
“Oh, atau jangan-jangan lo takut,” tuduhnya.
“Takut? Enggak lah,” elakku.
“Ya, lo takut.” Sava menampakkan ekspresi geli yang membuatku mendengus. “Astaga, gue nggak percaya kalau Fasa cowok sok datar, nyebelin dan ngeselin ternyata takut buat deketin cewek.” Dan akhirnya Sava menertawakanku.
Sava benar-benar menyebalkan. Apanya yang lucu mengenai hal ini? Tidak ada kan?
Ada chapter baru minggu ini!
Fasava
0
0
7
Berlanjut
Fasa tuh iblis. Fasa tuh nggak punya hati. Fasa ngacak-ngacak hidup gue kayak hidup gue itu miliknya. Padahal kita tuh nggak saling kenal. Bahkan nggak dekat. Tapi, dia tiba-tiba bilang kalau kita itu pacaran. Parahnya lagi, dia bilang seperti itu kepada orang tuanya. Ini musibah. Ini bencana. Lalu, entah nasib sial jenis apa yang datang, gue juga disuruh tinggal serumah dengan dia. Dan gue juga mau dinikahkan dengan dia. Dia nggak tahu apa, pura-pura seperti ini bisa berakhir seperti apa? Gue nggak mau jatuh cinta sama dia. Cowok nyebelin. Ngeselin.Oke, dia ganteng. Terus kenapa?
1,002 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Sebelumnya
Fasava | Bab. 6
0
0
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan