
Deskripsi
Tinggal dua bab tersisa ya. Enjoy :)
4,421 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Selamanya Cinta
Selanjutnya
Say It Right (Hidden Chapter TDO)
52
23
Ini bab spesial tentang bagaimana Satria ‘menaklukkan’ Kalula demi perintah Haikal.Enjoy :)***"Pak, kita sudah sampai.”Di kursi belakang, Satria mendesah panjang. Dia bukannya tidak tahu mereka sudah sampai di The Union, sebuah restoran mewah yang menyediakan western cuisine dan tampak ramai siang ini.Hanya saja sepertinya dia butuh tambahan waktu untuk mengumpulkan keberaniannya yang sempat tercerai berai dalam perjalanan.Mendadak bangunan bergaya Eropa klasik itu terlihat mengerikan di matanya. Bukan karena angker atau dia punya kenangan buruk tentang The Union, melainkan karena seseorang yang berada di dalam restoran itu.Sialnya, siang ini dia punya urusan penting dengan orang itu.Suka tidak suka, mau tidak mau, urusannya dengan orang itu harus diselesaikan dengan gemilang atau karirnya sebagai asisten pribadi seorang CEO perusahaan rekaman jadi taruhan.Dan Satria tidak pernah bercita-cita menjadi pengangguran.“Pak?” Kali ini bukan hanya suara, kepala sang sopir bahkan ikut menoleh ke belakang karena Satria tidak kunjung turun atau minimal merespons ucapannya. Satria mengusap wajahnya sambil membuang napas. Dia akan maju ke medan perang sebentar lagi. Tetapi sebelum itu dia harus mengucapkan beberapa patah kata pada sopir kantor yang tengah menatapnya dengan raut bingung. Anggap saja ini adalah wasiat terakhirnya.“Pak, kalau dalam waktu satu jam saya nggak keluar dari sana—“ Satria menunjuk The Union, “—tolong telpon Pak Haikal dan minta beliau menjemput dan memakamkan saya dengan layak, ya.”Kening sang sopir mengernyit bingung. Sayang, belum sempat dia menanyakan maksud Satria, pria berkacamata itu sudah lebih dulu keluar dari mobil. Meninggalkannya dalam kebingungan.Satria sendiri tidak langsung bergerak maju. Dia lebih dahulu mengancingkan jas, merapikan rambut lalu menarik napas dalam-dalam sebelum kakinya mulai melangkah.Ayolah, Sat. Dia hanya seorang gadis yang lebih muda enam tahun dari kamu. Apa yang kamu takutkan? Suara batinnya menggema di kepala. Seakan-akan ingin memberinya kekuatan.Sialnya, otak Satria tidak setuju karena orang itu justru jauh lebih berbahaya dibanding wanita mana pun yang pernah Satria temui, apalagi dia juga datang dengan misi yang begitu berbahaya.Dan semoga saja Kalula tidak sedang PMS.Sungguh, Satria ingin kembali ke kantor dalam kondisi hidup-hidup.“Selamat datang di The Union. Sudah pesan tempat?” Sapaan halus dari seorang pramusaji menyapa Satria begitu kakinya menjejak bagian dalam The Union.“Belum, tapi saya ingin bertemu sous chef. Saya sudah mengirim pesan tadi.” Diam-diam Satria bersyukur dia mampu mengucapkan kalimat itu dengan lancar. Karena terus terang saja jantungnya memacu begitu kencang sekarang.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan