau biasa disebut sebagai Professor Seth. Adalah Dokter Psikolog dengan kualifikasi dengan PhD dari Universitas UI, exorcist gereja katolik, demonologist, philantrophist, dan seorang youtuber viral melalui konten paranormalnya. Beliau telah melakukan sejumlah pengusiran setan, investigasi paranormal, dan penyembuhan hex dan Santet dari beberapa kliennya. Beliau memulai karirnya setelah Ia lulus dari Universitas UI dan mulai membuka channel youtubenya pada tahun 2016. Semenjak itu, professor Seth menjelajah ke seluruh daerah Indonesia sampai ke luar negeri membantu kliennya dan menciptakan konten paranormal. Berkat dari ketenaran yang disertai oleh kontroversi. Seth memiliki ribuan penggemar beserta kritikus yang skeptis akan temuannya. Seth sudah beberapa kali muncul sebagai sorotan publik. Dari Podcast close the door, Kick Andy Talkshow, dan bahkan cameo di satu film horror. Jika anda memiliki masalah yang berhubungan dengan mistis dan gentayangan silahkan kontak email dibawah ini.”

Bukan hanya penulis dari buku ini adalah orang obsesif. Tetai juga menawarkan jasanya jika kamu berhadapan dengan makhluk gaib ataupun dirasuki mak lampir. Tetapi apakah Ia juga menawarkan jasa untuk mengajar kuntilanak yang alim?

Disaat Alin dan Hansa saling mengasuh satu sama lain Aku memotong “guys..kira-kira kita bisa minta tolong professor Seth untuk mengajar aku? Mungkin seorang professional mampu menuntun Aku.” Alina terdiam menyimak perkataanku saat aku berbicara. Dia merespon pertanyaanku dengan reaksi yang meringis

“yang bener saja Angel! Kita manggil artis viral untuk mengajar kamu?”

Hansa memberi masukan

“kedengaran seperti ide yang bagus sih. Tetapi gua gak yakin apakah Seth mau merespon. Buku itu dirilis saat dia baru naik daun. Sekarang dia paling punya schedulenya sendiri karena dia sudah terkenal banget dan tidak sembarangan ambil permintaan klien.”

Hansa melanjutkan “Saya pernah memberi dia donasi di livestreamnya dan bahkan pertanyaan saya sempat dijawab oleh dia. Mungkin dengan video clip aku melayang, bisa saja mengambil perhatian professor.”

Hans duduk lagi di kursi komputernya dan mengalih perhatiannya kembali ke monitor. Disaat Ia melihat berita, Ia terpana akan satu berita.

Anak perempuan yang baru saya selamatkan, Ia masih ada di dalam pengaruh sih jahat. Anak itu bernama Susy. Dia meraung-raung seperti harimau, menggigit tangannya sendiri, dan menggigit leher dari dokter yang merawat dia saat dia tidak diikat. menurut kabar berita, Ia biasa-biasa saja saat di tengah perjalanan ke rumah sakit. Dan tiba-tiba dia langsung menyerang semua orang yang merawat dia tanpa alasan. Dari mencakar susternya dan menggigit dokter spesialisnya sampai lehernya berlumuran darah.

__

 

Susy Sal dirawat disuatu Rumah Sakit Jiwa yang cukup jauh di Tangerang. Aku melacak keberadaan Susy dengan memantau berita yang dibaca oleh Hansa. Orangtuanya memutuskan untuk membawa Susy ke suatu rumah sakit swasta yang terletak di Tangerang untuk lebih dekat dengan keluarga dan memiliki jaringan di rumah sakit itu.

Waktu tengah malam dimana jalan sekitaran rumah sakit itu telah dikuasai oleh keheningan dan kesunyian. Hanya ada beberapa kendaraan yang mengelanai jalanan itu. Penjaga yang bertugas kelihatan menikmati pergaulan mereka bersama sambil bermain kartu dan Tiktok. Lampu-lampu di area parkir itu mati dan petugas malah membiarkan kegelapan untuk berkuasa di area itu.

Aku melayang melampaui kegelapan itu dan langsung menembus jendela dari ruang rumah sakit jiwa di lantai tiga. Memasuki ruang itu, terlihat tidak ada satupun di ruangan kecuali lampu yang menyala. Yang terdengar hanyalah suara dari pasien yang menganga. Biasanya di film-film, rumah sakit jiwa itu keras dan nyaring akan orang gila. Tetapi kali ini saja ruangan RSJ sangat begitu sepi.

Bahkan penjagapun tidak ada di ruang ini. Aku mengintai meja sekuriti dan melihat buku catatannya untuk mencari dimana Susy dirawat. Tidak lama bagiku untuk bahwa Susy dirawat di kamar A3b dan koridor dimana Aku berada sekarang. Setelah aku menemukan kamarnya Susy Aku langsung masuk ke kamar itu dan terkejut melihat Susy yang berbaring diatas ranjang dengan kedua tangan dan kaki diikat keras.

Aku tidak tau apa-apa mengenai perawatan bagi orang sakit jiwa. Tetapi Aku yakin pasien yang diikat seperti itu memiliki kondisi yang cukup kritis. Kalau kondisi ini belum cukup aneh, Susy juga ada di dalam kondisi yang begitu menyeramkan dimana dia memandang dinding dengan mata yang terbuka begitu lebar. Ekspresinya seperti ingin sekali dibebaskan dari ikatan itu. Walaupun Ia terlihat memperihatinkan, badannya tidak bergerak tetapi bersedia untuk bangun dan loncat dari kasur itu. Saat Aku mendekati Dia, aku merasakan energi yang familiar. Aku semakin mendekati dia dan merasakan jiwanya tertekan.

Mantranya ternyata belum selesai walaupun Ia sempat sadar. Aku ingin sekali bisa membantu Susy dan melepaskan Dia dari apapun yang menjerat dia saat ini. Tetapi Aku harus sanggup untuk menanggung risiko untuk mencoba menyalamatkan perempuan itu. Didorong oleh masa situasi darurat, aku nekat untuk mencoba merasuki tubuh dari perempuan malang itu. Dan secara tidak disangka, ternyata aku berhasil. Pertama kalinya aku mencoba dan aku sudah masuk yang kelihatannya seperti. Alam bawah sadar atau mimpinya.

Aku melihat diriku memasuki ruang kelas. Berpelukan dengan seorang anak pria yang baru saja mengantarkan aku. Kemudian bertengkar dengan orangtua dan saudaraku. Usai mengalami mimpi itu yang sangat nyata rasanya. Aku Kembali menjadi diriku dan menemukan diriku berada di ruang gelap gulita. Ku jelajahi ruangan itu sampai menemukan satu sumber cahaya yang menerangi sebuah pintu. Aku membuka dan masuk ke dalam pintu itu yang membuka sebuah ruangan gelap gulita yang sama. Aku tersesat di tengah kegelapan itu namun menolak untuk membiarkan ketakutan mengambil alih pikiranku. Setelah sekian lama, aku menemukan seorang anak perempuan. Dan anak itu tiada lain selain Susy. Ia menunduk di antara kedua lututnya dan menangis di bawah cahaya lampu yang menerangi Dia. Dengan prihatin aku berjalan cepat menuju anak itu. Setelah memasuki lingkaran cahaya dimana Ia duduk di tengahnya, aku memegang pundak Susy dan mencoba menenangkan dia.

“Tidak apa-apa Susy. Aku mencoba untuk menyelamatkan kamu.”

tiba-tiba sesosok hitam dengan tangan menyerupai tangan orang manula dengan kuku yang Panjang dan kulit yang hitam seperti batubara memegang aku dari belakang dan menyeret aku ke kekelaman itu.

Aku terseret ke berbagai macam alam di dalam pikiran perempuan itu tiap kali makhluk itu menyeret tubuhku dengan cepat. Aku melihat kedipan cahaya hijau mensilaukan aku dengan sekejap tiap menitnya. Sampai makhluk mengerikan yang ada di tubuh Susy itu menampakan dirinya sebagai sesosok yang menggertakan gigi.

Makhluk itu menyerupai seekor kera. Tetapi wajahnya sangat lebar seperti tobeng tribal dari Papua. Bibir dari mulut itu tebal dan mulutnya luar biasa lebar. Dan matanya berisi tidak ada lain selain darah yang merahnya sangat kental. Makhluk itu memegang kedua tanganku dan Aku tidak sanggup melawan pegangan dari makhluk itu.

Aku merasa tidak berdaya dan tidak ada apa-apa yang bisa kulakukan sampai mengandalkan telekinesis-ku untuk lepas dari mahkluk itu. Aku merasakan tanah begitu berkuncang sampai aku terpental kembali ke ruangan itu dengan hampir tiap benda fisik di antara Susy bergoyang. Apakah itu semua karena telekinesis ku? apakah kekuatanku sebesar itu?

Susy terbangun dan mulai berteriak-teriak yang suaranya bukan seperti manusia. Susy berteriak seperti singa mengaung namun suaranya seperti anjing yang kesakitan. Para perawat langsung memasuki ruangan itu sambil menyalakan lampunya dan menenangkan Susy yang terus menarik ikatannya.

Cara para perawat itu menenangkan Susy adalah pandangan yang sangat mengenaskan. Salah satu perawat menyiapkan obat bius dan langsung menyuntik obat itu ke lehernya sementara kedua perawat lainnya menahan Susy yang tidak berhenti menggila.

Hans benar, aku harus bertindak sekarang untuk mengilhami keahlianku. Aku sudah merasuk seseorang dan masuk ke dalam alam bawah sadar pikirannya untuk pertama kali. Sekarang aku harus meruncingkan kemampuanku untuk menyelamatkan Susy.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Chapter 4
0
0
Hansa melakukan penelitian untuk mengetahui nama iblis ini dengan cukup cepat. Berdasarkan penelitiannya, nama asli dari iblis despair adalah ‘Lil’nozth’“Lilnos?” Alina bertanya.“Bukan. Lil’Nozth”“…Lil’Noz”“pakai ‘T-H” ya. Lil Noz t-h. Lil’Nozth”.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan