
Hati dan perasaan yang kurasakan adalah perasaan yang membara yang dimiliki oleh Noni Salma. Hatiku merasa seperti api yang membara dan perasaan cintanya seperti palu yang memusnahkan. Tetapi akal sehatku yang menentukan keputusan, dan empati untuk menolong banyak orang dan belas kasihan yang menyatukan segalanya agar menapung kausa yang begitu besar dari entitas Spekter Putih dengan kekuatan yang tidak bisa dibayangkan.
Secepat kilat aku terbang menuju satu lokasi misterius dimana tuan kejahatan itu melakukan ritualnya.
Aku tidak berpikir sebagai diriku sendiri.
Aku berpikir secara bersamaan. Otakku adalah daya pikir dari professor Seth yang berisi pengetahuan dan hikmahnya.
Hati dan perasaan yang kurasakan adalah perasaan yang membara yang dimiliki oleh Noni Salma. Hatiku merasa seperti api yang membara dan perasaan cintanya seperti palu yang memusnahkan. Tetapi akal sehatku yang menentukan keputusan, dan empati untuk menolong banyak orang dan belas kasihan yang menyatukan segalanya agar menapung kausa yang begitu besar dari entitas Spekter Putih dengan kekuatan yang tidak bisa dibayangkan.
Kekuatan dari Spekter Putih tercermin dari kemampuan kita yang menembus batas dan melanggar hukum alam.
Kita terbang seperti pesawat jet.
memiliki kesadaran ganda dari orang hidup dan mati.
Mengendalikan ratusan hantu dan semudah itu memerintahkan seperempat legiun yang terbang menolong korban bunuh diri yang jaraknya sampai keluar kota.
Dan tubuh yang kita rasuki masih ada di rumah Thomas yang menahan iblis di dalam tubuhnya.
Seth sekarang mengendalikan dua tubuh sekaligus.
Tubuh jasmani yang menahan iblis di dalam diri Thomas.
Dan tubuh rohaninya yang menyatu secara kolektif di dalam aku dengan karunia Spekter Putih.
Sementara itu kita melacak semua korban yang bunuh diri.
Tiga orang akan melompat dari gedung apartemennya di daerah Cilandak Timur Jakarta selatan.
Empat orang termasuk anak SD berniat untuk melompat ke jurang, sungai, dan dari atas menara di Jakarta pusat spesifiknya di kawasan Grand Indonesia.
tiga anak perempuan yang masih beranjak SMP akan mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atap rumahnya di daerah Pluit.
Dan satu lagi tinggal di BSD Serpong. Ia adalah penjaga ruko yang mau melompat dari gedung rukonya sendiri.
Dan untuk Hangman, Aku melihat Dia yang didampingi oleh empat necromancernya sedang melakukan ritual di satu gedung kosong.
Berdasarkan memori dari professor, gedung itu setengah jadi yang belum dicet dan hanya berisi fondasi berupa tembok abu-abu tak berjendela dan berpintu, dan penuh dengan rongsokan dimana-mana.
Namun gedung itu luas. Cukup luas untuk dibangun kantor ataupun kos-kosan. Cukup luas juga untuk sekelompok akultis mempraktikan sihirnya.
Tetapi yang mengejutkan adalah betapa dekatnya gedung kosong ini dengan sekolah. Aku hanya perlu berjalan kaki selama 20 menit dari sekolah untuk pergi ke tempat ini.
Akhirnya.
Masa ini telah tiba.
Setelah sekian lama frustrasi, duka, dan berputar-putar memburu satu orang yang bertanggung jawab.
Kita menemukan keberadaannya langsung tanpa menyelidiki jejaknya lagi.
Semua penderitaan dan kejahatan ini berakhir sekarang juga!
“Mereka tau kita sudah ada di sini” Ibu Nina berkata setelah mengintai seluruh area itu.
“Terdapat empat necromancer maju kedepan menunggu kita untuk datang. Sedangkan sosok besar yang kita cari sedang dalam satu rapalan yang menyelimuti dirinya dari pengelihatan” lapor Nina.
“Jika mereka sudah menyangka kita. Kusarankan kita langsung hadapi mereka tatap muka. Akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga jika kita serang mereka diam-diam”
ujar salah satu legiunku yang masih bocah umur sepuluh tahun.
Aku menanyai masing-masing legiunku betapa siapnya mereka untuk bertarung melawan saingan yang kemampuannya diatas bayanganku.
Satu dari tiap legiunku mengobarkan semangat menyala-nyala bahkan bagi seorang nenek dan anak perempuan sekalipun.
Mereka sama sekali tidak takut dan gentar dan bersedia sirna lenyap dari muka bumi untuk melawan musuh yang mungkin saja melampaui kekuatan kita yang digabungkan.
Jawaban dari mereka mengangkat jiwaku yang membakar tiap keraguan dan cemas yang kurasakan saat mendekati penyihir kuat itu.
Roh dari Professor Seth menyarankan.
“keraguan dan ketakutan adalah kunci. Mereka adalah penyihir yang sudah menghadapi begitu banyak kengerian dan horor sepanjang hidupnya. Namun seperti tiap manusia, ada trauma yang bisa dilihat melalui jendela hatinya yang bisa kita manfaatkan”.
Kemudian Aku berjalan maju memasuki area gedung kosong itu. Dan melihat lampu yang di jalan dan menggantung di jendela tiba-tiba nyala dengan sendirinya dan menampilkan empat pria tua brewokan mengenakan topi berbentuk segitiga yang mirip dengan topi penyihir melainkan tidak memiliki dasar lingkaran.
Mereka berdiri ada yang di depan pintu, jendela, dan di atas gedung dengan badan yang relaks dan tatapan yang menusuk.
Satu necromancer yang wajahnya diisi oleh rambut dan jenggot uban menyilangkan tangannya sambil meringis melihat kehadiranku. Pria itu kelihatan tua, sangat tua. Kulitnya yang pucat dan keriput memberitau Aku kalau pria ini kelihatannya berumur 80 tahun.
Walaupun penampilannya yang begitu tua, postur badan dan gerak-geriknya serupa dengan orang di umur 30 tahun yang bugar dan lincah.
Penampilannya yang tua tidak merendahkan Dia sebagai pria. Ia berdiri tegak, fleksible, dan penuh percaya diri akan apa yang akan terjadi sehabis ini. Pria tua itu berkata.
“Apakah kamu ada pertanyaan atas kegiatan kita. Atau langsung turun untuk membereskan urusan kita?” Necromancer itu berkata.
“Ohh, kita harus berhadapan dengan Hangman secara langsung dan dekat. Kita harus memegang energinya dan menghancurkan tiap aspek pengaruhnya yang dia bangun di kota ini. Para pemujanya akan mulai ragu dan ketakutan dengan menyaksikan tuannya sendiri dihujati. Dengan kebaktian dan ritual yang dibatalkan dan diguncangkan. Kekuatan dia akan memudar.” Seth berkata dalam hati.
“Cukup dengan permainan ini. Langsung saja kita bereskan apa yang kamu mulai dan mengakhiri kejahatan ini untuk selama-lamanya”. Aku berkata.
“Baiklah, oleh karena kamu yang sebagai penantang. Kesopanan meminta kamu untuk mengambil serangan pertama.”
Ia berkata saat angin di udara menghembus kita berlima begitu kencang. Tetapi ada yang tidak wajar dengan angin itu.
Angin itu melingkar mengelilingi gedung itu. Dan angin itu membawa bau yang busuk.
Aku melihat ke langit dan melihat langit dipancarkan oleh sinar hijau yang dikelilingi oleh Despair yang menggemuruh dengan niat mencemooh dan mengintimidasi. Mereka tidak siap untuk santapan setelah pertarungan ini.
“Apa yang kau tunggu-tunggu? serang mereka sekarang juga saat mereka berada dalam posisi rentan!” hantu suser di dalam kita berkata.
Aku langsung lompat menghadapi pria tua itu yang dicekal oleh sergapan dari Despair dari udara. Mereka menyatu dan menabrak Aku seperti meteor yang jatuh dari langit.
Beberapa dari legiunku terpisah dari ledakan itu dan aku kemudian bergulat dengan sekumpulan iblis najis yang menikmati penderitaan.
sekumpulan iblis itu menggulati Aku dengan untuk menahan Aku sementara para necromancer itu terbang melingkari kita dan mengucapkan rapalan yang menciptakan suatu kurungan yang menyamber listrik terhadap kita. Aku, legiunku, dan Despair yang menggulati Aku.
Saat Aku merintih kesakitan Seth berkata “Pemikat jiwa! Kita harus cepat-cepat keluar dari sini atau kamu akan kehilangan legiunmu.”
Disaat Aku kesakitan, aku berusaha untuk mengangkat kotak yang ada disebelahku ke atas langit dan melamparnya ke arah salah satu necromancer itu.
Necromancer itu lolos namun Ia berhenti mengalurkan kekuatannya ke kurungan spektral itu. Kemudian legiun yang terpisah langsung menyerang salah satu necromancer dan di saat hanya dua Necromancer yang mengulur kekuatannya.
Aku cukup kuat untuk melawan balik dengan menembus kurungan itu dan merasuki orang tua itu.
Disaat Aku terjun ke alam bawah sadarnya, Aku merasakan tekanan yang begitu kuat yang membuang Aku kembali ke dunia nyata.
“Apakah semudah itu?” pria itu tertawa.
Ia melempar bola sihir hijau dari tangan kosongnya tetapi kutangkis dengan telekinesis.
Tetapi rekannya membuang aku dengan telekinesis yang juga mereka miliki.
Ia menerbangi Aku ke tiap arah sampai Jim dan Nina masuk kedalam pikirannya dan berhasil merasuki dia. Untuk sejenak.
Sebelum penyihir tertua itu menebar debu di depan wajahnya yang melempar Jim dan Nina kembali ke dunia nyata.
Aku mengambang di udara, mengumpulkan seluruh energi dan fokus terhadap kekuatan yang akan kulemparkan.
Dengan penuh gairah dan amarah, Aku berteriak dan membuang semua legiunku kepada keempat necromancer biadab itu beserta antek-anteknya.
Mereka panik, kesulitan, dan iblis Lil’Nozth untuk pertama kalinya ketakutan dan merasa menjadi korban yang kalah kuat dengan legiunku.
Kecuali orang tua itu, yang menciptakan barier dan masih menjaga konsentrasinya.
Setelah serudukan legiunku selesai dan mereka semua mengerubungi ketiga necromancer tersebut, ketuanya berhasil melindungi dirinya dan langsung menyerang balik dengan samberan kilat yang menyamber Aku sampai jatuh ke tanah.
Aku merasa tidak berdaya sampai semua legiunku kembali kedalam tubuhku yang mengembalikan kekuatanku.
Keempat necromancer yang melayang itu bersatu dan menyatukan kekuatan mereka untuk memancarkan cahaya seperti laser tepat ke arah jantungku. Aku mengangkat tanganku dan otomatis Aku mengeluarkan barier dari legiun yang melayang membentuk lingkaran meliputi Aku.
Pancaran laser itu terasa seperti api yang membakar tubuhku yang masih fana. Aku merasakan barierku terkikis dan kekuatannya memudar setelah semenit menahan laser itu.
Sampai aku merasakan diriku sebagai Seth.
Yang menyelinap masuk ke tengah gedung itu.
Untuk menyentuh Hangman yang tidak sadar akan keberadaanNya.
Memegang dan menatap muka jelek yang matanya memancarkan kematian.
Mataku tidak ada. Namun pengelihatanku dimana-mana.
Aku melihat tiap patung dan kuil penyembahan mereka.
Yang tersembunyi di tiap pelosok kota.
Seperti sarang tikus di dalam selokan
Patung berhala mereka akan terbakar sirna menjadi abu.
Pemujanya akan merasakan ketakutan untuk pertama kalinya.
Dengan menjerit dan berlari terbirit-birit.
Mereka akan menghujat Nabinya.
Dengan berlari untuk menyelamatkan hidup mereka.
Tiap kuil, iman, kepercayaan, dan pengabdian yang dibangun untuk Nabi selama bertahun-tahun.
Runtuh begitu saja dalam satu menit.
Hangman kehilangan kekuatannya.
Dengan tidak ada siapapun yang menyembah dia.
Apa yang baru saja terjadi tadi?
Aku kembali ke dalam kesadaranku.
Dan Hangman langsung menghantam dan membuang aku.
Sampai ke ujung ruangan.
Untungnya Angeline beserta legiun lainnya langsung memikul aku yang sekarat.
bentar..Angeline? aku?
ah tidak penting. Kita semua sama di dalam naungan Spekter.
Semua tempat ibadah dan sumber untuk menyusun pengaruhnya sudah terbakar.
Tetapi Hangman masih tetap kuat dan necromancer yang melindungi dia masih memegang kekuatan yang sulit untuk ditembus.
Aku pikir dengan mengizinkan Spekter putih menghancurkan kuil-kuilnya bisa mengubah banyak hal.
Namun Necromancer dan Hangman yang kita hadapi sama sekali tidak menunjukan perubahan.
“Ini yang kumaksud Angel, Necromancers yang kau hadapi bukan hanya penyihir biasa. Mereka berhasil menyambungkan jiwanya kepada Dewa sakti dari dimensi lain. Kau seharusnya tidak memencarkan legiunmu.” Seth berkata.
“Menurutku, mencari cara lebih kuat untuk menandingi kekuatan bukanlah ide yang baik Seth.” perempuan korban penganiayaan itu berkata.
“Seperti yang kamu bilang. Kita harus menemukan kelemahan mereka sampai ke dasaran dari alam bawah sadarnya” Aku berkata kepada Seth.
“Tetapi mereka terus bergerak dan konsentrasinya teralu kuat untuk diterobos.” Nenggar berkata.
“Bagaimana kalau kita beri mereka ilusi keunggulan? berlagaklah kalah di depan mata mereka dan dari situlah kita bisa melihat alam bawah pikirannya” berkata perempuan itu lagi.
Aku menyerah. Aku hanya bisa berlutut di tengah ruangan itu dan menunggu musuhku tiba sambil menunjukan kuasa unggulnya di depan pandanganku. Mereka menghadapi Aku dengan tegak dan tangguh memandang rendah Aku yang lemah dan tidak berdaya.
Mereka tertawa mengetahui ‘jagoan’ yang mencegah mereka sudah lemah tidak berdaya dan siap untuk menjadi korban bagi tuannya. Mereka tidak melakukan satu gerakan apapun sampai sesosok orang yang berdaulat dan berkuasa tiba di antara mereka.
Jubahnya mirip dengan keempat penyihir itu.
Tetapi warna dari jubahnya lebih terang. Terang sekali yang disertai dengan ukiran yang kelihatan seperti seni celtic di tengah dan pinggiran jubahnya.
Orang itu sangat besar dan tinggi melampaui tiap orang tinggi yang kulihat. Bahkan di negara Norwegia pula dimana rata-rata orang setinggi 6 kaki.
Hadiratnya membuat tiap orang termasuk yang mati menggigil. Bahkan keempat penyihir itu melihat tuannya dengan ketakutan.
Dan rekan dari legiunku mengetahui teror dimana jiwanya akan terperangkap selamanya oleh Hangman.
Wajah dan bentuk badannya tidak bisa mengindikasi apakah Ia adalah manusia. Ia mengenakan topeng yang menyerupai wajah manusia. Tetapi besar badannya mengindikasi Ia lebih dari manusia. Sekalipun makhluk spiritual dari dunia paranormal.
Inilah Dia.
Necromancer agung yang sudah merajalela semenjak zaman lampau.
Tubuh yang ditutupi oleh jubah hijau nan cantik.
Wajah misterius yang hanya bisa menafsirkan topengnya.
Dan sesosok yang tidak bisa dipercaya di dunia ini.
Pemanen jiwa dan peternak kematian.
Ia tau kapan Ia harus menampakan dirinya dan tidak menunjukan dirinya sesembarangan itu.
Beginilah cara Aku berakhir? inikah kematian keduaku setelah tragedi di jalan?
“Nak, Aku apresiasi keberanian dan ketangkasanmu untuk datang kemari di tempat ini untuk menjadi figur antithesis dari agendaku. Tetapi sayang. Perjalananmu harus berakhir disaat ini. Seperti lawanku di generasi sebelumnya. Mereka semua mencoba dan gagal” Nabi agung itu berkata.
“Tetapi. tunggu. Kamu bukan seperti yang lain. Kau sudah mati. Dan Kau kuat. Kuat bukan dari apa yang kaukenakan. Tetapi jiwamu begitu. Berbeda.”
Makhluk itu menampakan jarunya yang panjang dengan kuku runcing yang menggores dagu di topengnya.
“Bagus. Sangat bagus. pengorbananmu adalah panen terbaikku sepanjang masa. Kalian semua sama sekali tidak mengerti apa yang akan kehilangan saat ini. Cukup bicara. Sekarang Aku akan memanen tuaianku.”
Seperti Darth Vader…
Ia mencekik Aku ke atas langit sambil pelan-pelan mengambang mendekati Aku sampai memegang leherku.
Disaat Ia meletakan tangan kirinya di atas wajahku.
Aku merasa diriku terhisap oleh kelopak tangannya yang memiliki lubang yang berisi dimensi yang penuh dengan sengsara dan penderitaan akan semua hasil panennya.
Begitu seramnya suara teriakan dan sengsara yang terdengar nyaring dari dalam tangannya itu.
Aku menyerahkan diriku untuk perlahan-lahan terkikis oleh kekuatannya.
Sampai terpancar sebuah cahaya begitu terang seperti pagi hari yang tiba-tiba memancar ruangan gelap itu.
Saking terangnya, kelima penyihir sakti itu tidak tahan akan kesilauan dari cahaya itu dan hari menjadi terang seperti pagi hari untuk sementara.
Hangman melepaskan Aku dan pandangannya kabur.
Ia bingung apa yang baru saja terjadi.
Tetapi bagi Dia, semuanya terlambat sampai Ia menyadari api yang membakar jubah dan seluruh tubuhnya, api itu juga membakar keempat pengikutnya dan mereka semua panik ketakutan.
Tidak mau tau apakah Ia adalah orang suci.
Atau Avatar.
Atau utusan dari Dewa
Atau penyelamat yang membawa umat manusia ke dunia baru.
Ia juga bisa berdarah. Seperti manusia lainnya.
Bahkan bagi makhluk unggul yang sudah menghidupi sepuluh kehidupan berbeda.
Dan memegang ilmu sihir yang begitu sakti.
Ia juga bisa takut.
Aku membagikan pandangan pikiranku dengan legiunku yang lain. roh-roh hantu anak yatim piatu memasuki pikiran dari salah satu necromancernya yang bernama Lavey. Di dalam alam bawah sadarnya, Lavey trauma dengan terbakar karena Ia pernah hampir dibakar sebelumnya dan menyaksikan rekannya sendiri terbakar hidup-hidup.
Kedua necromancer yang lain. Bernama Anton dan Alistar. Mereka memiliki trauma dengan tikus berdasarkan pengalaman yang paling menyeramkan di masa kecilnya. Dimana mereka dibully dengan dikurung di suatu kamar yang begitu jorok dan kumuh yang dipenuhi oleh tikus yang mengerubungi mereka.
Dan yang tertua bernama Theos. Trauma kekanak-kanakannya adalah bola mata. Setelah Ia menyaksikan ayah dan ibunya sendiri disiksa oleh kumpulan orang jahat dengan mata yang dicungkil dari kantung matanya dimana darah, organ dalam, dan teriakan kebinasaan keluar dari terputusnya bolah mata dari kedua kepala orang tuanya. Bahkan setelah menjadi necromancer agung, pandangan itu tidak bisa Ia hilangkan dari pikirannya.
Dan untuk Hangman sendiri.
Aku mendapatkan sebuah temuan yang cukup menarik.
Ia memang bukan manusia ataupun sesosok makhluk halus biasa.
Tetapi Ia adalah kulminasi dari kumpulan necromancer kuat yang berbeda yang bersatu menjadi pikiran kolektif.
Kengerian dan trauma yang Ia miliki adalah dibakar hidup-hidup.
Dimana itu adalah horor dari semua necromancer yang tertangkap dan dihukum mati di sepanjang sejarah.
Walaupun Ia menyatukan kekuatan dari semua necromancer beserta antek dan jiwa-jiwa yang Ia panen. Begitu juga dengan trauma dan titik kelemahan dari tiap jiwa yang Ia miliki.
Oleh karena itu, ada ribuan ketakutan lainnya disamping dibakar hidup-hidup dan cahaya terang dari sinar matahari, senter, dan obor api yang mengekspos kejahatan dari tiap necromancer didalam dirinya.
Sesuai yang Seth ajarkan. Teror yang bisa saya manfaatkan begitu tidak terbatas!
Mereka semua panik saat mencoba mematikan api yang muncul di jubahnya. Kemudian Hangman memancarkan debu dispel dari tangannya yang langsung mematikan api itu. Ia mempermalukan pengikutnya karena mau saja tertipu dengan tipuan murahan dari hantu perempuan. Tetapi hantu itu lenyap dari tempat sebelumnya. Seakan-akan Ia tidak ada begitu saja dan pergi dari gedung itu.
Tidak lama kemudian, Anton dan Alistar merasakan ada sesuatu yang bergerak di dalam jubahnya. Makhluk kecil yang masuk ke dalam bajunya dan berangkak di atas kulitnya. Anton melihat isi jubahnya dan berteriak melihat seekor. Bukan. kumpulan tikus yang langsung keluar dari jubahnya. ratusan tikus juga keluar dari tubuh Alistar yang menyebabkan mereka berdua berhenti mengambang dan kehilangan fokus. Mereka membuka jubahnya sekaligus baju dan celana mereka dan mereka melihat. Tikus itu keluar dari dalam tubuh mereka yang menonjol dari balik kulitnya sampai keluar dari kedua genggam tangannya, lubang di atas dadanya, dan mulutnya sekalipun yang membuat mereka kehilangan kendali dan panik seperti korban.
Lavey memarahi mereka yang tergila-gila dengan ketakutan itu. Tetapi Ia merasakan sebuah hawa panas yang keluar dari tubuhnya sendiri. Ia melihat jubahnya terbakar dan membuangnya ke lantai. Tetapi api dan panas di tubuhnya belum menghilang. Karena apinya bukan dari jubah itu.
Melainkan api itu muncul dari dalam tubuhnya sendiri. Spontaneous Humanous Combustion bukan hanya fenomena misterius. Tetapi juga sebuah rapalan untuk membakar korban diam-diam dengan memancarkan api dari dalam tubuhnya. Ia berteriak sampai api itu memancar keseluruh badan sampai kepalanya. Rambutnya terbakar habis sampai tiada rambut yang tersisa dikepalanya. Ia berlari terbirit-birit sampai menemukan cermin dimana ia melihat dirinya meleleh dengan lemak yang kendor di seluruh kepalanya. Tangannya dilahap oleh api sampai lemak dari telapak tangannya habis dan menunjukan tulang yang dinodai darah dan lemak dan api yang terus memakan dirinya. Bajunya hilang dan menunjukan sekujur badannya. Badannya yang mengeluarkan getah, darah, air, dan kecap dari dadanya. Dan perutnya bolong dengan organ yang jatuh ke tanah satu persatu. Dari usus, hati, sampai paruh-paruh yang jatuh dan masih bergelantungan di tubuhnya yang dilahap api.
Ia memuntahkan getah dari tubuhnya sendiri sambil menyaksikan wajahnya yang terus meleleh sampai wajahnya tidak membentuk sebuah wajah manusia seperti semestinya. Melainkan seperti boneka lilin yang terus terleleh.
Tangannya putus dan meleleh menjadi cairan berwarna darah, daging, lemak, dan tulang seperti es krim. Suaranya menghilang menjadi suara monster dengan nada rendah yang terus menjerit.
Penyihir perkasa itu. berubah menjadi manusia lilin yang dibakar terus menerus sampai meleleh saat Ia masih hidup dan menyadari semua kesakitan itu.
Theos mengucapkan rapalan dalam bahasa latin keras-keras kepada ketiga komradnya yang tersiksa. Tetapi Ia melihat Alistar dan Lavey yang menjerit dan berguling di tanah tidak memiliki mata. Ia melihat kantung mata yang kosong. Kekosongan yang menunjukan kehampaan dan ketiadaan dibalik mata itu. Teror kegelapan di dalam kantung mata sangat istimewa. Kegelapan itu menunjukan apa isi dari dalam mata. Isi yang penuh daging, darah, dan urat yang mengingatkan kita akan masa akhirat yang harus kita lalui. Theos mundur dan menyingkirkan pandangannya dari mereka. Kemudian Ia merasa ada serangga yang masuk kematanya dan Ia mengucek matanya sendiri. Ia mengucek begitu kencang dan keras yang mengikuti kerasnya kegatelan yang Ia rasakan. Sampai Ia memecahkan matanya sendiri dan mencopotkan yang satu. Sulit dibayangkan kesakitannya jika kamu memecahkan matamu sendiri dan mencopotnya keluar.
Ia tersandung dan jatuh ke tanah dan mencoba untuk mengembalikan matanya saat Ia hanya bisa melihat kehitaman hampa. Ia mengalurkan tangannya ke lantai. Terus menerus mencari kemana bola matanya pergi. Sampai Akhirnya pandangannya pulih dan Ia bisa melihat lagi dengan kedua matanya.
Setelah pandangannya pulih total, Ia melihat sebuah bola jatuh diatas kepalanya dan mendarat di kelapak tangannya. bola itu adalah bola mata yang baru dicungkil. Dengan darah dan batang dibelakangnya. Satu lagi terjatuh dari atas genteng tepat ke telapak tangannya. Kedua bola mata ini adalah mata yang familiar. Mata yang sama yang dimiliki oleh ibunya. dan dua lagi jatuh ke lantai dimana bentuknya mengingatkan Dia akan jeritan ayahnya yang disiksa sebelum mati.
Dengan retakan gigi, kepalanya pelan-pelan menatap ke atas genteng dan Ia melihat. ratusan bola mata yang melekat di atap gedung. Walaupun penuh dengan darah, daging, dan kegrotesan tubuh manusia. Mata-mata itu hidup. Semua bola mata memandang Theos seperti mau menghakimi. Theos terjebak di dalam momen itu dan hanya beridiri saja sambil memandang horor yang ia saksikan. Tidak lama kemudian, semua bola mata itu terjatuh dari akarnya dan membanjiri Theos.
Bukan ratusan bola mata yang membanjiri Dia. Tetapi ribuan. Theos jatuh dan teriak kepanikan seperti perempuan saat ribuan bola mata jatuh kepada Dia seperti tiap tetesan air dari air hujan.
Penyihir perkasa yang umurnya melampaui umur manusia biasa, yang mengenali berbagai macam ilmu sihir, dan seharusnya sudah familiar dengan kematian dan teror dari ilmu ghaib. Berteriak ‘Tolong! tolong!” saat Ia mencoba bangun dari ribuan bola mata yang menguburi Dia. Ia kehilangan nafas, kehilangan gerak badan, dan keberdayaan untuk melawan balik. Sampai akhirnya Ia bangun dan berlari terbirit-birit. Semua ilmu dan penampilannya menjadi sia-sia saat Ia berlari keluar dan berteriak minta tolong. Tetapi Ia tidak akan pergi kemana-mana.
Hangman masuk ke dalam teror yang sama. Ia melihat ribuan dari kawanannya dibakar hidup-hidup tanpa ampun dan belas kasihan. Hangman ingat akan duka dan trauma yang dialami oleh tiap manusia. menyaksikan temannya pelan-pelan menjadi arang dan api sambil mendengar teriakannya yang begitu nyaring, melihat anak kecil yang disiksa dan dimakan oleh inquisitor kanibal, melihat cacing, semut, burung gagak, dan anjing liar memakan mayatnya yang busuk saat Ia setengah hidup dan dapat merasakan semua kesakitannya saat binatang mencabik-cabik dan memakan tubuhnya pelan-pelan.
Tetapi pengaruh Aku terhadap pikirannya tidak berlangsung lama sampai Ia memulihkan kesadarannya dan mendispel kekuatanku. Disaat Ia melihat keempat necromancernya yang terbaik menjerit-jerit di tanah disaat teror menguasai pikiran mereka. Ia mengolok keempat pejuaranya yang kalah begitu saja. Ia tau dimana Aku berada dan langsung pindah ke ruangan dimana Soulseeker tertanam dalam di bumi.
Soulseeker disembunyikan di basement bawah gedung. Bukan hanya basement biasa, tetapi basement itu tersembunyi dengan pintu yang baru mereka buat yang tidak bisa diketahui keberadaannya.
Di dalam basement itu, suasana yang tidak nyaman di tempat itu semakin kuat.
Aku melihat benda berupa tongkat antik.
Dengan tengkorak yang ditancap diatas tongkat tersebut.
Dan tulang yang menghiasi tongkat itu.
Aku mengira totem tersebut ukurannya lebih besar dan kelihatan mengintimidasi sebagai totem yang memakan jiwa.
Tetapi totem itu hanyalah tongkat kayu biasa dengan tengkorak dan tulang yang bisa dianggap ‘rendah hati’ dalam keputusan desainnya.
Bukan hanya aura jahat dari totem itu. Aku juga mendengar suara yang begitu angker. Suara yang mengeluarkan suasana kematian.
Di depan pandangan maut kuberdiri. Bersiap-siap untuk menyerang. Sampai manusia jadian itu tiba di depan totem itu. Ia memandang Aku dibalik topeng perak yang Ia kenakan.
katanya “Aku harus akui kecerdikanmu. Memperbanyak ketakutan dan memakainya untuk energi dan memulihkan dirimu. Tetapi itu bukan apa-apa”.
Aku merasakan seperti ada rantai di pergelangan tangan dan kakiku yang menarik Aku. Kedua tangan dan kakiku tertarik saat Aku mengambang ke udara.
Legiunku mencoba melawannya tetapi tidak ada guna.
“kekuatan ini. Hangman mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk mengikat kita!” Professor Seth berkata.
“Beginikah kita akan berakhir? setelah semua yang kita lalui, kita dilahap dan begitu saja untuk menjadi bagian dari Hangman?” salah satu legiunku berkata.
Aku merasakan ada beberapa legiunku yang lain mengudara di atas langit. Jauh dari jangkauan Hangman setelah mereka menyerang keempat necromancer itu.
“Seth, apakah kamu memiliki ide? apakah ada cara untuk menghancurkan totem itu tanpa menghadapi Dia?” Aku bertanya.
“Aku tidak ingin menjadi pembawa berita buruk. Tetapi iblis Despair di dalam diri Thomas telah memulihkan kekautannya dan mulai mengambil alih badan temanmu!”
Aku diberi pengelihatan oleh Seth akan Thomas yang teriak-teriak kesurupan dengan suara seperti geraman banteng. Alina dan Hansa merangkul Thomas dengan takut dan ragu. Alina berkata.
“Tom, ingatkan pas kita lari bareng-bareng waktu kelas enam SD lalu sehabis ujian akhir? ingat kan zaman pas kita sempat dekat dulu itu sebelum kita jarang ketemu? semua teman-temanmu mencintai kamu Thomas!”
Banyak dari legiunku sudah merasa kewalahan dan putus asa. Termasuk Seth sendiri.
Tetapi apa yang paling kubenci adalah kuasa gelap yang menang sementara orang-orang baik kalah ataupun tidak berbuat apa-apa!
Bahkan di alam kematian, kuasa kebaikan tidak pernah berhenti dan menyerah.
Seluruh energi roh yang dialirkan oleh Aku dan ratusan legiunku menggumpal di dalam perutku. Dengan teriakan yang lantang, kuhancurkan energi itu yang memancar ledakan yang begitu terang dan berkilau.
Aku berhasil mematahkan rantai jiwa yang mengikat Aku, tetapi Aku memecahkan kalungku! Aku melihat kumpulan debu biru yang ternyata adalah sisa dari kalungku yang meledak. Aku mencoba memegang debu itu dengan harapan yang patah.
Sewujud tangan raksasa langsung mencekik leherku dan mengangkat Aku ke udara. Hangman menunjukan ketinggian hatinya di depan lawannya yang baru Ia taklukan.
Tetapi Ia tidak punya waktu untuk tertawa dan merayakan. Dari wajahnya keluar kabut yang meliputi wajahku dan menghisap jiwaku. Di momen akhir kemenangannya, Ia mendapat kejutan yang meriah.
Wajahku berubah perlahan-lahan dari anak perempuan menjadi pria umur tengah berkumis dan rambut ubanan. Veteran perang Surabaya itu mengambil posisiku untuk secara rela ditumbalkan oleh pemanen jiwa itu. Setelah menghabisi hantu veteran itu, Ia melihat kepada totem tersebut dan menemukan Aku beserta Seth dan Nenggar merasuk Totem itu dan mengguncangkannya.
“Soulseeker adalah anti-thesis dari terang dan kehidupan. Ia akan mati jika aura yang Ia serap adalah aura kehidupan. Oleh karena itu Angel, keluarkanlah talentamu!” Seth berkata saat kita masuk ke dalam domain spiritual dari tongkat itu.
Aku melihat begitu banyak gambaran mengenaskan akan banyaknya jiwa yang ada di dalam tongkat itu. Gambaran itu seperti neraka. Ratusan jiwa yang terjebak dan menjerit sengsara yang mengisi dunia itu dengan kebinasaan
Awalnya Aku ragu, sampai Aku mengembalikan ingatan akan apa yang kulihat semasa Aku masih di keranjang bayi. Aku hanya bisa merangkak dan memegang keranjang itu dan melihat dunia yang begitu besar. Ruangan yang terang karena lampu yang tidak pernah dimatikan. Kuda, gajah, merpati, dan kupu-kupu di atas keranjangku. Dan mr.Potato yang selalu menemani Aku tiap kali Aku ingin tidur.
Aku mengingat masa yang tidak pernah kulupakan. Aku tertawa dan berteriak untuk mengambil perhatian ayah dan ibuku untuk menyuapi Aku makanan.
Kemudian Aku terharu dengan sebuah memori dari kelahiran Rockson. Aku sampai gemas dan menangis melihat adikku yang baru lahir dan masih sangat kecil.
Dari ingatan itu, Aku memancarkan cahaya yang menyinari tiap jiwa yang terperangkap itu. Semua teriakan, binasa, siksaan, penyesalan, dan duka menghilang di dalam jiwaku.
Walaupun kalung itu sudah musnah. Aku bisa merasakan hadirat Spekter putih yang membawa kuasa yang begitu besar di dalam dunia tongkat itu. Mungkin beginilah aku bisa menghancurkan soulseeker.
Mungkin, Spekter Putih masih beserta kita!
Aku memberi tanganku kepada Seth dalam wujud astralnya. Ia lebih ragu dari Aku, tetapi setelah melihat kekuatanku yang terpancar. Ia memegang pergelangan tanganku dan turut ikut mengeluarkan kekuatan itu berdasarkan memorinya.
Aku melihat Seth yang masih kecil mendapat nilai seratus di matematika.
Aku melihat Seth yang berpacaran dan ciuman bibir untuk pertama kalinya saat Ia masih SMP.
Dan Aku melihat Seth yang pindah ke rumah baru bersama istrinya.
Dari itu, cahayaku semakin berkembang.
Yang ketiga adalah ibu Noni.
arwah jahat yang memakan korban dan menyiksa anaknya sendiri.
Ternyata memancarkan ingatan yang jauh lebih indah dan mengharukan.
Sampai aku yang melihatnya tidak bisa menahan tangisanku.
Noni Salman yang bermain dengan orangtuanya sebagai anak remaja.
Noni Salman yang melahirkan anak pertamanya.
Dan di saat dia membeli dan tinggal di rumah itu untuk pertama kalinya.
Cahaya itu terpancar begitu terang sampai mengundang tiap arwah legiun yang terpencar.
Hantu-hantu lain ikut serta untuk menyeruduk merasuki totem itu dan ada di dalam totem bersama Aku. mereka ikut serta menyentuh tanganku dan menyatukan pikiran mereka untuk mengeluarkan kenangan mereka sendiri-sendiri.
Satu-per satu, semakin banyak roh yang mengalurkan kekutannya terhadap cahaya Aku.
Aku melihat ribuan kenangan, memori, dan momen bermakna yang menambahkan perasaan harapan dan kasih di dalam dunia yang kelam yang memerangkap dan menjadikan arwah-arwah sebagai ‘baterai’.
Saking banyaknya kekuatan yang kualurkan dan saking terangnya cahaya yang kupancarkan. Jiwa-jiwa yang terperangkap menemukan harapan baru setelah kian lama tersiksa di dalam dimensi itu dan mereka ikut serta mengalurkan kekuatannya bagi Aku.
Tidak lama kemudian, dimensi itu dikuasai oleh cahaya putih yang begitu cerah. Seakan kita menciptakan matahari di dalam dimensi kegelapan itu.
Setelah harapan dan kehidupan tertanam lagi di antara jiwa yang dipenjarakan. Tongkat itu meledak dan semua jiwa yang terperangkap terbang bebas di udara.
Terdengar seruan dari ribuan hantu yang akhirnya bebas dari belenggu kejahatan.
Mereka semua terbang ke udara, berpulang ke alam baka dan berhenti menjadi budak dan energi bagi kekuatan sihir.
Iblis-iblis despair yang menguasai gedung itu lenyap dari keberadaan dengan menjadi debu.
Aku melihat itu seperti kembang api tahun baru.
Ledakan dan pancaran secara rohani yang tidak bisa dilihat mata manusia memenuhi gedung itu.
Kebahagiaan adalah sesuatu yang dilupakan oleh roh-roh itu.
Dan Aku berhasil mengembalikannya.
Dan memberi mereka jalan untuk pulang ke asalnya.
Hangman yang awalnya adalah monster bertubuh besar.
Sekarang adalah penjahat yang kalah dan teriak akan frustrasi.
Tubuhnya mengkerut dengan asap hijau yang menguap dari balik jaketnya.
Sesosok yang mengintimidasi dan bijak itu mengeluarkan sikap yang Ia selalu pendam.
Malu dan cemas.
Ia pergi dari pandanganku saat mantra dan jimat yang Ia kenakan menggagalkan Dia.
Sampai pada akhirnya, tubuhnya menguap sirna menjadi asap.
Asap hitam seperti batubara yang dibakar.
Dan Ia hilang begitu saja.
“Begitukah? Hangman sudah mati?” Aku bertanya kepada Seth.
“Ia menghilang dan pergi. Tetapi kekuatannya sudah memudar” ujar Seth sebagai wujud astralnya.
Tanpa alasan atau sebab, Seth meringis, menghisap hidungnya, dan menutup mulutnya saat Ia hanya menatap tembok kosong.
Aku bertanya “ada apa Seth?”
“Thomas bebas dari Despair sebelum kita menghancurkan totem tersebut. karena Alina mengungkapkan isi cintanya saat dengan putus asa Ia menangis memohon Thomas untuk bangun karena Alin tidak bisa melepaskan Dia”.
Seth memancarkan apa yang Ia lihat kepadaku. Aku melihat Hansa merangkul Thomas yang teriak-teriak tanpa hentinya dan tanpa lelahnya. Memaksa untuk mengambil alih Thomas sepenuhnya dan melompat ke jendela.
Sampai Akhirnya Alina memegang pundak Thomas yang saat itu masih kesurupan dan berkata.
“Thomas Aku mencintaimu! Aku gak bisa kehilangan kamu begitu saja. Aku tau betapa besar dampaknya bagi kita semua setelah Angeline tiada tetapi mohon Tom. Mohon bangun. Aku mencintai kamu!”
Alina menangis dan menyenderkan kepalanya di dada Tom. Ia menghiraukan bahayanya dari berinteraksi dengan Tom sedekat itu. Melainkan Alina mengeluarkan semua ketakutan dan kefrustrasiannya di dalam tangisan.
Tangisannya begitu mengharukan, Thomas akhirnya berhenti dan jatuh ke tanah. Kelihatannya makhluk yang ada di dalam dirinya sudah hilang dan Hansa akhirnya bisa melepaskan Thomas. kemudian Alin memeluk Thomas dan menangis di dadanya saat Ia tengkurap dan memulihkan kesadarannya.
Alin berhenti menangis saat Ia melihat Thomas bangun. Wajahnya merah, suaranya habis, terdapat luka goresan yang mengeluarkan darah dan ekspresi familiarnya sebagai anak SMP yang lugu menunjukan kondisinya yang pulih.
Ia menyebut nama Alina dan langsung memeluk Dia dan menangis bersama. Hansa ikut serta memeluk Dia dengan terharu. Horor dan derita dari malam itu akhirnya berakhir.
Thomas, Tommy, Alina, Hansa, Seth, kesebelas korban lainnya, dan roh-roh yang terperangkap di dalam Soulseeker. Akhirnya mendapat akhir cerita yang layak. Aku berhasil menyalamatkan tiap jiwa. Tidak ada yang mati di kengerian malam itu.
Legiunku berhasil membawa ke-duabelas korban lainnya untuk mendarat di tanah saat mereka mau bunuh diri yang kemudian Seth laporkan kepada ayahku akan keberadaan mereka. Polisi dan petugas medis bergegas datang kerumah Thomas untuk mengamankan Dia yang baru saja pulih dari kesurupan. Namun demikian, Thomas tetap dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
Aku, Noni, Bapak Jim, Ibu Nina, dan hantu-hantu lainnya menyaksikan sebuah arus jiwa yang terbang ke atas langit. Arus itu seperti Aurora yang pernah kulihat saat Aku liburan ke Swedia. Namun Aurora ini hanya bisa dilihat oleh orang mati atau orang bertalenta seperti Professor Seth.
Sungguh indah melihat ratusan jiwa yang bebas, terbang ke angkasa dan pulang ke alam baka. Tidak ada yang sangka kematian bisa begitu indahnya seperti sebuah seni.
Aku melihat bapak Jim dan Ibu Nina yang sudah lepas dari pengaruhku mengenakan kalung itu. Mereka kelihatan seperti lupa akan semua yang baru saja terjadi atas mereka. Begitu juga dengan hantu penasaran lain yang lebih alim dan pendiam di kuburan. Mereka semua hanya menatap langit dan melihat kian banyaknya roh yang berpergian.
Sementara Noni Salma lupa akan alam sejatinya sebagai setan mematikan.
“Angel, mereka pergi kemana ya?” Noni bertanya dengan begitu lugu.
“Ke suatu tempat yang indah Non. apakah ibu mau menyusul?”
“Mungkin lain kali saja…” Noni berkata yang dudul disebelahku. dengan tenang dan damai.
Sementara itu, keempat necromancer yang kita ganggu sudah tidak berdaya dan kena mentalnya saat kepolisian menggerebek gedung kosong itu dan menemukan mereka yang berteriak dan ngigo sendiri di tanah. Yang tadinya adalah saingan yang kuat, sekarang hanyalah orang tua rentan yang kehilangan akal. Theos tertawa seperti mak lampir saat Paul menyoroti senter di wajahnya.
Tetapi Hangman tidak pernah ditemukan. Kecuali peninggalan terakhirnya yaitu tongkat Soulseeker yang meledak dan topengnya.
Malam itu adalah malam yang tersibuk bagi ayahku. Ia pergi kesana kemari menginvestigasi orang-orang yang dilaporkan ingin bunuh diri dan kemudian mengambang dilangit begitu saja.
Apalagi dengan lusinan laporan kebakaran dan panik masal dari sekelompok orang yang mengaku sebagai sekte akultis.
Seluruh kota Jakarta sekali lagi digempari dengan peristiwa Poltergeist masal yang menakuti begitu banyak orang dan membungkam semua skeptis yang berpendapat bahwa hantu dan setan tidak nyata.
Tetapi kali ini..tidak ada korban jiwa.
Ayah juga menjenguk Thomas yang sedang ada di rumah sakti yang ditemani Tommy, Alina dan Hansa. Ayah merasa legah mengetahui Thomas selamat dan aman. Hasil investigasi yang didapatkan oleh Ayah bersama rekan-rekannya telah mengkonfirmasi poltergeist dan supernatural nyata. Dan kota ini telah diteror oleh aktivitas paranormal yang harus diakui oleh pihak resmi dan ditangani secepatnya.
Berawal dari keterlibatan yang kontroversi, Professor Seth diakui oleh unit kepolisian setelah menuntun mereka ke jalan yang benar. Walaupun secara resmi, kasus sekte Hangman beserta bunuh diri masal masih belum selesai. Pengawal gerbang dengan penuh percaya diri mengikuti proses pemeriksaan sampai dibawa ke jalan pengadilan. Ia menertawakan Ayah dan Paul karena mereka baru saja membawa karir mereka sendiri ke ujung tanduk karena membawa orang yang tidak bersalah menjadi tersangka yang diinterogasi.
Jam hampir mendekati pukul lima dan Seth masih belum ngantuk juga dan cukup kuat untuk jauh-jauh ke kuburan hanya untuk berbicara dengan Aku. Namun, Seth kelihatan gagah dan jauh lebih semangat dari biasanya.
“Apa yang kau lakukan tadi, bisa memusnahkan kamu dan menjadikan kamu salah satu dari budak Hangman selama-lamanya.”
“Namun yang terjadi tadi bisa dianggap sebagai keajaiban. Setelah kamu kehilangan kalung itu, seharusnya rekan-rekan hantumu pergi memencar ke berbagai tempat. Tapi sungguh menarik melihat mereka yang bebas dari kendali kamu, ikut serta masuk ke dalam tongkat itu dan mengalurkan ilusi untuk menginvokasi elemen anti-thesis dari tongkat itu”.
Aku berguyon “sorry ko dosen. Saya masih SMP. Belum ngerti pelajaran bapak. Nanti kalau saya sudah cukup besar baru kakak bisa jelaskan.”
“Saya gak bercanda Angel. Kamu bisa termasuk makhluk poltergeist tingkat tinggi yang harus dibasmi karena kamu memiliki peluang untuk membunuh banyak manusia di luar sana. Tetapi apa yang ada di dalam dirimu cukup berbeda.”
“Kalau singkatnya ya, poltergeist harus memangsa dan membawa penderitaan agar tetap bertahan hidup. Tetapi kamu Angel, harus membawa kebahagiaan dan kedamaian yang bisa membuatmu lebih kuat”.
Dengan tersanjung ku menjawab “terima kasih Seth. Tapi inilah gairah saya. Aku gak tau mengapa harus minum darah, menakuti anak-anak, atau apalagi membunuh. Jika Aku menjadi poltergeist setelah mati. Maka Aku mau menjadi superhero.”
Bersebelahan, Seth melihat ke atas langit yang mulai terang. Aku melihat cahaya matahari di tengah kegelapan itu yang sangat puitis semenjak kita baru saja mengalahkan kejahatan. Namun Seth melihat Aku dengan ekspresi yang prihatin.
“Apakah kamu mau pergi Angel?’
“pergi? maksudmu?”
“pulang pergi dari dunia ini. Banyak roh yang memutuskan untuk pergi dan berpulang ke alam baka setelah pekerjaan mereka di dunia sudah berakhir. Aku hanya ingin tau saja apakah kamu merasa pekerjaan-mu di bumi sudah selesai sekarang”
__
Ayah lembur dari semalaman sampai pagi dan siang sekali di kantor. Ia tidak peduli berapa banyak kopi yang Ia minum dan apakah Ia perlu tidur. Di meja kerjanya, dengan rajin dan semangat Ia menata dokumen, foto, bukti, dan lain sebagainya dan membuat semacam mind map di komputernya.
Mind-map itu berisi gambar, kasus, dan kejadian akan hal-hal yang aneh yang baru terjadi di kota. Dari kasus bunuh diri masal, Hangman, gang preman yang kuhabisi dulunya, kartel narkoba, clique yang berhubungan dengan pembalap liar, dan satu foto yang Aku tak pernah lupakan. Mobil merah yang mengakhiri riwayatku.
Paul melihat mind map itu dan Dia siap pulang duluan setelah mendapat izin dari atasannya. Ia melihat ayah dan berkata.
“Will, elu sudah lembur semaleman dan bos kasi you izin pulang. istirahat dulu aja Will. Kamu gak tidur loh semaleman!”
“Gak apa-apa Paul. Kelihatannya kejadian gila ini memiliki benang merah dengan kasus balapan liar yang kita pusingkan cukup lama. Dan mobil Mustang merah itu. kasus itu bukan kasus tabrak lari biasa. Melainkan mereka mencoba untuk lari dari sesuatu tanpa menginjak rem. Ini masih permulaan Paul”.
Paul terkesan melihat pekerjaan Ayah yang begitu kompleks dan rumitnya. Ia membuat mind-map itu dalam waktu beberapa jam saja setelah kerja keras 12 jam tanpa tidur. “Aku juga berharap membawa pengendara yang tidak bertanggung jawab itu ke dalam cell. Tetapi ayolah, kamu butuh istarahat Will.”
__
Entah apakah ini takdir atau kebetulan rumah sakit jiwa tempat Thomas dirawat dan diamankan memiliki taman yang indah sekali di tengahnya.
Dan kebetulan juga gua ambil kesempatan ini untuk menjadi bandel bersama Thomas untuk bersantai di taman itu.
Mungkin gua harus sering main ke daerah sini karena begitu dikitnya gedung-gedung dan lampu yang membuat bintang-bintang di langit begitu terang.
“Alin, elu sungguh suka sama gua?” Thomas bertanya.
“Iya Tom, saya serius. Demi menyelamatkan nyawamu. Gua mau menyayangi kamu dan menghabisi waktuku bersama kamu sebagai sahabat sejati” Aku membalas Dia.
Walaupun Tom dianggap sakit. Ia merasa jauh lebih sehat dan lebih berbahagia semenjak Ia merindukan Angel. Kita tidak lagi bergaul seperti anak sekolah minderan yang mikirin nama atau branding kita di sekolah. Kita bebas berbagi orang kebencian kita di sekolah dan idola yang mau kita kawini. Thomas mengolok Heru yang sebenarnya anak cemen yang sok-sok ganteng dan Samson yang goblok dan harus main jotos-jotosan sebagai bahasanya untuk berbicara. Aku pertama kali gak malu untuk menceritakan obsesiku terhadap Tymothy Chalamet di film little women dan Dune. Dan gua selalu kesal liat cewek-cewek yang deketin Dia di tiap filmnya.
Kemudian Thomas berbagi mimpinya saat Ia tidur siang tadi. Mimpi itu begitu jelas, terasa lama, dan seakan-akan beneran terjadi. Sampai Tom memiliki suatu perasaan yang mendalam saat Ia bangun.
‘Lin, gua sudah males ngomongin soal Angel. Tetapi saat Aku tidur, mimpiku kelihatan begitu jelas dan nyata dan seakan-akan Angel masih ada beserta Aku.
__
‘Kemang Village pukul delapan malam.
Aku membooking satu meja di restoran Italy Rooftop di suatu tempat yang kurang diramaikan oleh pengunjung Kemville biasa.
Konon katanya, hanya orang penting yang datang ke restoran ini.
Aku mengenakan baju jas hitam yang kupakai di Prom Night terakhir untuk mengingatkan satu momen dimana kita kabur dan mencari tempat berduaan untuk mencoba mesrahan gaya Eropa.
Sementara Angel mengenakan gaun putih begitu glamor dengan perhiasan yang berkilau. Rambut pirangnya diikat kepal seperti model-model barat yang kulihat di Instagram. Tidak pernah sepanjang hidupku Aku melihat Angel secantik ini.
Kita langsung dibawakan tiap dishes megah dan luar biasa selayaknya dihidangkan bagi tamu seperti Donald Trump, Elon Musk, atau Hotman Paris. Tidak ada tamu satupun di restoran itu kecuali dua anak remaja yang berdandan seperti orang kaya dan menikmati kebebasan sepenuhnya.
Kita membicarakan masalah, gosip, dan kekonyolan yang seharusnya tidak boleh dibicarakan di sekolah. Angel ragu apakah soal nomor lima di ujian matematikanya salah dan Dia hanya mendapat nilai sembilan puluh lima. Kita ngolok pak Bachtiar yang dikerjain sama Sam. Dan menentukan apakah kita mau ke ancol atau ke Taman Mini Indonesia untuk menghabisi masa liburan kita.
Angel kemudian mengeluarkan suatu barang yang ada di dalam tasnya. Barang itu adalah sesuatu yang mengingatkan sebuah kenyataan. Dan realitas yang membuka duka yang kualami selama ini. Album the Sundays “Here’s where the story ends”. Angeline tidak pernah melupakan request albumku.
Ingatan dari kecelakaan itu bercampuran dengan pandanganku terhadap perempuan belahan jiwaku yang seharusnya sudah tiada. Raut wajahku menjadi datar yang disertai dengan ketegangan sambil menatap Angel yang kelihatannya mengerti kalau Aku sadar.
Angel mencoba memegang dan melipat tanganku untuk menanangkan Aku.
Aku menunduk dan meneteskan air mata “itu sungguh terjadi?”
Angel berkata “Iya Tom, tetapi Aku sekarang ada di sini”.
Aku melihat Dia lagi dan berdiri dari bangku-ku “tetapi ini semua hanya mimpi. Kamu bukan Angel sesungguhnya kan?”
“Thomas. Thomas. ini Aku. Angel. Aku memang sudah tiada di dunia tetapi Aku ingin mengambil satu kesempatan emas agar kita bisa bersama-sama untuk terakhir kalinya.”
“Kamu tidak apa-apa kan?” Aku bertanya.
“Iya…Aku tidak apa-apa Tom.”
Kita bangun dari bangku kita dan berpelukan se-erat mungkin. Rasa kehilangan yang menghantui Aku kembali lagi yang mengakibatkan airmataku terus tercurah sambil berteriak. Menyadari Aku kehilangan seseorang yang menjadi bagian dari hidupku..
“Tidak apa-apa Tom. Tidak apa-apa.” suara yang menenangkannya membuat Aku semakin menangis dan melampiaskan semua kesedihanku.
“Apakah kamu yang menyelamatkan Aku tadi saat Aku kesurupan?” Aku bertanya.
“Iya Thomas, aku selalu ada selama banyaknya kejadian aneh di seluruh kota. Karena aku yang bertanggung jawab untuk menanggulanginya.”
“Angel, gua gak tau bagaimana gua menjalankan hidupku tanpa kamu. Kamu selalu ngebelain gua bahkan kalau gua dianggap cemen sama temen-temen, elu selalu bisa mengubah suasana yang tidak enak, dan walaupun kita sering berantem, Kamu selalu mencintai Aku”
Angel mengelus kepalaku. “Aku tau Tom. Aku memilih kamu sebagai cowok yang gak pernah ku-lepaskan semasa hidupku. Walaupun takdir memisahkan kita, kita masih bisa bertemu juga seperti sekarang” Angel tertawa.
Jika ini adalah mimpi, maka ini adalah mimpi yang tidak bisa kulupakan untuk selama-lamanya. Sudah sekian lama Aku memegang tangan yang begitu putih yang mencahayai gelapnya malam itu.
Aku mengingat bau parfum kesukaan Angel yang diberi oleh neneknya.
Aku mengingat hawa nafas dan wajah menyerupai malaikat saat Aku mencoba-coba untuk ciuman pertama kalinya.
Aku mengingat kenyamanan dari pelukan perempuan yang begitu mulia dan penyayang.
Satu kesempatan untuk mencintai dari perempuan yang begitu tulus.
Harus mengucapkan pamit terakhir sebelum Ia terangkat ke sisi lain.
“Aku harus pergi Tom. Tidak layak saya diam di tempat ini selama-lamanya”
Angel berkata sambil memandang sebuah cahaya yang menyilaukan terpancar di atas langit hitam. Cahaya itu menyoroti Angel seperti berniat untuk memanggil Dia. Angel memandang asal sinar itu seperti teringat akan takdir dan alamnya Dia sebagai orang mati.
“Selamat tinggal, Thomas.”
Satu kata. Dan satu ciuman saja.
__
Gadis cantik malang yang tidak menunjukan suatu sifat atau ciri-ciri orang jahat.
Teriak sekencang-kencang mungkin. Tepat di depan gendang pendengaranku.
Untungnya sih, sudah irrelevant yang namanya telinga, gendang pendengaran, dan memasukan kapas ke dalam telingaku.
Tapi bahkan bagi poltergeist, Aku harus meringis dan mencoba menutup telingaku berdasarkan muscle memory saat Aku masih hidup.
Di tengah teriakan itu Aku mencoba berkata. “Jangan takut”.
Ia lanjut berteriak dan Aku mencoba ngomong lagi.
Ku ulangi lagi namun dengan menyebut namanya.
“Sari jangan takut!”
Tidak lama kemudian tenggorokannya lelah dan Ia baru diam. Kediaman itu menciptakan keheningan yang canggung.
Dimana anak perempuan yang hampir menjadi korban pembunuhan.
Bertemu macam poltergeist seperti Aku.
“Sari, jangan takut. Aku sudah mengikat pembunuhmu” Aku berkata.
“Kamu, kuntilanak bisa bicara? maksudmu pembunuh?” maklumin. Dia ketakutan gak mau mati.
“Ia, sih psycho bertopeng pemegang kapak itu sudah saya ikat setelah mencoba untuk, ‘ngomong’ sama Dia” Ujarku dengan bangga.
“psycho…Iya Dia muncul dari antah-berantah di tengah pom-bensin. Gua harus, keluar dari desa gila ini. Soalnya semua penghuninya orang-orang gila!” “Tapi bagaimana kamu bisa kenal namaku?”
“dari nguping lah, emang ngapain lagi? tapi saya harus menghampiri saudari dengan penampilan yang begitu…mengejutukan karena kamu harus keluar dari rumah ini.”
“lantai yang kamu injak sekarang bisa runtuh, banyak sekali paku dan benda-benda di tanah yang bisa menyandungkan kamu. Dan Aku melihat beberapa ular yang membuat kamu panik, lari, celaka, dan kenapa-napa”
“Tapi gua gak mau keluar sana!” ujarnya dengan panik
“Tenang, sih psycho sudah saya ikat. Kalau masih ragu bisa silahkan ikuti saya”
Aku berhasil membujuk Sari untuk mengikuti Aku. wujud spektral yang kelihatan transparan dan menampilkan badan berongga tidak lagi menakuti perempuan ketakutan yang masih memiliki adrenalin di dalamnya.
Diluar pintu, jariku menunjuk kepada satu pohon yang terdapat seseorang yang memakai baju aneh dan mengenakan topeng.
Pria itu sudah terikat keras dengan rantai yang kutemukan di dekat rumahini. Kapak beserta senjata lain seperti pisau dan celurit sudah saya buang jauh-jauh. Geramannya masih terdengar seperti mimpi buruk yang mengejutkan Sari sampai berteriak saat Ia menggeram.
Tetapi Ia sekerang kedengaran seperti orang sakit jiwa yang harus dirawat di rumah sakit daripada sesosok antagonis di film slasher.
“Bagaimana kamu mengikat Dia? kamu apakan Dia?” Sari bertanya.
“Jadi Aku bisa masuk ke dalam pikirannya dan membuat Dia mengamankan dirinya sendiri dan mengakhiri perburuannya. Aku mempelajari bagaimana anak ini sering disalah pahami. Saya harap rumah sakit mental bisa membantu Dia”.
Aku kemudian lanjut “Kamu harus panggil teman-temanmu dan 911 sekarang juga! mulai tenang dan berhenti khawatir. Orang gila itu menggeram dengan ketakutan dan kesedihan. Bukan untuk marah dan membunuh”.
Tidak lama kemudian setelah Ia menghubungi pihak berwenang, terlihat cahaya mobil dari kejauhan. Akhir dari cerita pendek ini menimbulkan satu pertanyaan penting dari Sari.
“Kamu kan kuntilanak? kenapa kamu melakukan ini?” Sari bertanya.
“Kuntilanak? gua bukan kuntilanak. Gua adalah superhero” Sari menanggapi itu dengan canggung yang membunuh semua panik dan ketakutan yang sebelumnya Ia alami.
Ia merasa legah melihat teman dan petugas keamanan keluar dari mobil itu. Saat Ia berpaling untuk mengucapkan terima kasih. Aku sudah tiada.
Kan hantu tidak bisa cape atau merasa kewalahan.
Tapi sekali-sekali ini saya menikmati malam itu.
Aku duduk dan menopangkan kedua tangan di kepalaku sambil duduk di kursi malas di suatu kabin yang kosong.
Kebetulan ada radio tua di sebelahnya.
Kunyalakan radio itu memainkan sebuah lagu.
Kebetulan lagi lagu yang dimainkan adalah…
The Primitives - Crash
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
